Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SatuanPendidikan : SMP Negeri 12 Banda Aceh


Kelas / Semester : VIII / 2
Mata Pelajaran : IPA
Materipokok : Sistem Pernapasan
Sub materipokok : Sistem Pernapasan
AlokasiWaktu : 2x40 menit
TahunAjaran : 2016/2017
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedura
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KD Indikator
3.9. Menganalisis sistem pernapasan pada 3.9.1 Menyebutkan struktur dan fungsi
manusia dan memahami gangguan pada organ sistem pernapasan.
sistem pernapasan serta upaya menjaga 3.9.2 Menjelaskan pertukaran oksigen dan
kesehatan sistem pernapasan karbondioksida pada sistem
pernapasan.
3.9.3 Menganalisis sistem pernapasan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan gambar yang ditampilkan, peserta didik dapat menyebutkan
organ-organ yang berperan dalam sistem pernapasan manusia dengan benar.
2. Melalui pengamatan melalui bahan ajar buku, peserta didik dapat menjelaskan fungsi,
stuktur dan cara kerja organ sistem pernapasan dengan baik.
3. Melalui diskusi dan pengamatan peserta didik dapat menganalisis sistem pernapasan
dengan bsik.
D. Materi Pembelajaran
A. Organ Pernapasan pada Manusia
Sistem pernapasan pada manusia meliputi semua struktur yang menghubungkan udara ke
dan dari paru-paru. Organ pernapasan utama berupa paru-paru. Berikut ini adalah organ-
organ yang digunakan dalam pernapasan manusia.
1. Hidung
Rongga hidung merupakan tempat yang paling awal dimasuki udara
pernapasan. Hidung merupakan alat pernapasan yang terletak di luar dan
tersusun atas tulang rawan. Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga
hidung, dan ujung rongga hidup. Sekitar 15.000 liter udara setiap hari
akan melewati hidung (Endang dan Idun, 2009: 231). Di dalam rongga
hidung, udara disaring oleh rambut-rambut kecil (silia) dan selaput lendir yang berguna untuk
menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan,
maupun menyelidiki adanya bau. Berikut ini adalah fungsi hidung.
a. Menghangatkan udara
Hidung memiliki struktur pembuluh darah yang sangat kecil dan tipid yang berada di
sekitar hidung. Ketika udara yang terhirup dingin hidung memperbesar pembuluh-pembuluh
darah sehingga menambah luas permukaan untuk proses penghangatan udara yang lebih
besar.
b. Melembapkan udara
Hidung mensekresikan lendir, bahkan setiap harinya lendir yang diekskresikan mencapai
±1 liter. Dengan lendir tersebut, air akan diuapkan untuk melaksanakan proses pelembapan
udara tersebut sehingga udara yang masuk ke paru-paru akan selalu dalam keadaan lembap
yaitu, ±80%
c. Membersihkan udara
Lendir juga ternyata dapat menjerat kotoran atau kuman yang berhasil lolos dari saringan
dari rambut hidung.
2. Laring
Laring disebut juga pangkal tenggorok atau kotak suara. Bagian sebelah atas laring
disebut faring yang memiliki panjang sekitan ± 4 cm. Struktur laring disusun oleh kepingan
tulang rawan, antara lain seperti berikut.
1. Tulang rawan epiglotis berjumlah satu dan terletak di puncak laring berbentuk daun.
2. Tulang rawan tiroid berjumlah satu, berbentuk seperti perisai yang terletak di sebelah
anterior dari laring. Perbedaan antara pria dan wanita yakni pada pria lebih besar dan
menonjol yang membentuk jakun (Endang dan Idun, 2009: 232).
3. Tulang rawan krikoid berjumlah satu dan membatasi bagian bawah laring berbentuk
cincin.
4. Tulang rawan aritenoid berjumlah dua dan terletak di atas krikoid yang berhubungan
dengan pita suara
5. Tulang rawan kuneiformis berjumlah dua dan terletak di antara epiglotis dan aritenoid.
6. Tulang rawan kornoculatum berjumlah dua dan terletak di atas aritenoid.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis) (Purnomo,
dkk, 2009: 220). Pada waktu menelan makanan, epiglotis melipat ke bawah menutupi laing
sehingga makanan tidak dapat masuk dalam laring. Sementara, pada saat bernapas epiglotis
akan membuka. Itulah sebabnya saat kita menelan makanan tidak mungkin bersamaan
dengan menghirup udara.
3. Trakea
Tulang Makanan masuk
Rawan Esofagus Trakea

