PRODUKSI-DISTRIBUSI-KONSUMSI
dr.H.SLAMET
01 Produksi
Dokter Hewan dan Pengusaha
19150018
YUZEP ANDIYAWAN
Distribusi 02 Pendidik dan Pengusaha Travel
19150030
Start Finish
Produksi
Konsumsi
Distribusi
PENIPUAN
KESERAKAHAN KEJAHATAN
KEZALIMAN
20% Orang kaya
Indonesia = 45%
kekayaan Indonesia
KRISIS KESENJANGAN
KEMISKINAN
Penyebabnya adalah :
PEREKONOMIAN KAPITALISTIK
EKONOMI
SYARIAH ??
Tergantung dari :
PRILAKU PRODUKSI
Etika Bisnis dalam Produksi
A.DEFINISI PRODUKSI
C. AKTIVITAS PRODUKSI
PRODUKSI
D.PRINSIP AKTIVITAS PRODUKSI
E.TUJUAN PRODUKSI
G. IMPLEMENTASI PRODUKSI
Definisi dan Faktor Produksi
A. Definisi PRODUKSI
Definisi produksi tidak ditemukan pada nash-nash, baik Al-Quran maupun hadis. Akan
tetapi ada dua terminology yang bisa dipakai dalam menjelaskan makna produksi ini,
yaitu “al-kasab” (usaha) atau “al-intaj” (Abidin, 2008)
B. Faktor PRODUKSI
Faktor faktor produksi terdiri dari:
‘Amal : Pekerjaan menambah nilai guna barang (pemikiran, ide, konsep, tenaga,
gerakan). Menurut Ibnu Khldun, bekerja merupakan unsur yang paling dominan
(ukuran nilai) bagi proses produksi (kualitatif dan/ atau kuantitatif).
Modal : harta kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa,
seperti mesin, alat produsi, equipment (peralatan), gedung, fasilitas kantor, transportasi
dan lain sebagainya. Modal bisa berupa uang / barang, bisa berupa Fixed Asset (aset
tetap) atau Variable asset (aset berubah)
Aktivitas dan Prinsip Produksi
C. Aktifitas PRODUKSI
Aktivitas produksi dalam Qur’an yakni: Al-Qur’an : “Dan buatlah bahtera ...” (11:37) “...Daud membuat
baju besi ...” (21:80) “... Hai Hamman buatkanlah aku bangunan yang tinggi...” (QS al-Mu’minun : 39)
Dalam hadits: “Sesungguhnya seseorang membawa tali lalu pergi ke bukit mencari kayu bakar, mengikatnya
dan diletakkan di punggungnya lalu dijualnya ke pasar untuk memnuhi kebutuhannya, adalah lebih baik
daripada meminta-minta...” (HR Bukhari)
Prinsip Produksi:
✓ Prinsip Tauhid (At-Tauhid)
✓ Prinsip Kemanusiaan (Al-Insaniyah)
✓ Prinsip Keadilan (Al-’Adl)
✓ Prinsip Kebajikan (Al-Maslahah),
✓ Prinsip Kebebasan (Al-Hurriyah) dan
✓ Prinsip Tanggungjawab (Al-Fardhu)
Tujuan Produksi
E. Tujuan PRODUKSI
Syariat Islam tidak membenarkan pembuatan segala komoditas yang hanya bisa digunakan untuk
hal yang diharamkan,atau mayoritas barang itu digunakan untuk berbuat dosa ,walaupun sebagian
kecil komoditas tersebut dapat digunakan untuk hal hal yang diperbolehkan .Sebab ,sebagian kecil
dan hal yang jarang ini tidak bisa dijadikan pijakan bagi suatu hukum. Misalnya produksi ganja
,narkotika dan obat obat terlarang lainnya. Menurut Qardhawi ,adapun jika suatu hasil produksi
dapat digunakan untuk berbuat baik dan buruk secara bersamaan, seperti pakaian you can see
yang halal dikenakan wanita dirumah untuk menghibur suami dan tidak halal dikenakan diluar
rumah, maka hal itu tidak diharamkan ( Qardawi, 2006 )
Implementasi Aktivitas Produksi
A.DEFINISI DISTRIBUSI
COMMUNITY OUTLET
B. TUJUAN DISTRIBUSI
DISTRIBUSI
D. KEPENTINGAN DISTRIBUSI
END USER
Definisi Distribusi
A. Definisi DISTRIBUSI
A.DEFINISI KONSUMSI
COMMUNITY OUTLET
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan
mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik
berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara
langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
B. Dasar Hukum
B. Dasar Hukum
َ ب ْال ُم ْس ِر ِف
ين ُّ و ُكلُوا َوا ْش َربُوا َوالَت ُ ْس ِرفُوا ِإنَّهُ الَيُ ِح
“Makan dan minumlah, namun janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah itu tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
3
1. Menafkahkan Harta Dalam Kebaikan
Dan Menjauhi Sifat Kikir.
2. Melarang Mubazir
3. Sikap Sederhana
2
1. Menggunakan Harta
Secukupnya
2. Wajib Membelanjakan Harta Fi
Sabilillah, Diri dan Keluarga
5
1. Menjauhi Berhutang
2. Menjaga Asset Pokok
3. Tidak Hidup Mewah
4. Tidak Boros dan Tidak Menghambur-
Hamburkan Harta
5. Pembatasan Penggunaan Harta Secara
Kualitas dan Kuantitas
5
Saat Krisis
2. Kebebasan Individu dan Kemaslahatan
Orang Banyak
3. Sederhana dalam Menggunakan Uang
Negara
4. Menetapkan Hukum dan memberikan
bimbingan dan pengarahan
5. Pengelompokkan Harta dalam Fiqh,
baik untuk Pribadi dan Orang Lain.
1. Pembenahan Intenal
2. Penyempurnaan SOP
3. Upgrading SDM
4. Marketing Plan