Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan keaksaraan merupakan salah satu proses program nasional
dengan target menurunkan angka buta aksara. Tujuan utama pendidikan
keaksaraan adalah membelajarkan peserta didik agar dapat memanfaatkan
kemampuan dasar baca, tulis, dan hitung (calistung) dengan kemampuan
fungsionalnya. Program ini dimaksud untuk memberantas buta aksara,
sekaligus meningkatkan mutu dan taraf hidup peserta didik keaksaraan
fungsional dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Di dalam pelaksanaan pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)
berbagai masalah dan tantangan sering muncul, baik yang terkait kondisi
internal peserta didik, maupun kondisi eksternal yakni sistem pembelajaran
serta penerapan strategi yang akan digunakan. Kondisi tersebut, menuntut
adanya sumber daya manusia, kecakapan, kualifikasi, dan kompetensi seorang
tutor yang lebih baik. Bagaimana cara memotivasi peserta didik untuk belajar
dan cara membangkitkan partisipasi peserta didik sehingga dapat
mengembangkan potensi individunya secara optimal. Upaya meningkatkan
keberhasilan pembelajaran, merupakan tantangan yang selalu dihadapi oleh
setiap orang yang berkecimpung dalam profesi keguruan dan kependidikan.
Banyak upaya yang telah dilakukan, banyak pula keberhasilan yang telah
dicapai, meskipun disadari bahwa apa yang telah dicapai belum sepenuhnya
memberikan kepuasan sehingga menuntut renungan, pemikiran dan kerja keras
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Dalam pendidikan keaksaraan penguatan nilai-nilai karakter juga sangat
diperlukan bagi peserta didik, hal ini sejalan dengan nawacita dari
pemerintahan Jokowi-JK dalam penggerakan revolusi mental. Dalam kegiatan
pembelajaran KUM di Desa Peulalu Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten
Aceh Timur selama ini adalah selain rendahnya minat belajar peserta didik,
mengaplikasikan keaksaraan dalam kehidupannya juga terkendala serta
penguatan dan pembiasaan nilai-nilai karakter juga masih sangat rendah. Dari

1 1
hal tersebut, tutor mencari solusi yang lebih efektif untuk memberi
kebermaknaan dalam pembelajaran keaksaraan bagi peserta didik, sehingga
penguatan nilai karakter melalui kegiatan kewirausahaan dapat dijadikan
sebagai salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai karakter bagi peserta
didik dan mampu membiasakan karakter-karakter yang baik dalam kehidupan
sehari-hari.
Berdasarkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran adalah
pola pembelajaran yang tidak menarik minat belajar peserta didik, rendahnya
nilai penguatan karakter, dan kurangnya pemahaman peserta didik dalam
memanfaatkan pengetahuan calistung dalam kehidupan sehari-hari. Peserta
didik menganggap belajar dan memahami calistung itu tidak ada manfaatnya
dalam kehidupan, selain itu juga rendahnya kedisiplinan, Kerjasama, dan
Tanggung Jawab yang dimiliki peserta didik. Berdasakan permasalahan
tersebut, tutor menerapkan “CLIK” (Contoh, Latihan dan Praktik) sebagai
strategi untuk memudahkan peserta didik dalam memahami proses
pembelajaran keterampilan tenun Aceh sekaligus mengiring peserta didik
dalam penguatan nilai karakter Disiplin, Kerjasama dan Tanggung jawab serta
memberi peningkatan kemampuan memanfaatkan calistung dalam dalam
kehiduan sehari-hari. Maka dalam hal ini, upaya yang pertama penulis lakukan
adalah mengidentifikasi beberapa usaha dilingkungan sekitar untuk dijadikan
sebagai kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan sebagai usaha mandiri
maupun kelompok yang nantinya, maka melalui kegiatan pembelajaran
tersebut mampu mengiring peserta didik dalam menguatkan karakter Disiplin,
Kerjasama dan Tanggung Jawab. Dari beberapa jenis usaha yang
diidentifiakasi maka disepakatilah bersama yaitu kerajinan tenun Aceh sebagai
kegiatan dalam pembelajaran.
Pemecahan msalah yang penulis lakukan adalah menerapkan CLIK dalam
kegiatan tenun Aceh Aceh sebagai salah satu strategi proses pembelajaran
dalam Penguatan Pendidikan Karakter dan peningkatan pemanfaatan
pemahaman calistung Peserta Didik Keaksaraan Usaha Mandiri PKBM
Sepakat Jaya.

