Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS PERUSAHAAN CIPUTRA LIFE

Nama Anggota:

Muhamad Uwes – 10117271

Dennis Arya – 10117028

Steven William – 10117015

Moh. Imam Fahmi – 10117219

Ricky Bagus Thrisnady – 10117293

Candy Junior – 10117019

Nama Dosen

Liliana Dewi

ENTREPRENEURIAL FINANCE

INTERNATIONAL BUSINESS MANAGEMENT

UNIVERSITAS CIPUTRA SURABAYA


BAB 1

SEJARAH DAN PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN

Ciputra Group adalah perusahaan yang sukses di bidang properti di


Indonesia. Ciputra Group dan Tunas Group berkolaborasi meluncurkan suatu
perusahaan asuransi kesehatan, perusahaan tersebut dinamakan Ciputra Life.
Ciputra Life memiliki tujuan yaitu memberikan perlindungan jiwa dan kesehatan
bagi masyarakat dan membangun masa depan keluarga Indonesia yang lebih baik.
Peluncuran rencana ini sekaligus menandakan komitmen dari Ciputra Group dan
Tunas Group untuk memasuki di industri asuransi jiwa di Indonesia. Berikut
adalah Visi, Misi, dan Nilai dari Ciputra Life:

VISI KAMI

Membangun masa depan keluarga Indonesia melalui perlindungan yang inovatif

MISI KAMI

1. Membangun institusi keuangan yang kuat, profesional dan beretika


2. Mengembangkan bisnis melalui kerjasama yang baik dengan mitra bisnis,
pemegang saham dan pemangku kepentingan
3. Menyediakan produk dan layanan yang berkualitas, inovatif dan
memberikan nilai tambah bagi nasabah
4. Membangun budaya melalui internalisasi nilai-nilai perusahaan untuk
menghasilkan team yang professional

NILAI KAMI
Peluncuran rencana ini dihadiri oleh perwakilan OJK, para kolega di
bidang perbankan, pembiayaan, dan property, jajaran direksi dan komisaris
Ciputra Group, Tunas Group dan CIputra Life, serta perwakilan dari media TV,
cetak, maupun online di Indonesia.

Pada saat sambutan pembukaan Ciputra Life, Harun Hajadi, Managing


Director Ciputra Group, menyatakan, “Ciputra Group dan Tunas Group yang
terlah berkiprah selama dari 35 tahun di Indonesia, melihat bahwa terdapat
peluang dan kebutuhan yang besar terhadap asuransi jiwa dan kesehatan di
Indonesia. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat di Indonesia, maka masyarakat tentunya akan melakukan perencanaan
keuangan yang lebih baik dan membutuhkan perlindungan asuransi jiwa dan
kesehatan untuk menjamin masa depan yang lebih baik”. Harun menambahkan,
“Saat ini, Ciputra Group telah mengembangkan proyek property di berbagai kota
besar maupun sekunder di seluruh Indonesia. Untuk itu, kami berharap melalui
jejaring kami yang luas, maka penetrasi asuransi jiwa masyarakat Indonesia secara
keseluruhan dapat ditingkatkan”.

Hal ini disepakati oleh Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif Asosiasi


Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), “Kami menyambut dengan baik kehadiran
Ciputra Life sebagai pemain baru dalam industri asuransi jiwa di Indonesia.
Tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia pada tahun 2016 baru mencapai
sekitar 2 persen dari total pendapatan domestik bruto (GDP) Indonesia. Kami
percaya Ciputra Life bisa menjadi salah satu perusahaan yang akan memiliki
sepak terjang yang patut untuk dipantau terus ke depannya.”

