Nama
Kelompok :
• Anasya Putri D 151810713012
• Tsania Noor H 151810713034
• Rizky Setya A 151810713051
• M. Nawanda Septian 151810713053
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari kita sering mendengar istilah akutansi dan pajak melalui
media massa seperti koran televisi dan radio maupun melaui orang orang di sekitar kita.
Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengklasifikasian, pengolahan, dan penyajian
suatu data yang berhubungan dengan keuangan sehingga dengan mudah dapat dimengerti
oleh pihak yang menggunakannya maupun yang melihatnya dalam suatu pengambilan
keputusan. Sedangkan pajak merupakan iuran wajib yang diserahkan oleh masyarakat kepada
pemerintah yang digunakan untuk pembangunan nasional dan memerlukan proses di dalam
pengolahan iuran tersebut. Akuntansi dan pajak itu saling berhubungan.
Akuntansi Perpajakan adalah salah satu bidang akuntansi yang diterapkan dengan
tujuan untuk menetapkan besarnya pajak terutang. Dengan adanya akuntansi perpajakan yang
baik tentunya akan memberikan dampak yang baik pula dalam sebuah instansi. Konsistensi
dalam penerapan akuntansi perpajakan dalam penyajian laporan keuangan instansi adalah
sangat penting, karena laporan keuangan tahunan instansi merupakan informasi keuangan
yang dipublikasikan kepada para stake holder. Ketidakkonsistenan penyajian akan
menyulitkan dan bahkan bisa menyesatkan dalam mengambil keputusan.
Secara sederhana Akuntansi Perpajakan dapat didifinisikan sebagai Bidang Akuntansi
yang mengkalkulasi, menangani, mencatat, bahkan menganalisa dan membuat strategi
perpajakansehubungan dengan transaksi pada suatu instansi. Pada kesempatan ini
pembahasan fokus pada perpajakan dalam akuntansi dan menganalisa transaksi-tranksai apa
saja kah dalam perusahaan dan bagaimanakah penulisan jurnalnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai beberapa hal
antara lain :
1. Bagaimana profil, struktur, dan sejarah perusahaan?
2. Bagaimana peran Akuntansi Perpajakan dalam perusahaan?
3. Bagaimana Ketentuan pembukuan dalam perpajakan dan akuntansi perpajakan?
4. Bagaimana transaksi dan jurnal untuk akun aktiva lancar?
5. Bagaimana transaksi dan jurnal untuk akun aktiva tetap?
6. Bagaimana transaksi dan jurnal untuk akun investasi jangka panjang? 1
7. Bagaimana transaksi dan jurnal untuk akun kewajiban?
8. Bagaimana transaksi dan jurnal untuk akun ekuitas?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusalan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan makalah ini antara
lain sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana profil, stratuktur organisai,dan sejarah perusahaan
2. Mengetahui peran akuntansi dalam perpajakan
3. Mengetahui tentang ketentuan pembukuan dalam perpajakan dan akuntansi
perpajakan
4. Mengetahui contoh transaksi dan jurnal tentang aktiva lancer
5. Mengetahui contoh transaksi dan jurnal tentang aktiva tetap
6. Mengetahui contoh transaksi dan jurnal tentang investasi jangka panjang
7. Mengetahui contoh transaksi dan jurnal tentang kewajiban
8. Mengetahui contoh transaksi dan jurnal tentang ekuitas
BAB II
PEMBAHASAN
2
DIREKTUR
UTAMA
DEPARTEMEN
DEPARTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN
ADM &
HRD PEMASARAN PRODUKSI
KEUANGAN
2. Struktur Perusahaan
6
adalah bahasa Inggris dengan mata uang asing yang dikenankan adalah dolar
AS. Ketentuan lebih lanjut tentang permohonan izin/pemberitahuan
pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah
diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER - 23/PJ/2015.
e. Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian
sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang. (Pasal 28 ayat (7) UU
KUP)
3. Sanksi tidak menyelenggarakan pembukuan
Sanksi bagi Wajib Pajak yang tidak menyelenggarakan pembukuan adalah
penghitunganpajaknya akan dilakukan dengan menggunakan norma penghitungan
penghasilan netodan ditambah sanksi kenaikan sebesar 50% dari pajak yang kurang
dibayar (sanksi Pasal13 ayat (3) UU 28/2007 (UU KUP)). Di samping itu ada
sanksi pidana bagi Wajib Pajakyang dengan sengaja tidak menyelenggarakan
pembukuan atau menyelengarakanpembukuan yang tidak benar sehingga
menimbulkan kerugian bagi negara berupa pidana penjara paling singkat 6 (enam)
bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan dendapaling sedikit 2 (dua) kali jumlah
pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali
jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar (sanksi pasal 39 UU
23/2007 (UU KUP)).
4. Hubungan Akuntansi Pajak dengan Akuntansi Komersial
Akuntansi keuangan merupakan aktivitas jasa yang menyediakan informasi keuangan
untuk pengambilan keputusan. Informasi yang disediakan oleh suatu proses akuntansi
diperlukan oleh setiap satuan usaha untuk mengetahui posisi dan hasil usahanya. Jadi
tujuan akuntansi komersial antara lain untuk menyediakan laporan keuangan kepada
manajemen dan pihak-pihak eksternal yang memerlukamya.
Akuntansi pajak merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang menekankan pada
penyusunan surat pemberitahuan pajak (SPT) dan pertimbangan konsekuensi perpajakan
terhadap transaksi atau kegiatan perusahaan. Dengan kata lain akuntansi pajak dapat
didefinisikan sebagai berikut:
a. Akuntansi pajak secara khusus menyajikan laporan keuangan dan informasi lain
kepada administrasi pajak. Penyajian itu sebagai pemenuhan kewajiban perpajakan
(tax compliance). Walaupun secara teknis proses penyajian laporan tidak diatur secara
rinci dalam ketentuan perpajakan, pengukuran dan penilaian atas suatu fakta sangat
dipengaruhi oleh ketentuan perpajakan
b. Ketentuan perpajakan merupakan produk lembaga legislatif yang mengikat semua
anggota masyarakat (termasuk profesi akuntan). Dengan demikian, apabila terjadi
kekurangsesuaian antara ketentuan perpajakan dan praktek akuntansi atau standar
akuntansi yang berlaku umum, maka Undang-undang Perpajakan mempunyai
prioritas untuk dipatuhi di atas praktek dan kelaziman akuntansi
c. Secara umum, akuntansi komersial disusun dan disajikan berdasarkan Standar yang
berlaku umum, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Namun, untuk kepentingan
perpajakan, akuntansi komersial harus disesuaikan dengan aturan perpajakan yang
berlaku di Indonesia. Dengan demikian, apabila terjadi perbedaan antara ketentuan
akuntansi dengan ketentuan pajak, maka untuk keperluan perhitungan, pembayaran
dan pelaporan pajak, Undang-Undang dan ketentuan Perpajakan memiliki prioritas
untuk dipatuhi.
a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atau kejadian yang
telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya
sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan bukan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja, misalnya untuk pajak,
bank dan lainnya.
c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksirandan
berbagai pertimbangan.
d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula penerapan
prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan 11
jika hal itu dianggap tidak material atau tidak menimbulkan pengaruh yang material
terhadap kelayakan laporan keuangan.
e. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila
terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian
suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai
aktiva yang paling kecil.
f. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas). (substance over form).
g. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan
pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari
informasi yang dilaporkan.
h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat
digunakanmenimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan
kesuksesan suatu perusahaan.
i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan
umumnya diabaikan.
3. Pada tanggal 11 Februari 2020 membeli 100 unit barang dengan harga
75.000.000 (belum termasuk PPN) secara tunai. Dengan rincian 55.000.000
bahan baku dan 20.000.000 bahan penolong. PT. Kopinang dengan Bismillah
dikukuhkan sebagai PKP sejak 31 Januari 2016
13
4. Pada tanggal 14 Februari 2020 PT Kopinang Dengan Bismillah mengirimkan
tagihan ke PT. Telkom atas penjualan 350 kardus dengan harga per kardus Rp.
150.000 ( belum termasuk PPN) HPP barang tersebut adalah 43.500.000.
