Udara Tanah
Udara Tanah
Dosen Pembimbing
Desembra Lisa, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok III
1. Alifah Nur Fikriaty P21335118005
2. Anggun Fortunata Dewi P21335118009
3. Dheanita Syahri P21335118019
4. Rasyid Miftahul Falah P21335118053
5. Rogate Jenyfer Prisqilla S. P21335118055
1 D4 B KESEHATAN LINGKUNGAN
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya, makalah parasitologi dengan sub bahasan mengenai “mikologi udara dan tanah”
ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan
didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada ibu Desembra Lisa, S.pd,
M.pd . yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat, serta memberikan
ilmu dan wawasan yang baru dan mendalam dalam bidang parasitologi khususnya mikologi
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami juga yakin
bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta saran dari
pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................................ii
MIKOLOGI UDARA....................................................................................................................1
JAMUR PENYEBAB INFEKSI DI UDARA.............................................................................2
1) Jamur Histoplasma capsulatum (Penyakit: Histoplamasis)..............................................2
2) Jamur Aspergillus (Penyakit: Aspergillosis).....................................................................3
3) Jamur Coccidoides (Penyakit: Coccidiodomycosis).........................................................5
PEMERIKSAAN JAMUR UDARA...........................................................................................5
MIKOLOGI TANAH....................................................................................................................7
Jamur Penyebab Infeksi Yang Ada Di Tanah Dan Cara Menanggulanginya.....................7
Infeksi Pada Manusia.............................................................................................................7
Infeksi Pada Tanaman...........................................................................................................9
Pemeriksaan Jamur pada Tanah............................................................................................10
Daftar Pustaka.............................................................................................................................14
ii
iii
MIKOLOGI UDARA
Selain gas, partikel debu dan uap air, udara juga mengandung mikroorganisme. Di udara terdapat
sel vegetatif dan spora bakteri, jamur, dan ganggang, virus dan kista protozoa. selama udara
terkena sinar matahari, udara tersebut akan bersuhu tinggi dan berkurang kelembabannya. Selain
mikroba yang mempunyai mekanisme untuk dapat toleran pada kondisi ini, kebanyakan mikroba
akan mati. Udara terutama merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat
dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. Mikroba udara
dapat dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan mikroba di dalam ruangan,
Kelompok mikroba yang paling banyak berkeliaran di udara bebas adalah bakteri, jamur
(termasuk di dalamnya ragi) dan juga mikroalge. Kehadiran jasad hidup tersebut di udara yaitu
ada yang dalam bentuk vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora).
1
Dalam debu dan udara di sekolah dan bangsal rumah sakit atau kamar orang menderita
penyakit menular, telah ditemukan mikroba seperti bakteri tuberkulum, streptococcus,
pneumococcus, dan staphylococcus.
Bakteri ini tersebar di udara melalui batuk, bersin, berbicara, dan tertawa. Pada proses
tersebut ikut keluar cairan saliva dan mukus yang mengandung mikroba. Virus dari
saluran pernapasan dan beberapa saluran usus juga ditularkan melalui debu dan udara.
Patogen dalam debu terutama berasal dari objek yang terkontaminasi cairan yang
mengandung patogen. Tetesan cairan (aerosol) biasanya dibentuk oleh bersin, batuk dan
berbicara. Setiap tetesan terdiri dari air liur dan lendir yang dapat berisi ribuan mikroba.
Diperkirakan bahwa jumlah bakteri dalam satu kali bersin berkisar antara 10.000 sampai
100.000. Banyak patogen tanaman juga diangkut dari satu tempat ke tempat lain melalui
udara dan penyebaran penyakit jamur pada tanaman dapat diprediksi dengan mengukur
konsentrasi spora jamur di udara.
Aspergillosis adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh sejenis jamur bernama
aspergillus. Penyakit yang disebabkan oleh aspergillus umumnya memengaruhi sistem
pernapasan, namun juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti kulit, mata, atau
sinus. Mayoritas jamur tidak berbahaya, namun beberapa jenis jamur dapat menimbulkan
penyakit serius ketika sporanya terhirup oleh penderita gangguan sistem kekebalan tubuh,
penyakit paru, atau asma.
