A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menyebutkan alat-alat pernapasan manusia
Menjelaskan berapa kali kita bernapas dalam tiap menit
Menjelaskan bahaya yang ditimbulkan oleh gas buang kendaraan bermotor terhadap pernapasan
Menjelaskan bahaya asap rokok bagi pernapasan manusia
Menyebutkan kelainan-kelainan pada system pernapasan
Menyebutkan teknologi untuk mengatasi kelainan-kelainan pada system pernapasan
D. Materi Pembelajaran
PERTEMUAN 1
3. Laring
6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus
7. Alveolus
b. Kapasitas paru-paru
2. Pernapasan perut Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru
menampung udara pernapasan. Kapasitas paru-paru
meliputi :
1. Kapasitas inspirasi (KI)
Jumlah volume udara yang dapat dihirup dari
eksperimen normal sampai paru-paru dapat
mengembang secara maksimum. Jumlah KI ±
3500 ml KI = VT + VCI
2. Kapasitas residu fungsional (KRF)
Jumlah volume udara yang tersisa di dalam paru-
paru setelah melakukan ekspirasi normal. Jumlah
KRF ±2500 ml
a. Inspirasi
3. Kapasitas vital (KV)
Bila diafragma berkontraksi sehingga
Jumlah volume udara maksimum yang dapat
mendatar maka rongga dada membsar.
dikeluarkan dari paru-paru setelah inspirasi secara
Keadaan ini menyebabkan tekanan udara di
maksimum dan diekspirasikan secara maksimum.
paru-paru mengecil sehingga udara luar
Jumlah KV ± 4600 ml KV = VCI + VCE + VT
masuk
4. Kapasitas toal paru-paru (KTP)
b. Ekspirasi
Volume udara maksimum pengembangan paru-
Bila otot diafragma relaksasi maka rongga
paru dengan inspirasi sekuat –kuatnya, jumlah
dada mengecil. Akibatnya tekanan di paru-
KTP ± 5800 ml. KTP = KV+ VR
paru membesar sehingga udara keluar.
Frekuensi paru-paru merupakan kecepatan bernapas dan
Volume dan kapasitas paru-paru
pada setiap orang berbeda-beda. Frekuensi pernapasan ini
a. Volume paru-paru dipengaruhi oleh beberapa factor:
Setiap orang memiliki volume udara yang berbeda-
a. Umur
beda. Hal ini dipengaruhi oleh ukuran pparu-paru, cara
Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih
bernapas dan kekuatan orang dalam bernapas. Untuk
banyak dibandingkan orang dewasa.hal ini disebabkan
orang dewasa, volume paru-paru rata-rata 5 -6 lite
volume paru-paru yang relative kecil dan sel-sel tubuh
Volume paru-paru terdiri atas
sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak
Volume tidal (VT)
E. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
G. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menjelaskan informasi tentang zat-zat yang disekresikan tubuh
Menuliskan informasi tentang zat-zat yang disekresikan tubuh
Menjelaskan sisitem ekskresi pada manusia
Melengkapi table tentang alat-alat ekskresi, zat-zat yang diekskresikan dan proses pembentukan urin
Menyebutkan kelainan-kelainan pada system ekskresi
H. Materi Pembelajaran
Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Ekskresi Manusia
• Struktur dan Fungsi organ pada sistem ekskres
• Proses ekskresi pada manusia
• Proses ekskresi pada hewan (belalang dan cacing)
• Kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem eksresi
• Teknologi yang berkaitan dengan kesehatan sistem ekskresi
Kulit terdiri atas 2 bagian yaitu epidermis / kulit air dan dermis / kulit jangat
KULIT
Keterangan:
- Epidermis / kulit ari : lapisan kulit paling luar
- Dermis / kulit jangat : lapisan kulit di bagian bwah epidermis
- Stratum korneum / lapisan tanduk : terdiri atas laipsan sel-sel epidermis yang mati dan menumpuk menjadi
berlapis-lapis
- Stratum lusidium : laipsan bening di bawah stratum korneum
- Stratum granulosum : laipsan sel yang mengandung pigmen melanin yang berpengaruh terhadap warna kulit
- Stratum germinativum : laipsan yang membelah terus menerus dan mendesak lapisan sel lama ke atas serta
menggantikan sel-sel di lapisan stratum korneum
- Serabut saraf : merupakan ujung-ujung saraf indra perasa panas, dingin, nyeri dan sebagainya
4. Hati
A. Kompetensi Inti
• KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengenali system koordinasi atau regulasi pada manusia
Menjelaskan kelenjar hipofisis/pituitary pada manusia
Menjelaskan proses kerja system saraf
Menjelaskan proses kerja system indra manusia
Menyebtukan kelainan-kelainan pada system reguladi
J. Materi Pembelajaran
1. System saraf
2. System endokrin
3. Proses kerja system regulasi
4. Pengaruh psikotropika pada system regulasi
5. Pengaruh psikotropika pada system regulasi
6. System koordinasi atau reguasi pada manusia
PERTEMUAN 1
I. System saraf
Menurut buku ensiklopedia Sains Spektakuler, Tubuh Manusia 1 hal 82 ,” system saraf merupakan system paling
kompleks pada tubuh, ada banyak karakeristik dan kemampuannya yang belum diketahui. Dilengkapi dengan system
saraf agar kita bisa berkoordinasi dan bisa merasakan segala bentuk rangsangan yang diterima oleh tubuh. Kita bisa
berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain.
Sel saraf atau neuron tersusun atas badan sel, dendrit dan neurit atau akson
a. Badan sel
Badan sel merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari
dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai
pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia
energy untuk membawa rangsangan
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel
c. Neurit/ akson
Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak
yang disebut selbung myelin yang terdiri atas perluasan membrane sel schwann. Selubung ini berfungsi untuk
isolator dan pemberi makan sel saraf. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh selubung myelin. Bagian ini
disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan. Celah antara ujung neurit suatu
neuron dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis. Pada sinapsis inilah suatu zat kimia disebut
neurotransmitter menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya.
Otak besar
Otak
Otak tengah
Susunan saraf
pusat Otak kecil
Sumsum
tulang Sumsum
lanjutan
Sistem saraf
manusia 12 pasang saraf tepi kranial
Saraf sadar
1. Otak
Otak terletak di rongga tenggorokan dan dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput
luar disebut duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Diantara ketiga selaput
tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan.
Otak dibagi menjadi 3 daerah:
otak
PERTEMUAN 2
Hormon Fungsi
Hormone somatotropin (STH) atau hormone Merangsang pertumbuhan tubuh
pertumbuhan /Growth Hormone (GH) Kelebihan : menyebabkan gigantisme
(pertumbuhan raksasa), menyebabkan
akromegali (pertumbuhan pada ujung-ujung
tulang pipa)
Kekurangan : menyebabkan kretinisme
(kekerdilan)
Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone Merangsang sekresi kelenjar tiroid
(TSH)
Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) Merangsang dan mengendalikan sekresi kelenjar
korteks adrenal
Prolaktin (PRL) atau lactogenic Hormone (LTH) Merangsang kelenjar susu untuk mensekresikan susu
Hormone gonadotropin pada wanita : follicle Merangsang pertumbuhan folikel dalam idung telur
stimulating hormone (FSH) atau ovarium
Luteinizing hormone (LH) Merangsang ovulasi atau pemasukan sel telur
Hormone gonadotropin pada pria : FSH Mempengaruhi proses spermatogenesis
Interstitial cell stimulating hormone (ICSH) Merangsang sel interstitial leyding di dalam testis
agar menghasilkan testosterone
Hormone fungsi
Oksitosin Menstimulasikan kontraksi otot polos pada Rahim
wanita selama proses melahirkan
ADH Menurunkan volume urin dan meningkatkan tekanan
darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah
2. Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin dan triyodotironin. Fungsi dari hormone tersebut adalh untuk
meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam sel tubuh sehingga meningkatkan metabolism tubuh. Di dalam maupun di