Trakea (batang tenggorokan) merupakan pipa yang


panjangnya ± 9 cm. batang tenggorokan atau trakea merupakan
pipa yang dindingnya terdiri atas tiga lapis. Lapis luar terdiri
atas jaringan ikat, lapis
tengah terdiri atas otot polos, dan cincin tulang rawan, sedangkan lapis terdalam terdiri atas
jaringan epitel bersilia. Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang dihasilkan oleh epithelium
bersilia (Purnomo, dkk, 2009: 220). Silia-silia ini bergerak ke atas ke arah laring sehingga
dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus lainnya yang masuk saat menghirup napas
dapat dikeluarkan.
4. Bronkus
Ujung trakea bercabang menjadi dua bagian yang
disebut bronkus. Apabila pada bagian ini kemasukan
debu akibatnya terjadi penyempitan pada saluran
pernapasan sehingga menyebabkan seseorang sukar
bernapas yang menyebabkan seseorang akan bersin jika
saluran pernapasan kemasukan benda asing yang
mengganggu pernapasan (Endang dan Idun, 2009: 233). Bronkus terdiri dari dua percabangan
yaitu bronkus kanan dan kiri. Letaknya juga berbeda bronkus kanan lebih vertical daripada
kiri. Karena struktur ini, sehingga bronkus kanan akan mudah kemasukan benda asing yang
menyebabkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit bronkhitis (Endang dan Idun,
2009: 234). Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus
sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Pada seseorang yang menderita asma bagian
otot-otot bronkus ini berkontraksi sehingga akan menyempit. Hal ini dilakukan untuk
mencegah masuknya lebih banyak benda asing yang menimbulkan reaksi alergi. Akibatnya
penderita akan mengalami sesak napas. Sedangkan pada penderita bronkitis, bagian bronkus
ini akan tersumbat oleh lendir.
5. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, masing-
masing dibungkus oleh selaput pembungkus paru-
paru yang disebut pleura. Paru-paru kanan berukuran
lebih besar daripada kiri dan beratnya sekitar 620 gram
untuk paru-paru kanan dan 560 gram untuk paru-paru
kiri. Di dalam paru-paru terdapat gelembung halus
yang merupakan perluasan permukaan paru-paru disebut alveolus dan jumlahnya ± 300 juta
buah. Alveolus ini memiliki dinding yang elastik dan banyak mengandung kapiler darah,
disitulah terjadinya pertukaran udara secara proses difusi, oksigen akan diikat sedangkan CO 2
dan air akan dilepaskan. Pada seseorang yang menderita emfisema, alveolusnya mengalami
gangguan kelenturan sehingga sulit untuk mengembang dan mengempis (Endang dan Idun,
2009: 236).