Penyebab Aspergillosis
Aspergillosis disebabkan oleh jamur aspergillus. Jamur ini tidak dapat menular antar
manusia.
Di luar ruangan, jamur aspergillus dapat ditemukan pada dedaunan yang membusuk,
tanaman, pohon dan padi-padian. Sedangkan di dalam ruangan, spora jamur ini dapat
ditemukan di penyejuk ruangan, saluran pemanas ruangan, beberapa makanan, serta
rempah-rempah.
Pada manusia sehat, terpapar aspergillus tidak akan menimbulkan penyakit. Sebab,
sistem kekebalan tubuh manusia dapat menghancurkan spora jamur tersebut. Namun,
pada penderita gangguan sistem kekebalan tubuh, spora aspergillus akan menyerang
paru-paru dan bagian tubuh lainnya.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena aspergillosis adalah:
4
Jika diabaikan atau tidak ditangani secara tepat, aspergillosis dapat menyebabkan
komplikasi berupa:
Infeksi sistemik. Infeksi dapat menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lain,
seperti otak, jantung, dan ginjal.
Perdarahan. Penderita aspergillosis dapat mengalami perdarahan parah pada paru-
paru.
5
Kecapekan
Batuk
Demam
Napas pendek
Sakit kepala
Berkeringat di malam hari
Nyeri sendi atau pegal linu
Ruam kulit di area tubuh atas atau di kedua kaki
MIKOLOGI TANAH
1. Aspergillosis
7
Selain pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah (misalnya kondisi sel
darah putih rendah atau sedang mengonsumsi obat kortikosteroid), risiko aspergillosis
lebih tinggi pada penderita asma atau cystic fibrosis.
Infeksi jamur mata adalah kondisi yang jarang, namun tergolong serius. Infeksi
jamur mata paling sering disebabkan oleh jamur Fusarium yang hidup di pohon atau
tanaman. Jamur Fusarium bisa masuk ke mata bila mata tidak sengaja tergores bagian
tanaman tersebut.
Selain akibat cedera mata, infeksi jamur mata dapat terjadi pada pasien yang
menjalani operasi katarak atau transplantasi kornea. Pada kasus yang jarang, infeksi
jamur mata juga terjadi akibat penggunaan obat tetes mata atau cairan pembersih lensa
kontak yang sudah terkontaminasi, serta pengobatan dengan suntikan kortikosteroid pada
mata.
Kurap disebabkan oleh jenis jamur yang hidup di tanah, yaitu epidermophyton,
microsporum, dan trichophyton. Seseorang bisa terinfeksi bila menyentuh tanah yang
terkontaminasi jamur tersebut. Penyebaran dapat terjadi antara hewan ke manusia, atau
dari manusia ke manusia.
8
Meskipun dapat terjadi pada siapa saja, risiko infeksi jamur kuku lebih tinggi pada
penderita diabetes, lansia di atas 65 tahun, pengguna kuku palsu, orang yang mengalami
cedera kuku, dan individu dengan kekebalan tubuh lemah.
5. Mucormycosis
6. Sporotrichosis
Beberapa jenis obat antijamur yang biasa dipakai untuk mengobati infeksi jamur kulit:
Antijamur topikal (oles) - diaplikasikan langsung ke kulit, rambut, atau kuku.
Antijamur oral - dalam bentuk kapsul, pil, atau bentuk cair. Diberikan apabila infeksi
jamur kulit luas dan tidak dapat diatasi dengan obat antijamur topikal.
Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan agar tidak terserang infeksi jamur:
9
Segera keringkan kulit apabila basah atau berkeringat.
Ganti pakaian dalam dan kaos kaki setiap hari.
Jangan bertukar pakai handuk, baju dalam dan pakaian dengan orang lain.
Penyakit busuk leher akar disebabkan oleh Aspergillus niger van Tiegh dan A. Pulveru-
lentus (McAlp.) Thom, yang mungkin merupakan mutan dari A. niger. Koloni jamur A.
niger dapat tumbuh dengan baik pada suhu 25 oC di berbagai media. Serangan pada biji
10
terjadi segera setelah biji ditanam dan lebih sering menyerang hipokotilnya. Hipokotil
dan jaringan ruas kotiledon menjadi basah, berwarna coklat dan tertutup oleh kumpulan
spora berwarna hitam. Pada tanaman muda gejala tersebut sangat khas, yaitu beberapa
cabang atau seluruh tanaman menjadi layu. Jaringan yang terinfeksi menjadi coklat
kehitaman karena adanya kumpulan spora jamur yang berwarna hitam sebelum terkoyak.
Tanaman yang terserang di bawah kotiledon menampakkan gejala layu sementara dan
kadang-kadang menjadi normal kembali karena adanya pertumbuhan akar adventif di atas
bagian yang terinfeksi.
Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan agar tidak terserang infeksi jamur pada
tanaman:
Menjaga kelembaban tanah yang optimum untuk pertumbuhan tanaman agar
terhindar dari cekaman kekeringan dan akti-vitas serangga pengganggu;
Menggunakan varietas yang toleran terhadap penyakit busuk polong, nematoda,
serangga dan jamur penghasil mikotoksin
Rotasi tanaman dan pemu-pukan yang cukup untuk mengurangi patogen tular tanah;
Mengairi tanaman jika kekeringan;
Segera panen bila polong telah cukup tua dan kering sebaik-baiknya;
Membuang tanaman rusak/sakit karena terinfeksi jamur.
Pemeriksaan Jamur pada Tanah
Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV) yaitu menghasilkan sinar
ultraviolet 360nm (atau, sinar “hitam” yang dapat gunakan untuk memibantu evaluasi
penyakit-penyakit kulit tertentu
Kerokan kulit
Mukosa
11
Pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis jamurnya yaitu dilakukan dengan
menanamkan sampel pada media buatan yaitu mnggunakan media agar dextrose
sabouraud. Tujuan: dilakukan pemeriksaan ini yaitu sebagai penyokong pemeriksaan
langsung (KOH) sehingga dapat diketahui secara posisi wujud species jamur yang
menyebabkan kelainan kulit pada pasien. Dengan mengetahui species jamur yang
menginfeksi kulit hal ini dapat membantu menentukan terapi spesifik pada pasien,
sehingga efek dari terapi yang dapat bekerja maksimal.
a. Prinsip
Larutan KOH 10% atau 20% akan melisiskan kulit, kuku dan rambut sehingga bila
mengandung jamur, dibawah mikroskop akan terlihat hypa dan atau spora. Pemeriksaan
KOH (kalium hidreksida) merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk menegakkan
diagnosis pada setiap kasus kelainan kulit pada infeksi jamur. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan cara mlakukan pengerokkan kulit pada bagian kulit yang mengalami infeksi
jamur. Hasil yang diterapkan pada pemeriksaan ini ditemukannya elemen jamur beruna
hifa panjang dan artrospara (hifa bercabang) yang berarti bahwa penyebab kelainan kulit
pada pasien disebabkan oleh jamur nakal (dermatofita)
b. Tujuan :
Menemukan adanya hypa darn atau spora pada kulit, kuku dan rambut
c. Persiapan Diperlukan :
1) Alat
a. Scalpel
b. Pinset
c. Alcohol 70%
d. Kapas
e. Kertas/wadah bersih
2) Lokasi
12
3) Cara Pengambilan
1. Alat
d. Pinset
2. Reagen
13
b. Letakkan hahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan menggunakan
pinset yang sebelumnya dibasahi dahulu dengan larutan KOH tersebut. Kemudian
tutup dengan kaca penutup.
c. Biarkan ± 15 menit atau dihangatkan diatas nyala api selama beberapa detik untuk
mempercepat proses lisis
a. Alat
Mikroskop
b. Cara
Hasil Pemeriksaan :
14
Daftar Pustaka
https://www.alodokter.com/aspergillosis
https://hellosehat.com/penyakit/coccidioidomycosis/
http://wakeriko.blogspot.com/2012/01/penyebaran-bakteri-di-udara.html
https://www.scribd.com/document/373778160/Mikologi-Udara-Dan-Tanah
https://en.wikipedia.org/wiki/Coccidioides_immitis
https://www.alodokter.com/infeksi-jamur
http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/06/15._OK_Harda_OK_271-
283-1.pdf
https://www.alodokter.com/kenali-penyebab-dan-cara-mengatasi-infeksi-jamur-kulit
http://contohmakalah4.blogspot.com/2013/11/makalah-pemeriksaan-jamur-secara.html
15