antara folikel tiroid ada sel-sel yang dinamakan sel C yang menghasilkan hormone Kalsitonin. Yang berfungsi untuk
memacu pengendapan kalsium di dalam tulang sehingga menurunkan konsentrasi kalsium dalam cairan ekstraseluler
3. Kelenjar paratiroid
Hormone yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid yaitu parathormon berfungsi mengatur pertukaran zat kapur dan
fosfor dalam darah
Kelebihan : menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan
kapur pada ginjal disebut batu ginjal
Kekurangan : menyebabkan kekejangan disebut tetanus
4. Kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal disebut juga kelenjar suprarenalis
Hormone Fungsi
Pada bagian luar/korteks menghasilkan hormone Membantu metabolisme garam natrium dan kalium
kortison yang terdiri dari mineralokortikoid serta menjaga keseimbangan hormone seks
Glukokortikoid Membantu metabolisme karbohidrat
Pada bagian dalam/medulla menghasilkan hormone Berpengaruh terhadap meningkatnya denyut jantung,
adrenalin kecepatan pernapasan dan menyempitnya pembuluh
darah
Noradrenalin Menurunkan denyut jantung dan menurunkan tekanan
darah
Hormone fungsi
Insulin Mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan
otot. Kekurangan hormone insulin dapat
mengakibatkan kencing manis (diabetes mellitus)
Glukogen Mengubah glikogen menjadi glukosa
Hromon Fungsi
Testosterone Untuk merangsang pematangan sperma dan
pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria
Sperma Sel kelamin jantan
Ovarium
Hormone Fungsi
Estrogen Untuk menimbulkan dan mempertahankan tanda-
tanda kelamin sekunder pada wanita
Progesterone Untuk mempersiapkan dinding uterus agar dapat
menerima ovum yang sudah dibuahi
7. Kelenjar pineal
Kelenjar pineal adalah suatu bagian kecil di dalam otak yang bertanggung jawab atas efesiensi fungsi dari beberapa
system metabolisme di dalam tubuh. Kelenjar ini bertanggung jawab menghasilkan sebuah hormone yang bernama
melatonin yang berfungsi untuk mengatur ritem harian tubuh.
8. Kelenjar timus
Kelenjar timus berfungsi mengaktifkan pertumbuhan badan, mengurangi aktivitas kelenjar kelamin dan menghasilkan
timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit
PERTEMUAN 3
Proses kerja system regulasi
System indra pada manusia terdiri atas indra penglihatan (mata), indra pendengaran (telinga), indra penciuman /pembau
(hidung), indra perasa (lidah) dan indra perada (kulit).
1. Indra pembau / penciuman (hidung)
PERTEMUAN 4
Pengaruh psikotropika pada system regulasi
Ada empat macam obat yang berpengaruh terhadap system saraf yaitu sebagai berikut:
1. Sedative yaitu golongan obat yang dapat mengakibatkan menurunnya aktivitas normal otak. Contohnya Valium
2. Stimulans yaitu golongan obat yang dapat mempercepat kerja otak. Contohnya kokain
3. Halusinogen yaitu golongan obat yang mengakibatkan timbulnya penghayalan pada si pemakai. Contohnya ganja,
ekstasi dan sabu-sabu
Disorientasi adalah kehilangan daya untuk mengenal lingkungan terutama yang berkenaan dengan waktu, tempat dan
orang
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obat berbahaya
Napza adalah narkotika, psikotropika dan zat aditif
Narkoba adalah obat , bahan atau zat dan bukan tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan atau disuntikkan
berpengaruh terutama pada kerja otak.
penggunaanNarkoba :
1. yang ditelan akan masuk lambung kemudian ke pembuluh darah.
2. Jika diisap atau dihirup, zat diserap masuk ke dalam pembuluh darah melalui saluran hidung dan paru-paru.
3. Jika disuntikkan , zat masuk ke aliran darah kemudian darah membawa zat itu ke otak
a) Narkotika merupakan zat alami atau sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Zat-zat
yang termasuk narkotika antara lain morfin, kodein, heroin, hidromorfin, meperidin, metadon.
b) Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintetis yang memiliki khasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan
perilaku.
