Lampiran C Spesifikasi Alat
Lampiran C Spesifikasi Alat
Tinggi bangunan direncanakan 1,5 x tinggi tumpukan bahan baku = 7,5 m. Jadi
ukuran bangunan gedung yang digunakan adalah:
Panjang =7m
Lebar =6m
Tinggi = 7,5 m
Kondisi penyimpanan :
Temperatur = 30oC = 303 K
Tekanan = 1 atm
Perhitungan :
1. Perancangan Ukuran tangki
a. Volume Tangki, Vt
Massa, m = 12626,263kg/jam x 24 jam/hari x 2 hari
= 606060,624kg
606060,624 kg
Volume larutan, Vl = = 570,14 m3 = 155.057,9 gal
1.063 kg /m 3
Untuk tangki dengan volume lebih besar dari 10.000 gal, maka diperbolehkan
untuk menggunakan tangki vertikal (Walas, 2012).
Faktor kelonggaran = 20%
Volume tangki, Vt =1,2 x 570,14 m3 = 684,17 m3
Vh= V 0 ( V/V 0 )
2
H H
=
0,1309 D 3 2
[ ( ) ( )]
D
1,5 -
D
= 0,0204 D3
Tinggi tangki,
Dimana :
t = tebal shell (in) P = tekanan desain (psia)
R = jari-jari dalam tangi (in)
S = Allowable stress
Volume larutan = 570,141m3
Volume tangki =684,17 m3
570,141m 3
Tinggi larutan dalam tangki = x Hs
684,17 m3
570,141m 3
= x 15,89m = 13,24,096 m
684,17 m3
Tekanan hidrostatik
P = ρgl
= 1000 kg/m3x 9,8 m/det2 x 13,24m
= 137.965 pa = 20,01 psia
Faktor kelonggaran = 20% (Walas, 2012)
Maka, Pdesain = 1,2 POperasi
= 1,2 (14,696 + 20,01) psia
= 41,64 psia
PR
t=
SE−0,6 P
= ( 41,64 psia ) ¿ ¿ = 0,418 in
Tebal shell standar yang digunakan = 0,5 in
1
Tinggi tutup tangki, H =( ) × D=¿ 3,2075 m
h
4
Tinggi tangki, Ht = Hs + Hh = 19,0275 m
LC.3 Tangki Penyimpanan Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) ( T-102)
Fungsi : Menyimpan kalsium hidroksida (Ca(OH)2 untuk kebutuhan 2 hari
Jenis : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan Kontruksi : Carbon Steel SA-285, Grade C
Kondisi penyimpanan :
Temperatur = 30oC = 303 K
Tekanan = 1 atm
2.133.397,29 kg
Volume larutan, Vl = 3 = 965,33m3 =
2.210 kg/m
133251,67 gal
Untuk tangki dengan volume lebih besar dari 10.000 gal, maka diperbolehkan
untuk menggunakan tangki vertikal (Walas, 2012).
Faktor kelonggaran = 20%
m
Volume tangki, Vt = 1,2 x = 1,2 x 965,33m3 = 1158,40 m3
ρ
b. Diameter dan tinggi Tangki
Spesifikasi yang digunakan :
Tangki di desain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal dan
alas datar. Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi tutup
dengan rumus diameter tangki berikut,
Tinggi shell tangki : diameter tangki Hs : D = 5 : 4
Tinggi tutup tangki : diameter tangki Hh : D = 1 : 4
Volume shell tangki (Vs)
Vs = ¼ π D2 Hs
5
Vs = π D3
16
Volume tutup tangki (Vh) ellipsoidal
Vh= V 0 ( V/V 0 )
2
H H
=
0,1309 D 23
D [ ( ) ( )]
1,5 -
D
= 0,0204 D3
Tinggi tangki,
Hs = ( 43 ) D = ( 43 ) x 15,15 m = 18,94 m = 745,74in
1
Tinggi tutup tangki, H =( ) × D=¿3,78 m
h
3
Tinggi tangki, Ht = Hs + Hh = 22,73 m
Dimana :
t = tebal shell (in) P = tekanan desain (psia)
R = jari-jari dalam tangi (in)
S = Allowable stress
3.458.939 kg 3
Volume larutan, Vl = 3 = 3292,64 m = 821200,7 gal
1.050,50 kg/ m
Untuk tangki dengan volume lebih besar dari 10.000 gal, maka diperbolehkan
untuk menggunakan tangki vertikal (Walas, 2012).
