Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN CT SCAN TUMOR OTAK

Tumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak ± 10% dari neoplasma seluruh
tubuh, dengan frekuensi 80% terletak pada intrakranial dan 20% di dalam kanalis
spinalis. Diagnosa tumor otak ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan
pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Dengan
pemeriksaan klinis kadang sulit menegakkan diagnosa tumor otak apalagi membedakan
yang benigna dan yang maligna, karena gejala klinis yang ditemukan tergantung dari
lokasi tumor, kecepatan pertumbuhan masa tumor dan cepatnya timbul gejala tekanan
tinggi intrakranial serta efek dari masa tumor kejaringan otak yang dapat menyebabkan
kompresi, infasi dan destruksi dari jaringan otak. Walaupun demikian ada beberapa jenis
tumor yang mempunyai predileksi lokasi sehingga memberikan gejala yang spesifik dari
tumor otak Dengan pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi hampir pasti dapat
dibedakan tumor benigna dan maligna.
CT Scan merupakan alat diagnostik yang penting dalam evaluasi pasen yang
diduga menderita tumor otak. Sensitifitas CT Scan untuk mendeteksi tumor yang
berpenampang kurang dari 1 cm dan terletak pada basis kranil. Gambaran CT Scan pada
tumor otak, umumnya tampak sebagai lesi abnormal berupa massa yang mendorong
struktur otak disekitarnya. Biasanya tumor otak dikelilingi jaringan udem yang terlihat
jelas karena densitasnya lebih rendah. Adanya kalsifikasi, perdarahan atau invasi mudah
dibedakan dengan jaringan sekitarnya karena sifatnya yang hiperdens. Beberapa jenis
tumor akan terlihat lebih nyata bila pada waktu pemeriksaan CT Scan disertai dengan
pemberian zat kontras. Penilaian CT Scan pada tumor otak:
Penilaian CT Scan pada tumor otak:
Tanda proses desak ruang:
 Pendorongan struktur garis tengah itak
 Penekanan dan perubahan bentuk ventrikel
Kelainan densitas pada lesi:
 Hipodens
 hiperdens atau kombinasi
kalsifikasi, perdarahan
 Udem perifokal
Klasifikasi Tumor Otak:

Pembagian tumor menurut asal sel:


Apabila sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri, disebut tumor otak
primer, dan bila berasal dari organ organ lain (metastase) seperti kanker paru,
payudara, prostat, ginjal dan lain-lain disebut tumor otak sekunder.
1.Tumor otak primer
-  Tumor yang berasal dari jaringan otak
-  Diklasifikasikan berdasarkan tipe jaringan asal, yaitu :
1)      Glioma
 Astrositoma, yaitu : Tumor otak yang berasal dari astrosit, yaitu sel kecil seperti
bintang, pada orang dewasa terdapat pada secebrum dan pada anak-anak dapat
terjadi di batang otak, serebrum dan serebellum. Merupakan 25% dari seluruh tumor
otak
Pilositik astrositoma, yaitu non-infiltrating astrositoma, berdiferensiasi, baik,
jarang berubah, mampu diangkat semua dengan operasi. Pada anak banyak pada
Cerebellum, dan pada orang dewasa banyak terdapat pada Korteks serebri.
Glioblastoma Multiforme, yaitu tumor otak yang tumbuh cepat, berasal dari
astrosit, astroblas, spongioblas. Banyak pada usia 45 – 55 tahun. Prognosis buruk
Ependimoma, berasal dari sel ependim yang ada di dinding ventrikel, dapat juga
terjadi di Medulla spinalis. Bisa terdapat pada semua umur, terutama pada anak-
anak dan dewasa
 Oligodendroglioma, berasal dari sel yang menghasilkan myelin untuk melindungi
saraf, yang bermula dari serebrum. Tumbuh lambat dan tidak menyebar ke jaringan
otak disekeliling. Sering terjadi pada usia pertengahan pada dewasa tetapi bisa
terdapat pada semua umur
2) Medulloblastoma, sebelumnya diduga berasal dari sel glia, tetapi pada penelitian
disimpulkan bahwa tumor ini berasal dari sel saraf yang primitif yang secara normal
tidak ada pada tubuh setelah lahir, kadang disebut Primitif Neuro Ektoderma Tumor
(PNET). Sering terdapat di Serebellum. Sering terjadi pada anak-anak terutama anak
laki-laki dan puncak berada pada 3 – 5 tahun. Cenderung metastasis relatif tinggi
3) Meningioma, berasal dari Meningen, bersifat jinak karena tumbuhnya sangat
lambat dan otak mampu untuk menerima adanya meningioma, sering tumbuh sampai
cukup besar baru memberikan gejala. Banyak terdapat pada wanita antara 30 – 50
tahun
4)  Schwannoma, tumor jinak berasal dari sel Schwan, yang menghasilkan myelin
yang melindungi saraf akustikus untuk pendengaran. Banyak pada orang dewasa,
dan ternyata 2 kali lipat lebih banyak pada wanita daripada laki-laki
5) Craniopharingioma, tumor berasal dari kelenjar pituitary dekat hipotalamus,
karena dapat menekan atau merusak hipotalamus dan dapat menyebabkan gangguan
fungsi vital dan banyak terdapat pada anak-anak dan dewasa.
6) Germ Cell Tumor, berasal dari sel primitif sel kelamin atau dari germ sel, sering
disebut Germinoma
7) Tumor Pineal, terjadi disekitar kelenjar pineal, yaitu suatu organ yang kecil di
dekat pusat otak. Tumbuh lambat (Pineositoma), dapat tumbuh cepat
(Pineoblastoma). Daerah pineal sulit dicapai dan sering tidak dapat diangkat

