Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/310697262

Perancangan awal traktor-trek-mini Polman Bandung

Conference Paper · August 2016

CITATIONS READS
0 796

1 author:

Isa Setiasyah Toha


Bandung Institute of Technology
13 PUBLICATIONS 134 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Engineering design optimization View project

All content following this page was uploaded by Isa Setiasyah Toha on 23 November 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


STEMAN 2016 ISBN 978-979-17047-6-2

Perancangan awal traktor-trek-mini Polman Bandung


1 1
Risky Ayu Febriani n , Dicky Rachmat Riyanto n , Isa Setiasyah Toha3
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
Jl. Kanayakan No.21 - Dago, Bandung - 40135
Email: riskyayuf@gmail.com, dicky_r_r@yahoo.co.id, isa_st@polman-bandung.ac.id

Abstrak

Studi mekanika kendaraan lapangan (termasuk traktor) umumnya diarahkan pada kepadatan tanah yang berlebihan yang
disebabkan oleh pergerakan kendaraan, dampak roda atau trek pada tanah karena tekanan dari kendaraan, dan dampak
roda atau trek yang tergelincir (slip), serta traksi yang tidak cukup karena pergeseran tanah atau kegagalan gesekan
permukaan. Kerangka perancangan kendaraan trek meliputi (Rahman et al., 2005b): karakteristik mekanika lapangan,
model matematik kendaraan, dan parameter perancangan. Perancangan kendaraan trek atau traktor trek secara garis besar
terdiri dari: sistem transmisi daya, sistem trek, rangka utama, sistem kemudi, dan badan kendaraan. Parameter
perancangan terdiri dari (Kheiralla et al., 2012): daya mesin dan kecepatan putar, kecepatan kendaraan teoritis, berat total
kendaraan, keterbenaman (sinkage) kritis kendaraan, jarak roda-jalan (road wheel), dan pusat gravitasi kendaraan.
Dalam perancangan untuk menentukan dimensi trek, melibatkan hubungan tekanan trek dan tekanan benam dari tanah.
Unjuk kerja kendaraan/traktor trek sangat dipengaruhi oleh interaksi antara karakteristik tanah dan variabel dari trek,
serta terdapat pengaruh timbal balik antara beberapa variabel/parameter rancangan. Penelitian ini membahas perancangan
awal untuk traktor-trek-mini yang akan dibuat di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung. Penelitian diawali oleh
perancangan awal sistem trek yang berupa penentuan dimensi sistem trek, yang dilanjutkan dengan mampu-kemudi
(steerability) kendaraan, penentuan daya-penarik (draw bar power), dan penentuan daya mesin, dengan menggunakan
model/persamaan empiris karakteristik tanah hasil penelitian dari peneliti lain. Untuk traktor-trek-mini dengan panjang x
lebar kendaraan maksimum 2200 x 1500 mm, bobot total <500 kg, kecepatan kendaraan >5 km/jam, yang dioperasikan
pada tanah organik; hasil perancangan awal sistem treknya adalah: lebar trek 0.1 m, diameter sproket 0.4 m, jarak trek
1.28 m, daya-penarik 0.8 HP, dan daya mesin yang dibutuhkan adalah 2.0 HP.

Kata kunci: traktor, perancangan, trek

1. Pendahuluan.
Traktor dibuat dalam berbagai bentuk dan sama. Trek lebih efisien dalam meneruskan daya
ukuran sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan ke tanah dari pada roda, yang berarti trek
dalam penggunaannya. Dalam meninjau kinerja menghasilkan daya tarik lebih besar dari traktor
traktor perlu mempertimbangkan sistem utama dan beroda untuk kekuatan yang sama [3].
daya yang dihasilkan. Komponen utama dalam Ketika trek atau ban mendorong tanah ke
sistem transmisi daya adalah kopling (clutch), gigi bawah, tanah sedikit bergerak, kemudian akan
transmisi, roda penggerak, termasuk outlet daya menimbulkan slip dan meperlambat gerak maju.
(Power Take Off dan tenaga hidrolik) [8]. Traktor berpenggerak empat roda (four wheel
Studi mekanik kendaraan lapangan (termasuk drive) biasanya beroperasi pada slip 15%, trek
traktor) umumnya diarahkan pada kategori biasanya memiliki kekuatan tarik dengan
masalah yang paling sering ditemukan, yaitu [12]: maksimum slip sekitar 3-5%. Beroperasi dengan
kepadatan tanah yang berlebihan disebabkan oleh slip yang kecil berarti menghasilkan daya dan gaya
pergerakan kendaraan, kesan roda atau trek pada tarik yang lebih besar [3]. Pemadatan tanah
tanah karena tekanan dari kendaraan, dan kesan disebabkan oleh beban kendaraan serta beban
roda atau trek yang tergelincir (slip) serta daya poros pada tanah dan slip saat bekerja. Selain berat
tarikan yang tidak cukup karena pergeseran tanah kendaraan, juga dipengaruhi oleh luas
atau kegagalan geseran permukaan. Terdapat kontak/tekanan tanah dan kondisi tanah. Sebuah
perbezaan yang besar pada prestasi daya tarikan traktor beroda yang memiliki luas kontak dengan
dan efisiensi antara trek dan ban (tyre). tanah yang lebih kecil dari trek, dapat
Kemampuan daya tarikan trek atau roda (wheel) menyebabkan pemusatan beban pada bidang
traktor tergantung pada berat serta panjang dan kontak (patch) yang kecil. Hal ini menyebabkan
tekanan sentuh pada tanah. Luas sentuh trek traktor beroda akan terbenam. Sebuah trek yang
menghasilkan tarikan yang lebih besar dari pada luas kontak dengan tanah yang besar, akan
tayar traktor untuk berat yang

B-21
STEMAN 2016 ISBN 978-979-17047-6-2

mendistribusikan beban lebih merata dan Beberapa penelitian tentang unjuk kerja
menghasilkan sedikit pemadatan. Trek dan perancangan kendaraan trek telah diungkapkan
menggabungkan kemampuan traksi dan pemadatan dalam berbagai publikasi. Penelitian terakhir
rendah dengan mobilitas yang lebih baik daripada tentang unjuk kerja kendaraan trek, kebanyakan
ban [3]. menggunakan model simulasi komputer. Gunter et
Kerangka perancangan kendaraan trek al. mengembangkan model dan simulasi komputer
meliputi: karakteristik mekanika lapangan, model untuk mengevaluasi stabilitas dan unjuk kerja
matematik kendaraan, dan parameter perancangan traksi kendaraan trek, dengan menyediakan
[10]. Perancangan kendaraan trek atau traktor trek berbagai pilihan konvigurasi dan parameter
secara garis besar terdiri dari: sistem transmisi sebagai data [5]. Output yang dihasilkan juga
daya, sistem trek, rangka utama, sistem kemudi, menyertakan animasinya. Rahman et al.
dan badan kendaraan. Parameter perancangan mengembangkan model simulasi komputer untuk
terdiri dari: daya mesin dan kecepatan putar, mempelajari parameter perancangan awal untuk
kecepatan kendaraan teoritis, berat total kendaraan, kendaraan trek karet yang meliputi: lebar trek,
keterbenaman (sinkage) kritis kendaraan, jarak panjang trek, tinggi dan jarak pencekram
roda-jalan (road wheel), dan pusat gravitasi (grouser), diameter dan lokasi roda-penunjang
kendaraan [7]. Sama halnya dengan Rahman et al. (idler) dan sproket, diameter dan susunan roda-
[10] dan Kheiralla et al. [7], dalam perancangan jalan (road wheel), rasio jarak (pitch) dan lokasi
untuk menentukan dimensi trek melibatkan trek, serta pusat gaya gravitasi, untuk menjamin
hubungan tekanan trek dan tekanan benam dari unjuk kerja traksi yang baik [9]. Hasil yang
tanah [1]. diperoleh adalah lebar trek mempengaruhi
Berdasarkan pada hasil-hasil penelitian di atas, resistansi gerak ekternal kendaraan. Jarak susunan
terungkap bahwa unjuk kerja kendaraan/traktor roda-jalan menjamin jumlah roda-jalan, dan
trek sangat dipengaruhi oleh interaksi antara mempengaruhi resistansi gerak ekternal kendaraan.
karakteristik tanah dan variabel dari trek, serta Kecepatan gerak kendaraan mempengaruhi daya
terdapat pengaruh timbal balik antara beberapa mesin yang dibutuhkan dan mampu-kemudi
variabel/parameter rancangan. Oleh karena itu, (steerability) kendaraan. Grisso et al.
penelitian ini akan membahas perancangan awal mengembangkan model empiris unjuk kerja traksi
untuk traktor trek yang akan dibuat di Politeknik trek karet pada lahan pertanian [4]. Model
Manufaktur Negeri Bandung. Penelitian ini matematik yang dikembangkan berbasis pada
diawali oleh perancangan awal sistem trek yang model empiris kendaraan ban (tyre) yang meliputi:
berupa penentuan dimensi sistem trek, mampu- nilai mobilitas (mobility number), rasio traksi kotor
kemudi (steerability) kendaraan, yang dilanjutkan (gross traktion ratio), rasio resistansi gerak
dengan penentuan daya-penarik (draw bar power), (motion resistance ratio), dan efisiensi traksi
dan penentuan daya mesin, dengan menggunakan (tractive efficency), serta indeks berat dinamis
model/persamaan empiris karakteristik tanah hasil (dynamic weight index). Model ini dapat
penelitian dari peneliti lain. Berdasarkan hasil digunakan untuk membandingkan unjuk kerja
perancangan awal ini, diharapkan tahap traksi kendaraan trek dan dengan kendaraan ban.
perancangan rincinya dengan mudah dapat Rahman et al. mengungkapkan kerangka
dilakukan. perancangan (perhitungan) kendaraan trek
meliputi: karakteristik mekanika lapangan, model
2. Perancangan Kendaraan Lapangan/ matematik kendaraan, dan parameter perancangan
Traktor Trek [10]. Karakteristik mekanika lapangan dilakukan
melalui pendekatan empiris (observasi lapangan)
Studi tentang kinerja kendaraan lapangan (off- sehingga diperoleh parameter penting dari
road) dalam kaitannya dengan lingkungan (medan) lapangan yang akan mempengaruhi perancangan.
operasi dikenal sebagai teramekanik Model matematik kendaraan menyatakan variabel
(terramechanics) . Oleh karena itu, teramekanik dan parameter kendaraan trek yang dinyatakan
penting untuk pengembangadan perancangan dalam persamaan hubungan ketergelinciran
kendaraan lapangan untuk misi dan medan (slippage) dan sproket, serta hubungan
tertentu. Isu sentral dalam teramekanik adalah ketergelinciran dan roda-penunjang (idler),
hubungan kuantitatif antara kinerja dan persamaan traksi, hambatan-gerak, torsi sproket,
perancangan kendaraan lapangan untuk mampu-kemudi (steerability), beban dinamis, dan
lingkungan operasi yang diberikan [11]. kemampuan tarik. Sedangkan parameter

B-22
STEMAN 2016 ISBN 978-979-17047-6-2

perancangan meliputi: parameter kendaraan (berat penunjang (idler), roda-jalan (road wheel), roda-
dan daya mesin, panjang, lebar, tinggi, dan pendukung (supporting rollers), dan per helikal
ketinggian dari tanah) serta parameter trek (helical spring), seperti yang diperlihatkan pada
(panjang, lebar, dan tinggi pencekram). Kerangka Gambar 1. Variabel/parameter yang termasuk
perancangan tersebut untuk kendaraan trek karet sistem trek yaitu: lebar trek, jarak trek (track
pada lahan gambut. pitch), tinggi pencekram (grouser), diameter dan
Kheiralla et al. membahas perancangan konseptual lokasi roda-pendukung, diameter dan lokasi
kendaraan trek karet yang terdiri dari perancangan sproket, diameter dan jarak roda-jalan, serta rasio
(perhitungan) sistem transmisi daya, sistem trek, jarak roda-jalan.
rangka utama, sistem kemudi, dan badan
kendaraan. Parameter perancangan terdiri dari:
daya mesin dan kecepatan putar, kecepatan
kendaraan teoritis, berat total kendaraan,
keterbenaman (sinkage) kritis kendaraan, jarak
roda-jalan, dan pusat gravitasi kendaraan [7].
Penelitian lain yang lebih rinci tentang trek
traktor adalah penelitian dari Ivantsov et al. yang
dilatar belakangi oleh rendahnya kehandalan dari
rantai trek di Rusia yang mudah aus [6]. Dalam
penelitiannya terungkap bahwa ternyata pada
perancangan rinci rantai trek tidak melibatkan Gambar 1. Sistem trek [7].
ukuran dan bentuk trek sebagai variabel, tetapi Pada kendaraan lapangan yang dirancang untuk
sebagai besaran/parameter yang ditetapkan, yang menghasilkan traksi, seperti traktor, unjuk kerja
berakibat pada tidak terwadahinya dinamika beban gaya-penarik (drawbar) merupakan hal yang
yang terjadi pada trek. Untuk ini diusulkan model utama. Gaya-penarik merupakan kemampuan
matematik untuk perancangan rinci rantai trek kendaraan untuk menarik atau mendorong
yang melibatkan dinamika beban yang akan berbagai jenis peralatan kerja, seperti: alat
dialami. Penelitian lainnya adalah penelitian pertanian dan konstruksi, serta peralatan pemindah
Aghazadeh & Taghavifar tentang perancangan trek tanah. Gaya-penarik adalah kekuatan yang
untuk roda kendaraan salju dan tanah basah [1]. tersedia, dan besarnya sama dengan selisih antara
Sama halnya dengan Rahman et al. [10] dan upaya-traksi (tractive effort) yang dihasilkan oleh
Kheiralla et al. [7], dalam perancangan untuk sistem penggerak dan resultan gaya-hambatan
menentukan dimensi trek melibatkan hubungan (resisting force) yang bekerja pada kendaraan.
tekanan trek dan tekanan benam dari tanah. Upaya-traksi yang dapat dihasilkan oleh trek
Unjuk kerja kendaraan/traktor trek sangat ditentukan oleh gaya-geser dari lapangan/medan
dipengaruhi oleh interaksi antara karakteristik dan luas bidang kontak trek. Luas bidang kontak
tanah dan variabel dari trek, serta terdapat ditentukan oleh panjang dan lebar trek [11]. Oleh
pengaruh timbal balik antara beberapa karena itu, dalam melakukan perancangan traktor
variabel/parameter rancangan. Oleh karena itu, trek, langkah awal yang perlu dilakukan adalah
perancangan traktor-trek yang akan dibahas, tahap melakukan perancangan awal sistem trek traktor.
perancangannya akan diawali dengan perancangan Untuk itu, langkah perancangan awal traktor trek
awal sistem trek yang berupa perhitungan untuk yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
penentuan dimensi trek. Oleh karena rancangan berikut:
sistem trek akan secara langsung berpengaruh pada (1) Menentukan kebutuhan rancangan (design
mampu-kemudi kendaraan dan unjuk kerja requirements), yang meliputi: ukuran traktor,
kendaraan, maka perancangan traktor trek juga berat traktor, daya & putaran mesin.
melibatkan perhitungan / penentuan mampu- (2) Menentukan dimensi sistem trek, yang
kemudi kendaraan, penentuan daya-penarik (draw meliputi:lebar trek, jarak trek, diameter dan
bar power) dan penentuan daya mesin. jumlah roda-jalan (road wheel), serta diameter
sproket.
3. Perancangan Awal Traktor Trek (3) Menentukan mampu-kemudi (steerability)
traktor.
Sistem trek terdiri dari [7]: segmen trek (4) Menentukan daya-penarik (draw bar power)
(segmented track), sproket (sprocket), roda- traktor.

B-23
STEMAN 2016 ISBN 978-979-17047-6-2

(5) Menentukan daya mesin (engine) traktor. kp kekuatan tanah, kN.m 3.


4. Model Matematik Perancangan Awal mm kekuatan permukaan, kN.m 3.
Traktor Trek z keterbenaman, m.
Untuk mencapai kecepatan operasi yang tinggi
Pada bagian ini akan dibahas model matematik biasanya digunakan trek dengan jarak yang pendek
untuk melakukan perancangan awal traktor trek, (short track pitch). Hal ini diperlukann untuk
yang meliputi model matematik (persamaan): meminimalkan fluktuasi kecepatan dan getaran
dimensi sistem trek; mampu-kemudi (steerability) akibat pengaruh dari hubungan antara gigi sproket
traktor; daya penarik (draw bar power); daya dan trek. Untuk mendapatkan efisiensi traksi dan
mesin (engine) traktor. gaya-penarik yang besar, rasio jarak roda-jalan
(road-wheel spacing) dan jarak-trek (track pitch)
4.1. Model matematik dimensi sistem trek adalah 2.25 [9]. Dengan demikian jarak trek
adalah:
Hubungan tekanan dan keterbenaman trek tergantung Tp Rs / 2.25 (4)
pada jenis tanah yang digunakan. Baker telah
dimana:
mengembangkan model hubungan tekanan dan
keterbenaman trek untuk tanah yang homogen. Pada Tp jarak-trek (track pitch), m.
penelitian ini akan digunakan persamaan tekanan dan Rs jarak roda-jalan (road-wheel spacing), m.
keterbenaman untuk jenis tanah organik, yaitu [11]:
p k .z 4.m .z2 / D (1) Diameter roda-jalan dapat dihitung dengan [7]:
p m h
dimana: Dr Rs G (5)
p tekanan, kPa. dimana:
kp kekuatan tanah, kN.m 3. Dr diameter roda-jalan (road-wheel), m.
z keterbenaman (sinkage), m.
G jarak antar roda-jalan (gap between
mm kekuatan permukaan (strength of surface consecutive road-wheel), m.
mat), kN.m 3. Persamaan variasi kecepatan kendaraan
Dh diameter hidrolik, Dh 4.(L.B) / 2.(L B) , dipengaruhi oleh perbandingan jarak-trek dan
m. diameter sproket [11]:
L panjang trek, m. 1 1(T /D )2 (6)
B lebar trek, m. p s
Tekanan yang diakibatkan oleh berat kendaraan adalah Dengan demikian diameter sproket adalah:
sebagai berikut:
W Ds Tp / 1 (1 ) (7)
p (2)
dimana:
2.L.B
dimana: Ds diameter sproket (sprocket), m.
p tekanan, kPa. Tp jarak-trek (track pitch), m.
W berat kendaraan, kN. fluktuasi kecepatan, %.
L panjang trek, m. Jumlah roda-jalan ditentukan oleh panjang trek,
B lebar trek, m. diameter roda-jalan, jarak antar roda-jalan, dan
Substitusi persamaan (1) ke persamaan (2),
diameter sproket serta diameter roda-bebas (idler),
menghasilkan lebar trek:
sehingga jumlah roda-jalan dapat ditentukan
W (4.m .z2 .L)
B m
(3) dengan persamaan berikut [7]:
2.z.(L.k p 2.mm .z) nr L.[(Dspr Di ) / 2]/(Dr G) (8)
dimana: dimana:
B lebar trek, m. L panjang trek, m.
W berat kendaraan, kN. nr jumlah roda-jalan.
L panjang trek, m.
Dspr diameter sproket, m.
Di diameter roda-bebas, m.
Dr diameter roda-jalan, m.

B-24
STEMAN 2016 ISBN 978-979-17047-6-2

G jarak antar roda-jalan, m. Rt fr .W .


4.2. Model matematik sistem kemudi trek M D .(F F ).
r
2 oi

Untuk membelokkan kendaraan trek, diperlukan salah Berdasarkan persamaan (10), diperoleh gaya luar dan
satu trek bergerak lebih cepat dari yang lain, gaya dalam trek berikut:
sehingga kendaraan berbelok ke arah trek yang fr .W Mr
lebih lambat. Cara berbelok seperti ini disebut Fo
2 D (11)
kemudi-geser (skid steering). Prinsip kemudi-geser
trek digambarkan seperti pada Gambar 2 [11]. fr .W Mr
Fi
2 D
Untuk tekanan normal sepanjang trek yang
terdistribusi secara merata, gaya hambatan-gerak
lateral adalah:
Rt t .W (12)
dimana:
Rt gaya hambatan-gerak lateral total, kN.
t koefisien hambatan lateral.
W berat total kendaraan,
kN. Momen hambatan putar
adalah:
Rt L
Mr .
Gambar 2. Prinsip kemudi-geser trek [11] 2 2
Pada kecepatan rendah, gaya sentrifugal dapat t .W L
diabaikan, sehingga pergerakan kendaraan trek . (13)

dapat dijelaskan oleh persamaan berikut [11]: 2 2


2 t .W.L
m. d s F F R 0
dt 2 4
o i tot
(9) dimana:
2
I .d B .(F F) M 0 M r momen hambatan putar, kN.m.
z dt 2 2 o i r
Rt gaya hambatan-gerak lateral total, N.
dimana:
s Perpindahan dari pusat gravitasi kendaraan, m. L panjang kontak trek, m.
t waktu, detik. t koefisien hambatan lateral.
Fo gaya luar, kN. W berat total kendaraan, kN.
Substitusi persamaan (13) ke persamaan (10),
Fi gaya dalam , kN.
diperoleh:
Rt gaya hambatan-gerak lateral total, kN. fr .W t .W.L
perpindahan radial dari pusat gravitasi Fo
2 4.D
kendaraan, rad. (14)
F fr .W t .W.L
D jarak antar trek kendaraan, m.
i
M r momen hambatan putar, kN.m. 2 4.D
Kendaraan trek akan terkendali di lapangan/medan
fr koefisien hambatan-gerak.
tertentu tanpa terputar apabila [11]:
W berat total kendaraan, kN.
Persamaan kesembangan gaya dan momen yang
Fo Ft A.
terjadi adalah (Wong, 2001): A.(c p.tan )
F F dimana:
o i Rt 0
D .(F F) M (10) Fo gaya luar, kN.
0
2 o i r A luas trek bagian luar, m2.
dimana: c kepadatan (cohesiveness) tanah, kN.m-2. B-

25
STEMAN 2016 ISBN 978-979-17047-6-2

z
sudut tahanan geser internal (angle of Rc 2.B. p.dz (17)
internal shearing resistance) tanah, derajat. 0

p tekanan normal rata-rata trek pada tanah, dimana:


-2 B lebar trek, m.
kN.m .
ptekanan, kPa.
sudut tahanan geser internal (angle of internal
z keterbenaman, m.
shearing resistance) tanah, derajat. Substitusi
Dengan demikian, gaya hambatan-gerak (motion
persamaan (14) pada persamaan (15)
resistance) oleh karena pemadatan tanah pada
menghasilkan: tanah organik adalah:
fr .W t .W.L Rc 2.B.[(k p .z 2 ) / 2
A.(c p.tan )
2 4.D (18)
(15) (4.mm .z 3 ) /(3.Dh )]
L 2 2.c.A fr
. tan
D t W dimana:
dimana:
Rc gaya hambatan-gerak karena pemadatan tanah,
L panjang kontak trek, m.
kN.
D jarak antar trek kendaraan, m.
B lebar trek, m.
t koefisien hambatan lateral.
kp kekuatan tanah, kN.m-3.
W berat total kendaraan,
m kekuatan permukaan, kN.m-3.
kN. A luas trek bagian luar, m2. m
ckepadatan (cohesiveness) tanah, kN.m-2. z keterbenaman, m.
sudut tahanan geser internal (angle of internal Dh diameter hidrolik,
shearing resistance) tanah, derajat. Dh 4.(L.B) / 2.(L B) , m.
p tekanan normal rata-rata trek pada tanah,
Untuk tanah yang lunak, dimana keterbenaman
-2
kN.m . sangat berpengaruh, Bekker menyatakan bahwa
sudut tahanan geser internal (angle of internal hambatan tanah di depan trek (bulldozing
shearing resistance) tanah, derajat. Dengan resistance) harus diperhitungkan/ditambahkan
demikian, kendaraan trek dapat berbelok tanpa pada hambatan pemadatan tanah [11]. Besarnya
terputar (spinning), jika perbandingan berikut gaya hambatan-gerak tanah adalah:
terpenuhi: Rp 2.B. hb
p .dz (19)
L 2 c 0
. tan fr (16) dimana:
D t p
Rp gaya hambatan-gerak karena hambatan tanah
dimana:
di depan trek, kN.
p tekanan normal rata-rata trek pada tanah p
B lebar trek, m.
W / 2.L.B , kN.m-2. tekanan pasif tanah, kN.m-2.
p

4.3. Model matematik daya-penarik (draw bar hb kedalaman hambatan trek, m.


power) Tekanan pasif tanah adalah [11]:
p .z.tan2 (45 / 2)
Gaya-penarik (draw bar pull) adalah selisih
(20)
antara upaya-traksi (tractive effort) dan gaya 2.c.tan(45 / 2)
hambatan-gerak (motion resistant). Pada penelitian dimana:
ini upaya-traksi yang dibahas adalah upaya-traksi berat-jenis tanah, kNm-3.
oleh trek pada tanah serta upaya-traksi oleh sisi
trek pada tanah; hambatan-gerak yang dibahas
z keterbenaman, m.
adalah hambatan-gerak karena pemadatan tanah, sudut tahanan geser internal (angle of internal
hambatan-gerak tanah di depan trek (bulldozing shearing resistance) tanah, derajat.
resistance), dan hambatan-gerak karena gesekan c kepadatan (cohesiveness) tanah, kN.m-2.
internal sistem trek.
Gaya hambatan-gerak (motion resistance) oleh
karena pemadatan tanah adalah [11]:

B-26
STEMAN 2016 ISBN 978-979-17047-6-2

Substitusi persamaan (20) pada persamaa (19), c kepadatan tanah, kN.m-2.


menghasilkan: tegangan normal (normal stress) tanah,
R 2.B.[ .h2 .tan2 (45 / 2) KPa.
p b
sudut tahanan geser internal (angle of
(21)
2.c.hb .tan(45 / 2)] internal shearing resistance) tanah, derajat.
dimana: Upaya-traksi (tractive effort) adalah [11]:
l
Rp gaya hambatan-gerak karena hambatan tanah F 2.B. .dx (25)
0
di depan trek, kN.
B lebar trek, m. dimana:
F upaya-traksi (tractive effort), kN.
berat-jenis tanah, kNm-3.
Blebar trek, m.
hb kedalaman hambatan trek, m. tegangan geser tanah, KPa.
sudut tahanan geser internal tanah, derajat. Substitusi persamaan (24) ke persamaan (25)
c kepadatan (cohesiveness) tanah, kN.m-2. menghasilkan upaya-traksi (tractive effort) oleh
Selain karena tanah, kendaraan trek mengalami trek pada tanah organik adalah:
gaya hambatan-gerak karena gesekan internal Fb 2.B.L.(c .tan ).
sistem trek. Untuk kendaraan trek, Bekker 1
(26)
e .K
menggunakan persamaan gaya hambatan-gerak 1 K .exp 1 i.L
karena gesekan internal adalah [11]: i.L i.L K
Rin W.(222 3.V ) (22) dimana:
dimana: Fb upaya-traksi (tractive effort) oleh trek
Rin gaya hambatan-gerak karena gesekan internal pada tanah, kN.
sistem trek, N. B lebar trek, m.
W berat kendaraan, ton. L panjang trek, m.
V kecepatan kendaraan, km.jam-1. c kepadatan tanah, kN.m-2.
Gaya hambatan-gerak total kendaraan trek adalah: tegangan normal (normal stress) tanah, KPa.
R R R R
tm c p in (23) sudut tahanan geser internal tanah, derajat.
dimana:
R i pergeseran (shear displacement), m.
tm gaya hambatan-gerak total, kN. K pergeseran pada tegangan geser maksimum, m.
Rc gaya hambatan-gerak karena pemadatan
tanah, kN. Untuk trek dengan pencekram (grouser) yang
Rp gaya hambatan-gerak karena hambatan tinggi, terdapat dorongan (thrust) oleh karena gaya
tanah di depan trek, kN. geser permukaan vertikal pada sisi trek [11].
R Upaya-traksi yang terjadi pada sisi trek adalah:
in gaya hambatan-gerak karena gesekan
Fs 4.H .L.(c .tan ).cos .
internal sistem trek, kN.
1
Untuk tanah organik, perilaku pergeseran e .K (27)
(shearing) tanah adalah [11]: 1 K .exp 1 i.L
i.L i.L K
.( j / K ).exp(1 j / K )
max dimana:
(c .tan ).( j / K ). (24) arctan[cot(H / B)] .
exp(1 j / K ) Fs upaya-traksi (tractive effort) oleh sisi trek
dimana: pada tanah, kN.
kekuatan geser (shear strength) tanah, H tinggi pencekram trek, m.
KPa. Blebar trek, m.
max kekuatan geser maksimum tanah, Lpanjang trek, m.
KPa. ckepadatan tanah, kN.m-2.
j pergeseran (shear displacement) tanah, m. tegangan normal (normal stress) tanah,
KPa.
K pergeseran pada tegangan geser
sudut tahanan geser internal tanah, derajat.
maksimum tanah, m.

B-27
STEMAN 2016 ISBN 978-979-17047-6-2

i pergeseran (shear displacement), Efisiensi traksi digunakan untuk mendapatkan


m. efisiensi kendaraan trek dalam mengubah daya
K pergeseran pada tegangan geser mesin ke daya yang tersedia di penarik (drawbar).
Efisiensi traksi dihitung dengan [7]:
maksimum, m.
Upaya-traksi total adalah: d
Pd .100% (33)
Ft Fb Fs (28) Pe
dimana: dimana:
Ft upaya-traksi total, kN. d Efisiensi Traksi
Fb upaya-traksi oleh trek pada tanah, kN. Pe Engine power, kW.
Fs upaya-traksi oleh sisi trek pada tanah, kN. Pd Drawbar power, kN.
Gaya-penarik (drawbar pull) adalah:
FR 5. Perancangan Awal Traktor-Trek-Mini
Dp t tm (29) Kebutuhan rancangan (design requirements)
dimana: traktor-trek Politeknik Manufaktur Negeri
Dp gaya-penarik (drawbar pull), kN. Bandung adalah [2]:
F Panjang x lebar kendaraan maksimum : 2200 x
t upaya-traksirak (tractive effort) total, kN. 1500 mm.
R Gaya dorong maksimum: 400 kg.
tm gaya hambatan-gerak (motion resistance)
total, kN Berat maksimum : 500 kg.
Kecepatan minimum : 5 km/jam.
Hubungan kecepatan aktual dan kecepatan teoritis Parameter tanah untuk lahan gambut sebagaimana
traktor dapat dinyatakan sebagai [11]: telah dilakukan eksperimen oleh Rahman, et al. [9]
V adalah sebagai berikut
a (1 i).Vt (30)
dimana: Parameter Tanah
V kecepatan aktual, km.jam-1. Parameter Simbol Nilai Unit Referensi
a
-1 Moisture
V kecepatan teoritik, km.jam . Content 83.510 %
t
i proporsi slip. 0.835 [9]
Peat Bulk
Memanfaatkan hasil perhitungan gaya-penarik, Density 1.530 kN/m
3
[9]
maka daya-penarik (drawbar power) adalah Cohession c 1.360 kN/m
2
[9]
perkalian antara gaya-penarik dan kecepatan aktual Internal
kendaraan[10]: Frictional [9]
Angle 23.780 degree
Pd Dp .Va (31) Shear
Deformatio [9]
dimana: n Modulus K 0.012 M
Pd daya-penarik (drawbar power), Mm 27.070 kN/m
3
D Underlying
[9]
p gaya-penarik (drawbar pull), kN. Peat [9]
V kecepatan aktual, km.jam-1. Stiffness 224.380 kN/m
3

4.4. Model matematik daya mesin


Sedangkan untuk spesifikasi kendaraan adalah
Untuk menentukan daya mesin yang diperlukan sebagai berikut :
dilakukan dengan memanfaatkan hasil perhitungan
gaya traksi (upaya-traksi) dan kecepatan kendaraan.
Sama halnya dengan [10], maka persamaan daya mesin Spesifikasi Kendaraan
adalah: Parameter Simbol Nilai Unit Referensi
P
e Ft .Vt (32) Weigth W 500.0 Kg -
dimana:
4.905 kN -
Ft upaya-traksirak total, kN. Vehicle V
V kecepatan teoritik, km.jam-1. Teoritical t 10.0 km/h -
t
B-28
STEMAN 2016 ISBN 978-979-17047-6-2

Speed Total Motion R


tm
Resistance 0.262 kN Pers. (23)
Contact Gaya upaya -traksi
Track Length L 1.0 M -
Alpha 0.830
Critical
Ground
Sinkage z 0.100 M - Tractive
Road Wheel Fb
Spacing Rs 0.249 M [11]
Effort
Side Tractive
0.280 kN Pers. (26)
Speed Fs
Effort 0.280 kN Pers. (27)
Fluctuation 3.235 % [11]
Total Tractive
0.032 Effort Ft 0.560 kN Pers. (28)
Daya
Slippage i 27.500 % [9] Draw Bar
0.275 Pull Dp 0.299 kN Pers. (29)
30.439 kg
Gap G 0.050 M [7]
Lateral Actual Speed Va 7.250 km/h Pers. (30)
Friction Draw Bar
Coeff. t 0.990 [11] Power Pd 0.601 kW Pers. (31)
Grouser 0.806 HP
Height H 0.060 M [9] Daya Mesin
Theoritical
fr 0.100 - Engine Power Pe 1.556 kW Pers. (32)
2.087 HP
Berikut hasil perhitungan desain awal traktor-trek Theoritical
Tractive
untuk digunakan pada lahan gambut: Efficiency d 38.644 % Pers. (33)

Sistem Trek Simbol Nilai Unit Ket. Dari hasil perhitungan di atas, kebutuhan
Track Width B 0.1 m Pers. (3) rancangan traktor-trek-mini yang dioperasikan
T pada lahan organik dapat dipenuhi. Panjang
Track Pitch p 0.1 m Pers. (4)
Road Wheel D trek yang kontak dengan tanah 1000 mm, lebar
Diameter r 0.20 m Pers. (5) trek 10 mm, diameter sproket 400 mm, jarak
Sprocket D minimum antar trek 1280 mm, kecepatan
Diameter spr 0.4 m Pers. (7)
Rear Sprocket D = Diameter
kendaraan 7.25 km/jam, gaya-dorong yang
Diameter spr 0.4 m sproket dihasilkan sebesar 30 kg. Sketsa perancangan
Front Idler D = Diameter awal traktor-trek-mini diperlihatkan pada
Diameter fi 0.40 m sproket Gambar 3.
Number of
Road Wheel nr 2 unit Pers. (8)
Sistem Kemudi-geser Trek
F
Outer Force o 1.191 kN

Inner Force Fi -2.872 kN


Length And
Distance
Ratio for
Grass L/D <0.78 Pers. (16)
Minimum
Track
Distance D 1.28 m
Daya- Penarik (Draw bar power)
Daya Hambatan-Gerak
Hydraulic
Diameter Dh 0.15 m
Motion
Resistance
due to Terrain Gambar 3. Sketsa perancangan awal
Compaction Rc 0.221 kN Pers. (18) traktor-trek-mini Politeknik Manufaktur
Motion
Resistance Negeri Bandung.
due to
Frictional R
Losses in 0.001 kN Pers. (22)
Motion
Resistance of
bulldozing
Effect Rp 0.040 kN Pers. (21)

B-29
STEMAN 2016 ISBN 978-979-17047-6-2

6. Kesimpulan [9] Rahman, A., Yahya, A., Zohadie, M., Ishak,


W., Ahmad, D., 2005a, Design parameters
Oleh karena dimensi sistem trek berkaitan optimization simulation of a prototype
karakteristik tanah dan berpengaruh terhadap segmented rubber track vehicle for Sepang
besaran rancangan lainnya, perancangan awal peat in Malaysia, American Journal of
sistem trek perlu ditentukan di awal. Untuk Applied Sciences, 2(3): 655-671.
traktor-trek-mini Politeknik Manufaktur [10] Rahman, Yahya, A., Zohadie, M., Ahmad,
Bandung yang dioperasikan pada tanah D., Ishak, W., 2005b, Design framework of
organik dengan bobot 500 kg, panjang trek [11] Wong, J. Y., 2001, Theory of Ground Vehicle,
yang kontak dengan tanah 1000 mm, maka John Wiley & Sons, Inc., New York.
lebar trek 10 mm, diameter sproket 400 mm, [12] Yu, 2004, The tractive performance of a
jarak minimum antar trek 1280 mm, kecepatan friction-based prototype track, Doctoral
kendaraan 7.25 km/jam, gaya-dorong yang Dissertation, University of Pretoria
dihasilkan sebesar 30 kg, dan daya mesin
sebesar 2 HP.

Daftar Pustaka

[1] Aghazadeh, N. & Taghavifar, H., 2015, Study


on track wheeled vehicle designing for off-
road operations on snowy and wet terrains,
Cercetari Agronomice in Moldova, Vol.
XLVIII, No. 4 (164).
[2] Berteloot, T., 2016, Mini Heavy Duty
Vehicle, Internship Report Professional
Bachelor University Valenciennes, Politeknik
Manufaktur Negeri Bandung.
[3] Challenger, 2016, Track Advantage,
www.challenger-ag.com, Accessed18 April
2016.
[4] Grisso, R., Perumpral, J., Zoz, F., 2006, An
empirical model for tractive performance of
rubber-tracks in agricultural soils, Journal of
Terramechanics, 43: 225-236.
[5] Gunter, D. D., Bylsma, W. W., Edgar, K.,
Letherwood, M. D., Gorsich, D. J., 2005,
Using modeling and simulation to evaluate
stability and traction performance of a track
laying robotic vehicle, US Army TACOM, 04
January.
[6] Ivantsov, V., Ivantsov, A., Ivantsov, S., 2009,
Special features of dynamic design of a
tractor track, Journal of KONES Powertrain
and Transport, Vol. 16, No. 1: 203-207.
[7] Kheiralla, A.F., Alseed, Y.G., Eltigani, A. &
Yousif, E.A., 2012, Conseptual design of
rubber tracked mini-vehicle for small holders
using off-road vehicle engineering
techniques, Proceedings ICTIME’2012,
March 24-25, Dubai: 151-160.
[8] Macmillan, R.H., 2002, The mechanics of
tractor-implement performance, International
Development Technology Centre, University
of Melbourne.

B-30

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai