Resume/Summary/Ringkasan:
Anjing Golden retriever dengan bobot badan 31 kg dan umur tiga tahun
datang ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan IPB dengan gejala tidak mau makan,
nyeri abdomen muntah dan konstipasi. Menurut owner, hewan tesebut sering
dilepas dan diberi pakan berupa daging yang masih bertulang dengan tekstur
keras. Pemeriksaan klinis hewan menunjukkan suhu normal, membran mukosa
anemis dan nyeri saat ditekan bagian abdomen. Profil darah menunjukkan
peningkatan jumlah leukosit, penurunan jumlah eritrosit dan hemoglobin.
Sebelum dilakukan pengambilan gambar anjing diberikan diazepam
dengan dosis 5 mg/kg peroral sebagai sedatif untuk pemeriksaan radiografi tanpa
kontras dan pemeriksaan radiografi dengan kontras menggunakan iohexol dengan
dosis 0,5-1 ml/kg bobot badan yang dilarutkan kedalam salin steril sampai
jumlahnya menjadi 3 mg/kg bobot badan. Pengambilan gambar hewan dengan
posisi ventral dorsal dan lateral hasil pemeriksaan radiografi menunjukkan ada
benda asing di duodenum karena adanya peningkatan opasitas menjadi
radioopaque, sedangkan pemeriksaan radiografi dengan bahan kontras
menunjukkan bahan kontras masih ada di gastrium pada menit ke-15 dan 45
setelah pemberian iohexol. Obstruksi usus halus menyebabkan bahan kontras
tidak dapat melaju ke bagian usus besar sehingga bahan kontras mengendap di
gastrium dan sebagian di intestinal jumlahnya berkurang setelah menit 45 setelah
pemberian akibat absorpsi.
Gambar 1. Hasil foto x-ray area abdomen posisi hewan ventro-dorsal menunjukkan benda asing
(garis kotak putih) pada bagian intestinal (a), bahan kontras (garis bulat putih) masih mengendap
di gastrium 15 menit setelah pemberian dengan posisi hewan lateral (b), bahan kontras (garis
bulat putih) masih mengendap di gastrium 45 menit setelah pemberian dengan posisi hewan
lateral (c).
Kasus hewan yang menelan benda asing sering terjadi. Menurut literatur
adanya benda asing menyebabkan gejala obstruksi sedangkan benda tajam
menyebabkan perforasi saluran pencernaan dengan gejala peritonitis. Benda asing
yang dicerna oleh gastrium akan melewati sfingter pilorus dan masuk ke lumen
terkecil duodenum distal dan jejenum proksimal. Anjing menunjukkan gejala
muntah, regurgitasi pakan, anoreksia, lesu dan nyeri abdomen. Pemeriksaan
radiografi banyak kasus benda asing di esofagus, gastrium, usus halus dan usus
besar. Benda asing tersebut menunjukkan kan peningkatan opasitas menjadi
radioopaque. Kasus obstruksi usus pada anjing akibat mengkonsumsi pakan
keras. Enterotomi pada anjing untuk mengangkat benda asing yang menyebabkan
obstruksi usus. Enterotomi adalah suatu tindakan penyayatan pada usus baik usus
halus maupun usus besar yang mengalami gangguan penyempitan atau karena
adanya benda asing ( tulang keras, kaca, kawat, besi, dan rambut).
Jika benda asing tersebut berada di esofagus bagian distal dan proksimal
sampai gastrium dapat dilakukan laparoskopi untuk membantu mengambil benda
asing tersebut. Ultrasonografi kurang membantu dalam kasus benda asing di
saluran intestinal karena tidak dapat menunjukkan lokasi benda asing. Untuk
menghindari kasus benda asing pada hewan dapat dilakukan dengan tidak
memberikan pakan yang mengandung tulang pada hewan kesayangan.
Sumber:
Erwin, Rusli, Amiruddin, Noviana D, Soesatyoratih RR, Fitri AD, Siallagan SF.
2018. Penanganan obstruksi duodenum pada anjing: laporan kasus. Jurnal
Veteriner. 19 (1); 137-142.