Lebih lanjut mengenai produk Ciputra Life, Hengky Djojosantoso,


Direktur Utama Ciputra Life, menceritakan, “Kami akan mengembangkan
produk-produk inovatif sesuai dengan kebutuhan keluarga Indonesia, terutama di
era digital. Saat ini, pembeli properti Ciputra bisa mendapatkan asuransi
kecelakaan diri dengan uang pertanggungan seharga rumah tanpa mengeluarkan
biaya tambahan. Dengan demikian, pelanggan Ciputra dapat langsung menikmati
perlindungan asuransi dari Ciputra Life dan melakukan perencanaan keuangan
lebih baik dan lebih lanjut melalui Ciputra Life.”
Hengky mengatakan bahwa sebagai perusahaan lokal, Ciputra Life sangat
mengerti kebutuhan masyarakat Indonesia dan akan terus berkomitmen untuk
mengembangkan produk dan layanan asuransi yang memberikan nilai tambah
bagi masyarakat Indonesia. “Kami akan mengoptimalisasi kanal-kanal distribusi,
baik melalui jalur konvensional seperti bermitra dengan bank dan telemarketing,
maupun membangun layanan digital guna membuka akses lebih luas kepada
nasabah dan calon nasabah di seluruh Indonesia. Layanan digital Ciputra Life
tidak hanya terbatas pada penjualan saja, melainkan juga untuk memberikan
pelayanan yang lebih cepat, sederhana, akurat, dan terpercaya kepada seluruh
nasabah dan calon nasabah kami.”

Terkait target yang akan dicapai CIputra Life, Hengky mengakui bahwa
pada tahun pertama operasi, Ciputra Life ditargetkan untuk menyasar setidaknya
50 persen dari total nasabah CIputra Group dan Tunas Group. Tidak hanya di
dalam Group, Ciputra Life juga akan fokus pada pengembangan bisnis melalui
kerja sama dengan mitra usaha lainnya.

Terhadap peluncuran Ciputra Life ini, Ir. Ciputra, Pendiri dan Presiden
Komisaris Ciputra Group, memberikan kata penutup, “Ciputra Group selalu
menjunjung tinggi semangat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
pelanggan dan terus berinovasi, agar selalu relevan dengan apa yang dibutuhkan
oleh masyarakat di era sekarang. Kami telah membuktikannya dengan dedikasi
tinggi selama lebih dari 35 tahun untuk mengembangkan pembangunan secara
fisik yang tersebar di 48 kota di seluruh Indonesia, maka sekarang saatnya kami
membuktikan komitmen dan dedikasi yang sama untuk membangun masa depan
keluarga Indonesia melalui Ciputra Life. Kami optimis Ciputra Life dapat
memberikan pelayanan yang prima dan perlindungan yang inovatif bagi jutaan
keluarga di Indonesia.”
BAB II

PROFIL USAHA DAN PROFIL WIRAUSAHA

Nama Legal Bisnis: PT. Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life)

Tanggal Berdirinya Perusahaan: Ciputra Life mendapat izin OJK pada tanggal
16 Desember 2016 tetapi mulai memberi nasabahnya proteksi asuransi pada
tanggal 1 Februari 2017.
Alamat kantor: DBS Bank Tower, Lantai. 14, Ciputra World I
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5
Jakarta 12940

Nomor telepon: 1500 239

Alamat Website: https://www.ciputralife.com

Alamat Email: nasabah@ciputralife.com

Akun Media Sosial:

 Twitter: @Ciputra_Life
 Instagram & Facebook: ciputralife.id
 Line: @CiputraLife

Produk:

 Proteksi Kepastian Pendidikan


 Proteksi Kesehatan
 Proteksi Demam Berdarah Dengue
 Proteksi Masa Depan Keluarga
 Proteksi Aset
 Proteksi Kendaraan

PROFIL WIRAUSAHA
Nama : Junita Ciputra

Jabatan : Komisaris Utama

Biografi :

Memperoleh gelar sarjana di bidang Keuangan dari Universitas San


Francisco dan meraih gelar MBA di bidang Keuangan dan Real Estate dari
Universitas Southern California, Los Angeles. Memulai karir di grup Ciputra
sebagai Marketing Manager pada tahun 1984 dan diangkat menjadi Direktur sejak
tahun 2001. Saat ini, Junita menjabat sebagai Komisaris dan Direktur di beberapa
perusahaan dalam grup Ciputra. Junita menjabat sebagai Komisaris Utama
Ciputra Life sejak tahun 2016 sampai dengan saat ini.
Nama : Rico Adisurja Setiawan M.B.A.

Jabatan : Komisaris

Biografi :

Memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik dari Universitas Southern


California, Los Angeles dan meraih gelar MBA dari University Woodbury,
Amerika Serikat. Memulai karir di Arthur Andersen sebagai Konsultan
Manajemen di tahun 1995, kemudian bergabung dengan grup Tunas sebagai
Direktur di tahun 1996. Diangkat menjadi Presiden Direktur PT Tunas Ridean
sejak tahun 2010 dan saat ini menjabat sebagai Komisaris dan Direktur di
beberapa perusahaan dalam grup Tunas. Selain itu, Rico juga menjabat sebagai
Komisaris Ciputra Life sejak tahun 2016 sampai dengan saat ini.
Nama : Lanny Bambang

Jabatan : Komisaris Independen

Biografi :

Memperoleh gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Trisakti


Jakarta. Memulai karir sebagai Marketing Officer di BCA pada tahun 1978 dan
bergabung dengan Lippobank pada tahun 1988 sebagai Kepala Wilayah serta
pernah menjabat sebagai Associate Direktur di Royal Sentul Highland pada tahun
1994. Bergabung dengan grup Ciputra pada tahun 1996 dan ditunjuk sebagai
Presiden Direktur Bank Ciputra tahun 1999. Diangkat sebagai Komisaris
Independen PT Ciputra Surya Tbk sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.
Sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini, Lanny diangkat menjadi Komisaris
Independen dan Komite Audit Ciputra Life.
Nama : Lany Wihardjo

Jabatan : Komisaris Independen

Biografis :

Memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Katolik


Parahyangan Bandung dan  meraih gelar MBA dari IPPM Jakarta. Memulai karir
sebagai Management Trainee pada tahun 1984 di Bank Umum Nasional (BUN) 
dan menjabat sebagai Senior Commercial Relationship Manager pada tahun 1997.
Bergabung dengan Bank Ciputra sebagai direktur tahun 1997. Tahun 2001 sampai
dengan 2016, Lany diangkat menjadi Komisaris Independen dan Komite
Pemantau Risiko PT Ciputra Surya Tbk. Sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini,
Lany diangkat menjadi Komisaris Independen dan Komite Pemantau Risiko
Ciputra Life.
Nama : Hengky Djojosantoso

Jabatan : Presiden Direktur

Biografi :

Memperoleh gelar Sarjana di bidang teknik dari Institut Teknologi


Bandung (ITB) Bandung dan memperoleh gelar Master of Commerce dari
Universitas of New South Wales, Australia. Memulai karir sebagai Assistant
Manager Produk Investasi dan Deposito di Bank HSBC pada tahun 2000. Tahun
2003, bergabung di Asuransi CIGNA dengan jabatan terakhir sebagai Vice
President Strategic Partnership. Tahun 2006, Hengky bergabung di AXA
Indonesia selama hampir 10 tahun dan menjabat sebagai Presiden Direktur AXA
Life Indonesia pada tahun 2014. Dengan 15 tahun pengalaman di bidang Asuransi
Jiwa, Hengky ditunjuk sebagai Presiden Direktur Ciputra Life sejak tahun 2016
sampai dengan saat ini.
Nama : Then Henry Marten

Jabatan : Direktur

Biografi :

Memperoleh gelar Sarjana dan Master di bidang Actuarial dan Finance dari


Universitas Macquarie, Australia. Memulai karir di bidang Industri Asuransi Jiwa
sebagai Aktuaris di MLC Life pada tahun 1997 dan diangkat sebagai Chief
Financial Officer (CFO) pada 2004. Tahun 2006, bergabung dengan AXA
Indonesia selama hampir 10 tahun sebagai CFO untuk beberapa entitas AXA
Indonesia. Dengan 20 tahun pengalaman di bidang Asuransi Jiwa, Henry ditunjuk
sebagai Direktur Ciputra Life sejak tahun 2016 sampai dengan saat ini.
Nama : Listianawati Sugiyanto

Jabatan : Direktur

Biografi :

Memperoleh gelar Sarjana di bidang  Teknik Informatika dari Universitas


Bina Nusantara, Jakarta. Memulai karir di bidang Industri Asuransi Jiwa sebagai
People Development Staff di Panin Life pada tahun 2004. Sejak tahun 2006,
bergabung dengan AXA Indonesia selama hampir 10 tahun dan telah menjabat di
berbagai fungsi dan tanggung jawab serta terlibat aktif dalam inisiatif-inisiatif
strategis Perusahaan dengan posisi terakhir sebagai Head of Marketing dan
Project Management AXA Life Indonesia. Dengan 13 tahun pengalaman di
bidang Asuransi Jiwa, Listi ditunjuk sebagai Direktur Ciputra Life sejak tahun
2016 sampai dengan saat ini.
BAB III

Analisa Kinerja Keuangan 2 Tahun Terakhir

Ciputra Life dalam waktu dua tahun terakhir (2017-2018), memiliki track
record keuangan yang dibagi menjadi lima bagian, laporan keuangan Q1, Q2, Q3,
Q4, dan Audited untuk tahun 2017. Adapun laporan keuangan Ciputra Life untuk
tahun 2017 meliputi :

Laporan Keuangan Ciputra Life Q1 2017 :


Laporan Keuangan Ciputra Life Q2 2017 :

Laporan Keuangan Ciputra Life Q3 2017 :

Laporan Keuangan Ciputra Life Q4 2017


Laporan keuangan Audited Ciputra Life 2017 :
Berdasarkan analisis di table asset, kita simpulkan dan analisis bahwa
jumlah investasi Ciputra Life adalah 99,794 dengan jumlah yang terbanyak
dipegang oleh surat berharga diterbitkan oleh Negara RI atau biasa disebut dengan
surat Obligasi, hal ini menunjukan bahwa Ciputra Life ditawarkan atau membeli
surat Obligasi dari pemerintah untuk menambah jumlah investasi untuk
perusahaan tersebut yang pada kemudiaan hari akan menghasilkan bunga untuk
perusaah tersebut pada waktu jatuh tempo. Surat Obligasi juga adalah jenis
investasi yang terbilang aman karena keuntungan didapatkan dari bunga ataupun
capital gain, selain itu, pembayaran pokoknya dijamin oleh UU SUN.

Melirik dari jumlah utang yang dimiliki Ciputra Life, kita mampu menyimpulkan
perusahaan ini aman, mengapa? Menurut Georgi Tsvetanov,
mengklasifikasikan rasio kas bahwa

 antara 0 hingga 0,5 kali adalah beresiko


 antara 0,5 hingga 1 kali adalah aman, dan
 antara 1 sampai 5 kali adalah terlalu aman (tidak dianjurkan)
Dalam kasus Ciputra Life, jumlah kas dan setara kas yang dimiliki
sebanyak 16,686 hal ini berarti Ciputra Life memiliki kas dipegang
dan investasi jangka pendek untuk memenuhi liabilitas sebanyak
16,686. Untuk menghitung apakah Ciputra Life dikategorikan sehat,
kita perlu menghitung rasio kas Ciputra Life dengan cara membagi
kas dan setara kas dengan jumlah liabilitas Ciputra Life.

Jumlah dari liabilitas yang ditanggung oleh Ciputra Life


adalah 7,335 dengan ini kita membagi 16,686/7,335 = 2.27 atau
setara dengan 227%. Disimpulkan bahwa kemampuan Ciputra Life
untuk membayar kewajiban sebesar 227%, dan berdasarkan teori
diatas hal ini dikategorikan sebagai terlalu aman, mengapa? karena
investor akan menilai kalau perusahaan tidak maksimal dalam mengelola
aset yang ia miliki karena memegang cash terlalu banyak. Tentunya ini
akan berpengaruh juga pada perolehan laba perusahaan kedepannya.

Ciputra Life untuk tahun 2017 mengalami kerugiaan hal ini disebabkan
oleh jumlah pendapatan yang lebih sedikit dibandingkan total jumlah beban yang
ditanggung perusahaan. Namun dikatakan aman karena asset yang diperkenankan
melebihi liabilitas perusahaan Ciputra Life sehingga Ciputra Life memiliki tingkat
Solvalibilitas sebanyak 96,833. Selain itu Rasio Likuiditas Ciputra Life sebesar
998% yang berarti Ciputra Life mampu untuk  memenuhi kewajiban keuangannya
yang harus segera dipenuhi, atau  kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31).

