Anda di halaman 1dari 12

PERSAMAAN VAN DER WAALS

Disusun Oleh

Noti Zulita Midiana 06101181823015

Dosen Pengampuh : Dr. Effendi Nawawi, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas Mata Kuliah pengantar pengawetan kimia.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
pengampun mata kuliah kimia larutan Bapak Dr. Effendi Nawawi, M.Si yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat, terima kasih.

Indralaya, 12 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………...2

Daftar Isi……………………………………………………………………………………3

Bab I Pendahuluan…….....………………………………………………………………...4

Bab II Tinjauan Putaka.........................................................................................................5

Bab III Pembahasan……...……………………………………………………………...…8

Bab IV Penutup…..…………...……………………………………………………………11
BAB l

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hokum Charles, disebut gas ideal. Namun,
didapatkan, bahwa gas yang kita jumpai, yakni gas nyata, tidak secara ketat mengikuti hukum
gas ideal. Semakin rendah tekanan gas pada temperatur tetap, semakin kecil deviasinya dari
perilaku ideal. Semakin tinggi tekanan gas, atau dengan dengan kata lain, semakin kecil jarak
intermolekulnya, semakin besar deviasinya. Paling tidak, ada dua alasan yang menjelaskan
hal ini. Pertama, definisi temperatur absolut didasarkan asumsi bahwa volume gas real sangat
kecil sehingga bisa diabaikan.Molekul gas pasti memiliki volume nyata walaupun mungkin
sangat kecil. Selain itu, ketika jarak antarmolekul semakin kecil, beberapa jenis interaksi
antarmolekul akan muncul. Fisikawan Belanda Johannes Diderik van der Waals (1837-1923)
mengusulkan persamaan keadaan gas nyata, yang dinyatakan sebagai persamaan
keadaan van der Waals atau persamaan van der Waals. Ia memodifikasi persamaan gas
ideal dengan cara sebagai berikut: dengan menambahkan koreksi pada p untuk
mengkompensasi interaksi antarmolekul; mengurango dari suku V yang menjelaskan volume
real molekul gas.
Persamaan van der Waals didasarkan pada tiga perbedaan yang telah disebutkan
diatas dengan memodifikasi persamaan gas ideal yang sudah berlaku secara umum. Pertama,
van der Waals menambahkan koreksi pada P dengan mengasumsikan bahwa jika terdapat
interaksi antara molekul gas dalam suatu wadah, maka tekanan riil akan berkurang dari
tekanan ideal (Pi) sebesar nilai nilai P’.Nilai P’ merupakan hasil kali tetapan besar daya tarik
molekul pada suatu jenis jenis gas (a) dan kuadrat jumlah mol gas yang berbanding terbalik
terhadap volume gas tersebut.Kedua, van der Waals mengurangi volume total suatu gas
dengan volume molekul gas tersebut, yang mana volume molekul gas dapat diartikan sebagai
perkalian antara jumlah mol gas dengan tetapan volume molar gas tersebut yang berbeda
untuk masing-masing gas (V – nb).t
Rumusan Masalah

a. Apa itu persamaan hukum van der waals


b. Bagaimana bunyi persamaan hukum van der waals

Tujuan

a. Untuk mengetahui persamaan van der waals


b. Untuk mengetahui bunyi dari persamaan hukum van der waals
BAB III

PEMBAHASAN

Fisikawan Belanda Johannes Diderik van der Waals (1837-


1923)mengusulkan persamaan keadaan gas nyata, yang dinyatakan sebagai persamaan
keadaan van der Waals atau persamaan van der Waals. Persamaan van der waals merupakan
suatu persamaan keadaan yang didasarkan pada alasan yang dapat diterima bahwa gas
nyata tidak mengikuti hukum gas ideal. Hukum gas yang ideal memperlakukan
molekul gas sebagai partikel titik yang tidak berinteraksi kecuali dalam tumbukan elastis.
Dengan kata lain, mereka tidak mengambil ruang apa pun, dan tidak tertarik atau ditolak oleh
molekul gas lainnya Hukum gas ideal menyatakan bahwa volume (V) yang ditempati oleh n
mol dari setiap gas memiliki tekanan (P) pada suhu (T) dalam Kelvin. Hubungan untuk
variabel-variabel ini, P V = n R T, di mana R diketahui sebagai konstanta gas, disebut sebagai
hukum atau persamaan keadaan gas ideal.Ia memodifikasi persamaan gas ideal dengan cara
sebagai berikut dengan menambahkan koreksi pada P untuk mengkompensasi interaksi
antarmolekul, mengurangi dari suku V yang menjelaskan volume real molekul gas (Hadi,
1993).

Volume memerlukan faktor koreksi karena partikel-partikel gas nyata


mempunyai volume yang tidak dapat diabaikan, sehingga Van der Waals
mengurangi volume gas terukur dengan volume efektif total molekul-molekul
gas sebesar nb dengan tujuan untuk memperhitungkan ukuran partikel-
partikel gas (Hadi, 1993).

