Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definsi Gipsum Tipe III


Gipsum adalah mineral serbuk putih alami yang terbentuk dengan nama
kimia kalsium sulfat dihidrat (CaSO4 · 2H2O). Produk gipsum yang digunakan
dalam kedokteran gigi didasarkan pada kalsium sulfat hemihidrat (CaSO 4)2.2H2O.
Pembuatan produk gipsum yang digunakan dalam kedokteran gigi merupakan
hasil kalsinasi (calcinations) kalsium sulfat dihidrat atau gipsum sehingga
terbentuk kalsium sulfat hemihidrat. Material ini secara luas digunakan untuk
membuat model, casts, dan die. Produk gipsum yang digunakan dalam kedokteran
gigi dibentuk melalui penghilangan air dengan kristalisasi dari gipsum untuk
membentuk kalsium sulfat hemihidrat (McCabe et al., 2017).
Gipsum Produk Gipsum + Air
2CaSO4·2H2O (CaSO4)2·H2O + 3H2O
Kalsium Sulfat Dihidrat Kalsium Sulfat Hemihidrat
Klasifikasi gipsum adalah sebagai berikut (Anusavice, 2013):

Tipe Jenis

I Dental plaster, impression


II Dental plaster, model
III Dental stone, die, model
Dental stone, high strength, low
IV
expansion
Dental stone, high strength, high
V
expansion

2.2 Fungsi Gipsum Tipe III


a. Pengecoran dalam membentuk gigi tiruan penuh yang cocok dengan jaringan
lunak.
b. Pembuatan model dan full atau partial denture, model ortodonsi Bahan tanam.
c. Refractory investment.
d. Pencatatan oklusal (Anusavice, 2013).
2.3 Komposisi Gipsum Tipe III

3
4

Produk gipsum yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi dibentuk


dengan mengeluarkan bagian air dari kristalisasi gipsum untuk membentuk
kalsium sulfat hemihidrat dengan reaksi sebagai berikut:
Gipsum →produk gipsum+¿air
2CaSO4.2H20 → (CaSO4)2.H2O+¿3H2O
Kalsium sulfat dihidrat → Kalsium sulfat hemihidrat
Dental stone dapat diproduksi dengan gipsum yang dipanaskan hingga 125℃
dibawah tekanan uap dalam suatu otoklaf, akan terbentuk hemihidrat dengan
bentuk yang lebih teratur dan tidak porus. Keadaan ini kadang-kadang disebut
sebagai suatu α-hemihydrat. Cara lain, gipsum dapat direbus dalam suatu larutan
garam seperti CaCl2. Cara ini menghasilkan suatu material yang sama dengan
yang dihasilkan secara autoclaving tetapi bahkan dengan porositas yang sangat
rendah. Pabrik prmbuat secara umum menambahkan sejumlah kecil pewarna pada
stone kedokteran gigi agar dapat dibedakan dari plaster gigi yang berwarna putih
(McCabe et al., 2017).

2.4 Klasifikasi Gipsum Tipe III Kedokteran Gigi


Klasifikasi dental stone atau gipsum tipe III kedokteran gigi sebagai
berikut:
Rasio Air Setting Setting Compessive
Tipe Gipsum Bubuk Time expansion strength
2
(ml/gr) (menit) (%) Kg/cm Psi
I. Impression
0,40-0,75 4±1 0,00-0,15 40±20 580±290
Plaster
II. Model Plaster 0,45-0,50 12±4 0,00-0,30 Min. 90 1300
Min.
III. Dental Stone 0,28-0,30 12±4 0,00-0,20 3000
210
IV. Die Stone: High
Min.
Strength Low 0,22-0,30 12±4 0,00-0,10 5000
350
Expansion

V. Die Stone: High


Min.
Strength High 0,18-0,22 12±4 0,10-0,30 7000
490
Expansion

(Anusavice, 2013)
2.5 Sifat Gipsum
a. Setting Time
5

Setting time dimulai saat material berkontak dengan air sampai material
menjadi keras.
b. Viskositas
Viskositas berkisar dari 21.000-101.000 cp.
c. Compressive Strength
Sifat ini dilihat dari perbandingan W/P, bila perbandingan air lebih banyak
daripada bubuk, maka compressive strength akan menurun.
d. Surface Hardness
Sifat ini bias ditingkatkan dengan pengulasan epoxy dan monomer metil
metacrilat (Yuliati et al., 2015).

2.6 Manipulasi Gipsum III


Manipulasi dental stone dapat dilakukan dengan cara manual dan
menggunakan alat vacuum mixer. Manipulasi dengan cara manual dimulai dengan
memasukkan bubuk ke dalam mangkuk karet yang telah diisi air, kemudian bubuk
dibiarkan mengendap selama 30 detik untuk menghindari udara terjebak.
Campuran diaduk dengan cara round-edged blade. Saat proses pengadukan,
sebaiknya mangkuk diletakkan di atas vibrator untuk mencegah udara terjebak.
Namun, apabila tidak ada vibrator, maka cukup dengan menghentakkan mangkuk
karet dengan tangan secara konstan dan perlahan. Perbedaan manipulasi manual
dengan alat vacuum mixer terletak pada setting time, compressive strength, setting
expansi, dan viskositas, di mana vacuum mixer lebih unggul (Yuliati et al., 2015).

Anda mungkin juga menyukai