Anda di halaman 1dari 18

INTRODUCTION

Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi dari dalam rahim melalui jalan lahir.
Proses persalinan diawali dengan adanya kontraksi rahim yang menyebabkan dilatasi dan
penipisan serviks serta iskemia rahim, sehingga menimbulkan respon nyeri (Bobak, Lowdermilk,
& Jensen, 2004). Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi dari dalam rahim
melalui jalan lahir, Nyeri persalinan mulai timbul pada kala I fase laten, yaitu proses pembukaan
serviks sampai 3 cm dan fase aktif, yaitu proses pembukaan serviks dari 4 cm sampai 10 cm.
Lama kala 1 persalinan yang normal 12 jam 30 menit bagi ibu primipara, dan 7 jam 20 menit
pada ibu multipara, sedangkan untuk lama kala II 80 menit bagi ibu primipara, dan 30 menit bagi
ibu multipara (Wirakusumah, 2014). Pada fase aktif menuju puncak pembukaan terjadi
peningkatan intensitas dan frekuensi kontraksi, sehingga respon puncak nyeri berada pada fase
ini (Reeder, Martin, & Koniak-Griffin, 2014).
Nyeri bersifat unik dan subjektif, artinya setiap orang memiliki respon terhadap rangsangan
nyeri yang berbeda-beda karena ambang nyeri yang berbeda. Nyeri pada persalinan merupakan
ketidaknyamanan terhadap respon fisiologis, yaitu proses penerimaan impuls nyeri menuju
syaraf pusat dan respon psikis yang meliputi rekognosi sensasi, interpretasi rasa nyeri, dan
respon terhadap hasil interpretasi nyeri (Yuliatun & Laily, 2008)
Ibu bersalin akan menjalani masa transisi menjadi seorang ibu, maka dari itu ibu akan
membutuhkan dukungan emosional dari orang-orang sekitarnya (Marianik, 2013). Salah satu hal
yang dibutuhkan oleh ibu yaitu asuhan kebidanan holistik (Xu J, Mackenzie IZ, 2012). Asuhan
kebidanan holistik adalah perawatan bagi ibu dengan cara menggabungkan antara dukungan
emosional dan perilaku untuk menyembuhkan pasien baik secara psikologis dan fisik (Jun LI,
Bai-xiao Z, 2010). Beberapa penelitian menyebutkan relaksasi, exercise, teknologi, dan massage
sebagai terapi komplementer yang dapat dilakukan sebagai Terapi tunggal atau pilihan atau
dalam kombinasi (Marianik.2013). Peneliti pada tahun 2016 dan 2010 bahwa WHO telah
mengakui sejak tahun 1958 bahwa terapi holistik yang merangsang beberapa titik meridian
dalam tubuh lakukan membantu pasien dengan aman tanpa efek samping (Mollart L, Skinner V,
Adams J, et al., 2017)
Pasal 59 Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dan Pasal 25 Undang-Undang
Kebidanan menjelaskan bahwa pemerintah memungkinkan praktek terapi komplementer yang
melibatkan pemberian baik perawatan atau pengobatan tradisional yang menganut peraturan
pemerintah (UU No.36, 2009) Oleh karena itu, penyediaan layanan kesehatan kebidanan, berada
di menggunakan obat-obatan atau terapi kontemporer harus mematuhi peraturan yang berlaku
dan dalam fasilitas kesehatan yang layak, primer, sekunder atau tersier.

METODE
Strategi pencarian
Penelitian ini merupakan studi literatur dari beberapa bahan dipilih berdasarkan pedoman
Protokol Prisma. Artikel dan jurnal ini ditemukan menggunakan Google dengan keywords
“Terapi Non Farmakologi, Lama Persalinan Kala I Dan II”, sebanyak 1446 penelitian, kemudian
disaring menjadi 35 jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi bersumber dari Google Scholar
dan Perpustakaan Indonesia, lalu dari 35 jurnal tersebut disaring lagi menjadi 16 artikel jurnal
yang terindeks sinta. Adapun rincian dari 16 jurnal tersebut yaitu 3 tema artikel tentang
teknologi, 3 tema artikel tentang exercise, 8 tema artikel tentang massage dan 2 tema artikel
tentang relaksasi.
Definisi operasional
Ulasan ini mempelajari beberapa terapi non farmakologi yang membahas cara memperpendek
lama persalinan kala I dan II yang efektif yang sudah diterapkan di indonesia.
Kriteria
Variabel bebas adalah terapi non farmakologi pada persalinan yang dianalisis dari perspektif
yang berlaku di indonesia, sedangkan variabel independen adalah lama persalinan kala I dan II.
Tidak ada batasan dalam hal desain studi.
Hasil Pencarian
Hasil review ini akan menunjukkan beberapa terapi non farmakologi untuk lama persalinan kala
I dan II yang paling efektif dan sejalan dengan pelaksanaan yang diterapkan di Indonesia.
Skema Pencarian Literatur

Mengidentifikasi kata kunci yang terkait dengan


terapi non-farmakologi yang dapat mempercepat
lama persalinan kala I dan II dilakukan selama 5
tahun terakhir, jumlah jurnal 1446.