Faktor kelonggaran = 20%
m
Volume tangki, Vt = 1,2 x = 1,2 x 3292,64 m3 m3 = 3.951,17 m3
ρ
Vh= V 0 ( V/V 0 )
2
H H
=
0,1309 D 3 2
[ ( ) ( )]
D
1,5 -
D
= 0,0204 D3
Volume tangki (V) :
V = Vs + Vh
V = Vs + Vh
5
V= πD 3 + 0,0204 D3
16
V =0,3329 D3
3951,17 m3= 0,3329 D3
¿
D = 22,81 m x 1∈ 0,0254 m =898,056∈¿ ¿
Tinggi tangki,
Hs = ( 54 ) × D = ( 54 ) x 22,81 m = 28,51 m
1
Tinggi tutup tangki, H =( )× 22,81=5,7 m
h
4
Tinggi tangki, Ht = Hs + Hh
= 28,51 m + 5,7 m = 34,21 m
Dimana :
t = tebal shell (in) P = tekanan desain (psia)
R = jari-jari dalam tangi (in) E = Joint effesiensi
S = Allowable stress C = Corrosion allowance (in/tahun)
n = umur
Volume larutan = 3292,64 m3
Volume tangki = 3951,17 m3
3292,64 m 3
Tinggi larutan dalam tangki = x Hs
3951,17 m3
3292,64 m 3
= x 28,51 m = 23,76 m
3951,17 m3
Tekanan hidrostatik
P = ρgl
= 1050,50 kg/m3x 9,8 m/det2 x 23,76m
= 244619,18 pa = 35,48 psia
Faktor kelonggaran = 20% (Walas, 2012)
Maka, Pdesain = 1,2 POperasi
= 1,2 (14,696 + 35,48) psia
= 60,21 psia
Maka :
P = 0,07 x (20,16 kg/s)0,82 x 1,572 m
= 1,28 HP
Dari spesifikasi diatas digunakan Bucket Elevator dengan daya 2 HP
Densitas bahan :
Tabel C.2 Densitas bahan yang masuk Reaktor Hidrolisis (RH-101)
Densitas, ρ
Komposisi Massa (kg/jam) Xi
(Kg/m3)
Protein 441,919 1.500,000 0,0010
Pati 1588,125 590,909 0,0036
Lemak 126,263 905,600 0,0003
Abu 252,525 1.547,000 0,0006
Air 337669,444 995,680 0,7640
HCl 4419,192 1.180,000 0,1000
Glukosa 57648,997 1.544,000 0,1305
Total 441919,192 49242,424 1,000
Densitas campuran,
1
camp= 0,001 + 0,0036 + 0,0003 + 0,0006 + 0,7640 + 0,1000 + 0,1305 = 1000,979
1.500 590,909 905,600 1.547 995,680 1.180 1.544
kg/m3 = 62,487 lb/ft3
Perhitungan
1. Menentukan ukuran reaktor
a. Volume reaktor, VR :
Direncanakan waktu tinggal, τ = 60 menit = 1 jam
F 441919,192 kg/ jam
Volume reaktor, Vl = = ×1 jam = 441,487 m3
ρ 1000,979 kg /m3
= 15590,984 ft3
Faktor keamanan, fk = 20 % = 0,2
Volume reaktor = 1,2 ×15590,984 ft3 = 18709,182 ft3 = 529,785 m3
LC.7Filter Press(FP-101)
Gambar LC.5Filter Press
Filter press yang digunakan pada pembuatan glukosa yaitu untuk memisahkan sisa
pati, lemak, protein yang bercampur di dalam larutan glukosa.