Tanggal Keterangan Debit Kredit
14 Februari 2020 Piutang 46.462.500 -
PPh ps 22 787.500 -
PPN 5.250.000 -
Penjualan - 52.500.000
HPP 43.500.000 -
Persediaan - 43.500.000
Tanggal 9 Februari 2020 membeli Truk secara tunai seharga Rp. 350.000.000 (belum
termasuk PPN 10%). PT. Kopinang dengan Bismillah dikukuhkan sebagai PKP sejak 31
Januari 2016
Pada tanggal 16 Juli 2017 membeli sebuah mesin penggilingan dengan harga
perolehan Rp. 35.000.000, umur ekonomis diperkirakan 4 tahun dengan nilai sisa pada akhir
umur ekonomis sebesar Rp. 5.000.000. Mesin didepresiasi dengan metode garis lurus. Pada
tanggal 1 April 2020 mesin ditukar dengan mobil seharga Rp. 15.000.000, dimana pada saat
pertukaran tersebut diketahui harga pasar mesin Rp. 15.375.000, dan dari pertukaran tersebut
perusahaan membayar uang kas (nombok) sebesar Rp. 125.000. Buat jurnal pertukaran
mesin!
Akumulasi depresiasi mesin (16 Januari 2017 s/d 16 Februari 2020):
• 31 Desember 2017 : 6/12 x (35.000.000 – 5.000.000)/4 = 3.750.000
• 31 Desember 2018 ; 12/12 x (35.000.000 – 5.000.000)/4 = 7.500.000
• 31 Desember 2019 ; 12/12 x (35.000.000 – 5.000.000)/4 = 7.500.000
14
• 1 April 2020 : 3/12 x (35.000.000 – 5.000.000) /4 = 1.875.000
20.625.000
Nilai Buku Mesin
Harga Perolehan Mesin 35.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin 20.625.000
Nilai Buku Mesin 14.375.000
Premi obligasi diamortisasi sebesar 1.111 untuk 6 bulan selama tahun 2011 yang dimasukkan dalam
pos pengurng penghasilan bunga
15
Penutup yang dibuat pada akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut
2. PT. Kopinang dengan Bismillah menjual saham biasa dengan harga Rp. 15.000 per
lembar dengan nilai nominal Rp 10.000 sebanyak 1000 lembar pada tanggal 11
Januari 2020. berikut pembukuan yang dilakukan oleh PT. Kopinang dengan
Bismillah
Apabila transaksi diatas dilakukan melalui bursa efek artinya harus dikenakan PPh final sebesar (0.1% + 0.5%) x
3. PT. Kopinang dengan bismillah memiliki 2000 lembar saham preferen dengan nilai
nominal 10.000. Agio saham tersebut 1.000.000 pada tanggal 31 desember 2019
diumumkan saham terebut dapat ditukarkan dengan saham biasa dengan nilai nominal
5.500, dimana proporsi setiap 1 lembar saham preferen mendapat 2 lembar saham
biasa .
16
G. TRANSAKSI DAN JURNAL TENTANG KEWAJIBAN
1. PT. Kopinang dengan Bismillah menjual obligasi nilai nominal 300 juta dengan bunga 20% per tahun kepada
PT. Mau Dipinang seharga 320 juta. PPh atas premium obligasi sebsar 20 juta terutang PPh ps 4 ayat 2 sebsar
15%. PPh dipotong oleh PT. Mau Dipinang pada saat penerbitan obligasi. Atas pemotongan PPh tersebut
tidak dapat dikreditkan oleh PT. Kopinang dengan Bismillah
JURNAL
2. Pada bulan Januari 2019, Fernando (ber NPWP) diterima bekerja di PT Kopinang dengan Bismillah dan
memperoleh gaji sebesar Rp 18.000.000 dengan status menikah dan memiliki 2 anak. Setelah 3 bulan,Fernando
diterima jadi pegawai tetap dengan mendapatkan hak haknya. PT. Kopinang dengan Bismillah mengikuti program
Jamsostek dan membayar premi asuransi kecelakaan kerja dan premi kematian sebesar Rp 150.000 dan Rp. 80.000.