Publikasi yang ditemukan berasal dari


Google schoolar n : 975
Perpusnas n : 471

Mengidentifikasi kata kunci yang terkait dengan


terapi Non Farmakologi untuk memperpendek
Artikel penelitian relaksasi n : 4
lama persalinan kala I dan II:
Artikel penelitian posisi bersalin n : 4
Artikel penelitian massage n : 7
Artikel penelitian teknologi n : 5
Artikel penelitian exercise n : 10
Artikel penelitian n : 1
Artikel penelitian hipnobrithing n: 1
Donwloud PDF full teks artikel jurnal tentang terapi Artikel penelitian accupresure n : 2.
non farmakologi pada lama persalinan kala I dan II
jumlah jurnal 35
Artikel jurnal tentang memperpendek
lama persalinan kala I dan II yang tidak
terakreditasi / SINTA n : 16

Artikel jurnal tentang terapi non farmakologi


lama persalinan kala I dan II jumlah jurnal n : 16
Results

Dari beberapa penelitian yang mengambil tema massage dengan percepatan persalinan maka
didapatkan hasil sistematik review sebagai berikut

Table 1.Analisis Massage Terhadap Percepatan Persalinan Kala I dan II

no judul author tahun metodologi sampel inovasi hasil


1 Efektifitas Lidia fitri Doi : 2018 Quasi 30 Memberikan Terdapat
stimulasi http://doi.org/ eksperimen sampel massage kutan penurunan rata-
kutan slow 10.22216/jenv3 randome slow back rata nyeri pada
stroke back i2..2716 asigmen dengan usapan persalinan
massage punggung 3- dengan sebelum
terhadap 10 menit dan setelah
penurunan intervensi
intensitas dengan sd 1.456
nyeri namun tidak
bersalin ada hasil bahwa
mempercepat
proses
persalinan
2 Efek Linda Ayu 2016 Quasi 28 Melakukan Dari hasil
pemberian Kumalasari eksperimen sampel nipple nipple stimulasi
nipple dengan stimulasi pada didapatkan
stimulasi randome 14 sampel dan bahwa yang
terhadap sample tidak mendapatkan
lama kala II melakukan stimulasi
pada ibu stimulasi pada menunjukan
primigravida nipple 14 perbedaan lama
di RSUD sampel kala II yaitu
Ambarawa lebih cepat
3 Pengaruhran Rahayu YP 2018 Pre 28 Melakukan Dari hasil
gsang eksperimen sampel rangsangan ransangan
putting susu dengan putting putting susu
pada ibu desain susupada ibu pada 15 orang
bersalin intact-group bersalin ibu bersalin
terhadap maka
lama kala II didapatkan hasil
di BPM M mempercepat
lama kal II
namun tidak
dibedakan
antara primi dan
multigravida
4 Pengaruh Ifa nur fauzia 2018 Quasi 48 Melakukan Dari hasil
kombinasi eksperimen sampel tehnik didapatkan
tehnik dengan pre kneeding dan bahwa terdapat
kneeding dan post relasasi nafas ibu bersalin
dan relaksasi group design pada ibu dengan nyeri
nafas dalam bersalin berat menjadi
terhadap sedang namun
intensitas tidak
nyeri kala 1 didapatkan
pada fase apakah
aktif mempengaruhi
persalinan lamanya kala I
primigravida fase aktif
5 Manfaat Durrotun 2018 True 36 Melakukan Terdaat
asuhan Munafiah eksperimen sampel tehnik perbedaaan
conterpresur counterpresure percepatan kala
e dalam pada ibu II pada ibu yang
percepatan bersallin mendapatkan
kala II mulipara conterpresure
persalinan yaiti pada
kelompok
control 34.56
dan kelompok
eksperimen
21.00
6 Pengaruh Yeti yuwansah 2018 30 Melakukan Terdapat
pijat sampel pijat perbedaan
punggung punggung anatara ibu
terhadap pada ibu yang dilakukan
kala II bersalin akan pijat punggung
persalinan menurunkan dengan lama
dan perdarah jumlah kala II dan julah
pada ibu perdarahan perdarahan
bersalin yaitu terdapat
0,460 dengan
uji korelasi
0,033
7 Pengaruh Wiwin reny 2013 Quasi 40 Melakukan Terdapat
pijat rahmawati eksperimen sampel pijat perbedaan
punggung punggung antara yang
terhadap untuk diberikan pijat
adaptasi mengurangi punggung
nyeri nyeri pada terhadap kala II
persalinan persalinan dan dan jumlah
fase aktif perdarah perdarahan,
kala II da namun tidak di
perdarahan lakukan apakah
pada pendamping
primigravida persalinan juga
dapat
mempercepat
proses persalian
kala II dan
menurunkan
jumlah
perdarahan
8 Tehnik Endah 2019 Pre 20 Melakukan Terdapat
conterpresur Yulianingsih eksperimen sampel conterpresure penurunan
e terhadap pada ibu intensitas nyeri
penurunan bersalin kala I pada kala I fase
nyeri pada fase aktif katuf namun
ibu bersalin tidak
kala I fase menggambarka
aktif n apakah
terdapat
percepatan pada
kala II

Tehink massage untuk mempercepat proses persalinan

Dari tehnik massage yang dilakukan pada beberapa penelitian diatas dapat dilihat bahwa terdapat
penurunan intensitas nyeri dengan pada kala I fase aktif dan dapat mempercepat kala II dan
dengan meningkatknya hormone endorpine dan oksitosin pada perangsangan pijat putting susu
akan dapat mempercepat kala II, namun yang menjadi bias pakah pendamping persalinan juga
dapat mempercepat proses persalinan hal tersebutlah yang belum dilakukan penelitian sehingga
tidak bias dalam penelitian dengan cepatnya proses persalinan. Intervensi massage juga dapat
menurunkan jumlah perdarajhan karena hormone oksitosin yang dihasilkan pada massage dapat
mengurangi jumlah perdarahan selain mempercepat proses kala II persalinan.

Tabel 2. Analisis Jurnal Teknologi terhadap Lama Persalinan Kala I dan II

No Judul Author Tahun Metode Sampel Intervensi Hasil

1. Lama Kala Ardi 2019 Desain 16 orang ibu peneliti Data dianalisis
I Fase Panggay penelitian bersalin di memberikan mengunakan
Aktif pada uh, Ari pre- PMB Kasih perlakuan TENS One-sample
Perlakuan Kusmiwi experimenta Kota Malang kepada semua Chi-Square
Transcutan yati l design responden, yaitu dengan nilai p
eous berupa one- memberikan value 0.002< a
Electrical shot case perlakuan 0.05, hal ini
Nerve study menggunakan menunjukkan
Stimulatio TENS HV-F127 adanya
n (TENS). dengan intensitas pengaruh
pijatan antara 4 TENS
sampai 6 (dari 10 terhadap lama
tingkat), kemudian kala I fase
dilakukan observasi aktif
lama persalinan persalinan
kala I fase aktif. melalui
mekanisme
secara tidak
langsung yaitu
pengurangan
nyeri
persalinan.
Nyeri
persalinan
yang
berkurang,
akan
meningkatkan
kenyamanan
dan
mengurangi
kecemasan,
sehingga
kontraksi otot
uterus
adekuat.

2. Difference Fitriani, 2018 Study 30 sampel peneliti hasil


duration of Johanes Eksperiment tiap-tiap memberikan penelitian
labor at cornelius al Posttest- kelompok perlakuan kepada lama
BC-MK15 Mose, only control perlakuan dan kelompok persalinan
birth chair Herry group kontrol pada intervensi dengan kala I fase
with Herman design ibu bersalin memberikan kursi aktif kursi
convention multipara persalinan, dan persalinan
al bed in untuk kelompok BC-MK15
multiparou kontrol pada posisi lebih singkat
s bersalin secara 250,44 menit
konvensional yaitu dari pada
istirahat di kasur tempat tidur
bersalin. konvensional
271,61 menit
(p=0,038).
Pada kala II
kursi
persalinan
BC-MK15
lebih singkat
20,67 = 2
(1,02) menit
daripada
tempat tidur
konvensional
26,06 = 2
(1,08) menit
(p=0,001).
total lama
persalinan
kursi
persalinan
BC-MK15
lebih singkat
269,42 menit
daripada
tempat tidur
konvensional
299,09 menit
(p=0,011).
simpulan ,
lama
persalinan
lebih singkat
pada kursi
persalinan
BC-MK15
daripada
tempat tidur
konvensional
pada
multipara.