Jumlah = 152 unit
Bahan = Carbon steel SA-285 grade C
Jenis = Plate and Frame Filter Press
Fc 6227,446
Volume cake, Vc = = = 5,355 m3
ρc 1162,951 kg/m 3
Maka :
( 266−122 ) −(140−86)
LMTD = (266−122) (Kern,
ln[ ¿ ]¿
(140−86)
1965)
LMTD = 91,759 oF
Penempatan fluida
a. Fluida panas adalah campuran hasil reaksi berada dalam shell side
Dengan viskositas sebesar = 0,160 cP
b. Fluida dingin adalah air pendingin berada dalam tube side
Dari tabel 8, hal 840, Kern, 1965, cooler untuk fluida panas light organic
dan fluida dingin air, diperoleh harga UD 75-150 Btu/jam.ft. oF,
faktor pengotor (Rd) = 0,003, dan pressure drop = 5-10 psi.
Asumsi : UD 125 Btu/jam.ft oF
Karena A > 200 ft2, maka digunakan cooler jenis shell and tubeasumsi
instalasi pipa dari tabel 9 dan 10 hal 842 (kern, 1965)
Tube :
Diameter luar (OD) = ¾ in
BWG = 18
Pitch = 1 in, triangular pitch
Panjang tube, L = 15 ft
a” = 0,334in2
Jumlah tube :
A
Nt = (Kern, 1965)
L x a' '
13239,804 ft 2
= = 293,63 buah
15 ft x 0,334 ft 2
Yang mendekati Nt = 314 buah
Maka dari tabel 9 kern, 1965 didapat data yang sesuai adalah :
1 tube pass, OD shell ¾ in, BWG 18, 1 in triangular pitch
ID Shell = 21¼ in
Koreksi UD
A koreksi = L x Nt X a”
= 15 x 293,63 x 0,334
= 1471,089 ft2
Q
UD Koreksi =
A koreksi x Δt
27334628,995 Btu/ jam. ft o F
=
13239,804 ft 2 x 68,819 o F
= 125 Btu.jam ft oF
Karena UD sesuai asumsi, maka shell and tube dapat dihitung
Dari tabel 9 Kern, 1965, diperoleh data-data sebagai berikut :
Jumlah passes = 1 passes
Pitch, PT = 1 in triangular pitch
Jumlah tube, NT = 314tubes
ID Shell = 21 ¼ in = 1,771 ft
C” = PT – OD = 0,25
Baffle space = PT x ID = 21,25 in = 1,771 ft
SHELL SIDE : fluida panas, glukosa.