B. Proses Pernapasan pada Manusia


Udara dapat masuk dan keluar paru-paru karena adanya tekanan udara luar dengan udara
dalam paru-paru. Perbedaan tekanan ini disebabkan oleh terjadinya perubahan besar kecilnya
rongga udara, rongga perut dan rongga alveolus. Jalur udara pernapasan pada manusia untuk
menuju sel-sel tubuh adalah rongga hidung-faring(rongga tekak)-laring-trakea (batang
tenggorok)-bronkus-alveolus-sel-sel tubuh (Purnomo, dkk, 2009: 222). Namun proses
pernapasan manusia tidak semudah itu terdapat mekanisme pertukaran gas O2 dan CO2.
Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung pada dua tahap yaitu pernapasan
luar (eksternal) dan pernapasan dalam (internal) berikut ini penjelasannya.
1. Pernapasan luar (eksternal)
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas dari udara luar atau udara bebas ke dalam sel-
sel darah pada jaringan epitel selaput alveolus (Slamet dan Sri, 2007: 198). Dengan kata lain,
pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan darah. Pada
pernapasan ini, oksigen dari udara bebas atau luar berdifusi ke dalam darah kapiler paru-paru.
Darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbon
dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3-) dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
H++ HCO3- H2CO3 H2O + CO2
Reaksi ini akan dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase yang terdapat di dalam sel-sel
darah. Ketika reaksi berlangsung, hemoglobin melepaskan ion-ion hidrogen yang telah
diangkut. HHb menjadi Hb. Hb adalah singkatan dari haemoglobin, yaitu jenis protein dalam
sel darah merah. Selanjutnya, hemoglobin mengikat oksigen dan menjadi oksihemoglobin
(HbO2).
Hb + O2 HbO2
Pertukaran gas pada alveolus inilah yang dimaksud dengan pernapasan luar. Selama
pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2 meninggalkan
darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi.
2. Pernapasan dalam (internal)
Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh) darah masuk ke dalam
jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan
jaringan tubuh.
HbO2 Hb + O2
Oksigen dapat dengan mudah berdifusi ke cairan sel jaringan tubuh karena oksigen yang
dikandung jaringan tubuh secara terus menerus digunakan untuk oksidasi biologis di dalam
sel, sehingga kadar O2 di dalam cairan jaringan tubuh rendah. Oksidasi biologis di dalam
jaringan menyebabkan kadar CO2 di dalam jaringan tubuh tinggi. Hal inilah yang
mempermudah Hb yang telah membebaskan oksigen untuk mengikat dan mengangkut
sebagian CO2 dalam bentuk karbominohemoglobin. Oksigen dari sel-sel darah keluar dan
berdifusi menuju ke jaringan tubuh, sebaliknya CO 2 dari jaringan tubuh berdifusi ke sel-sel
darah. Pertukaran gas ini yang disebut pernapasan dalam. Lebih jelasnya dengan melihat
gambar dibawah ini.

Oksigen yang telah masuk ke dalam sel jaringan tubuh akan digunakan untuk
pernapasan seluler atau oksidasi biologis, yaitu untuk pemecahan zat makanan (Slamet dan
Sri, 2007: 200). Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke
udara bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO 2. Sisanya sebesar
90% tetap bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat
dalam darah ini sebagai buffer atau penyangga karena mempunyai peran penting dalam
menjaga stabilitas pH darah. Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar
asam karbonat (H2CO3) akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali
darah yang berperan sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan
fisiologis yang disebut asidosis (Purnomo, 2009: 226).
C. Mekanisme Pernapasan pada Manusia
Berdasarkan otot yang berperan aktif pada proses pernapasan, pernapasan pada manusia
dapat dibedakan menjadi pernapasan dada dan pernapasan perut

1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada terjadi bila otot-otot
tulang rusuk luar berkontraksi, akibatnya
tulang rusuk naik dan volume rongga
dada akan lebih kecil daripada udara luar.
Karena adanya perbedaan tekanan udara
ini, maka udara luar masuk ke dalam
rongga dada, sehingga terjadi proses
inspirasi. Proses ekspirasi terjadi apabila
otot antar tulang rusuk dalam berkontraksi. Akibatnya, tulang rusuk turun dan volume rongga
dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada akan lebih besar. Selanjutnya,
udara akan terdorong ke luar. Secara sederhana urutan prosesnya sebagai berikut.
Proses Inspirasi