3. The Effect Yetti 2018 Study 30 sampel Peneliti Data dianalisis


of the BC- Purnama, Eksperiment tiap-tiap memnggunakan menggunakan
MK15 Johanes al Posttest- kelompok kursi lahir BM- Uji Mann-
Birth Chair Corneliu only control perlakuan dan MK15 pada Whitney dan
on the s Mose, group kontrol pada kelompok Uji Chi-
Labor Pain Herry design ibu bersalin intervensi dan kuadrat.
Intensity in Herman multipara, menggunakan Hasilnya ada
Multipara dilakukan tempat tidur perbedaan
observasi pada konvensional pada yang
fase aktif kala kelompok kontrol. signifikan
I persalinan antara
kelompok
yang diperoleh
dengan
perlakuan dan
kontrol
dengan nilai p
value p < 0.05,
RR = 0.69
( 0.531-0.896).
Kesimpulanny
a ada efek dari
m enggunakan
kursi kelahiran
BC-MK15 dan
tempat tidur
konvensional
pada intensitas
nyeri
persalinan
pada ibu
multipara.
Trancutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) merangsang produksi dan sekresi
oksitosin untuk mempercepat persalinan

Trancutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) adalah pengiriman arus listrik


berdenyut di seluru permukaan utuh dari kulit menggunakan standart TENS device untuk
merangsang saraf perifer untuk menghilangkan rasa sakit. TENS dapat mengurangi nyeri
persalinan melalui 2 mekanisme, yaitu berdasarkan teori gate control oleh Melzack dan
Wall(1965) yang mengatakan bahwa serabut saraf berdiameter kecil yang membawa impuls
nyeri akan melalui pintu yang sama dengan serabut saraf yang memiliki diameter lebih besar
yang membawa impuls raba, dan apabila kedua saraf tersebut mendapatkan stimulus secara
bersamaan, maka serabut saraf yang lebih besar akan menghambat hantaran impuls dari
serabut yang lebih kecil. Selain itu TENS juga bekerja berdasarkan teori endogeneus opioat
yang intinya TENS mampu meningkatkan konsentrasi endorfin yang akan menhghabisi
sinyal nyeri di medulla spinalis.
Lama persalinan dipengaruhi oleh passage, power, passanger dan psyche. Dari segi
psyche ibu primigravida tidak memiliki pengalaman dalam menghadapi proses persalinan,
sehingga cenderung mengalami rasa cemas. Kecemasan sering kali meningkatkan respon
nyeri, tetapi nyeri dapat juga meningkat menimbulkan kecemasan, sehingga sulit untuk
memisahkan dua sensai tersebut. Nyeri persalinan yang berlebihan akan meningkatkan
produksi hormon katekolamin. Peningkatan hormonkatekolamin akan menyebabkan
vasokontriksi pada pembuluh darah otot polos, termasuk uterus sehingga kontraksi uterus
menjadi tidak adekuat. Kondisi ini bisa diatasi dengan menggunakans TENS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua (83,3%) ibu primigravida
memiliki lama persalinan kala I fase aktif dalam kategori cepat dan sebagian kecil (16,7%)
memiliki lama persalinan kala I fase aktif dalam kategori normal, dan rata-rata lama
persalinan pada ibu primigravida adalah 2,9 jam. Dalam penelitian ini sebagian besar
responden mengalami penurunan intensitas nyeri persalinan sebanyak 1 grade.
TENS dapat berpengaruh terhadap lama kala I fase aktif persalinan melalui
mekanisme secara tidak langsung yaitu pengurangan nyeri persalinan. Nyeri persalinan yang
berkurang, akan meningkatkan kenyamanan dan mengurangi kecemasan, sehingga kontraksi
otot uterus adekuat.