Menghitung flow area fluida panas yang mengalir pada shell side , as
ID x C' x B
as =
144 x PT
21,25 x 0,25 x 21,25
=
144 x 1
= 0,784 in2 = 0,065 ft2
Kecepatan massa, Gs
Ws = 441919,192 kg/jam = 200416,867 lb/jam
Ws
Gs =
as
200416,867lb / jam
=
0,065 ft 2
= 3080071 lbm/jam ft2
Th = 203 oF
Viskositas fluida panas, μ = 0,353 cp = 0,854 lbm/jam ft (Geankoplis, 1999)
Dari fig.28 hal 838 (Kern, 1965) dengan de = 0,55 in = 0,0458 ft
Menghitung bilangan reynold fluida pada shell side, Res
DxG
NRe =
μ
0,0458 ftx 3080071 lb / jam ft 2
NRe = = 399624
0,353lbm / jam ft
Heat transfer, JH = 28 hal 838 (fig.28, Kern, 1965)
Menghitung koefisien perpindahan panas, ho
c = 1,805 Btu/lb ft Tabel A-2-11, hal 863 (Geankoplis,1999)
k = 0,386 Btu/jam ft2 (oF/ft) Tabel A-2-12, hal 863 (Geankoplis,1999)
k μ cp 1/3
ho = JH [ ][ ]
de k
μ 0,14
dimana : [ ] = ᴓs (Kern, 1965)
μw
ho 0,386 ( 0,854 ) (1,805) 1/3
= 28[ ][ ]
ᴓs 0,55 0,386
= 29,303 Btu/jam ft2 oF
Dari grafik 27, hal 837, kern,1965, Gt = 73.234,356 lb/jam ft2, diperoleh
v2
= 0,001
2 g'
Maka,
4 x n v2
ΔPx = x
s 2 g'
4x1
= x 0,0011 = 0,004
1
ΔPt = ΔP + ΔPx
= 0,031 + 0,004 = 0,035
LC.9 Reaktor Netralisasi (RN-101)
Fungsi : Untuk menetralkan larutan HCl yang terkandung dalam
glukosa
Jenis : Mixed flow reaktor
Bentuk : Silinder vertikal dengan tutup dan alas berbentuk ellipsoidal
serta dilengkapi dengan pengaduk dan jaket
Bahan kontruksi : Carbon Steel SA-285 grade C
Kondisi operasi : - Temperatur = 60 C
- Tekanan = 1 atm
Faktor kelonggaran : 20 %
Reaksi :
2HCl + Ca(OH)2 CaCl2 + 2H2O
Volume tangki
480137,524 kg / jam
Volume larutan, V1 = x 1 jam= 145,615 m3
3297,306 kg /m3
Volume tangki, Vt = 1,2 x 145,615 m3= 174,738 m3
= 9,285 m
1
standar yang digunakan = in
2
Maka :
Dt = 5,306 m
Da = 0,3 × 5,306= 1,592 m W = (1/5) × 1,592 = 0,32 m
H = 9,285m L = (1/4) × 1,592 = 0,4 m
C = (1/3) × 9,825= 3,1 m J = (1/12) × 5,306= 0,44 m
Dari Fig.3.4-4 hal 145 (Geankoplis, 2003) dengan menggunakan kurva 2, untuk
pengaduk jenis turbin impeller dengan daun enam dengan 4 baffle, diperoleh Np =
2,3
3
Np x ρ x N x D 5
Daya pengaduk = a
Fc 480137,524
Volume cake, Vc = = = 33,221 m3
ρc 2098,056 kg/m 3
LC.11 Evaporator
Ada 2 Evaporator yang digunakan dalam pabrik glukosa, yaitu :
Evaporator- 01 : Memekatkan glukosa menjadi 60%
Evaporator- 02 : Memekatkan glukosa menjadi 80%
Tipe : Tangki dengan tutup dan alas ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285 grade C
Tekanan operasi : 0,3 atm = 4,410 psi
Suhu umpan masuk, T1 : 60 oC = 140 oF
Suhu umpan keluar, T2 : 70 oC = 158 oF
Suhu Steam Masuk, Ts : 130 oC = 226 oF
Δt = Ts - T1
= (226 – 140) oF = 126 oF
ρ=
∑ F = 367.221,66 kg/ jam = 1054,47 kg/m 3
= 65,82 lb/ft3
∑ Q 348,25 m3 / jam
(μ) = pada : C = 10% μ = 1,036 cP (Kiki, 2014)
C = 80% μ = 1,811 cP (Pratama, 2011)
Maka untuk konsentrasi 60% diperoleh dari interpolasi, maka
C = 60% μ = 1,590 cP = 0,00106 lbm/ft.s
Tangki
a. Ukuran Tangki :
Volume cairan = 348,25 m3/jam
Faktor kelonggaran = 20%
Volume Tangki = (laju volumetrik)(1,2)
= 348,25m3/jam (1,2) = 417,9m3
Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 4 : 1
π
Volume silinder (Vs) = D 2H = π Dt3
4 t s
Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal.