2.Tumor otak sekunder


 Tumor yang tumbuh ketika kanker menyebar dari tempat lain ke otak dan
menyebabkan tumor otak
 Tumor sekunder tidak sama dengan tumor otak primer, karena sel yang terdapat
pada tumor otak sekunder mirip dengan sel asal tumor metastasis tersebut yang
abnormal

1. Meningioma
 Merupakan tumor jinak susunan saraf pusat yang berasal dari sel-sel pembentuk
lapisan luar membrana arakhnoidal (arakhnoid cap cels), oleh sebab itu dapat
dijumpai sepanjang durameter
 Insidennya sekitar 15% dari seluruh tumor otak
 Lokasinya ektra aksial dan berkapsul
Gambaran CT Scan:
 Tanpa kontras gambaran meningioma 75% hiperdens dan 14,4% isodens
 Gambaran spesifik dari meninioma berupa enchancement dari tumor dengan
pemberian kontras. Meninioma tampak sebagai masa yang homogen dengan
densitas tinggi, tepi bulat dan tegas.
 Dapat terlihat juga adanya hiperostosis kranialis, destruksi tulang, udem otak yang
terjadi sekitar tumor, dan adanya dilatasi ventrikel.
2. Adenoma pituitary/Adenoma Hipofise
 Hampir semua tumor hipofisis berasal dari sel endokrin hipofisis, sehingga tumor
hipofise dikenal sebagai adenoma hipofise
 Insidennya diperkirakan 5-10% dari tumor otak
 Berupa masa intraseler dengan sekresi, masa intraseler non sekresi atau masa
dengan pembesaran ekstra seler
 Karakteristik dari adenoma hipofise adanya endokrinopati dan penekanan tumor
pada jaringan sekitarnya, menyebabkan penekanan khiasma optikus
 Biasanya pada usia 30-40 tahun
 Tumor biasanya solid, dan bila terdapat pembentukan kista, nekrosis atau
perdarahan menunjukkan degenerasi keganasan.
Gambaran CT Scan:
 Terdapat gambaran hipodens yang berlokasi sekitar sella tursika, yang melebar
dalam lingkungan konveks keatas dari kelenjar hipofisis
 Pada makroadenoma, terlokasi secara sentral dan simetris pada sisterna
supraseller dengan gambaran agak hiperdens, dengan kontras menunjukkan
enchanchement
 Bila adenoma kistik memperlihatkan gambaran hipoden dengan enchancement
cincin sekitarnya
 Adanya perdarahan pada adenoma menunjukkan gambaran hiperdens yang bulat
dan ireguler