Tulang rusuk berkontraksi tulang rusuk naik volume rongga dada


membesar, berakibat tekanan udaranya kecil udara masuk

Proses Ekspirasi

Tulang rusuk mengendur tulang rusuk turun volume rongga dada


mengecil berakibat tekanan udaranya besar udara keluar

2. Pernapasan Perut
Pada pernapasan perut, fase inspirasi terjadi apabila otot
diafragma (sekat rongga dada) mendatar dan volume
rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di
dalam rongga dada lebih kecil daripada udara di luar,
akibatnya udara masuk. Adapun fase ekspirasi terjadi
apabila otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi) dan volume rongga dada mengecil,
sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar daripada udara di luar. Akibatnya
udara dari dalam terdorong ke luar. Secara sederhana urutan prosesnya sebagai berikut.

Proses inspirasi
Otot-otot mengendur otot diafragma mendatar volume
rongga dada membesar tekanan udara rongga dada lebih kecil
udara masuk

Proses ekspirasi

Otot diafragma berkontraksi volume rongga dada mengecil


tekanan udara rongga dada lebih besar udara ke luar

D. Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan Manusia


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia yaitu sebagai
berikut.
1. Umur, umumnya makin bertambah umur seseorang akan makin rendah frekuensi
pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi
kebutuhan energinya.
2. Jenis kelamin, laki-laki pada umumnya lebih banyak bergerak, sehingga lebih banyak
memerlukan energi. Kebutuhan oksigen dan produksi CO2 pada pria juga lebih tinggi.
3. Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini
berhubungan dengan peningkatan proses metabolisme, sehingga diperlukan peningkatan
pemasukan O2 dan pengeluaran CO2.
4. Posisi tubuh, erat kaitannya dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh.
Orang yang berdiri lebih banyak frekuensi pengambilan O2 karena otot yang berkontraksi
lebih banyak sehingga memerlukan energi yang lebih banyak pula.
5. Kegiatan tubuh, orang yang giat melakukan aktivitas lebih banyak membutuhkan energi.
Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut tubuh perlu lebih banyak oksigen untuk
pernapasan seluler, dan tubuh lebih banyak memproduksi zat sisa.

E. Metode Pembelajaran
- Pendekatan : Kontekstual
- Metode : Diskusi Kelompok, Ceramah, Tanya jawab dan
Penugasan
- Model : Discovery Learning

F. Media dan Bahan


- Media : Gambar-gambar yang mendukung, LKS, Video,
powerpoint, proyektor.
- Alat/Bahan : Buku tulis, pulpen, spidol
G. Sumber Belajar
- Buku guru
Kemendikbud. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Revisi
2016. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
Endang Sri Lestari dan Idun Kistinnah. (2009). BSE Biologi Mahkluk Hidup dan
Lingkungannya. Jakarta: Depdiknas
Purnomo, dkk. (2009). BSE Biologi. Jakarta: Depdiknas.

- Buku siswa
Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Revisi 2016.
Jakarta: Pusat kurikulum dan perbukuan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 : Sistem pernapasan
Rencana Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik Waktu
(yang diharapkan)
Pendahuluan Pendahuluan 10 menit
 Mengucapkan salam dan berdoa  Siswa menjawab salam dan
 Melakukan persensi siswa dengan berdoa
memanggil nama siswa satu persatu  Siswa mengangkat tangan
 Guru memberikan motivasi dengan  Siswa memperhatikan
menyajikan video tentang gambar yang ditampilkan
pernapasan/pertukaran oksigen  Siswa menjawab
 Guru memberikan apersepsi pertanyaan dengan benar
memberikan pertanyaan terkait  Siswa mengikuti
materi : pembelajran secara aktif,
a. Bagaimana manusia dapat tekun dan tanggungjawab.
bernapas?
b. Dengan cara apa manusia
bernapas?
c. Apa yang dihasilkan ketika
bernapas?
Tujuan : setelah mempelajari bab ini,
diharapkan peserta didik dapat
menyebutkan organ dan fungsi sistem
pernapasan, dapat menjelaskan pertukaran
oksigen pada sistem pernapasan, dan
menganalisis mekanisme sistem
pernapasan
Kegiatan Inti 25 menit
STIMULASI
Menyimak
 Guru menjelaskan tentang sistem  Siswa menyimak
pernapasan. penjelasan guru

Menanya Menanya
 Guru memberi pertanyaan  Siswa menjawab
mengenai pertukaran oksigen pertanyaan guru
“Gas apa yang kita hirup ketika
bernapas dan gas apa yang kita
keluarkan ketika bernapas?”
 Guru akan menjelaskan cakupan  Siswa menyimak
materi pertukaran oksigen dan penjelasan guru
karbondioksida pada sistem  Siswa mengemukakan
pernapasan pendapat
 Guru akan menjelaskan mekanisme  Siswa menyimak
sistem pernapasan penjelasan guru.
PROBLEM STATEMENT
Mencoba Mencoba
 Guru membagi siswa dalam  Siswa berada dalam
kelompok kecil yang terdiri dari kelompoknya
masing-masing 5 orang siswa  Siswa membaca dan
 Siswa berada dengan kelompoknya memahami LKS yang
masing-masing lalu guru diberikan oleh guru
memberikan LKS organ dan fungsi  Siswa melakukan diskusi
organ sistem pernapasan, siswa dan berperan aktif dalam
diminta untuk mengerjakan LKS mengerjakan LKS yang
tersebut dengan berdiskusi bersama telah diberikan sesuai
teman sekelompoknya dengan kelompoknya
 Guru menilai sikap siswa dalam masing-masing.
kerja kelompok.

DATA COLLECTION
Mengasosiasikan Mengasosiasikan
 Guru meminta siswa untuk  Siswa mengerjakan LKS
mengerjakan LKS tersebut dengan dengan mencari referensi
menggunakan referensi dari dari berbagai sumber
berbegai sumber  Siswa mengolah data hasil
 Guru meminta setiap siswa untuk referensi dalam LKS
mengisi LKS tersebut  Siswa menyimpulkan hasil
 Guru membimbing/menilai diskusi.
kemampuan siswa dalam mengolah
data dan merumuskan kesimpulan

Megkomunikasikan Mengkomunikasikan
 Guru menunjuk perwakilan dari  Siswa mempresentasikan
kelompok menyampaikan hasil hasil diskusi
pengoahan data dan kesimpulan
diskusi kelompok
 Guru menilai kemampuan peserta
didik berkomunikasi lisan

 Siswa bersama guru


VERIFICATION menyimpulkan hasil diskusi
 Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi
 Siswa ikut menyimpulkan
GENERALIZATION hasil diskusi
 Guru bersama siswa menyimpulkan
hasil diskusi mengenai organ dan
fungsi dari sistem pernapasan dan
pertukana oksigen dan
karbondioksida pada sistem
pernapasan,juga mekanisme sistem
pernapasan
Penutup 5 menit
 Guru bersama siswa mereview hasil  Siswa menyimpulkan hasil
kegiatan pembelajaran. pembelajaran
 Guru memberikan penghargaan  Siswa menerima
(tepuk tangan dan pujian) kepada penghargaan yang
kelompok yang bekinerja baik diberikan oleh guru
 Memberikan tugas  Siswa mengerjakan tugas
 Memberikan refleksi terhadap  Siswa mengaplikasikan
kebermakanaan pembelajaranpada kebermaknaan dalam
hari itu dalam kehidupan kehidupan
 Guru memebri bahan bacaan  Siswa membaca bahan
mengenai bahasan selanjutnya yaitu bacaan yang telah diberikan
mekanisme sistem pernapasan.  Siswa berdoa dan
 Guru menutup pembelajaran menjawab salam.
dengan berdoa dan salam

I. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian Sikap : Observasi
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
Penilaian Keterampilan : Tes unjuk kerja

