Anda di halaman 1dari 4

Nama : Erni Wastuti

Mata Kuliah : Toksikologi


NIM : PO71340190100
Nama Dosen : Erisa Febryani, S.Si.M.Si

Resume :
Cara Analisa Keracunan Karbon Monoksida

Keracunan karbon monoksida adalah kondisi di mana seseorang menghirup gas karbon
monoksida dalam jumlah yang banyak.
Secara singkat, karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang dihasilkan dari proses
pembakaran. Misalnya dari mesin dan knalpot kendaraan, generator set (genset), kompor gas atau
minyak, water heater, serta alat pemanggang yang menggunakan arang. Gas ini tidak memiliki rasa
atau bau tertentu, dan berbahaya apabila terhirup dalam jumlah banyak. Jika terhirup, karbon
monoksida akan berikatan dengan hemoglobin, yaitu bagian sel darah merah yang seharusnya
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, bila karbon monoksida terhirup dalam jumlah
banyak, akan terjadi hipoksia.

Gejala Keracunan Karbon Monoksida


Pada awalnya, gejala keracunan karbon monoksida tidak tampak jelas karena mirip
dengan keracunan makanan atau gejala flu, namun tanpa demam, khususnya jika gas yang dihirup
masih dalam jumlah yang kecil. Gejala biasanya mereda saat penderita menjauhi sumber gas.
Gejala tersebut di antaranya adalah:
 Sakit kepala tegang.
 Pusing.
 Mual dan muntah.
 Rasa lelah.
 Linglung.
 Sakit maag.
Jika penderita terus terpapar gas karbon monoksida dan menghirupnya dalam jumlah yang
tinggi, akan timbul gejala berupa:
 Kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
 Gangguan penglihatan.
 Penurunan fungsi memori.
 Perubahan perilaku.
 Kejang.
 Vertigo.
 Sesak dan takikardia.
 Angina pektoris.
 Kehilangan kesadaran.
Menghirup karbon monoksida dengan kadar yang sangat tinggi dapat menimbulkan kematian
dalam hitungan menit. Segera cari pertolongan medis, bila ada seseorang yang dicurigai keracunan
karbon monoksida.
Menghirup karbon monoksida terus-menerus dalam jumlah kecil (keracunan karbon
monoksida kronis) berpotensi menimbulkan gangguan saraf dengan gejala sulit berpikir dan
konsentrasi, serta perubahan emosi yaitu menjadi gampang marah, depresi, impulsif, dan membuat
keputusan yang tidak masuk akal.

Penyebab Keracunan Karbon Monoksida


Seperti telah dijelaskan, karbon monoksida merupakan gas yang dihasilkan dari pembakaran.
Berikut ini adalah kondisi-kondisi yang berpotensi mengakibatkan keracunan karbon monoksida:
 Menggunakan peralatan yang menggunakan bahan bakar minyak, arang atau gas
(seperti water heater) di dalam rumah dengan pemasangan dan pemeliharaan yang tidak
baik atau ventilasi yang kurang baik.
 Berada dalam satu ruangan tanpa ventilasi aktif (misalnya exhaust fan) bersama mobil atau
mesin generator yang dinyalakan.
 Memasak di dapur yang tidak memiliki ventilasi.
 Membersihkan cat dengan cairan pembersih yang mengandung methylene chloride
(dichloromethane).
 Merokok shisha di ruangan tertutup.
 Berenang di lingkungan yang terdapat jetski dengan mesin menyala.
 Berada dalam mobil atau kendaraan lain yang sedang diam dengan mesin menyala, dan
tertutup, serta terdapat kebocoran sistem pembuangan (knalpot).
 Kebakaran.
Kelompok berikut ini lebih rentan mengalami efek dari keracunan karbon monoksida:
 Bayi.
 Orang tua.
 Penderita penyakit jantung.
 Penderita asma atau masalah pernapasan lainnya.

Diagnosis Keracunan Karbon Monoksida


Mengingat gejala keracunan karbon monoksida (CO) yang tidak spesifik, terkadang diagnosis
menjadi sulit. Sangat penting bagi dokter untuk mengetahui kondisi atau kegiatan yang dilakukan
pasien sebelum timbulnya gejala, yang mungkin berpotensi untuk mengakibatkan keracunan karbon
monoksida.
Bila pasien memiliki gejala dan kondisi yang berpotensi mengakibatkan keracunan karbon
monoksida, dokter akan melakukan pemeriksaan analisis gas darah arteri untuk melihat
kadar carboxyhemoglobin (HbCO), yaitu karbon monoksida dalam darah yang berikatan dengan
hemoglobin. 
Pemeriksaan untuk menilai fungsi organ lainnya seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan hati
juga dapat dilakukan, tergantung beratnya keracunan dan beratnya hipoksia.

Pengobatan Keracunan Karbon Monoksida


Prinsip pengobatan keracunan karbon monoksida adalah pemberian oksigen murni (udara
yang kita hirup hanya mengandung 21% oksigen) untuk mengembalikan kadar normal oksigen
dalam darah. 
Pemberian oksigen tekanan tinggi melalui terapi oksigen hiperbarik (TOHB) dipercaya
mampu mengurangi gejala gangguan saraf lebih baik dibandingkan dengan hanya diberikan oksigen
murni. 

Pencegahan Keracunan Karbon Monoksida


Lakukanlah beberapa hal berikut ini untuk mencegah terjadinya keracunan karbon
monoksida:
 Hindari menyalakan mesin mobil di dalam garasi untuk waktu yang lama, meskipun pintu
garasi terbuka.
 Jangan tidur di dalam mobil dengan keadaan mesin menyala dan semua pintu serta jendela
tertutup.
 Hindari duduk untuk waktu yang lama di dekat alat pemanas yang menggunakan gas atau
minyak tanah.
 Jangan membakar atau memanggang apa pun di dalam ruangan tertutup.
Beberapa tanda-tanda berikut ini bisa mengindikasikan adanya kebocoran gas karbon monoksida:
 Terdapat noda kuning kecoklatan serta penuh jelaga di sekitar panci atau kompor.
 Warna api menjadi kuning dan bukan biru.
 Ruangan dipenuhi asap.
 Terdapat letupan api saat pertama kali menyalakan alat.
Jika Anda merasa telah terjadi kebocoran gas karbon monoksida di dalam gedung atau rumah,
segera buka semua jendela dan pintu, lalu keluar dengan tenang. Segera ke rumah sakit terdekat
untuk memastikan Anda tidak keracunan dan jangan kembali masuk ke gedung atau rumah tersebut
sebelum petugas memastikan gas sudah hilang.

Anda mungkin juga menyukai