Berdasarkan efek yang dapat ditimbulkannya psikotropika dapat dibedakan:
Stimulant
Memiliki efek meningkatkan kerja saraf pusat dan saraf otonom, meningkatkan tekanan darah,
mengurangu kantuk dan menjadikan lebih bersemangat. Contoh kafein, nikotin, amfetamin dan kokain
Depresan
Memiliki efek menurunkan kerja saraf pusat, emnjadikan lebih rileks dan kurang sadar terhadap
sekeliling. Contoh alcohol,heroin, benzodiazepine
Halusinogen
Memiliki efek membuat pemakainya melihat/mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau sesuai
persepsi. Contoh ganja, LSD
c) Zat aditif adalah zat-zat yang dapat membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin. Contoh merokok, kelompok
alcohol, dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan, thinner dan zat-zat lain seperti lem
kayu, penghapus cair, aseton, cat, bensin yang jika dihisap dan dicium dapat memabukkan
PERTEMUAN 5
Kelainan pada system regulasi dan teknologi untuk membantu kelainan pada system regulasi
K. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
M. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat reproduksi pada pria dan wanita
Menjelaskan proses pembentukan sel kelamin
Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam system reproduksi
manusia
Menganalisis kelainan/ penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi
Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ
yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi
Menjelaskan fungsi dan tujuan KB, pemberian ASI, proses gametogenesis, menstruasi serta fertilisasi
Menganalisis hubungan antara kesehatan reproduksi, program KB dan kependudukan
Menganalisis penyebab kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi
Menganalisis keunikan sel-sel pada jaringan sistem reproduksi dikaitkan dengan fungsinya
Menjelaskan berbagai proses reproduksi dengan kesehatan diri dan masyarakat
Menjelaskan pentingnya KB harus dilakukan
Mempresentasikan hubungan antara sistem reproduksi dengan pengendalian penduduk, kesehatan, kesejahteraan
keluarga
Membuat iklan/poster/film pendek tentang ASI eksklusif dalam berbagai bentuk media
N. Materi Pembelajaran
Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Reproduksi
• Struktur dan fungsi alat-alat reproduksi pada pria dan wanita
• Proses pembentukan sel kelamin
• Ovulasi dan menstruasi
• Fertilisasi, gestasi, dan persalinan
• ASI
• KB
• Kelainan/ penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi
PERTEMUAN 1
Salah satu ciri makhluk hidup adalah berepoduksi atau berkembangan biak. Tujuan manusia berepoduksi adalah untuk
melangsungkan keturunan.
1. System repoduksi pria
Testis (tunggal = testis) berjumlah sepasang dan berbentuk oval. Di dalam testis terdapat tubulus seminiferous yang
berfungsi menghasilkan sel-sel sperma. Pada saat embrio, testes dibentuk di dalam rongga perut laki-laki. Setelah
seorang bayi laki-laki dilahirkan, testes turun ke dalam skrotum. Skrotum merupakan kulit pelindung testes yang
berada di luar tubuh.
vas deferens
saluran ejakulasi
uretra
epididimis
c. Kelenjar aksesoris
vesikula seminalis
kelenjar prostat
Materi Ajar Kelas XIPage 26
kelenjar cowper
d. Penis
PERTEMUAN 2
gametogenesis
spermatogenesis oogenesis
Menghasilkan menghasilkan
Materi Ajar Kelas XIPage 28
sperma ovum
Proses pembentukan sel kelamin/gamet dinamakan gametogenesis. Gametogenesis dibedakan menjadi 2 yaitu:
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma (sel kelamin pada laki-laki)
Spermatogenesis terjadi di dalam testis atau buah zakar atau pelir. Adapun tahapan spermatogenesis yaitu:
1) Spermatogenesis (2n) membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer
2) Spermatosit primer membelah secara meiosis menghasilkan 2 sel spermatosit sekunder (n)
3) Setiap spermatosit sekunder membelah menghasilkan spermatid (n)
4) Spermatid akan mengalami pematangan menjadi spermatozoa (sperma)
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum/sel telur (sel kelamin pada perempuan)
Siklus menstruasi:
Keterangan:
Seorang wanita memiliki 2 ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200.000 – 400.000 telur yang
belum matang/folikel. Normalnya, hanya satu beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar
hari ke-14 sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur telah matang maka sel telur akan dilepaskan dari
ovarium dan berjalan menuju tuba falopi untuk kemudian dibuahi. Proses pelepasan disebut ovulasi.
2) Kehamilan
Telur yang usdah dibuahi membagi diri menjadi 2 sel, kemudian menjadi 4, lalu 8 demikian seterusnya.