3. Kraniopharingioma
 Tumor ini berasal dari sisa jaringan embrional, dan 50% usia pasen kurang dari 20
tahun. Insidennya kira-kira 2,5-4% dari tumor otak
 Secara patologi gambarannya bervariasi dari solid, kistik dan kalsifikasi
 Lokalisasi biasanya di supraseller dengan obstruksi dari foramen intraventrikular
yang menyebabkan hidrosefalus. Dapat pula tumbuh pada ventrikel III
Gambaran CT Scan:
 Memperlihatkan densitas iso, hipo, dan hiperdens yang heterogen dan mempunyai
tepi yang ireguler, dengan kontras terdapat enhanchement pada bagian tepi
(Peripheral rim) atau bentuk cincin dengan densitas yang heterogen. Beberapa
bagian berkalsifikasi.
 Pada kraniofaringioma yang kistik dan memperlihatkan lesi hipodens yang bulat
dengan enchancement cincin perifer, perlu di differesiasi diagnosa: Adenoma
pituitary , Meninioma juxtaseller , Glioma pada khiasma optikus
4. Pilocytic Astrositoma
 Merupakan jenis astrositoma dengan grade rendah (grade 1)
 Sering didapat pada usia muda (9-10 tahun), dan sering diketemukan di daerah
ventrikel atau serebelum dan jarang pada sereberum
 Insidennya diperkirakan 4% dari tumor intrakranial dan 8% dari glioma
Gambaran CT Scan:
 Menunjukkan gambaran hipodens bentuk tak teratur dan tepi tak rata. Pada jenis
lain mungkin diketemukan kista. Kalsifikasi didapat 8-10% dan efek dari masa
50% kasus. Enchanchement pada 50% kasus, biasanya tak merata
5. Akuistik Neurinoma
 Berasal dari sel-sel selubung neurilemmal cabang vestibuler N.VIII, dekat
ganglion dalam kanalis akustikus internus. Insiden pada usia 40-60 tahun
 Insidennya 5-10% dari tumor intrakranial
 Tumor ini sering ditemukan pada sudut serebelloponting, sifatnya unilateral da
pada 5-8% bilateral dan biasanya merupakan bagian dari penyakit
neurofibromatosis
 Tumbuhnya lambat sehingga gejala berjalan berbulan/bertahun-tahun sebelum
diagnosa ditegakkan
 Merupakan tumor jinak dan gejala yang ditimbulkan karena penekanan pada
struktur sekitarnya berupa penekanan N.VIII, N.VII, N.serebelum, penekanan dan
distorsi dari batang otak, terjadi sumbatan pada aquaduktus silvii menyebabkan
hidrosefalus dan herniasi tonsil serebelum ke foremen magnum
Gambaran CT Scan:
 Tanpa kontras menunjukkan gambaran isodens atau hipodens, mingkin terdapat
gambaran kistik
 Dengan kontras menunjukkan enhanchement yang homogen kadang-kadang
membentuk cincin
 Bila tumor besar, ventrikel IV terdorong dan terdapat hidrosefalus
6. Glioblastoma
 margin tebal tidak teratur
 pusat hipodens tidak teratur mewakili nekrosis
 massa berbatas
 sekitarnya edema vasogenik
 perdarahan kadang-kadang terlihat
 kalsifikasi jarang intens teratur , peningkatan heterogen dari margin hampir selalu hadir

7. oligodendroglioma
DAFTAR PUSTAKA
1. Berttolone SJ. Tumor of the central nervous system concepts in cancer
medicine, 1982:649-659
2. Hakim A.A. Tindakan Bedah pada Tumor Cerebellopontine Angle, Majalah
Kedokteran Nusantara Vol. 38 No 3, 2005.
3. Mayer.SA. Management of Increased intracranial Pressure In Wijdicks
EFM.Diringer MN, et.al. Continuum Critical Care Neurology.2002.
4. Mahar, M., Proses Neoplasmatik di Susunan Saraf dalam Neurologi Klinis
Dasar edisi 5, Dian Rakyat, Jakarta, 2000 : 390 – 402
5. Black PB. Brain tumor, review article. The NEJM 1991 (324):1471-1472
6. Ausman. Intra cranial neoplasma in AB Berker (ed.) Clinical neurology.
Philadelphia:Harper & Row, 1987:57-66
7. Youmans JR. Neurological surgery. Philadelphia:WB Sounders, 1990, 2967-
2981
8. Guthrie BL. Neoplasm of the meningens, in Youmans JR (ed) Neurological
Surgery. Philadelphia:WB Sounders, 1990: 3250-3303
9. Adams and Victors, Intracranial Neoplasms and Paraneoplastic Disorders
in Manual of edisi 7, McGraw Hill, New York, 2002 : 258 – 263
10. Tumor Otak dalam Buku Ajar Neurologi Klinis edisi I, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta, 1999 : 201 – 207
11. Facts About Brain Tumors at http://www.braintumor.org/
12. Syaiful Saanin, dr, Tumor Intrakranial
dalamhttp://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Pendahuluan.html,
13. John R.M., Howard K.W, A ,B, Cs of Brain Tumors – From Their Biology to
Their Treatments at http://www.brain-surgery.com/
14. What you need to Know about Brain Tumor at http://www.cancer.gov/

Anda mungkin juga menyukai