PELAKSANAAN
Pada bab ini akan diuraikan Model Asuhan Keperawatan Profesional Team
yang dilaksanakan dalam Praktik Manajemen Keperawatan di Asoka RSU Anwar
Medika, yang dilaksanakan pada tanggal 11 Februari – 18 Februari 2020.
Pelaksanaan MAKP ditekankan pada komponen utama yaitu Timbang terima,
Sentralisasi obat, Supervisi, Ronde Keperawatan, Discharge Planning dan
Dokumentasi Keperawatan.
4.1 Pengorganisasian
Untuk efektifitas pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan
Professional dalam menentukan kebijakan-kebijakan internal yang sifatnya
umum, kelompok menyusun struktur organisasi sebagai berikut:
Sekretaris II : Yuliarintasari
Sie Dokumentasi : Eva Lusiana, Pamela Nanda A., Yuli Alpiyah, Fajrus
202
4.2 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur organisasi Ners Manajemen
Ketua Kelompok
Tommie Septika A.
Wakil Ketua
Mike Nur Mayanti
Bendahara : Sekretaris :
4.3 M1 (Man)
Pengaturan M1 (MAN) di ruang kelolaan Asoka 9 dan 10 kelas III
dilakukan mulai tanggal 11 Februari – 18 Februari 2020, dengan menghitung
tingkat ketergantungan pasien, kebutuhan tenaga keperawatan dan BOR
pasien.
1. Persiapan
Pada tahap persiapan yang dilakukan kelompok adalah sebagai berikut:
a. Membuat struktur organisasi kelompok
b. Menyusun jadwal dinas
c. Menyusun job description untuk kepala ruang, Katim dan anggota tim
d. Menyiapkan format perhitungan BOR
e. Menyiapkan format kriteria tingkat ketergantungan pasien berdasarkan
Depkes
f. Menyiapkan format perhitungan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan
tingkat ketergantungan pasien
g. Sosialisasi cara perhitungan BOR, menentukan tingkat ketergantungan
pasien serta menghitung kebutuhan tenaga perawat
2. Pelaksanaan
a. Mengumpulkan data mengenai jumlah pasien dan menentukan tingkat
ketergantungan pasien berdasarkan standart Depkes
b. Menghitung jumlah kebutuhan tenaga berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien setiap hari
c. Menghitung BOR pasien setiap kali sift
Tabel 4.1 Jumlah Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang
Kelolaan Asoka (9 & 10)
Jumlah kebutuhan Tenaga Jumlah Perawat
No. Tanggal Perawat Pelaksana Ruangan
Pelaksana(Depkes) Per Hari
1. 11 Februari 2020 8 7
2. 12 Februari 2020 6 6
3. 13 Februari 2020 5 6
4. 14 Februari 2020 8 7
5. 15 Februari 2020 6 6
6. 16 Februari 2020 6 6
7. 17 Februari 2020 6 6
8. 18 Februari 2020 6 6
Rata-Rata 6 7
Pengkajian
No. Ruang BOR
Hari/Tanggal
1. Selasa, 11-02-2020 13 bed (13 13/13 x
bed terisi) 100% =
100%
2. Rabu, 12-02-2020 13 bed 13/13 x
(13 bed 100% =
terisi) 100%
3. Kamis, 13-02-2020 13 bed 11/13 x 100% =
(11 bed 85%
terisi)
4. Jumat, 14-02-2020 13 bed 13/13 x
(13 bed 100% =
terisi) 100%
5. Sabtu, 15-02-2020 13 bed 12/13 x
(12 bed 100% =
terisi) 92%
6. Minggu, 16-02-2020 13 bed 11/13 x
(11 bed 100% =
terisi) 85%
7. Senin, 17-02-2020 13 bed 10/13 x
(10 bed 100% =
terisi) 77%
8. Selasa, 18-02-2020 13 13/13 x
bed( 13 100% =
bed 100%
terisi)
Rata-Rata 92%
3. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur :
Dalam pengorganisasian tugas, kelompok sudah sesuai dengan
struktur yang telah di sesuaikan dengan pengaturan kebutuhan
ketenagakerjaan DepkesRI. Terdapat Kepala Ruangan, Kepala tim,
dan Perawat Pelaksana atau anggota tim. Model MPKP yang
digunakan oleh kelompok adalah model MPKP Tim.