2
B. Tujuan
Tujuan karya nyata ini adalah untuk mendeskripsikan:
1. Konsep strategi “CLIK” pada keterampilan tenun Aceh.
2. Implementasi strategi “CLIK” dalam proses pembelajaran keterampilan
membuat tenun Aceh
3. Hasil dan dampak dari implementasi strategi “CLIK” dalam proses
pembelajaran keterampilan tenun Aceh.
4. Kendala dan Faktor pendukung dalam implementasi strategi “CLIK” pada
keterampilan tenun Aceh.

C. Manfaat
Karya nyata ini sangatlah besar manfaatnya bagi :
1. GTK PAUD dan Dikmas
Meningkatkan sikap profesionalisme dan menumbuhkembangkan sikap
proaktif GTK PAUD dan Dikmas dalam pendidikan keaksaraan serta
peningkatan nilai karakter dan membudayakan usaha-usaha lokal
2. PKBM
Memberi sumbangan pemikiran dalam mengatasi masalah kesulitan proses
pembelajaran peserta didik di PKBM, sehingga kompetensi peserta didik
meningkat dan mutu PKBM semakin meningkat.
3. Masyarakat
a. Meningkatnya pembiasaan nilai-niai karakter yang baik dalam kehidupan
sehari-hari melalui kegiatan usaha kerajinan tenun Aceh.
b. Mengalami langsung aplikasi materi pembelajaran calistung dengan
mengembangkan usaha tenun Aceh.
c. Meningkatnya pendapatan dan pengembangan usaha produksi kain tenun
melalui Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM).
4. Pemerintah Daerah
Memberi dampak positif dalam pemebrantasan buta aksara, kemiskinan dan
pengangguran sehingga pembangunan di daerah akan semakin baik seiring
dengan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Strategi Pembelajaran


Pembelajaran keaksaraan usaha mandiri bagi peserta didik di PKBM
Sepakat Jaya ini diintegrasikan pada keterampilan membuat kain tenun, dengan
kerajinan tersebut peserta didik digiring untuk meningkatkan karakter seiring
proses pembelajaran berlangsung, maka dengan strategi CLIK ini akan
memberi dampak yang positif dalam penguatan karakter Disiplin, Kerjasama
dan Tanggung jawab serta pemanfaatan calistung bagi peserta didik dalam
mengembangkan usaha mandiri.
Strategi CLIK merupakan akronim dari pemberian Contoh, Latihan dan
Praktik dalam proses pembelajaran. Penulis menggunakan strategi ini untuk
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami proses
pembuatan kain tenun Aceh dengan lebih mudah. Pemberian Contoh,
merupakan sebuah cara yang di tampilkan oleh penulis kepada peserta didik
untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik tentang proses
pembuatan kain tenun, sehingga peserta didik bisa melihat langsung bagaimana
prosedur yang dilakukan untuk membuat kain tenun. Latihan adalah suatu
proses aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan suatu keterampilan
maupun kondisi fisik, mempersiapkan fisik dan mental anak latih secara
sistematis untuk mencapai mutu prestasi optimal dengan diberi beban latihan
yang teratur, terarah, meningkat berulang-ulang waktunya. Setelah melihat
contoh pengerjaan yang di tampilkan tutor maka peserta didik akan lebih
mudah meniru, baik secara berkelompok maupun mandiri dalam pembuatan
kain tenun. Sedangkan Praktik yaitu Pelaksanaan secara nyata apa yg disebut
dalam teori. Praktik yang penulis terapkan adalah dengan melakukan
pengolahan bahan baku menjadi sebuah produksi yang lakukan secara mandiri
setelah mendapatkan contoh dan latihan terbimbing dari tutor. Menugaskan
peserta didik untuk mengerjakan pembuatan kain tenun secara mandiri, yang
nantinya akan menghasilkan produk kain tenun yang berkualitas.