Kursi Persalinan BC-MK15 Mempercepat Lama Persalinan Kala I dan II


Persalinan adalah proses alami, kursi persalinan BC-MK15 bertujuan untuk
mendukung kelahiran berjalan secara fisiologis dengan menggunakan posisi bersalin tegak.
Keuntungan dari posisi tegak adalah pemanfaatan efek gravitasi, menyebabkan stimulasi
pada hipofisis kelenjar yang dapat meningkatkan pelepasan oksitosin sehingga kontraksi
rahim menjadi lebih intensif, dan mempengaruhi dilatasi serviks, posisi tegak juga dapat
mengurangi kompresi aorta cava dan untuk meningkatkan diameter panggul.
Posisi tegak akan mengurangi tekanan pada pembuluh darah, dan aliran darah menjadi
lancar yang membuat kontrkasi rahim yang lebih baik. Kontraksi rahim memiliki peran
penting dalam mekanika obstetri dan memodifikasi kekuatan yang memungkinkan gerakan
janin. Kekuatan yang diberikan oleh janin dalam jaringan lunak berubah bentuk tergantung
pada kontraksi rahim.
Hasil penelitian lama persalinan kala I fase aktif kursi persalinan BC-MK15 lebih singkat
250,44 menit daripada tempat tidur konvensional 271,61 menit (p value = 0.038). kala II
kursi persalinan lebih singkat 20,67 + 2 (1,02) menit daripada tempat idur konvensional 26,06
+ 2 (1,08) menit (p value = 0.001). total lama persalinan kursi persalinan lebih singkat 269,42
menit daripada tempat tidur konvensional 299,09 menit (p value = 0.011).
Kesimpulannya durasi lama persalinan kala I dan II dengan menggunakan kursi
persalinan BC-MK15 lebih pendek dari pada di tempat tidur konvensional pada pasien ibu
bersalin multipara.
Tabel 3. Analisis Jurnal Relaksasi Terhadap Nyeri Dan Lama Kala 1 Persalinan
NO JUDUL AUTHOR TAHUN METODE SAMPEL INTERVENSI HASIL
PUBLIKA
SI
1 The Marjan Journal of metode Sampel Intervensi yang hasil
Influence of Ahmad Clinical yang yang diberikan yaitu menunjukan
Cold Pack Shirvani, Nursing, digunakan digunakan dengan signifikasi p
on Labour Jila Ganji 23, 2473- yaitu sebanyak 64 menggunakan 0,000 (α<
Pain Relief 2480, doi: dengan orang kompres dingin 0.05), sehingga
and Birth 10.1111/jo ransomised terbagi dengan meletakan ada pengaruh
Outcomes; cn. 12413, controlled menjadi 2 kantong es kompres dingin
A 2013 trial kelompok berukuran 25x15 terhadap nyeri
randomised 32 cm dengan 500 gr persalinan
Controlled responden es yang diletakan
Trial kelompok diatas punggung,
intervensi perut, dan bagian
dan 32 bawah perut selama
responden 10 menit pada fase
kelompok aktif, dan diulang
kontrol selama 30 menit

2 Aplikasi Titi Astuti, Jurnal Metode Sampel Pada kelompok Hasil penelitian
Relaksasi Merah Ilmiah yang yang eksperimen diberi menunjukkan
Nafas Bangsawan Keperawat digunakan digunakan perlakuan teknik bahwa ada
Dalam an Sai yaitu Quasi sebanyak 64 relaksasi, dengan pengaruh
Terhadap Betik, Experimen responden, cara enumorator teknik relaksasi
Nyeri Dan Volume terdiri dari melakukan dengan rasa
Lamanya 15, No. 1, 32 observasi pada nyeri
Persalinan April 2019 responden responden di 30 persalinan kala
Kala I Ibu P-ISSN kelompok menit pertama, I dengan p
Bersalin Di 1907 - intervensi responden value 0,000 (p
Rumah 0357 E- dan 32 melakukan menarik value< 0,05).
Bersalin ISSN 2655 responden napas dari hidung Ada pengaruh
Kota Bandar – 2310 kelompok dalam waktu 3-5 teknik relaksasi
Lampung kontrol detik, lalu terhadap
menghembuskan lamanya
napas lewat mulut persalinan kala
dalam waktu 3-5 I dengan p
detik pada saat value 0,000 (p
kontraksi uterus. value< 0,05).
Kemudian pasien
bernapas dengan
normal 1-2 menit,
lalu menarik napas
dalam dengan
mengempiskan
rongga abdomen
lalu mengeluarkan
dari mulut dalam
waktu 3-5 detik
dengan kombinasi
posisi duduk 10
menit, berdiri 10
menit dan berjalan
10 menit, setelah
30 menit,
mengobservasi
kembali skala nyeri
responden.
Kemudian untuk
kelompok kontrol
dilakukan sesuai
dengan SOP yang
ada di RB Bandar
Lampung.
Dari jurnal di atas dapat dilihat bahwa relaksasi mampu memberikan pengurangan nyeri
pada saat persalinan, salah satu relaksasi yang dapat dilakukan yaitu menggunakan kompres
dingin. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Marjan & Jila (2013) menggunakan kompres
dingin dengan cara meletakan kantong es berukuran 25x15 cm dengan 500 gr es yang
diletakan diatas punggung, perut, dan bagian bawah perut selama 10 menit pada fase aktif,
dan diulang selama 30 menit. Hasil penelitiannya yaitu tingkat rasa sakit secara signifikan
pada kelompok terapi kompres dingin lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Meskipun rasa sakit meningkat selama proses persalinan pada kelompok terapi kompres
dingin, itu tidak terlalu parah seperti rasa sakit awal. Sementara pada kelompok kontrol, rasa
sakit naik ke tingkat lebih dari fase awal kecuali untuk fase akselerasi. Nyeri adalah bagian
tak terhindarkan dari persalinan. Pertimbangan untuk mengelola nyeri persalinan penting
karena dapat memengaruhi perkembangan persalinan dan pengalaman kelahiran ibu.
Tampaknya penerapan terapi kompres dingin adalah metode yang aman, sederhana dan
tersedia tanpa perlu ahli yang secara signifikan mengurangi rasa sakit saat persalinan.
Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2019), juga menyebutkan bahwa banyak faktor
untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan apabila melakukan teknik relaksasi yang sesuai.
Pada saat dilakukan relaksasi selain mengurangi ketegangan pada otot juga mengurangi rasa
takut dan cemas, serta ibu merasakan rileks hingga merasa nyaman. Hasil analisis dari
penelitian ini juga menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara ibu bersalin dengan
menggunakan teknik relaksasi nafas dan tidak melakukan relaksasi. Hal ini bermakna bahwa
relaksasi dapat dijadikan standar untuk pertolongan persalinan normal karena dapat
membantu ibu bersalin dengan mempersingkat kala I persalinan dan mengurangi rasa nyeri
yang dapat mencegah terjadinya komplikasi persalinan seperti partus lama.
Tabel 5. Analisis Jurnal Exercise Terhadap Nyeri Dan Lama Kala 1 Persalinan