Rasio Kecukupan Investasi = Investasi + Kas & Bank SAP dibagi (Cadangan Teknis
Retensi Sendiri + Utang Klaim Retensi Sendiri + Utang Lain Kepada Tertanggung), pada
aturan OJK pasal 21 dicantumkan bahwa Rasio Kecukupan Investasi Secara umum
digunakan untuk mengukur dan menjaga kecukupan dana Perusahaan yang likuid untuk
memenuhi seluruh kewajiban kepada tertanggung, dengan tingkat persentasi sebanyak
2746% disimpulkan bahwa Ciputra Life mampu membayar kewajibannya kepada
tertanggung.

Return of Assets : laba bersih setelah pajak : total aset = -20,740 : 116,479
= -0,17 atau -17%
Ciputra Life masih menyandang nilai negatif dari Return of Assets
mereka, hal ini bisa disimpulkan bahwa perusahaan sedang kehilangan
uang atau membeli asset untuk mendapatkan keuntungan dimasa depan.
Selama perusahaan mampu membayar tanggung jawabnya serta memiliki
asset yang lebih banyak dari kewajiban dan kerugiaan perusahaa, dapat
disimpulkan bahwa perusahaan tersebut berfokus terhadap pembelian
asset-asset.

Return of Equity : laba bersih : equitas = -20,740 : 105,319 = -0,19 atau


-19%

rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut.
Laporan Keuangan Ciputra Life Q1 2018

Laporan Keuangan Ciputra Life Q2 2018 :


Laporan Keuangan Q3 Ciputra Life 2018

Laporan Keuangan Q4 Ciputra Life 2018 :


Laporan Audited Ciputra Life 2018

Analisa ini lebih mengangkat perbandingan antara laporan keuangan Ciputra Life
2017 dan 2018 dan bagaimana kami menganalisa perusahaan tersebut.
Sesuai dengan analisa kami sebelumnya pada tahun 2017 yang menyimpulkan
bahwa Ciputra Life sedang berfokus untuk menambah asset dan investasi mereka,
hal ini dapat kita lihat dari peningkatan jumlah Investasi Ciputra Life dari 116,479
menjadi 152,680 atau sebanyak 31% dari sebelumnya. Namun jumlah liabilitas
yang dialami Ciputra Life meningkat drastis dari 11,160 menjadi 50,492 , hal ini
mungkin strategi dalam pemutaran uang Ciputra Life.
Untuk tahun 2018 Ciputra Life mengalami peningkatan pada jumlah
pendapatan mereka, namun sayangnya jumlah beban mereka meningkat
drastis dari 34,207 menjadi 110,302. Tingkat ketidak sehatan perusahaan
juga dilihat dari nilai rasio likuiditas perusahaan yang menurun dari 998%
menjadi 288% berserta juga jumlah tingkat solvabilitasnya.

Lalu kami mencoba mencari artikel mengenai Ciputra Life, memang


berdasarkan analisa keuangannya terlihat cukup menurun, namun hal ini
berbanding lurus dengan brand awarness yang sedang dibangun oleh
Ciputra Life itu sendiri, dimana Ciputra Life sendiri sedang bersaing dengan
kompetitor serupa mereka.

Kesimpulan analisa :

Sebagai seorang investor sudah semestinya kita harus mampu untuk


menganalisis nilai keuangan suatu perusahaan, agar mengetahui apakah
perusahaan tersebut termasuk perusahaan yang sehat ataupun tidak, dan sebagai
pemilik perusahaan, manfaat dari analisa keuangan adalah untuk memastikan
tingkat kesehatan perusahaan kita sendiri dan agar mampu mengambil keputusan
untuk perusahaan kita kedepannya.

BAB IV

PROYEKSI DAN PERMODALAN

Dalam memproyeksikan pendapatan, biaya, maupun lainnya, diperlukan data


laporan keuangan periode sebelumnya. Melihat dari laporan keuangan akhir
periode tahun 2017, kita menemukan bahwa pendapatan Ciputra Life sebesar Rp
13.468 dan pada tahun 2018, kita menemukan pendapatan Ciputra Life sebesar Rp
59.888. Kenaikan dari tahun 2017 hingga tahun 2018 yaitu:

Growth Rate: (Pendapatan tahun 2018 -


Pendapatan 2017)/Pendapatan 2017

(59,888 – 13,468) / 13,468 = 3.44


atau 334 %
Dari perhitungan diatas terjadi kenaikan sebesar 334% di tahun 2018. Untuk tahun
berikutnya kami memproyeksikan pendapatan naik 30% karena untuk mengurangi
ke rugian dan biaya pajak di tahun yang akan datang. Berikut perhitungannya:

Pendapatan 2019: Pendapatan tahun 2018 (1x 30%)

Pendapatan 2018 + pendapatan 2018 x 30%

59,888 + 59,888 x 30%

= 77,854.4 + 7,283 (pendapatan komprehensif lain)

=85,137.4

Untuk jumlah beban di tahun 2018 mengalami peningkatan yang sangat tinggi
dari tahun sebelumnya yaitu dari 34,207 menjadi 110,302. Kenaikan tersebut
dapat dihitung sebagai berikut :

Beban (Beban 2018 – Beban 2017)/Beban 2017

(110,302 - 34,207) / 34,207 = 2.224 atau 222.4%

Disini kami memproyeksikan jumlah beban di tahun berikutnya menurun yaitu


dengan menekan beban pegawai dan pengurus sebanyak 15% yang mana
penekanan biaya tersebut bertujuan untuk mengurangi kerugian. Berikut
perhitungannya:

Beban pegawai 2019 beban pegawai dan pengurus 2018 (1x15%)

Beban 2018 - beban 2018 x 15%

27,198 – 27,198 x 15%

= Rp 23,118.3

Jadi beban pegawai dan pengurus di tahun 2019 sebesar Rp. 23,118.3 berkurang
sebesar 4,079.7.

Jadi total keseluruhan jumlah beban sebesar 106,222.3.


Dari hasil proyeksi diatas kami dapat menyimpulkan laporan laba rugi ciputra life
di tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Total laba rugi pendapatan 2019 – jumlah beban 2019

85,137.4 – 106,222.3

= (21,084.9) rugi

BAB V

ANALISIS PERMASALAHAN KEUANGAN

Tujuan:

Analisis laporan keuangan dijadikan sebagai tolak ukur untuk memproyeksikan


posisi keuangan di masa yang akan datang.

Untuk mengamati kondisi perusahaan, permasalahan dalam manajemen,


operasional maupun keuangan.

Sebagai alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan


Periode analisis laporan keuangan ciputra life 2016-2017

Berdasarkan data per desember 2016 dan 2017, ditemukan bahwa perusahaan
ciputra life memiliki rasio pencapaian sebesar 2677% (kemampuan perusahaan
untuk membayar apabila modal pembayaran aktiva berdasarkan hutang
mengalami kegagalan).

Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan nomor 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, rasio pencapaian tingkat solvabilitas
sekurang-kurangnya adalah 100% dengan target internal paling rendah 120% dari
MMBR. Dengan memiliki rasio pencapaian yang melebihi 100% maka
perusahaan ini dapat dikatakan sebagai perusahaan yang kemampuan finasialnya
sehat.

Rasio likuiditas 998% per 31 desember 2017 bermakna perusahaan ciputra life
pada tahun 2017 memiliki kemampuan untuk membayar segala hutangnya
sebanyak 9,98 kali.

Berdasarkan data per desember 2018, ditemukan bahwa perusahaan ciputra life
memiliki rasio pencapaian sebesar 697% dibanding tahun 2017 yang mencapai
2677%. Hal ini disebabkan karena jumlah liabilitas pada 2018 meningkat dan
adanya peningkatan jumlah modal minimum berbasis resiko yang menyebabkan
turunnya rasio pencapaian.
Persentase rasio-rasio lain selain rasio tingkat solvabilitas tahun 2018 juga
menurun karena meningkatnya jumlah beban yang berasal dari peningkatan
jumlah liabilitas, kenaikan cadangan premi yang signifikan yang menyebabkan
jumlah beban klaim dan manfaat meningkat, dan juga beban usaha yang
meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2018 total rugi komprehensif juga
meningkat 218,14% (dari 19,772 menjadi 43,131)

Anda mungkin juga menyukai