4
4
B. Implementasi Strategi Pembelajaran
Implementasi strategi CLIK dalam pembelajaran keterampilan tenun Aceh
untuk memudahkan pembelajaran membuat tenun Aceh dan adanya
peningkatan nilai karakter pada peserta didik setelah pembelajaran KUM
selesai, peserta didik dapat terbiasa mengaplikasikan karakter disipilin,
Kerjasama dan Tanggung Jawab dalam pengembangan usaha mandiri.
Kegiatan KUM ini dilaksanakan di Desa Binaan, yaitu Desa Peulalu
Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur pada bulan Februari 2018
sampai dengan Mei Tahun 2018. Dalam proses implementasi CLIK sebagai
strategi dalam pembelajaran dilaksanaka dengan beberapa tahapan, yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
Tahap perncanaan implementasi CLIK adalah tutor mengidentifikasi dan
menjaring calon peserta didik, menggali informasi tentang kegiatan yang akan
dijadikan proses pembelajaran sebagai peluang usaha mandiri, hal ini tutor
lakukan dengan melihat keinginan peserta dan juga daya dukung sumber daya
alam yang dimiliki untuk dijadikan proses kegiatan pembelajaran. Setelah
disepakati kegiatan membuat tenun Aceh yang akan dilaksanakan dalam proses
pembelajaran, kemudian mengajak peserta didik untuk memanfaatkan
kemampuan keaksaraan dengan meminta untuk menuliskan beberapak kegiatan
usaha yang ada disekitar lingkungan. Hal ini tutor lakukan untuk
mengidentifikasi kemampuan keaksaraan peserta didik. mempersiapkan
perlengkapan pembelajaran mulai dari RPP sampai dengan instrument
evaluasi.
Implementasi pada tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan
sesuai RPP telah dirancang langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran melalui
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan
pendahuluan, penulis membuka pertemuan dengan mengucapkan salam,
mengecek kehadiran peserta didik, membacakan doa secara bersama-sama,
menjelaskan tujuan pembelajaran dan mengkondisikan tempat belajar serta
menjelaskan secara umum materi yang akan diajarkan yang berkaitan dengan
pembuatan kain tenun.

5
Tahap pelaksanaan pembelajaran menitik beratkan pada pemberian contoh,
latihan dan praktik. Tutor menyampaikan tujuan pembelajaran, setelah itu tutor
memperlihatkan bahan yang akan diolah yaitu benang jahit merek Extra sebagai
bahan dasar pembuatan kain tenun Aceh. Dala kegiatan pemberian contoh dan
Latihan berlangsung dengan cara tutor mengulang-ulang suatu hal sehingga
terbentuk kemampuan yang diharapkan, hal ini tutor lakukan dengan cara
mendemonstrasikan cara pembuatan kain tenun, sedangkan praktik tutor meminta
peserta didik untuk melakukan suatu kegiatan dalam situasi sebenarnya, sehingga
pembuatan kain tenun Aceh memberi pengalaman belajar yang bersifat langsung.
Implementasi CLIK sebagai strategi pada Keterampilan Tenun Aceh dapat
dilihat dalam skema dibawah ini :

C Demonstrasi
Contoh T 1. Kedisiplinan
Teman sebaya
E
N 2. Tanggung
T U Jawab
U L Penugasan K N
T Latihan U 3. Kerjasama
O Simulasi M A
R C 4. Pengetahuan
E
Kelompok H 5. Keterampilan
IK
Praktik
Individu

Grafik 2.1. Skema Implementasi Strategi KLIK pada pembelajaran KUM


Dari skema diatas dapat tutor jelaskan yang bahwa implementasi strategi
CLIK di terapkan dalam kegiatan inti pembelajaran keterampilan tenun Aceh
dengan melakukan pendemonstrasian cara atau contoh pembuatan kain tenun dari
mulai mengani benang hingga tahap menenun, dalam proses ini tutor juga dibantu
oleh teman sebaya, sedangkan dalam proses latihan, tutor menugaskan peserta
didik untuk mensimulasikan cara pembuatan yang telah tutor demokan, ternyata
dengan cara ini peserta didik sangat cepat memahami cara yang di tutor
sampaiakan, kemudia pada proses praktik dilakun secara madiri maypun individu,
proses ini dilakukan setelah peserta didik memahami proses yang diberikan oleh