Tunjangan transpor Rp 1.000.000 per bulan. Fernando membayar uang pensiun 50.000 perbulan dan iuran THT 1%
dari gaji.
Gaji 18.000.000
PTKP (72.000.000)
Sedangkan, perhitungan dan jurnal yang dicatat oleh PT Kopinang dengan Bismillah untuk Bulan
April
PKPadalah 144.000.000
GajiPPh ps 21 per tahun 18.000.000
18.400.000
Premi
PPhAsuransi
ps 21 perKecelakaan
bulan 150.000
1.533.000
Premi Asuransi Kematiaan 80.000
PANJANG
Biaya jabatan
Iuran pensiun
(500.000)
(50.000)
3. PT Mau Dipinang menyewakan truk ke PT Kopinang Dengan Bismillah untuk jangka waktu 8 bulan
biaya sewa per bulan 10.000.000 pada 1 Mei 2019
JURNAL
18
JURNAL
Utang PPh 26 paling lambat disetorkan ke kas negara pada tanggal 10 Bulan berikutnya
JURNAL
5. Pada tanggal 1 Februari 2020 membeli 100 unit barang dengan harga 75.000.000 (belum termasuk PPN) secara
tunai. Dengan rincian 55.000.000 bahan baku dan 20.000.000 bahan penolong. PT. Kopinang dengan Bismillah
dikukuhkan sebagai PKP sejak 31 Januari 2016
JURNAL :
1. PT. Kopinang dengan Bismillah menjual saham biasa dengan harga Rp. 15.000 per lembar dengan nilai nominal
Rp 10.000 sebanyak 1000 lembar pada tanggal 11 Januari 2020. berikut pembukuan yang dilakukan oleh PT.
Kopinang dengan Bismillah
JURNAL
Apabila transaksi diatas dilakukan melalui bursa efek artinya harus dikenakan PPh final sebesar
(0.1% + 0.5%) x 15.000 = 90.000 sehingga perusahaan membukukan sebagai berikut :
JURNAL
4. PT. Kopinang dengan bismillah memiliki 2000 lembar saham preferen dengan nilai nominal 10.000. Agio saham
tersebut 1.000.000 pada tanggal 31 desember 2019 diumumkan saham terebut dapat ditukarkan dengan saham biasa
dengan nilai nominal 5.500, dimana proporsi setiap 1 lembar saham preferen mendapat 2 lembar saham biasa .
JURNAL
BAB III
PENUTUPAN 20
A. Kesimpulan
Akuntansi Perpajakan adalah salah satu bidang akuntansi yang diterapkan
dengan tujuan untuk menetapkan besarnya pajak terutang. Dengan adanya
akuntansi perpajakan yang baik tentunya akan memberikan dampak yang baik
pula dalam sebuah instansi. Konsistensi dalam penerapan akuntansi perpajakan
dalam penyajian laporan keuangan instansi adalah sangat penting, karena laporan
keuangan tahunan instansi merupakan informasi keuangan yang dipublikasikan
kepada para stake holder. Ketidakkonsistenan penyajian akan menyulitkan dan
bahkan bisa menyesatkan dalam mengambil keputusan.
Peranan Akuntansi dalam Perusahaan :
1. Memberikan membuat perencanaan dan strategi perpajakan (dalam
artian positif)
2. Memberikan analisa dan prediksi mengenai potensi pajak perusahaan
di masa yang akan datang
3. Dapat menerapkan perlakuan akuntansi atas kejadian perpajakan
(mulai dari penialian/penghitungan, pencatatan (pengakuan) atas pajak,
dan dapat menyajikannya di dalam laporan komersial maupun laporan
fiskal perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
21
Sukrisno Agoes, Estralita Trisnawati. 2013, Akuntansi Perpajakan Edisi 3Salemba
Empat
https://www.gurupendidikan.co.id/akuntansi-perpajakan/
https://www.jurnal.id/id/blog/pencatatan-pajak-sesuai-ketentuan-perundang-
undangan/
https://www.coursehero.com/file/p6667q4/Sanksi-bagi-Wajib-Pajak-yang-tidak-
menyelenggarakan-pembukuan-adalah/
A. UTANG JANGKA
PANJANG
iii