Anda di halaman 1dari 1

NAMA : RAVINA SULISTIAWATI

NIM : 4004180006
SMT/TINGKAT : IV/II

Missed Abortion
Missed Abortion adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum 20 minggu, namun
seluruh hasil konsepsi itu tertahan di uterus selama 6 minggu atau lebih (archadiat,2004;h.26).
penderita missed abortion biasanya tidak merasakan keluhan apapun kecuali merasakan
pertumbuhan kehamilannya tidak sesuai yang diharapkan. Bila kehamilan diatas 14 minggu
sampai 20 minggu, penderita justru merasakan rahimnya semakin mengecil dengan tanda-
tanda kehamilan sekunder pada payudara mulai menghilang. Kadang kala missed abortus juga
di awali dengan abortus imminens yang kemudian merasa sembuh tetapi pertumbuhan janin
terhenti. Pada pemeriksaan tes urin kehamilan biasanya negatif selama 1 minggu dari
terhentinya pertumbuhan kehamilan. Bila missed abortion berlangsung lebih dari 4 minggu
harus diperhatikan kemungkinan terjadinya gangguan pengentalan darah sehingga perlu
diperiksa koagulasi sebelum tindakan evakuasi dan kuretase.

Pasien wanita berusia 30 tahun G2P1A0 hamil 9 minggu 5 hari datang ke IGD RSUD
Cianjur dengan keluhan utama terjadi perdarahan 2 minggu yang lalu, pasien datang dengan
rujukan bidan dengan riwayat kehamilan serotinus dengan riwayat operasi Caesar 7 tahun
yang lalu. Terjadi pendarahan 2 minggu yang lalu disertai mules (+) flek-flek pervaginam sejak
3 hari yang lalu (+), pasien tidak merasakan mual dan muntah sejak 1 minggu yang lalu. Riwayat
kehamilan dan persalinan sebelumnya yaitu hamil aterm lahir dengan sectio caesarea
serotinus, bayi perempuan 3600 gram.

Anda mungkin juga menyukai