N JUDUL AUTHOR TAHUN METODE SAMPEL INTERVENSI HASIL


O PUBLIKAS
I
1 Hubungan Lidia Fitri, Jurnal Quasi Populasi Intervensi Hasil
Teknik Silvia Nova, Endurance. Eksperimental diambil Teknik Nafas penelitian
Nafas Rusti E-ISSN - . dengan Dalam . Teknik pada
Dalam Nurbaya 2477-6521 teknik ini dilakukan kelompok
Terhadap Vol 4(2) Juni purposive dengan cara intervensi
Penguranga 2019 (414- sampling. menarik nafas menunjukkan
n Intensitas 420) Teknik yang dalam-dalam rata-rata
Nyeri Kala I digunakan pada saat ada intensitas
Fase Aktif untuk kontraksi nyeri
di Klinik pembagian dengan persalinan
Pratama kelompok menggunakan sebelum
Jambu kontrol dan pernafasan diberikan
Mawar kelompok dada melalui perlakuan
intervensi hidung adalah 5,40
adalah dan setelah
random diberikan
dimana dari perlakuan
30 sampel adalah 4,07.
dibagi Terlihat nilai
masing- perbedaan
masing adalah 1,33
menjadi 15 dengan standar
orang untuk deviasi 1,163.
kelompok Hasil uji
kontrol dan statistik
15 orang didapatkan
untuk nilai p 0,000 <
kelompok 0,05 maka Ho
intervensi. ditolak. Dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat
hubungan
antara teknik
nafas dalam
terhadap
pengurangan
intensitas
nyeri kala I
fase aktif,
maka Ha
diterima.

2 Efektivitas Surtiningsih Jurnal Quasy Sampel Pelvic Rocking Pelvic


Pelvic Surtiningsih Keperawatan experiment diambil Exercise. Rocking
Rocking , Kun Soedirman dengan desain secara Sesuai SOP, Exercise
Exercises Aristiati (The penelitian purposive pelvic rocking sangat efektif
terhadap Susiloretni, Soedirman posttest only sampling. exercise dalam
Lama Sri Journal of control Jumlah dilakukan 2 memperpende
Waktu Wahyuni Nursing), design. responden kali dalam k lama waktu
Persalinan Volume 11, Variabel yang sesuai seminggu, lama persalinan kala
pada Ibu No. 2, July independent dengan latihan30 menit I fase aktif
Primipara di 2016 yaitu pelvic rencana dengan total 8 pada ibu
Puskesmas rocking sampel yaitu pertemuan. primipara
Wilayah exercise dan 20 untuk setiap dengan p-
Kabupaten variabel kelompok pertemuan value 0,0001 <
Banjar dependent perlakuan sebelum dan a (0,05)
Negara yaitu lama dan 20 untuk selesai PRE dengan nilai
waktu kelompok dilakukan effect size 0,6,
persalinan kontrol. pencatatan dan rata-rata lama
kala I dan pendokumentas kala I pada
lama waktu ian terhadap kelompok
persalinan frekuensi perlakuan
kala II. . denyut jantung adalah 142
dan tekanan menit,
darah ibu sedangkan
hamil. pada
pengukuran kelompok
lama kala I kontrol adalah
diukur dari 277 menit.
pembukaan 4- Selain itu,
10, dan lama PRE juga
kala II diukur efektif dalam
dari memperpende
pembukaan k lama waktu
lengkap sampai persalinan kala
bayi lahir. II p-value
0,007 < a
(0,05) dengan
nilai effect
size 0,43.
Rata-rata lama
kala II pada
kelompok
perlakuan
adalah 29
menit dan
pada
kelompok
kontrol adalah
48 menit

3 Terapi Birth Tri Kesehatan Quasy Sampel Terapi Birth Ada pengaruh
Ball Maryani, lbu dan eksperiment diambil Ball dimana terapi Birth
Berpengaru Dwiana Anak, dengan dengan ibu dianjurkan Ball terhadap
h Terhadap Estiwidani Volume 10, pretest- nonrandom duduk diatas lama kala II
Lama Kala No.2, posttest with sampling bola pada saat persalinan (p
II November control group menggunaka kala I value 0.001),
dan 201 6, design. n kriteria: rerata lama
Intensitas halaman 22- Variabel kehamilan kala II
Nyeri 27 bebas yaitu pertama, persalinan
Persalinan terapi umur 25-35 pada
Pada Ibu birthball, tahun, kelompok
Bersalin sedangkan Kehamilan perlakuan
Primigravid variabel tunggal, lebih singkat
a di RB terikat adalah aterm, (rerata 21,3
Kasih Ibu lama Kala ll persalinan menit)
Yogyakarta dan intensitas kala l, dibandingkan
nyeri kondisi fisik pada
persalinan ibu normal. kelompok
yang diukur Didapatkan kontrol (rerata
dengan jumlah 30 36,5 menit),
menggunakan sampel rerata
lembar perlakuan intensitas
observasi dan dan 30 nyeri sebelum
pengukuran sampel perlakuan 6,4
skala nyeri kontrol. e. dan sesudah
menggunakan perlakuan 4.9
Universal sehingga
Pain terjadi
Assessment penurunan
Tool. Analisis intensitas
data dengan nyeri (p value
presentase, 0.019)
rerata dan uji
Chi Square.

4 Pengaruh Ristu Jurnal Darul Quasi Pengambilan Memberikan Hasil analisa


Tekhnik Wiyani, Azhar Vol 8, eksperimental sampel Terapi Tekhnik dengan uji
Relaksasi Ummu No.1 dengan menggunaka Relaksasi Otot Mann Whitney
Otot Habibatul Agustus rancangan n teknik Progresif, diperoleh p
Progresif Wahda 2019 – Posttest only Purposive dimana Teknik value < 0,05
Terhadap Februari non sampling. relaksasi otot maka Ha
Lama Kala 2020 : 87 - equivalent Total sampel progresif ini diterima yang
Satu 92 Control yang memusatkan artinya ada
Primipara Group. digunakan perhatian pada pengaruh
sebanyak 36 suatu aktivitas teknik
responden. otot dengan relaksasi otot
mengidentifika presif terhadap
si otot yang lama
tegang persalinan kala
kemudian I primipara.
menurunkan
ketegangan
dengan
melakukan
teknik relaksasi
untuk
mendapatkan
perasaan rileks.
Dari jurnal di atas dapat disimpulkan bahwa exercise mampu memberikan
pengurangan nyeri dan mempercepat lama persalinan, salah satu exercise yang dapat
dilakukan yaitu diantaranya pelvic rocking exercise, birth ball, teknik relaksasi otot progresif
dan teknik nafas dalam. Nyeri yang dirasakan pada proses persalinan merupakan hal lazim
dan melibatkan fisiologis dan psikologis ibu (Fitri, Nova, dan Nurbaya, 2019). Berdasarkan
beberapa penelitian diatas, terapi birth ball dan teknik relaksasi napas dalam terbukti efektif
menurunkan intensitas nyeri persalinan dengan p-value<0,05. Ibu bersalin yang diberikan
intervensi teknik relaksasi napas dalam mengalami penurunan rata-rata intensitas nyeri dari
5,40 menjadi 4,07 dengan selisih 1,33, sedangkan ibu yang tidak diberi intervensi mengalami
penurunan rata-rata intensitas nyeri dari 8,20 menjadi 7,47 dengan selisih 0,73 (Fitri, Nova,
dan Nurbaya, 2019). Berdasarkan penelitian Maryani, Tri dan Dwiana Estiwidani, (2016)
kelompok intervensi yang diberikan terapi birth ball memiliki rata-rata perbedaan antara
pengukuran awal dan akhir sebesar 1,5, sedangkan pada kelompok kontrol yang diberikan
relaksasi napas dalam memiliki selisih sebesar 2,1. Kedua penelitian tersebut memiliki
persamaan intervensi yaitu pada pemberian teknik relaksasi napas dalam. Teknik relaksasi
napas dalam efektif menurunkan nyeri karena ibu mampu mengontrol pernapasan dengan
baik sehingga pasokan oksigen didalam tubuh meningkat, hal ini ditandai dengan ibu menjadi
lebih nyaman dan rileks (Fitri, Nova, dan Nurbaya, 2019).

Persalinan lama sering dihubungkan dengan peningkatan morbiditas ibu dan


peningkatan abnormalitas pada fisiologi persalinan. Ibu yang mengalami persalinan lama,
memiliki resiko perdarahan karena atonia uteri, infeksi, laserasi jalan lahir, kelelahan dan
syok. Resiko persalinan lama bisa diturunkan dengan pelaksanaan latihan fisik dan persiapan
psikologi (Surtiningsih, Susiloretni, dan Wahyuni., 2016). Latihan fisik yang dapat dilakukan
seperti pelvic rocking exercise, terapi birth ball, dan teknik relaksasi otot progresif. Masing-
masing latihan fisik tersebut, memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap durasi
persalinan baik pada kala I maupun kala II. Berdasarkan beberapa jurnal diatas, terdapat 1
penelitian yang menunjukkan bahwa exercise tertentu yaitu pelvic rocking exercise efektif
memperpendek kala I dan kala II secara bersamaan. Sedangkan jurnal yang lain,
menunjukkan bahwa exercise tertentu hanya efektif memperpendek kala I atau kala II saja.
Pada primi, normalnya kala I berlangsung 12 jam sedangkan pada multi adalah 8 jam (Yanti,
2015). Kala II pada primi berlangsung 1,5 sampai 2 jam dan pada multi 0,5 sampai 1 jam
(Asrinah, 2015). Ketiga jurnal diatas, memiliki karakteristik responden yang sama yaitu ibu
primipara. Ketiga jurnal tersebut memiliki karakteristik yang sama pada status paritasnya
yaitu primipara.

Pada jurnal 1, setelah dilakukan intervensi pelvic rocking exercise rata-rata kala I fase
aktif pada ibu bersalin adalah 142 menit, sedangkan pada kelompok kontrol 277 menit. Rata-
rata lama kala II pada kelompok pelvic rocking exercise yaitu 29 menit, sedangkan pada
kelompok kontrol 48 menit (Surtiningsih, Susiloretni, dan Wahyuni., 2016). Jurnal 2
menunjukkan bahwa terdapat 56,7% ibu bersalin yang melakukan terapi birth ball memiliki
durasi atau lama kala II kurang dari 20 menit (Maryani, Tri dan Dwiana Estiwidani., 2016).
Pada jurnal 3 menunjukkan bahwa 89% ibu yang melakukan teknik relaksasi otot progresif
mengalami lama kala I cepat yaitu dengan durasi waktu lebih dari 3 jam sampai 12 jam
(Wiyani, Ristu dan Ummu H W., 2019). Menurut penelitian Surtiningsih dkk, 2016 faktor
yang ikut mempengaruhi lama kala I dan II adalah tinggi fundus uteri (TFU) dan berat badan
bayi lahir.

DAFTAR PUSTAKA
Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen MD. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. 4th ed. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran (EGC); 2004
Wirakusumah, Firman F. Johanes C. Mose, Budi Handono. 2014. Obstetri Fisiologi “Ilmu
Kesehatan Reproduksi”. Jakarta;EGC
Reeder, S.J., Martin, L.L. & Koniak-Griffin, D. (2014). Keperawatan Maternitas: Kesehatan
Wanita, Bayi, & Keluarga, Volume 2, Edisi 18. Jakarta: EGC.
Yuliatun, Laily. (2008). Penanganan nyeri persalinan dengan metode nonfarmakologi.
Malang: Bayumedia
Marianik. Komplementer (Complementary). 22 sept 2013, 2013, Available from:
https://marianikmg63.wordpress.com/2013/09/22/komplementer/ (2013).
Xu J, Mackenzie IZ. The current use of acupuncture during pregnancy and childbirth. 2012;
65–71.Available from: https://journals.lww.com/coobgyn/
Abstract/2012/03000/The_current_use_of_acupuncture_during_pregnancy.3.aspx

Jun LI, Bai-xiao Z. Safety Concerns about the Application of Moxa. 2010; 8: 145–
148.Available from: https://link.springer.com/article/10.1007/s11726-010-0393-0%0A

Mollart L, Skinner V, Adams J, et al. Midwives’ personal use of complementary and


alternative medicine (CAM) influences their recommendations to women experiencing
a post-date pregnancy. Women and Birth 2017; 44–51.

Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representatives). Undang-Undang KesehatanNomor


36 Tahun 2009 (Health Law No. 36 of
2009), Indonesia, 2009.Available from :
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/UU%20Nomor
%2036%20Tahun2%20009%20tentang%20Kesehatan.pdf

Anda mungkin juga menyukai