Akibatnya ratusan bahkan ribuan sel secara bertahap akan mengelompok dan berubah menjadi beberapa tipe jaringan
seperti otot, saraf dan sel – sel darah.
Masa 2 bulan
Bayi lebih kecil daripada kacang kenari dan kaki-kaki serta jari-jari kecil tumbuh. Kehamilan telah terjadi
Masa 3 bulan
Lebih kurang panjangnya 70 mm, bayi dapat menggerakkan kepala dan anggota gerak. Sang ibu belum
dapat merasakannya
Masa 5 bulan
Bayi panjangnya 25 cm dan memberikan reaksi terhadap suara keras dengan cara menendang dan
menggeliat. Perut ibu menggendong
Masa 7 bulan
Bayi sekarang panjangnya lebih kurang 40 cm dan terimpit di dalam Rahim. Bayi cenderung meletakkan
kepalanya di bawahnya, suatu posisi untuk melahirkan
Masa 9 bulan
Bayi sudah berkembang secara utuh dan lengkap dan siap untuk dilahirkan. Beratnya lebih kurang 3-4 kg
dan panjangnya 50 cm.
3) Persalinan
Leher Rahim ibu yaitu serviks yang tertutup rapat selama kehaliman mengalami relaksasi dan pelebaran. Otot –otot
dinding Rahim mulai menegang dan memendek secara bergelombang yang disebut kontraksi, yang menjadi semakin
sering dan makin kuat. Tahap ini disebut Kala I dan merupakan kerja berat baik bagi ibu maupun bayi. Secara
berangsur-angsur kontraksi mendorong bayi melalui serviks yang telah membuka dan memasuki vagina menuju
dunia luar. Ini adalah kala II yaitu kala persalinan. Kala II diikuti oleh kala III yaitu tahap pascapersalinan ketika uri
keluar. Bayi melewati lubang besar di tengah-tengah panggul ibu atau tulang-tulang panggul. Lubang ini jauh lebih
lebar daripada yang ada pada panggul pria untuk dapat memberi tempat pada bentuk kepala bayi. Embrio diselaputi
oleh tiga lapisan yaitu :
Amnion berisi cairan yang berfungsi melindungi embrio dari benturan
Khorion bagian dari plasenta yang merupakan pertukaran zat-zat antara embrio dan ibu
Allantois membrane yang mengandung pembuluh darah penghubung embrio dan ibu
D. ASI
Air susu ibu dihasilkan oleh kelenjar susu. Kelenjar ini membuat susu untuk makanan bayi. Kelenjar mamalia manusia
berada pada payudara di dada. Tiap payudara memiliki lebih kurang 20 lobus yaitu kumpulan kelenjar laktiferus
E. KB
Keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Alat-alat kontrasepsi yang dapat digunakan antara
lain:
a. Pil KB berbentuk pil
b. Suntikan (1 bulan dan 3 bulan)
c. Implant (susuk)
d. AKDR (alat kontrasepsi dalam Rahim)
e. Kondom
f. Tubektomi
O. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
Q. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menganalisis penyebab HIV AIDS
Menjelaskan struktur sel/jaringan tubuh yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh
Menjelaskan fungsi antigen, antibodi bagi pertahanan tubuh,
Menjelaskan penyebab gangguan kelainan kekebalan tubuh serta cara mengatasi kelainan-kelainan yang
berhubungan dengan sistem imun dari berbagai sumber
Menganalisis proses terbentuknya kekebalan tubuh yang dapat terjadi secara pasif-aktif dan terjadi karena
bekerjanya jaringan tubuh yang melawan benda asing masuk ke dalam tubuh
Menjelaskan secara lisan tentang mekanisme terbentuknya sistem kekebalan dalam tubuh, dapat terganggu akibat
berbagai sebab dan istilah-istilah baru yang berkaitan dengan sistem kekebalan
Melakukan kampanye pentingnya partisipasi masyarakat dalam program dan immunisasi serta kelainan dalam
sistem imun
R. Materi Pembelajaran
• Antigen dan antibodi
• Mekanisme pertahanan tubuh
• Peradangan, alergi, pencegahan dan penyembuhan penyakit
• Imunisasi