6
tutor pada sesi pemberian contoh dan latihan. Seiring dengan pelaksanaan proses
CLIK, Tutor juga menjelaskan tentang cara pencatatan perhitungan modal dalam
usaha, hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan menguatkan pemahaman
calistung peserta didik. Melalui kegiatan manajemen pencatatan keuangan usaha
tenun ini akan meningkat pemahaman calistung dan mampu mengaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Melalui usaha yang di tekuni, peserta didik akan
terbiasa untuk membaca, menulis dan berhitung, sehingga kemampuaan calistung
akan terus diaplikasikan dalam mengatur keuangan sehari-hari. Peserta didik akan
mampu mencatat kuangan usaha, baik perhitungan modal maupun keuntungan
dalam usaha kain tenun, rincian pencatatan keuangan disajikan dalam tabel 2.1.
Tabel. 2.1. Pencatatan keuangan/ perhitungan modal dan keuntungan
No Jenis Kain Modal/ Lembar Harga Jual/ Laba/
Benang Upah Total Lembar Lembar
1 Motif Biasa 67.500 150.000 213.750 400.000 182.500
2 Motif berkaki 67.500 200.000 263.750 500.000 232.500
Dalam penjelasan tersebut tutor juga memberikan pemahaman tentang
konsep untung dan rugi dalam sebuah usaha. Tutor memperagakan
penyelesaian dengan soal tentang laba dan rugi dengan menggunakan benda
konkret. Dalam hal ini tutor melakukan praktik jual beli dengan
memperhitungkan keuntungan dan kerugian. Seiring pembelajaran berlangsung
penulis melakukan monitoring untuk mengukur tingkat keberhasilan dari
kegiatan CLIK dalam meningkatkan kedisiplinan, Kerjasama dan Tanggung
Jawab pada kegiatan pembuatan tenun Aceh serta mengamati keaktifan peserta
didik dalam membuat kain dengan CLIK. Setelah kegiatan inti selesai,
dikegiatan penutup penulis menanyakan kepada peserta didik tentang kesan
belajar dalam mengembangkan usaha tenun dan juga dalam memahami
calistung. Penulis mengajak semua warga untuk menyimpulkan materi
pembelajaran yang diberikan. Memberikan penghargaan kepada semua peseta
didik yang telah antusias dalam mengikuti pembelajaran dan penyampaian
pesan moral.

7
C. Hasil yang dicapai
Tingkat keberhasilan strategi CLIK pada usaha pembuatan kain tenun
yaitu meningkatnya nilai karakter serta kemampuan mengaplikasikan calistung
dalam usaha mandiri dan juga ada peningkatan dalam segi pendapatansehari-
hari. Karakteristik yang kuat, lingkungan yang mendukung, ketrampilan-
keterampilan yang siap digunakan merupakan suatu kombinasi yang dapat
menimbulkan semangat yang tinggi dalam mencapai tujuan dalam
pembelajaran KUM.

Tabel.2.2. Peningkatan nilai karakter sebelum dan setelah penerapan CLIK.

Grafik.2.2. Hasil Peningkatan Karakter Peserta Didik


Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa, sebelum penerapan CLIK dalam
pembuatan kain tenun hasil dari evaluasi tingkat karakter disiplin hanya
68,13 %, Kerjasama 66,88%, dan Tanggung Jawab 68,13%, ini menunjukkan

8
tingkat karakter peserta didik masih sangat rendah. Pada tabel kedua setelah
penerapan CLIK, ada peningkatan pada nilai karakter disiplin menjadi 83.75%,
Kerjasama 81.86% dan Tanggung Jawab menjadi 81.25%. Maka peningkatan
karakter dalam implementasi calistung akan tercapai serta adanya peningkatan
pendapatan hidup.
Selain menigkatnya penguatan nilai karakter, juga meningkatnya
pemahaman keaksaraan fungsional dalam melakukan pencatatan keuangan dan
pengembangan usaha tenun.
Tabel. 2.2. Tingkatan Implementasi Pengetahuan keaksaraan

Grafik. 2.3. Persentase pemanfaatan Pengetahuan keaksaraan


Dari table dan grafik diatas dapat diuraikan bahwa dengan CLIK dapat
memberi peningkatan pemahaman keaksaraan pada keterampilan tenun Aceh,
baik dari aspek membaca, menulis maupun berhitung. Peserta didik dapat

9
mengalami langsung apa yang di lakukan tutor dalam proses pembelajaran
tenun Aceh. Dengan pemberian contoh, latihan dan praktik peserta didik dapat
mendalami dan mengalami langsung apa yang akan dikerjakan dalam
pembuatan tenun Aceh, kemampuan mengaplikasikan keaksaraan dalam usaha
yang ditekuni dapat meningkat, dari kemampuan membaca yang sebelumnya
hanya 67.50% menjadi 74.38%, menulis dari 68.75% menjadi 78.13% dan
aspek berhitung dari 64.38% menjadi 78.75% dan juga meningkatnya
pendapatan sehari-hari Peserta didik
Dari keberhasilan penerapan strategi CLIK pada kerajinan tenun Aceh,
memberi kesan dan hasil tersendiri bagi peserta didik dapat:
1. Menyadari akan pentingnya pendidikan untuk mencerdaskan, membangun
karakter dan dapat berketerampilan serta meningkatkan taraf hidup.
2. Menikmati hasil pendidikan yang ditunjukkan melalui rasa percaya diri
dalam membuat kain tenun Aceh..
3. Berpikir kritis dalam mencari peluang usaha sesuai dengan sumber daya
alam yang mudah didapati dan kebutuhan komsumen untuk diproduksi.
4. Meningkakan pengetahuan keterampilan membuat kain tenun dan sikap
yang dialami oleh peserta didik pendidikan keaksaraan sebagai akibat dari
proses pembelajaran.
5. Memfungsikan keaksaraannya lewat penerapan pembelajaran keterampilan
tenun, terjalin komunikasi aktif, dan meningkatnya kemampuan membaca,
menulis, berhitung serta keterampilan dalam pengembangan usaha yang
diminati.

D. Dampak Kegiatan
Hasil dari karya nyata ini menegaskan bahwa program keaksaraan usaha
mandiri, berdampak pada perubahan kehidupan Peserta didik terutama dalam
segi penguatan nilai karakter melalui startegi CLIK dan juga segi ekonomi, hal
ini terbukti dengan berubahnya pendapatan Peserta didik sebelum dan sesudah
mengikuti program. Program KUM diselenggarakan sebagai program lanjutan
keaksaraan dasar dalam upaya penanggulangan angka buta aksara atau

10
penguatan keberaksaraan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
kelompok usaha mandiri, seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut
dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan dengan
pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi
kebutuhan hidupnya.
Dampak positif dari hasil pelaksanaan kegiatan yang tutor rangkum dari
pengamatan tutor diantaranya adalah :
1. Meningkatnya potensi diri peserta didik dalam pembiasaan karakter
disiplin, Kerjasama dan Tanggung Jawab sehingga terbangun rasa percaya
diri dalam mengembangkan usaha mandiri untuk menambah pengahsilan
kehidupan sehari-hari.
2. Membantu peningkatan kompetensi tutor dalam menciptakan usaha
mandiri bagi peserta didik serta menambah kemampuan tutor dalam
membangun karakter peserta didik.
3. Meningkatkan kemampuan keaksaraan bagi Peserta didik/ masyarakat
melalui pemanfaatan keaksaraan dalam kehidupan sehari-hari serta adanya
peningkatan income. Ketika pendapatan mereka meningkat, maka
kesejahteraan hidup mengalami peningkatan dan akan berkurang
kebodohan dan kemiskinan.

E. Kendala dan solusi


Banyak kendala yang dihadapi oleh tutor baik dalam pelaksanaan
pembelajaran maupun dalam penguatan nilai karakter serta kemampuan
mengaplikasikan keaksaraan dalam berwirausahaan. Kendala tersebut harus
dicarikan solusi agar terncapai tujuan pendidikan. Ada beberapa kendala dan
solusinya yang dapat tutor jabarkan, sebagai berikut:
Kendala Solusi
1. Ketersedian waktu 1. Membuat kesepakatan untuk memanfaatkan
pembeajaran KUM waktu seefektif mungkin dengan cara disiplin
relatif singkat waktu dalam kegiatan pembelajaran.

11
2. Rendahnya minat 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran calistung
belajar peserta didik dengan cara mengintegrasikan kegiatan-
kegiatan yang mengasah keterampilan peserta
didik untuk mengembangkan usaha, contohnya
dengan kerajinan tenun dan lainnya
3. Keterbatasan Modal 3. Berkerjasama dengan pihak BUM desa, usaha
usaha simpan pinjam dan dinas terkait dalam
pemenuhan modal usaha
4. Pemasaran produksi 4. Membuat MoU dengan mitra kerja, seperti
Dikranas daerah dan Dinas industri
F. Faktor-faktor pendukung
Dalam pelaksanaan Program KUM banyak faktor yang mendukung dalam
proses ketercapaian pembelajaran, yaitu ketersediaan tempat pelaksanaan
kerajinan tenun dan juga dukungan dari lembaga PKBM dalam menjalin
kerjasama dengan kelompok usaha tenun di Gampong Peulalu. Proses
pemasaran hasil kerajinan tenun sampai saat ini ditampung oleh dekranas
kabupaten dan juga pelanggan biasa. Selain dari proses pemasaran, pengelola
PKBM juga sangat mendukung kegiatan ini, Selain itu pemberian motivasi dan
reward kepada peserta didik oleh tutor dan pengelola PKBM itu juga sebagai
bentuk dukungan dalam menciptakan keharmonisan dan motivasi peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran KUM. Dukungan DUDI juga sangat
mendukung dalam keberhasilan produksi dan pemasaran produk kain tenun
dalam memenuhi kebutuhan bangsa pasar baik pemasaran lokal maupun
jangkauan pemasaran ketingkat yang lebih luas.

G. Rencana Pengembangan
Rencana yang akan dikembangkan oleh tutor dan pengelola dalam
mengatasi permasalahan keaksaraan yaitu dengan memberlakukan strategi
pembelajaran dengan menggunakan asas kebermaknaan dan kebermanfaatan
melalui peningkatan keterampilan usaha, sehingga peserta didik lebih semangat
untuk belajar seiring dengan peningkatan nilai karakter dan pemahaman

12
calistung. Kedepannya kerajinan tenun ini akan dikembangkan produksinya
dalam kapasitas besar, selain menjadi bahan dasar pakaian, sisa kain tenun
yang tidak terpakai akan dijadikan bahan pembuatan sovenir dan buah tangan,
sehingga warga masyarakat disekitannya mendapatkan lapangan kerja dan
memperoleh pendapatan yang lebih layak.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengintegrasikan kerajinan kain tenun Aceh dengan strategi CLIK dapat
meningkatkan karakter disiplin, Kerjasama dan Tanggung Jawab peserta didik.
Implementasi strategi CLIK sangat memudahkan bagi peserta didik dalam
mempelajari keterampilan tenun Aceh. Hasil dari penggunaan CLIK dalam
kerajinan pembuatan kain tenun terlihat adanya peningkatan nilai karakter
disiplin yang sebelumnya 68.13% menjadi 83.75 %, sikap Kerjasama dari
66.88% menjadi 81.86 % dan Tanggung Jawab dari 68.13% menjadi 81.25 %.
Keberhasilan dari program KUM adalah tercapainya Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar. Pasca program KUM di PKBM Sepakat Jaya memberikan
dampak yang positif berupa peningkatan pembiasaan nilai karakter sehari-hari,
demikian juga peserta didik mampu mengaplikasikan keaksaraan dalam usaha
yang ditekuni hal ini terlihat dari meningkatnya kemampuan membaca yang
sebelumnya hanya 67.50% menjadi 74.38%, menulis dari 68.75% menjadi
78.13% dan aspek berhitung dari 64.38% menjadi 78.75% dan juga
meningkatnya pendapatan sehari-hari Peserta didik.

B. Rekomendasi
Dari hasil penerapan strategi CLIK dapat direkomendasi bagi GTK PAUD
dan Dikmas bahwa Strategi CLIK sangat efektif untuk diterapkan dalam
pembelajaran keterampilan terlebih dalam pembelajaran keaksaraan. Bagi
lembaga PKBM dapat memberi solusi dalam mengatasi kesulitan proses
pembelajaran. Sedangkan bagi masyarakat merupakan strategi yang lebih tepat
dan mudah dalam proses pembelajaran orang dewasa, sehingga pembelajaran
lebih bermakna dan menarik. Bagi pemerintah daerah dapat dijadikan sebagai
solusi dalam penerapan strategi yang menarik minat peserta didik keaksaran
yang di integrasikan dalam berbagai keterampilan usaha, maka penuntasan buta
aksara akan lebih cepat terealisasi.

14 14

Anda mungkin juga menyukai