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP


(LEMBAR OBSERVASI)
Satuan Pendidikan : SMPN 1 Ciwaru
Kelas/Semester : VIII (Delapan) / I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Waktu Pengamatan : Pada saat pelaksanaan pembelajaran
Indikator : Penilaian individu
Skor
No. Aspek yang diamati
1 2 3
1 Tanggung jawab
2 Percaya diri
3 Kerjasama
4 Menghargai pendapat orang lain

Jumlah Skor

Kriteria:
Skor 3 jika selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 2 jika kadang – kadang melakukan sesuai pernyataan
Skor 1 jika tidak pernah melakukan sesuai penyataan

Rubrik Penilaian:
1. Sangat Baik = SB jika 17 ≤ Jumlah Skor ≤ 20,
2. Baik = B jika 13 ≤ Jumlah Skor ≤ 16,
3. Cukup = C jika 9 ≤ Jumlah Skor ≤ 12 ,
4. Kurang = K jika 5 ≤ Jumlah Skor ≤ 8.
LEMBAR KERJA SISWA
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

A. Dasar Teori
Manusia bernapas dengan mengambil oksigen, oksigen diperlukan untuk membakar sari-
sari makanan (glukosa, asam amino, asam lemak) sehingga dihasilkan energi, uap air dan
karbondioksida. Energi digunakan sel untuk melaksanakan aktivitasnya, sedangkan uap
air dan karbondioksida yang tidak diperlukan tubuh dibuang ke luar tubuh melalui
hidung.

B. Fokus Keterampilan
1. Mengamati; 4. Jujur;
2. Menjawab pertanyaan; 5. Teliti.
3. Menganalisis;

C. Alat dan Bahan


Buku pelajaran/ sumber belajar lain, alat tulis, LKS.

D. Langkah Kerja
1. Baca petunjuk pengerjaan sebelum memulai kegiatan.
2. Gunakan buku pelajaran/ sumber belajar lain untuk menjawab seluruh pertanyaan.
3. Isi / jawab pertanyaan dengan teliti, siswa diperkenankan berdiskusi dengan teman
namun tidak diperbolehkan mencontek jawaban.
4. LKS dikumpulkan tepat waktu kepada guru agar tidak mendapat sanksi pengurangan
nilai.

E. Pertanyaan
Beri nama bagian-bagian yang ditunjuk!

INSTRUMEN PENILAIAN
PENGETAHUAN
(LEMBAR TES TERTULIS)
Satuan Pendidikan : SMPN
Kelas/Semester : VIII/I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu
Waktu Pengamatan : Pada saat melakukan pembelajaran
Kompetensi Dasar : Menganalisis sistem pernapasan pada manusia
Indikator : Penilaian individu

Rubrik Penillaian:

No. Uraian Skor


1 Pertanyaan nomor 1 5

2 Pertanyaan nomor 2 5

3 Pertanyaan nomor 3 5

4 Pertanyaan nomor 4 5

5 Pertanyaan nomor 5 5

6 Pertanyaan nomor 6 5

7 Pertanyaan nomor 7 5

8 Pertanyaan nomor 8 5

Total 100
skor perolehan
Nilai= x 100
skor maksimal

Skor maksimal = 40
Misal skor perolehan = 14
14
Nilai= x 100=35
40

LEMBAR OBSERVASI
KINERJA DAN PRESENTASI
Satuan Pendidikan : SMPN
Kelas/Semester : VIII/I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu
Waktu Pengamatan : Pada saat melakukan pembelajaran
Kompetensi Dasar : Menganalisis sistem pernapasan pada manusia

NO Nama Kinerja Presentasi Jumlah Nilai


penyampaian Isi Gesture dan penampilan
Siswa Skor

Rubrik Penilaian:
1. Sangat Baik = SB jika 17 ≤ Jumlah Skor ≤ 20,
2. Baik = B jika 13 ≤ Jumlah Skor ≤ 16,
3. Cukup = C jika 9 ≤ Jumlah Skor ≤ 12 ,
4. Kurang = K jika 5 ≤ Jumlah Skor ≤ 8

Anda mungkin juga menyukai