Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan

Data yang dihasilkan dari startegi approximation menunjukkan bahwa anak yang multicultural
menggunakan dialek Malaysia Utara saat berintraksi dengan ibunya. Ia juga menggunakan atau
memanfaatkan pengetahuannya tentang budaya Malaysia untuk mempertahankan perbedaan
status dalam interaksi mereka. Adapun strategi interpretabilitas, sang anak terlihat mengalihkan
fokus pembicaraan dari hal-hal yang menyangkut ibunya ke pembicaraan yang netral karena ia
menganggap obrolan ini dapat memicu konflik. Untuk strategi discourse management, data
menunjukkan bahwa ibu merupakan pihak yang seringkali berinisiatif memunculkan topik-topik
obrolan dan mengontrol isi dari percakaan tersebut. Secara umum, ibu dan anak ini
menggunakan strategi kontrol hubungan interpersonal yang positif selama interaksinya. Jadi
dapat disimpulkan bahwa indentifikasi kelompok anak dengan multiras merupakan kelompok
yang cepat berubah dimana anggota kelompoknya terlihat berubah-ubah antara menjadi seorang
yang monoras dan multiras tergantung pada konteks interaksi yang terjadi. Studi pendahuluan ini
memberikan indikasi bahwa teori akomodasi komunikasi dapat memberikan kerangka yang
berguna untuk menganalisis bagaimana keanggotaan kelompok sosial mempengaruhi peran dari
anggota-anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Hal ini disebabkan karena teori ini
memberikan kategorisasi strategi-strategi yang relevan yang digunakan oleh anak multiras dalam
menyeimbangkan hubungannya dengan ibunya yang monoras dan juga dengan keluarga dari
pihak ayahnya.

Anda mungkin juga menyukai