1
Tinggi head (Hh) = D (Halaman 671 Tabel 18.4 Wallas, 2012)
4
Volume 2 head ellipsoidal (Vh)
Vh = 2 x 0,1308 Dt3
= 0,2616 Dt3
Volume tangki (Vt)
Vt = Vs + 2Vh
417,9m3 = 3,14 Dt3 +(2) 0,2616 Dt3
417,9 1 /3
Dt = ( ¿ = 4,68 m = 184,25in
3,4016
t = 0,08 in
Maka dipilih tebal silinder tangki¾ in
Menentukan jumlah tube
Panas yang diberikan steam, Q = 443012,198 kkal/jam
= 1755152,302 btu/jam
Suhu umpan masuk (t1) = 60 oC = 140 oF
Suhu umpan keluar (t2) = 70 oC = 158 oF
Suhu steam masuk (T1) = 130 oC = 266 oF
Suhu steam keluar (T2) = 130 oC = 266 oF
( 266−140 )−(266−158)
LMTD = (266−140) (Halaman 60 Kern,
ln[ ¿ ]¿
(266−158)
1965)
= 116,769 oF
Densitas campuran :
ρ=
∑ F = 44.197,23 kg / jam = 1.044,11 kg/m 3
= 41,11 lb/ft3
∑ Q 42,33m3 / jam
(μ) = pada : C = 10% μ = 1,036 cP (Kiki, 2014)
C = 80% μ = 1,811 cP (Pratama, 2011)
Maka untuk konsentrasi 60% diperoleh dari interpolasi, maka
C = 60% μ = 1,590 cP = 0,00106 lbm/ft.s
Tangki
d. Ukuran Tangki :
Volume cairan = 42,33 m3/jam
Faktor kelonggaran = 20%
Volume Tangki = (laju volumetrik)(1,2)
= 42,33 m3/jam (1,2) = 50,8m3
Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 4 : 1
π
Volume silinder (Vs) = D 2H = π Dt3
4 t s
Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal.
1
Tinggi head (Hh) = D (Halaman 671 Tabel 18.4 Wallas, 2012)
4
Volume 2 head ellipsoidal (Vh)
Vh = 2 x 0,1308 Dt3
= 0,2616 Dt3
Volume tangki (Vt)
Vt = Vs + Vh
50,8m3 = 3,14 Dt3 + 0,2616 Dt3
50,8 1 /3
Dt = ( ¿ = 2,46 m = 96,85in
3,4016
t = 0,15 in
Maka dipilih tebal silinder tangki ¾ in
Menentukan jumlah tube
Panas yang diberikan steam, Q = 26.529,464 kkal/jam
= 105277,421 btu/jam
Suhu umpan masuk (t1) = 70 oC = 158oF
Suhu umpan keluar (t2) = 80 oC = 176oF
Suhu steam masuk (T1) = 130 oC = 266 oF
Suhu steam keluar (T2) = 80 oC = 176 oF
( 266−158 )−(176−176)
LMTD = (266−158) (Halaman 60 Kern,
ln[ ¿ ]¿
(176−176)
1965)
= 118,679 oF
Pada evaporator I larutan glukosa dipekatkan menjadi 60% dengan menggunakan
steam dengan viskositas larutan glukosa sebesar 1, 590 (Kiki, 2014), maka di
peroleh
UD = 200 – 700 Btu/ft2.jam oF
Dipilih UD = 200 Btu/ft2.jam oF
Maka,
Q 105277,42
A= = = 4,507 ft2
U D LMTD 200 .116,769
LC.11 Ejector
Ada 2 Ejector yang digunakan dalam pabrik glukosa, yaitu :
Ejector- 01 : Memvakumkan evaporator 01
Ejector- 02 : Memvakumkan evaporator 02