Videal = Veks – nb
 
Videal =volume gas`ideal
Veks   = volume yang terukur pada waktu percobaan
n       =  jumlah mol gas

b       =  konstanta Van der Waals

Faktor koreksi yang kedua yaitu pada t

Pada gambar tersebut terlihat perbedaan sifat antara sebuah molekul gas
yang terdapat di dalam gas (A) dengan sebuah molekul lain yang hampir
bertumbukan dengan dinding wadah. Gaya tarik menarik molekul A sama
untuk ke segala arah sehingga akan saling menghilangkan. Sedangkan
molekul B hampir bertumbukkan dengan dinding sehingga gaya tarik menarik
antar molekul gas tersebut dengan molekul lain cenderung dapat menurunkan
momentum molekul gas tersebut ketika bertumbukkan dengan dinding dan
akibatnya akan mengurangi tekanan gas tersebut. Oleh karena itu, tekanan
gas tersebut akan lebih kecil daripada tekanan gas ideal karena pada gas
ideal dianggap tidak terjadi gaya tarik menarik antar molekul (Ardy, 2012).

besar jumlah molekul persatuan volume, makin besar jumlah tumbukan yang
dialami oleh dinding wadah serta makin besar pula gaya tarik menarik yang
dialami oleh molekul-molekul gas yang hampir menumbuk dinding wadaMakin
h. Karena itu, faktor koreksi untuk tekanan adalah a(n 2/V2) dimana a =
konstanta dan n = jumlah mol gas. Dengan memasukkan kedua faktor koreksi
tersebut ke dalam persamaan gas ideal, maka diperoleh persamaan Van der
Waals (Ardy, 2012) :
[P + (n2a/V2)] (V – nb) = nRT
 

P  = tekanan absolut gas (atm)

V   = volume spesifik gas (liter)

R   = konstanta gas (0,082 L.atm/mol atau 8,314J/Kmol)

T   = suhu /temperatur absolut gas (K)

n   = jumlah mol gas

a,b = konstanta Van der Waals

Persamaan van der Waals dapat juga ditulis sebagai (Ardy, 2012) :

Untuk sembarang P dan T yang diketahui terdapat tiga harga riil dari V.
Jika temperatur dinaikkan, maka nilai maksimum dan minimum akan
semakin mendekat, akhirnya berimpit pada titik kritis, Tcr.
Pada titik kritis ini  (T  = Tcr, P  = Pcr, dan V  = Vcr), persamaan van der
Waals menjadi :
 

 
Tabel beberapa nilai konstanta Van der Waals a dan b:

Tabel beberapa nilai konstanta Van der Waals a dan b:

a b
gas (atm dm6 mol- (atm dm6 mol-
2 2
) )

He 0,0341 0,0237

Ne 0,2107 0,0171

H2 0,244 0,0266

NH3 4,17 0,0371

N2 1,39 0,0391

C2H 4,47 0,0571

CO2 3,59 0,0427

H2O 5,46 0,0305

CO 1,49 0,0399

Hg 8,09 0,0170

O2 1,36 0,0318

Sumber : Fundamentals of Physical Chemistry (1974)

Persamaan Van der Waals dapat digunakan pada gas nyata denga besaran
suhu dan tekanan yang lebih besar. Persamaan Van der Waals juga dapat
menjelaskan penyimpangan gas nyata dari gas ideal.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Suatu persamaan keadaan yang didasarkan pada alasan yang dapat diterima bahwa gas nyata tidak
mengikuti hukum gas ideal.[1][2] Hukum gas yang ideal memperlakukan molekul gas sebagai partikel
titik yang tidak berinteraksi kecuali dalam tumbukan elastis. Dengan kata lain, mereka tidak
mengambil ruang apa pun, dan tidak tertarik atau ditolak oleh molekul gas lainnya.[

Besar jumlah molekul persatuan volume, makin besar jumlah tumbukan yang dialami oleh dinding
wadah serta makin besar pula gaya tarik menarik yang dialami oleh molekul-molekul gas yang
hampir menumbuk dinding wadaMakin h. Karena itu, faktor koreksi untuk tekanan adalah a(n2/V2)
dimana a = konstanta dan n = jumlah mol gas. 

 
DAFTAR PUSTAKA

https://akimia16.wordpress.com/2017/12/10/persamaan-keadaan-van-der-
waals-windy-dewintari-m-14630012-2/Ardy, Husaini. Diktat Kuliah
Termodinamika. ITB. 2012

Hadi, Dimsiki. 1993. Termodinamika.Dikti,Jakarta.


Maron,S.H, dan Lando, J.B. (1974). Fundamental Of Physical Chemistry. New
York : Mac Milla Publising. tabel 1-2.hal. 20.

Anda mungkin juga menyukai