Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH EKONOMI KOPERASI

ANALISIS KOPERASI KELUARGA


UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Disusun Oleh:
Azalea Safira (01031381823163)

Eka Resti Kinasih (01031381823182)

Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi (B)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2020
KOPERASI KELUARGA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

A. Profil Koperasi
1. Nama Koperasi : Koperasi Keluarga
2. Nama Ketua : Mursalin, SE, MM.
3. Tahun Berdiri : 2007
4. Alamat Koperasi :Jl. Jend. A. Yani, Lorong Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang
5. Jumlah Anggota : ±585 orang (577 orang aktif, 8 orang tidak aktif)
6. Bidang Usaha :
Kegiatan usaha Koperasi Keluarga Universitas PGRI Palembang adalah
menunjang kegiatan dan membantu pengembangan permodalan para anggota.
a. Kegiatan Usaha Simpan Pinjam
(1) Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk membantu kesejahteraan para anggota
(2) Besarnya pinjaman anggota berdasarkan besarnya gaji bersih pegawai.
Dengan catatan: Gaji yang bersangkutan masih bersisa 60% dari gaji yang
diterima setiap bulan.
(3) Lamanya angsuran 5 bulan, 10 bulan dan 20 bulan, untuk 24 bulan mendapat
pertimbangan dari ketua koperasi.
(4) Khusus pinjaman sebesar Rp. 15.000.000 sampai dengan Rp. 25.000.000,-
harus mendapat pertimbangan dari Ketua Koperasi mengenai kelayakan
terhadap pinjaman pemohon.
(5) Bunga tetap sebesar 1% per bulan.
(6) Bila masih ada sisa pinjaman (hutang atau tunggakan) tidak diberikan
pinjaman baru, kecuali dilunasi dengan membayar penuh jasa pinjaman.
(7) Bagi anggota baru dapat diberikan pinjaman setelah 1 bulan menjadi anggota,
dengan maksimal pinjaman Rp. 5.000.000,- paling lama angsuran 10 bulan.
(8) Simpanan/tabungan sukarela per bulan sesuai kemampuan anggota.
(9) Bagi anggota yang meminjam, 5% dari besarnya pinjaman ditabungkan.
(10) Simpanan wajib tetap dari anggota Rp. 20.000 per bulan.
(11) Anggota yang tidak aktif, lebih dari 1 (satu) tahun dikeluarkan menjadi
anggota koperasi.
(12) Anggota yang sudah keluar, tidak diperkenankan menjadi anggota baru

b. Kegiatan Usaha Toko dan fotokopi


(1) Usaha toko menyediakan bahan pokok (sembako) dan alat tulis kantor (ATK),
serta menerima titipan dan tanggal 30 Oktober 2017 membuka Mini Market
Koperasi Keluarga Universitas PGRI Palembang.
(2) Usaha toko menyediakan kebutuhan bahan pokok (sembako) bagi anggota,
untuk pembayarannya melalui pemotongan gaji setiap bulannya, dan Mini
Market Koperasi Keluarga Universitas PGRI Palembang memberikan piutang
maksimal sebesar Rp. 200.000 per bulan. Dengan catatan gaji bersih yang
bersangkutan masih bersisa 60% dari gaji yang diterima.
(3) Usaha fotokopi melayani tidak hanya berupa fotokopi tetapi melayani
penjilidan dan percetakan.
(4) Semua unit di Universitas PGRI Palembang selama ini diwajibkan melakukan
pembelian alat tulis kantor, sembako dan melakukan fotokopi melalui
koperasi.

B. Analisis Hambatan yang Terjadi pada Koperasi Keluarga

1. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia yang terlibat dalam koperasi ( baik pengurus, anggota
dan pengelola) sering kali kurang profesional pada jabatan yang mereka duduki.
Pembinaan bagi pengurus koperasi berupa kecakapan administrasi perlu ditingkatkan
agar pengelolaan koperasi lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

2. Manajerial
Hal ini tidak terlepas dari ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas,
sehingga mampu mewujudkan manajemen yang profesional. Manajemen koperasi
harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus memiliki
manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber
daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi
harus teliti dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang
didirikan akan berkembang dengan baik.

3. Perolehan Status Badan Hukum


Perolehan status badan hukum dimulai semenjak sebuah koperasi
mendapatkan pengesahan atas akta pendirian atau anggaran dasar di hadapan notaris.
Sedangkan pengesahan yang dilakukan di otoritas koperasi sebenarnya hanya
bertujuan sebagai registrasi atau pencatatan di lembaga pemerintahan dan
pengumuman dalam Berita Negara RI untuk memudahkan kantor urusan koperasi
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap koperasi-koperasi yang didirikan di
Indonesia. Akan tetapi, koperasi keluarga Universitas PGRI Palembang ini belum
memperoleh status badan hukum ini.
Dengan mendapatkan status badan hukum berarti sebuah badan usaha koperasi
menjadi subjek hukum yang memiliki hak dan kewajiban. Sehingga, terhadap pihak
ketiga dapat dengan jelas dan tegas mengetahui siapa yang dapat diminta bertanggung
jawab atas jalannya usaha badan hukum koperasi tersebut. Dalam kedudukan tersebut
apabila dikemudian hari misalnya ternyata koperasi melakukan perbuatan melawan
hukum (Pasal 1365 KUH Perdata) terhadap pihak ketiga misalnya, akan dapat
ditentukan siapa yang bertanggung jawab secara hukum terhadap tindakan melawan
hukum tersebut; apakah badan hukum koperasi, manajer, atau para anggotanya.
Pertanggungjawaban tersebut secara kasuistis dilihat dari sejauh mana tingkat
keterlibatan kesalahan setiap anggota maupun pengurus sebagai organ dwitunggal
dalam koperasi. Sedangkan anggota koperasi hanya akan bertanggung jawab terhadap
kerugian yang diderita oleh koperasi sebatas jumlah simpanan yang mereka setorkan.
Dengan menggunakan logika, maka ketika koperasi sudah berupa badan
hukum, maka secara tegas harus diatur pula tentang hal-hal pembubaran badan hukum
koperasi. Apabila terjadi pembubaran maka para anggota hanya bertanggung jawab
sebatas simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal penyertaan yang disetorkannya.
Dalam hal anggota koperasi yang memberikan pinjaman pribadi pada koperasi, ia
mempunyai posisi yang sama dengan para kreditur lain dalam hal menuntut pelunasan
piutang kepada badan hukum koperasi.

C. Masalah Utama yang Dihadapi

Anda mungkin juga menyukai