DISUSUN OLEH F1
K
E
L
A
S
:F
K PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
E FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
L MALANG
O 2019
M
P
O
K
:
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
DASAR ILMU TANAH
DI UB FOREST DUSUN SUMBERSARI, DESA TAWANGARGO,
KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG
Disusun Oleh:
Yobi Aditias (185040100111076)
Della Tarina Maylinda (185040100111008)
Nurhayatul Fadzila (185040100111011)
Cahya Jati Mahmud (185040100111014)
Aanisah Rozaan (185040100111020)
Ardhya Yosheta Rahma (185040100111021)
Brilianty Kartika Ramadhani (185040100111030)
Skolastika Christy Ayu Adinda (185040100111039)
Gilang Muhammad Romadhon (185040100111064)
Hermansyah (185040100111075)
Adinda Indira Diva Rahmad (185040100111080)
M. Taufiqurrahman (185040100111105)
M. Zufar Audan (185040100111111)
Desi Kusnita (185040100111124)
Steiven Miller (185040100111127)
Dita Aprilah Sari (185040100111128)
Laporan ini telah dikonsultasikan dan tidak ada unsur kecurangan. Jika asisten
penguji menemukan kecurangan akan mendapatkan nilai 0
1 Pendahuluan.................................................................................................7
1.1 Latar Belakang.......................................................................................7
1.2 Manfaat7
1.3 Tujuan 7
2 Metode Pelaksanaan.....................................................................................8
2.1 Lokasi Administrasi Wilayah...................................................................8
2.2 Tempat dan Waktu.................................................................................8
2.3 Alat dan Bahan.......................................................................................8
2.3.1 Pengamatan Fisika Tanah...............................................................8
2.3.2 Pengamatan Kimia Tanah...............................................................9
2.3.3 Pengamatan Biologi Tanah.............................................................9
2.3.4 Pengamatan Pedologi...................................................................10
3 Hasil dan Pembahasan................................................................................11
3.1 Pengamatan Lapang............................................................................11
3.1.1 Pengamatan Biologi Tanah...........................................................11
3.1.2 Pengamatan Kimia Tanah.............................................................13
3.1.3 Pengamatan Fisika Tanah.............................................................13
3.1.4 Fisiografis 15
3.1.5 Morfologi 15
3.2 Pembahasan.........................................................................................17
3.2.1 Perbandingan Antara Sifat Fisika Tanah pada Ketiga Penggunaan
Lahan 17
3.2.2 Perbandingan Antara Sifat Kimia Tanah pada Ketiga Penggunaan
Lahan 19
3.2.3 Perbandingan Antara Sifat Biologi Tanah pada Ketiga Penggunaan
Lahan 20
3.2.4 Pengamatan Pedologi...................................................................21
4 Penutup.......................................................................................................23
4.1 Kesimpulan...........................................................................................23
4.2 Saran 23
Daftar tabel
Tabel 1. Alat, bahan, dan fungsi pengamatan fisika tanah.................................................8
Tabel 2. Alat, bahan, dan fungsi pengamatan kimia tanah.................................................9
Tabel 3. Alat, bahan, dan fungsi pengamatan biologi tanah..............................................9
Tabel 4. Alat, bahan, dan fungsi pengamatan morfologi tanah........................................10
Tabel 5. Alat, bahan, dan fungsi pengamatan fisiologi tanah...........................................10
Tabel 6. Pengamatan Biologi Tanah.................................................................................11
Tabel 7. Pengamatan Kimia Tanah...................................................................................13
Tabel 8. Pengamatan Fisika Tanah...................................................................................14
Tabel 9. Morfologi............................................................................................................16
Daftar gambar
1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan salah satu faktor utama dalam sektor pertanian. Tanah
menjadi media tumbuh untuk tanaman dan menyediakan unsur hara bagi
tanaman. Selain itu tanah juga berfungsi untuk keberlangsungan hidup manusia
dan makhluk hidup lainnya. Tanah tersususn dari campuran bahan mineral,
organik, air dan udara. Pembentukan perkembangan dan keberadaan tanah
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi suhu, curah hujan,iklim, topografi
dan sifat tanah. Sifat tanah meliputi sifat fisika tanah, biologi dan kimia. Sifat
fisika tanah membahas tentang struktur tanah, tekstur tanah, konsistensi, warna
tanah. Sedangkan sifat biologi tanah membahas tentanag bahan organik dan
organisme dalam tanah. Dan sifat kimia tanah membahas tentang pH tanah,
kapasitas tukar kation (KTK) dan lain lain. Sifat sifat tanah berhubungan dengan
kesuburan tanah. Kesuburan setiap tanah berbeda-beda tergantung dari letak
dan posisi wilayahnya. Tanah yang subur bermanfaat untuk proses penanaman
agar lebih optimal.
Dalam suatu wilayah penggunaan tanah dapat dijadikan bermacam-
macam sesuai dengan kebutuhannya seperti sebagai lahan tanaman musiman,
lahan agroforestry, dan hutan produksi. Kegiatan Fieldtrip Dasar Ilmu Tanah
yang diakukan di UB forest dilakukan untuk mengamati sifat-sifat tanah dan
karakteristik tanah mulai dari sifat kimia, sifat fisika, serta sifat biologi dan serta
pedologi pada tanah. Tanah yang terdapat di lapang memiliki karakteristik dan
jenis tanah yang berbeda-beda. Maka dari itu perlu dilakukan pengamatan
terhadap tanah yang berada dilapang untuk mengetahui sifat-sifat tanah,
kharakteristik tanah dan tingkat kesuburan tanah tersebut.
1.2 Manfaat
Tujuan kegiatan fieldtrip ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengamati
sifat fisika, sifat kimia, dan sifat biologi serta pedologi tanah pada masing-masing
penggunaan lahan tanaman musiman, hutan produksi dan agroforestry.
1.3 Tujuan
Setelah melakukan kegiatan fieldtrip ini dilaksanakan, diharapkan
praktikan dapat membandingkan sifat fisika, sifat kimia, dan sifat biologi pada
masing-masing penggunaan lahan tanaman musiman, hutan produksi, dan
agroforestry.
2 Metode Pelaksanaan
Alat
Nama Alat Fungsi
Ring sampel Untuk mengambil sampel tanah
Ring master Untuk menekan ring sampel
Pisau lapang Untuk membersihkan tanah pada ring
sampel
Cetok Untuk menggali tanah
Plastik Untuk meletakkan sampel tanah
Karet gelang Untuk mengikat plastik
Label Untuk memberi nama pada plastik
Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
Kamera Untuk mendokumentasi hasil
pengamatan
Modul fieldtrip Sebagai panduan saat pengamatan
Bahan
Nama Bahan Fungsi
Sampel tanah Sebagai objek pengamatan
Air Untuk menghomogenkan tanah
2.3.2 Pengamatan Kimia Tanah
Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan pada pengamatan kimia beserta
fungsinya.
Alat
Nama Alat Fungsi
Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
Kamera Untuk mendokumentasi hasil
pengamatan
Modul fieldtrip Sebagai panduan saat pengamatan
Bahan
Nama Bahan Fungsi
- -
Alat
Nama Alat Fungsi
Frame 50x50 cm Untuk membatasi plot pengamatan
Batu Untuk menentukan pusat frame
Cetok Untuk menggali tanah
Kamera Untuk mendokumentasi hasil
pengamatan
Modul fieldtrip Sebagai panduan saat pengamatan
Bahan
Nama Bahan Fungsi
- -
2.3.4 Pengamatan Pedologi
Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan pada pengamatan pedologi
beserta fungsinya.
Alat
Nama Alat Fungsi
Pisau lapang Untuk mengetahui tingkat konsistensi
tanah dan untuk membatasi horizon
Cetok Untuk menggali tanah
Buku munsell soil color chart Sebagai pedoman untuk menentukan
warna tanah
Meteran Untuk mengukur kedalaman horizon
Sabuk profil Sebagai alat untuk emngatassi
pemalsuan data
Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
Papan dada Sebagai alas untuk menulis
Kamera Untuk mendokumentas i hasil
pengamatan
Form pengamatan Untuk mencatat hasil pengamatan
Modul fieldtrip Sebagai panduan saat pengamatan
Bahan
Bahan Fungsi
Tanah Sebagai objek pengamatan
Air Untuk membasahi tanah
Alat
Nama Alat Fungsi
Klinometer Untuk mengetahui kemiringan lereng
Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
Papan dada Sebagai alas untuk menulis
Kamera Untuk mendokumentasi hasil
pengamatan
Form pengamatan Untuk mencatat hasil pengamatan
Modul fieldtrip Sebagai panduan saat pengamatan
Bahan
Bahan Fungsi
Air Untuk mengetahui jenis aliran
permukaan dan permeabilitas
3 Hasil dan Pembahasan
3.1 Pengamatan Lapang
3.1.1 Pengamatan Biologi Tanah
Pengamatan biologi tanah dilakukan pada titik 1, 2, dan 3. aspek aspek
yang diamati antara lain jumlah vegetasi tumbuhan, seresah, makroorganisme
tanah dan kascing. Berikut merupakan data pengamatan biologi tanah.
Jumlah
Titik No Pengamatan
Frame 1 Frame 2
1 Vegetasi
Semanggi Banyak Banyak
2 Seresah
Daun Banyak Sedikit
Titik 1.
3 Makroorganisme
Lahan
Semut Merah Banyak Banyak
Tanaman
Kecoa Tanah Sedikit -
Semusim
Semut Hitam - Sedikit
Serangga Sedang Sedang
4 Kascing
Sedang Sedang
1 Vegetasi
Pacar Air Banyak Banyak
2 Seresah
Daun Banyak Banyak
Titik 2.
3 Makroorganisme
Lahan
Ulat Bulu Sedikit -
Hutan
Semut Sedikit Banyak
Produksi
Lipan Sedikit -
Laba-laba - Sedikit
4 Kascing
- -
1 Vegetasi
Kopi Banyak Banyak
2 Seresah
Daun Sedang Sedang
3 Makroorganisme
Walang Sangit Sedikit -
Titik 3. Kecoa Tanah Sedikit -
Lahan Semut Hitam Banyak -
Agroforestry Kutu Sedikit
Uret - Sedikit
Ulat - Sedikit
4 Kascing
Sedang Sedang
Pada hutan semusim didapatkan hasil vegetasi pada frame satu dan dua
yaitu semanggi dengan jumlah yang banyak. Sedangkan pada lahan hutan
produksi vegetasi yang didapatkan adalah pacar air dengan jumlah yang banyak.
Dan pada lahan agroforestry didapatkan vegetasi berupa kopi pada kedua frame
dengan jumlah yang banyak.
Pengamatan seresah pada hutan semusim ditemukan seresah berupa
daun pada frame satu dengan jumlah yang banyak dan pada frame dua dengan
jumlah yang sedikit. Sedangkan pada hutan produksi, didapatkan pula seresah
berupa daun pada frame satu dan dua dengan jumlah yang banyak. Pada hutan
agroforestry, seresahnya berupa daun dengan jumlah yang sedang pada
masing- masing frame.
Pada hutan semusim terdapat makroorganisme berupa kecoa tanah pada
frame satu dengan jumlah sedikit sedangkan pada frame dua terdapat semut
hitam dengan jumlah yang sedikit pula dan pada kedua frame terdapat semut
merah dengan jumlah yang banyak dan serangga dengan jumlah sedang.
Sedangkan mikroorganisme pada hutan produksi ditemukan lipan dan ulat bulu
pada frame satu dengan jumlah sedikit, pada frame dua terdapat laba-laba
dengan jumlah sedikit dan pada kedua frame terdapat semut dengan jumlah
yang banyak. Terdapat pula makroorganisme pada hutan agroforestry berupa
walang sangit, kecoa tanah, dan kutu pada frame satu dengan jumlah sedikit,
dan semut hitam dengan jumlah banyak sedangkan pada frame dua ditemukan
uret dan ulat dengan jumlah sedikit.
Pada hutan semusim didapatkan kascing dengan jumlah sedikit.
Sedangkan pada hutan agroforestry terdapat kascing dengan jumlah yang dan
sedangkan pada hutan produksi tidak ditemukan kascing.
3.1.2 Pengamatan Kimia Tanah
Pengamatan kimia tanah dilakukan pada titik 1,2, dan 3. Aspek yang
diamati adalah gejala kekurangan unsur hara pada vegetasi. Berikut merupakan
data pengamatan kimia tanah.
Kekurangan
Titik No Tanaman Gejala
Unsur
Titik 1. Daun berwarna
Hutan 1 Cabai kuning Nitrogen
Semusim Daun keriting
Pinggir daun
Titik 2. 1 Pandan berduri Kalium
berwarna kuning
Hutan
Daun berwarna
Produksi 2 Petai Cina Nitrogen
kuning
Titik 3.
Pinggir daun
Hutan 1 Kunyit Kalium
berwarna kuning
Agroforestry
4 Penutup
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Ida Setya Wahyu. 2017. Pengaruh Uji Minus One Test Pada
Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Mentimun. Cirebon . Jurnal Logika,
XIX(1)
Djajadi. 2008.Stabilitas Agregat Makro dan Biomasa Mikrobia C dari Berbagai
Fraksi Tanah Pasir pada Tanah Liat dan Bahan Organik.Indonesia
Dwiratna Sophia dan Edy Suryadi. 2017. Pengaruh Lama Waktu Inkubasi dan
Dosis Pupuk Organik Terhadap Perubahan Sifat Fisik Tanah Inceptisol
di Jatinegoro. Jurnal Agrotek Indonesia 2(2): 110-116.
Effendy. 2011. Drainase Untuk Meningkatkan Kesuburan Lahan Rawa. PILAR
Jurnal Teknik Sipil, Vol. 6, No. 2. Hal 42 43.
Hanafiah, Kemas Ali. 2013. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta;Rajawali Pers.
Hardjowigeno, Sarwono. 2015. Ilmu Tanah Edisi Baru. Jakarta:Akademika
Pressindo.
Hernita, D., Poerwanto, R., Susila, AD., dan Anwar. 2012. Penentuan Status
Unsur Hara Nitrogen pada Bibit Duku. Bogor. Jurnal Hortikultura,
22(1):29-36
Khairuman dan K Amri.2009. Mengeruk Keuntungan dari Bertenak Cacing.
AgroMedia Pustaka
Masria, Christianto Lopulisa,Hazairin Zubair, dan Burhanuddin Rasyid. 2018.
Karakteristik Pori dan Hubungannya dengan Permeabilitas pada Tanah
Vertisol Asal Jeneponto Sulawesi Selatan. Vol 1, No 1.
Matana, Yulianus R dan Nurhaini Mashud. 2015. Respons Pemupukan N, P, K
dan Mg Terhadap Kandungan Unsur Hara Tanah dan Daun pada
Tanaman Muda Kelapa Sawit. Manado. Balai Penelitian Tanaman
Palma
Meilani, Vina Rezky dan Pramitha, Zella. 2014. Perencanaan Sistem Saluran
Drainase Bagian Luar Underpass Patal – Pusri Palembang. Palembang.
Politeknik Negeri Sriwijaya
Merlim,Analy de Oliveira,Jose Guilherme Marinho Guerra ; Rodrigo Modesto
Junqueira. Adiana Maria de Aquino. 2005. Soil Macrofauna in Cover
Crop of Figs Grown Under Organic Management. Sci. Agric. (Piracicaba,
Braz),62(1): 57-61
Puja, I Nyoman, 2016. Penuntun Praktikum Fisika Tanah. Bali : Universitas
Udayana. Hal 1-5.
Rohmawati.2016.Deteksi Kahat Hara N, P, K, Na, Mg Dan Ca Pada Talium
Paniculatum Hasil Pola Tanam Konvensional Di Plosoklaten Kediri.
Skripsi. Universitas Negeri PGRI Kediri.
Saputri, Danesta Ayu. 2017. Analisis Koefisien Aliran Permukaan Pada Berbagai
Bentuk Penggunaan Lahan Dengan Model Swat. Bandar Lampung. FP
UNILA
Sidiq, Muhammad Nur, 2017. Identifikasi Morfologi dan Beberapa Sifat Fisik
Tanah, pada Pertanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)
Monokultur dan Kebun Campuran di Desa Hajimena Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan. Bandar Lampung: Universitas Lampung
Yasin, S. 2007. Degradasi Lahan Akibat Berbagai Jenis Penggunaan Lahan Di
Kabupaten Dharmasraya. Jurnal Solum Vol 4 No 2 Juli 2007 : 69-73.
ISSN
1829-7994
Lampiran 1. Pedologi
NOMOR HORIZON 1 2
KEDALAMAN (cm) 0 – 15/27 15/27 – 50
Kejelasan Nyata Nyata
BATAS HORISON
Topografi Ombak Rata
WARNA 10YR 2/1 7,5YR 4/4
Gumpal
STRUKTUR Tipe Granular
bersudut
Sangat
Lembab Gembur
Gembur
KONSISTENSI Tidak
Lekat /
Basah Lekat/Tidak
Plastis
Plastis
JENIS PORI Sedang MAKRO MIKRO