b. Evaluasi Pelaksanaan :
1) Adanya mahasiswa yang belum memahami tentang peran tugas
dan fungsinya sesuai dengan struktur organisasi yang sudah
ditentukan
2) Pelaksanaan operan shift berjalan dengan baik dan tidak tepat
waktu
4. Hambatan
Kelompok tidak menemukan hambatan dalam pelaksanaan, seluruh
mahasiswa paham tentang tugas dan fungsinya
5. Solusi
1) Berkonsultasi dengan pembimbing tentang pengaturan peran masing-
masing anggota kelompok
2) Sosialisasi kembali cara menghitung kebutuhan tenaga perawat,
Membuat kesepakatan kelompok tentang teguran bagi anggota
kelompok yang kurang disiplin
3) Perlu pemahaman lebih lanjut tentang tatacara pengisian dokumentasi
keperawatan
4) Motivasi dan caring sesama anggota tim jika ada permasalahan di job
disk tanggungjawabnya.
6. Dukungan
Kepala ruangan sekaligus pembimbing ruangan, dan perawat
Ruang Asoka memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan serta memberikan
masukan yang bersifat positif saat mahasiswa melakukan praktik
manajemen keperawatan dan pemberian asuhan keperawatan.
4.4 M2 (Material)
Selama praktek manajemen keperawatan di ruang Asoka dari tanggal
11 Februari – 18 Februari 2020 untuk sarana dan prasarana sudah sesuai
dengan ruangan, mahasiswa menambahkan map plastik, rak map serta ATK
untuk menunjang MAKP seperti buku laporan timbang trima, buku observasi
TTV, Indikator mutu yang meliputi instrumen penilaian flebitis, dekubitus,
ISK, Skala Nyeri, dan resiko jatuh pasien untuk dewasa, geriatric dan
Dokumen SOP, Lembar diagnosa keperawatan, Rekam medik atau status
pasien (lembar penerimaan pasien baru, lembar identitas, lembar
pengkajian , laporan tindakan dan lembar observasi harian) antara lain:
4.5 M3 (Metode)
Kelompok menerapkan model asuhan keperawatan Tim. Dalam satu
hari terdiri dari satu kepala ruangan dan terdapat 3 Tim sesuai dengan shif
kerja. Satu tim berisi satu perawat pELAKSANA dan 2-4 perawat assosiate
yang tergabung dalam satu kelompok kecil yang saling membantu dan
bekerja sesuai dengan tugas masing-masing. Kelompok mengelola pasien
Asoka 9 (7 bed) dan Asoka 10 (6 bed) kelas III. Metode Tim ini
memungkinkan pemberian pelayanan keperawatan yang menyeluruh,
mendukung pelaksanaan proses keperawatan, dan memungkinkan
komunikasi antartim, sehingga konflik mudah diatasi dan memberi
kepuasan kepada antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk
konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu, yang sulit untuk
dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk. Hal pokok dalam metode tim adalah
dukungan dari kepala ruang.
4.5.1 MAKP
1. Persiapan
Berdasarkan hasil pengkajian, kelompok menerapkan model
asuhan keperawatan Tim. Adapun bagan model asuhan keperawatan
adalah:
Gambar 4.2 Struktur Organisasi MAKP Mahasiswa Manajemen
Kepala Ruangan
Penilaian Kinerja Kepala Ruangan di Ruang Asoka 9 & 10 RSU Anwar Medika
102%
100%
100% 100% 100%
98%
96%
94%
Prosentase Karu
92% 93% 93% 93% 93% 93%
90%
88%
105%
100% 100% 100% 100%
100%
90%
86% 86%
85%
80%
75%
Prosentase Katim
105%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
95%
92% 92% 92% 92%
90%
85%
85%
80%
75%
PASIEN
TINDAKAN
PERKEMBANGAN
KEADAAN PASIEN
MASALAH :
Teratasi
Beum Teratasai
Muncul Masalah Baru
4. Pelaksanaan Timbang Terima
a. Efektifitas Pelaporan Timbang Terima Per Shif
Gambar 4.7 Diagram Prosentase Pelaporan Timbang Terima
Shif Pagi di Ruang Asoka RSU Anwar Medika
Periode 11 – 18 Februari 2020
Penilaian Timbang Terima Shift Pagi di Ruang Kelolahan Asoka 9 & 10 RSU Anwar
Medika
120.00%
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
11/2/2020 12/2/2020 13/2/2020 14/2/2020 15/2/2020 16/2/2020 17/2/2020 18/2/2020
Penilaian Timbang Terima Shift Siang di Ruang Kelolahan Asoka 9 & 10 RSU Anwar
Medika
120.00%
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
11/2/2020 12/2/2020 13/2/2020 14/2/2020 15/2/2020 16/2/2020 17/2/2020 18/2/2020
Gambar 4.7 Diagram Prosentase Pelaporan Timbang Terima
Shif Malam di Ruang Asoka RSU Anwar Medika
Periode 11 – 18 Februari 2020
Penilaian Timbang Terima Shift Malam Kelolahan Ruang Asoka 9 & 10 RSU Anwar
Medika
105.00%
100.00%
95.00%
90.00%
85.00%
80.00%
75.00%
11/2/2020 12/2/2020 13/2/2020 14/2/2020 15/2/2020 16/2/2020 17/2/2020 18/2/2020
1) Analisa Data
Berdasarkan diagram di atas dapat dijelaskan dari 24 kali
pelaksanaan timbang terima selama 8 hari di ruang Asoka
didapatkan 24 kali penilaian timbang terima menggunakan lembar
cek list/ observasi ketepatan dengan prosentase rata rata 91%
bernilai baik. Dari hasil diagram juga menunjukkan peningkatan
pelaksanaan timbang terima sesuai dengan SOP yang di
berlakukan Meski nilainya penilaiannya lebih fluktuatif pada
dinas siang dan malam di minggu awal pelaksanan MAKP yakni
tanggal 11 – 18 Januari 2020, ini diakibatkan mahasiswa belum
sepenuhnya memahami yang disampaikan saat timbang terima
termasuk tugas tugas yang seharusnya dikerjakan. Namun,
dengan berjalanya waktu dan evaluasi timbang terima sudah
berjalan sangat baik. Timbang terima awal oleh shift malam ke
shift pagi didapatkan 84,2% dikarena pada saat melakukan
timbang terima ada beberapa item yang tidak tersampaikan karena
kurangnya konsentrasi setelah shift malam dan perawat tidak
memvalidasi kondisi pasien.
100%
100%
90%
80% 75%
60%
40%
20%
0%
Pra Ronde Pelaksanaan Evaluasi
4.5.4 MPO
1. Implementasi
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat, dimana seluruh obat
yang diberikan petugas farmasi kepada pasien akan diserahkan kepada
perawat. MPO dilakukan di Ruang Asoka Rs Anwar Medika Sidoarjo di
daerah kelolaan tepatnya di ruang Asoka 9 dan Asoka 10 dengan
jumlah tempat tidur 13 buah.
2. Persiapan
1) Prasarana yang disiapkan untuk menyimpan obat disiapkan, baik itu
lemari obat, tempat obat, surat persetujuan dan lembar obat.
2) Menyusun format serah terima obat, buku masuk obat, daftar
pemberian obat dan daftar sisa obat untuk pendokumentasian.
3) Mengadakan pendekatan kepada pasien dan keluarga dengan maksud
dan tujuan dari sentralisasi obat serta meminta persetujuan dari
keluarga pasien melalui informed concent.
3. Pelaksanaan
1) MPO dilaksanakan di Ruang Asoka Rs Anwar Medika Sidoarjo
mulai tanggal 11-18 februari 2020. Metode yang digunakan adalah
pendekatan secara langsung pada pasien dan keluarga pasien dengan
komunikasi terapeutik untuk meyakinkan klien agar bersedia
mengikuti MPO.
2) Mahasiswa meminta persetujuan pada pasien dan keluarga dengan
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari pelaksanaan MPO.
3) Mahasiswa mengisi obat oral dan obat injeksi di setiap form
pengisian obat pasien.
4) Mahasiswa menandatangani setiap dilakukan injeksi intravena.
5) Mahasiswa menjelaskan obat yang diberikan beserta dosisnya dan
melakukan identifikasi pasien meliputi tepat obat, tepat pasien, tepat
dosis, tepat waktu, tepat tempat dan efek samping.
6) Mahasiswa memintakan paraf keluarga sebagai bukti sudah
dilakukan tindakan injeksi intravena dan pembagian obat oral.
7) Pada waktu dinas mahasiswa mengadakan serah terima obat dengan
mahasiswa dinas shift berikutnya.
4. Alur Pelaksanaan MPO
Gambar 4.10 Alur Pelaksanaan MPO
DOKTER
PETUGAS
FARMASI/APOTE
*Lembar serah
terima obat
PP/PERAWAT YANG
MENERIMA
*Surat persetujuan
PENGATURAN DAN MPO dari perawat
PENGELOLAAN OLEH *Lembar serah
PERAWAT terima obat
*Lembar pemberian
obat
PASIEN/KELUARGA
Keterangan :
: Gasris komando
: Garis Koordinasi
Gambar 4.11 Diagram Prosentase Pelaksanaan Sentralisasi Obat di
Ruang Asoka (Asoka 9 – Asoka 10 ) Rs. Anwar Medika
Sidoarjo Periode 11 – 18 Februari 2020
120%
100% 100% 97%
100% 87% 87% 83% 90% 90%
80%
60%
40%
20%
0%
Presentase
5. Hasil Analisa
MPO yang dilaksanakan di Ruang Asoka RS Anwar Medika
Sidoarjo selama 8 hari dilaksanakan dengan baik. Pada pelaksanaan
pencampuran obat dan injeksi intravena mahasiswa memperhatikan
persiapan yang dilakukan dan melakukan tindakan sesuai dengan
SOP, tetapi ada beberapa item yang terlewatkan yaitu pada point
informed concent dilakukan MPO terdapat 4 form yang belum ada
informed concent dan belum dilengkapi dengan paraf dari perawat yang
memasukkan obat, hal ini terjadi karena kurangnya ketelitian dari
mahasiswa saat melengkapi data. Dan ada juga 4 form obat yang
belum ada paraf keluarga dikarenakan saat dilakukan injeksi pasien
sedang tidak ada yang menjaga.
6. Hambatan
MPO dapat dilaksanakan pada semua pasien yang dirawat di RS
Anwar Medika Sidoarjo terutama pada daerah kelolaan di Ruang Asoka
9 dan Asoka 10. Kendala yang terjadi adalah saat dilakukan pemberian
injeksi intravena terdapat 4 pasien yang sedang tidak ada yang menjaga,
sehingga mahasiswa tidak dapat memintakan paraf kepada keluarga
sebagai bukti sudah dilakukan pemberian obat injeksi serta kurang
telitinya mahasiswa dalam melengkapi data.
7. Solusi
Dari hambatan pasien yang sedang tidak dijaga oleh keluarga saat
dilakukan pemberian obat, solusi yang dilakukan adalah obat tetap
diberikan pada pasien, karena kondisi pasien yang membutuhkan obat
tersebut, dengan tetap memperhatikan identifikasi pasien. Pasien juga
diperbolehkan memberi paraf, cek kembali kelengkapan data.
4.5.5 Supervisi
1. Persiapan
Persiapan supervisi keperawatan meliputi konsep supervisi, materi
supervisi dan administrasi penunjang yang meliputi instrumen
supervisi lengkap dengan para meter penilaian, laporan kegiatan
supervisi, serta pendokumentasian hasil supervisi. Pada tahap ini
kelompok mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Membuat proposal supervisi keperawatan
b. Menetapkan Karu, Ketua Tim dan Perawat Pelaksana untuk
supervisi keperawatan.
c. Menetapkan kegiatan yang akan di supervisi oleh kepala ruangan.
100%
95%
90%
85%
80%
75%
120.00%
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
3. Hambatan
Pelaksanaan supervisi 4 SOP dan 4 SAK yang telah dilakukan
dikatakan sudah memenuhi kriteria baik, namun masih ada beberapa
mahasiswa yang tidak melakukan tindakan keperawatan sesuai SOP,
contohnya pada perawatan infus, mahasiswa tidak melakukan cuci
tangan sebelum melakukan tindakan ke pasien.
4. Solusi
Melakukan sosialisasi kepada perawat agar mempelajari SOP
dengan baik dan benar, serta memberitahu tentang pentingnya dalam
penggunaan APD serta cuci tangan sebelum tindakan.
4.5.6 Discharge Planning
1. Persiapan
Persiapan untuk penerimaan pasien baru dari tanggal 11 Februari
2020 - 18 Februari 2020. Persiapan yang dilakukan antara lain:
120%
60%
40%
20%
0%
Prosentase
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Pengkajian Diagnosa Keperawatan Intervensi Implementasi Evaluasi
0%
100%
Sistem pembayaran
Dari tanggal 11-18 februari 2020 pasien di ruang asoka sebanyak
32 pasien dan sistem pembiayaannya menggunakan BPJS. Jika pasien
ingin bertanya mengenai berapa banyak biaya yang dihabiskan selama
perawatan diruangan, keluarga pasien dapat menanyakan langsung pada
kasir rawat inap.
4.6 M5 (Market)
4.6.1 Kepuasan Pasien
Tangibles
Puas; 2; 9%
Sangat Puas;
20; 91%
Relliablity
Puas
23%
Sangat Puas
77%
Puas
18%
Sangat Puas
82%
Assurance
Puas
27%
Sangat tidak puas
Tidak puas
Puas
Sangat Puas
Sangat Puas
73%
Sangat Puas
91%
25%
9%
66%
Tidak terjadi
100%
100%
Tinggi
6%
Sedang
25%
Rendah
69%
100%
Chart Title
Ringan
25%
Normal
Ringan
Sedang
Berat
Normal
75%
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan umum praktik manajemen keperawatan yaitu
mahasiswa dapat mengerti prinsip-prinsip manajemen keperawatan dan
mampu melakukan pengelolaan unit pelayanan keperawatan dengan model
asuhan keperawatan profesional sesuai dengan konsep dan langkah–langkah
manajemen keperawatan dengan pendekatan proses penyelesaian masalah,
maka dapat disimpulkan bahwa tujuan sudah terlaksana.
M1 (Man)
M2 (Material)
246
M3 (Metodhe)
M5 (Market)
a. Hasil tingkat kepuasan pasien di Ruang Asoka terhadap pelayanan
mahasiswa praktek manajemen adalah sangat puas 95%.
b. Pengkajian nyeri didapatkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal
11 - 18 Februari 2020 di ruang Asoka dari 32 pasien di dapatkan data
kategori pasien dengan data tertinggi yaitu nyeri ringan sebanyak
8 (25%), dan tidak nyeri 21 (66%). Kejadian Flebitis dari 23 pasien
di dapatkan data kategori pasien dengan 23(100%) tidak terjadi flebitis.
Kejadian ISK dari 23 pasien di dapatkan data kategori pasien dengan
data tertinggi yaitu tidak terjadi ISK sebanyak 23 (100%). Resiko Jatuh
dari 23 pasien di dapatkan data kategori pasien dengan data tertinggi
yaitu tidak beresiko jatuh sebanyak 2 (6%), resiko jatuh rendah
sebanyak 22(69%), dan resiko jatuh sedang 8(25%). Beresiko dekubitus
dari 32 pasien di dapatkan data kategori pasien dengan data tertinggi
yaitu tidak beresiko dekubitus 32 (100%)
Jadi kesimpulannya dari M1-M5 sudah berjalan dengan baik, akan tetapi
masalah yang paling utama ada di M3 Ronde Keperawatan dikarenakan
sebelumnya belum pernah melakukan ronde keperawatan secara langsung
ataupun melihat bagaimana ronde keperawatan secara langsung namun
hanya merole playkannya selama perkuliahan, selain itu untuk penentuan
pasien hanya diberikan sehari sebelumnya karena ditakutkan pasien
sewaktu-waktu bisa pulang (KRS) sehingga penyelesaian laporan asuhan
keperawatannya kurang maksimal, akan tetapi dalam pelaksanaan ronde
keperawatan sudah baik.
5.2 Saran
Berdasarkan pengalaman yang kami dapat selama praktik Profesi Ners
Manajemen Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto di ruang
Asoka, kami dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi ruangan:
a. Bagi perawat di ruangan diharapkan tetap mempertahankan timbang
terima dengan baik dan sesuai SOP yang lama maupun yang telah baru
direvisi. Menggunakan komunikasi SOAP dan saat dilakukan validasi
pada pasien, perawat juga sudah memperkenalkan diri ke pasien setiap
kali shif.
b. Untuk pelaksanaan Discharge planning diharapkan perawat dapat
melakukan dengan baik dan sesuai prosedur yang ada mulai dari pasien
awal masuk, selama dirawat dan ketika pasien pulang. Pemberian
edukasi kesehatan kepada pasien hendaknya dilakukan selama pasien
dirawat dan ketika pulang perawat memberikan leaflet pada setiap
pasien sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemandirian pasien dan keluarga. Pelaksaan harusnya dengan media
yang lebih interaktif. Dan dilakukan lebih optimal pada pasien pulang.
c. Diharapkan bagi kepala ruangan maupun untuk melaksanakan supervisi
nyata secara rutin setiap hari atau setiap minggu dan terjadwal.
Pelaksaknaan supervise pada setiap tindakan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat pelaksana dan dikomunikasikan sebelum
pelaksanaan sehingga perawat pelaksana dapat mempersiapkan diri.
Pelaksanaan supervisi didokumentasikan di buku supervisi dan hasilnya
disampaikan kepada perawat yang disupervisi untuk evaluasi kinerja.
Sebaiknya pemberian reward juga penting untuk memberi motivasi
kerja pada staf perawat.
d. Diharapkan pada pelaksanaan sentralisasi obat sebaiknya di lakukan
dengan optimal, ada bebrapaitem alur sentralisasi yang sering di
lalaikan, yakni belum di lakukkannya penandatanganan pemberian obat.
e. Diharapkan untuk pengisian dokumentasi sesuai dengan SOAP yang
terintegrasi dan diperjelas tentang diagnosa keperawatan yang muncul serta
evaluasi keperawatan disesuaikan dengan format yang ada.
f. Pelaksanaan Ronde keperawatan diharapkan dilakukan ketika ruangan
menemukan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh perawat ruangan dan
diharapkan ada jadwaal khusus tentang pelaksanaan ronde keperawatan dengan
melibatkan profesi lain diantaranya adalah dokter, farmasi, ahli gizi atau
rehabilitasi medis jika diperlukan. Sebaiknya ronde keperawatn dilakukan 1
bulan sekali dan direncanakan. Hal ini bermanfaat sebagai media pembelajaran
dan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan lintas profesi tentang kasus-
kasus berat dan langkah.
2. Bagi Mahasiswa:
a. Sebaiknya lebih banyak belajar lagi tentang MAKP dan job deiscription dari
masing-masing tugas.
b. Peningkatan sikap tanggungjawab dan displin waktu akan peran dan tugass
yang akan dijalaninya.
c. Sebaiknya mahasiswa meningkatkan kepercayaan dirinya dan
komunikasi efektifnya agar mampu bersaing dan siap terjun di dunia kerja
d. Sebaiknya mahasiswa meningkatkan rasa empathy, caring terhadap
pasiennya guna memberikan asuhan keperawatn yang holistic baik fisik,
maupun, psikis yang jarang diperhatikan.
e. Pengelolaan sentralisasi obat sepenuhnya dan lebih memahami proses
manajemen rumah sakit terutama pada M3 (method) agar lebih terampil dan
apa yang sudah didapatkan selama praktik di rumah sakit dapat bermanfaat dan
bisa diterapkan dimasyarakat.