Tipe : Single stage steam ejector
Bahan konstruksi : Carbon steel
Kondisi operasi
Suhu steam masuk : 130 oC
Tekanan steam masuk : 85 psi
Suhu gas steam : 50,86 oC
Tekanan gas masuk : 0,46 atm
Tekanan campuran keluar : 1 atm
Kebutuhan steam tekanan tinggi : 6,586 kg/jam
Tekanan masuk ejector : P operasi 42,17 kPa
Uap yang masuk (non condensable gas) : 1194 lb/jam
Dari gambar 7.31, walas hal 165 didapat
Kebutuhan steam : 1,5 lb/lb gas
Jadi kebutuhan steam : 1,5 x 398,33 lb/jam = 597,50 lb/jam
Konsumsi air : 0,06 x 597,5 lb/jam = 358,50 gpm
Spesifikasi steam ejector
Steam nozzle : 4 in
Panjang total steam ejector : 42 27/64 in
Panjang diffuser body : 35 5/16 in
Panjang booster body : 7 7/64 in
Lebar suction chamber : 5 7/8 in
Diameter lubang inlet bahan masuk : 4 in
Diameter lubang dicharge : 4 in
Diameter lubang inlet steam : 2 ½ in
Penempatan fluida
a. Fluida panas adalah campuran hasil reaksi berada dalam shell side
b. Fluida dingin adalah air pendingin berada dalam tube side
Viskositas glukosa 80% = 1,811 (Pratama, dkk., 2011)
Dari tabel 8, hal 840, Kern, 1965, cooler untuk fluida panas heavy organic
dan fluida dingin air, diperoleh harga UD 5-75 Btu/jam.ft. oF, faktor pengotor
0,003. Pressure drop 20 – 30 psi.
Asumsi : UD 50 Btu/jam.ft oF
Karena A > 200 ft2, maka digunakan cooler jenis shell and tube
asumsi instalasi pipa dari tabel 9 dan 10 hal 842 (kern, 1965) :
Tube :
Diameter luar (OD) = ¾ in
BWG = 18
Pitch = 1 in, triangular pitch
Panjang tube, L = 15 ft
a” = 0,334 in2
Jumlah tube :
A
Nt = (Kern, 1965)
L x a' '
232,150 ft 2
= = 46,337 buah
15 ft x 0,334 ft 2
Yang mendekati Nt = 52 buah
Maka dari tabel 9 kern, 1965 hal 842 didapat data yang sesuai adalah :
2 tube pass, OD shell ¾ in, BWG 18, 1 in triangular pitch
ID Shell = 10 in
Koreksi UD
A koreksi = L x Nt X a”
= 15 x 52 x 0,334
= 232,150 ft2
Q
UD Koreksi =
A koreksi x Δt
301.429,292 Btu/ jam . ft o F
=
232,150 ft 2 x 25,969 o F
= 50 Btu.jam ft oF
Karena UD sesuai asumsi, maka shell and tube dapat dihitung
Dari tabel 9 Kern, 1965, diperoleh data-data sebagai berikut :
Jumlah passes = 2 passes
Pitch, PT = 1 in triangular pitch
Jumlah tube, NT = 52 tubes
ID Shell = 10 in = 0,833 ft
C” = PT – OD = 0,25
Baffle space = PT x ID = 10 in = 0,833 ft
Ws
Gs =
as
1.488,811lb / jam
=
0,024 ft 2
= 61.783,525 lbm/ jam ft2
Th = 131 oF
Viskositas fluida panas, μ = 0,0110 cp = 9,434 lbm/jam ft Gambar 15, hal
825 ( Kern, 1965)
Dari fig.28 hal 838 (Kern, 1965) dengan de = 0,55 in = 0,0458 ft
Menghitung bilangan reynold fluida pada shell side, Res
De x Gs
NRe =
μ
0,0458 ftx 61.783,525 lb/ jam ft 2
NRe = = 299,945
9,434 lbm/ jam ft
Heat transfer, JH = 9 hal 838 (fig.28, Kern, 1965)
Menghitung koefisien perpindahan panas, ho
c = 0,443 Btu/lb ft Gambar 3, hal 805 (Kern, 1965)
k = 0,013 Btu/jam ft2 (oF/ft) Tabel 5, hal 802 ( Kern, 1965)
k μ cp 1/3
ho = JH [ ][ ]
de k
μ 0,14
dimana : [ ] = ᴓs (Kern, 1965)
μw
ho 0,013 ( 9,434 ) ( 9,434) 1/3
=9[ ][ ]
ᴓs 0,0458 0,013
= 17,167 Btu/jam ft2 oF
Dari grafik 27, hal 837, kern,1965, Gt = 98.494,208 lb/jam ft2, diperoleh
v2
= 0,0011
2 g'
Maka,
4 x n v2
ΔPx = x
s 2 g'
4x1
= x 0,0011 = 0,004
1
ΔPt = ΔP + ΔPx
= 0,541 + 0,004 = 0,545
Perhitungan:
a. Laju alir volumetrik
Q = m/ρ = 265,781/67,856 = 3,917ft3/s
b. Penentuan diameter optimum untuk pipa
Berdasarkan persamaan 15 dan 16 Peters (1991) halaman 496, untuk
perhitungan diameter optimum pipa:
Untuk aliran turbulen (Nre > 2100)
Di, opt = 3,9 x Q0,45 x ρ0,13 (Peters, 2004)
Untuk aliran laminar (Nre < 2100)
Di, opt = 3,0 x Q0,36 x ()0,18 (Peters, 2004)
Dengan : Di, opt = diameter optimum (in)
Q = Laju volumetrik (ft3/s)
= Densitas (lbm/ft3)
μ = Viskositas (cP)
Asumsi aliran turbulen,
Di, opt = 3,9 x Q0,45 x ρ0,13
Di, opt = 3,9 x (3,917)0,45 x (67,856)0,13= 12,474 in
c. Spesifikasi pipa
Berdasarkan Tabel A.5–1 Geankoplis (2003) halaman 892, maka digunakan pipa
dengan spesifikasi:
- Ukuran pipa nominal = 5 in
- Schedule pipa = 40
- Diameter dalam (ID) = 5,047 in= 0,408 ft
- Diameter luar (OD) = 5,563 in = 0,449 ft
- Luas penampang dalam (at) = 0,261 ft2
- Bahan konstruksi = commercial steel
- Equivalent roughness (ε) = 4,6 × 10-5 m = 0,000151 ft
d. Kecepatan linear
v = Q/at = 3,917/0,261 = 15,022 ft/s
e. Bilangan Reynold
Berdasarkan persamaan 2.5–1 Geankoplis (2003) halaman 52, untuk mencari
bilangan Reynolds, NRe:
ρvD
NRe =
μ
(Geankoplis, 2003)
67,856 ×15,022× 0,408
= = 3897440,248 (turbulen)
0,00011
f. Faktor fanning
0,000151
ε/D = = 0,0004
0,408
Berdasarkan Gambar 2.10–3 Geankoplis (2003) halaman 88, dengan ε/D =
0,0004 dan NRe = 3897440,248 diperoleh nilai factor fanning (f) = 0,0042
g. Instalasi pipa
Direncanakan menggunakan pipa lurus sepanjang 70 ft
4 f ΔL v 2
- Pipa lurus 70 ft = (Geankoplis, 2003)
D2 gc
( 4 )( 0,0042 ) ( 70 ) (1,7492 )
=
( 0,408 ) ( 2 ) (32,174)
= 10,120 ft.lbf/lbm
A 1 2 v2
- 1 sharpedge entrance, hc = 0,55 1−( )
A2 2 α
(Geankoplis, 2003)
15,0222
= ( 1 ) (0,55) (1−0 )
2
( ( 2 )( 0,5 ) (32,174) )
= 3,858 ft.lbf/lbm
v2
- 4 buah standard elbow 90o, hf = K f (Geankoplis, 2003)
2
15,0222
= ( 4 ) ( 1,17 ) ( ( 2 ) (32,174) )
= 16,413 ft.lbf/lbm
v2
- 1 buah check valve, hf = Kf (Geankoplis, 2003)
2
= ( 1 ) (5,5 ) ( (2 )15,022
(32,174) )
= 19,288 ft.lbf/lbm
2
A1 v2
- 1 buah sharp edge exit, hex (
= 1−
A2 ) 2α
(Geankoplis, 2003)
15,0222
= (1) ( 1−0 )
2
( ( 2 )( 0,5 )(32,174) )
= 7,014 ft.lbf/lbm
Total frictional loss:
ΣF = 10,120 + 3,858 + 16,413 + 19,288 + 0,095 = 56,693 ft.lbf/lbm
h. Daya pompa
Direncanakan Z1=0; Z2=3 ft; v1=v2=1,57 ft/s; p1 = p2=1 atm
2
g g v1 v 22 p1 −p 2
Ws = z 1 −z2 + − + −∑ F (Geankoplis, 2003)
gc g c 2 gc 2 g c p
= 0 – 3 + 0,038 – 0,038 + 0 – 56,693 = – 59,693 ft.lbf/lbm
Untuk efisiensi pompa 80%, maka:
Wp = − ( – 59,693
0,8 )
= 74,616 ft.lbf/lbm
mW p (29,361)(4,710)
Daya pompa, P = = = 36,057 hp (Geankoplis,
550 550
2003)
Makadigunakandayastandar 30hp
Analog dengan cara di atas, untuk pompa jenis Centrifugal pump lain dengan bahan
konstruksi Commercial Steeldiperoleh:
0,8052
= ( 1 ) (0,55) (1−0 )
2
( ( 2 )( 0,5 ) (32,174) )
= 0,011 ft.lbf/lbm
v2
- 4 buah standard elbow 90o, hf = K f (Geankoplis, 2003)
2
0,8052
= ( 4 ) ( 1,17 ) ( ( 2 ) (32,174) )
= 0,047 ft.lbf/lbm
v2
- 1 buah check valve, hf = Kf (Geankoplis, 2003)
2
0,8052
= ( 1 ) (5,5 ) (
(2 )(32,174) )
= 0,055 ft.lbf/lbm
2
A1 v2
- 1 buah sharp edge exit, hex = 1−( A2 ) 2α
(Geankoplis, 2003)
0,8052
= (1) ( 1−0 )
2
( ( 2 )( 0,5 )(32,174) )
= 0,020 ft.lbf/lbm
Total frictional loss:
ΣF= 0,083 + 0,011 + 0,047 + 0,055 + 0,020 = 0,217 ft.lbf/lbm
h. Daya pompa
Direncanakan Z1=0; Z2=3 ft; v1=v2=1,57 ft/s; p1 = p2=1 atm
2
g g v1 v 22 p1 −p 2
Ws = z 1 −z2 + − + −∑ F (Geankoplis, 2003)
gc g c 2 gc 2 g c p
= 0 – 3 – 0,217 = – 3,217 ft.lbf/lbm
Untuk efisiensi pompa 80%, maka:
Wp = − ( – 3,217
0,8 )
= 4,021 ft.lbf/lbm
mW p (2,670)(4,021)
Daya pompa, P = = = 0,21 hp (Geankoplis,
550 550
2003)
Maka digunakan daya standar 1/4 hp
Analog dengan cara di atas, untuk pompa jenis Centrifugal pump lain dengan bahan
konstruksi Commercial Steeldiperoleh: