Oleh:
Gelombang 21 J
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2022
PENDAHULUAN
Prolapses rectum merupakan suatu kondisi keluarnya satu atau lebih lapisan rectum
melalui officium ani yang dapat terjadi karena neoplasia usus, benda asing, urolitiasis,
konstipasi, hernia perineum, penyakit prostat, distosia, atau operasi sebelumnya di bagian
posterior tubuh, misalnya herniorrhafi perineum. Prolaps rektum sering terjadi pada hewan
muda, dan paling sering dikaitkan dengan infeksi parasit internal yang parah dan diare.
Pengobatan pilihan tergantung pada derajat prolaps, viabilitas jaringan, reducibility,
kronisitas, dan upaya pengobatan sebelumnya. Sebagian besar pasien dengan prolaps rektum
dapat ditangani dengan reduksi manual, jahitan sementara (3 sampai 5 hari), dan pelunak
feses atau diet rendah residu. Yang penting, penyebab yang mendasari harus ditangani untuk
mencegah kekambuhan. Pilihan pengobatan bedah termasuk amputasi dubur dengan reseksi
dan anastomosis untuk kasus non-reduksi/trauma, dan kolopeksi untuk beberapa kekambuhan
REKAM MEDIK
Sinyalemen dan Anamnesis
Seekor anjing Malta jantan yang telah dikebiri dengan berat 2,5 kg yang didapatkan
dari tempat penampungan hewan dengan kondisi mengalami prolapses rektum. Anjing
memiliki riwayat 2 operasi sebelumnya sejak diselamatkan 4 bulan yang lalu namun
prolapses rectum tidak sembuh sepenuhnya, dan kadang-kadang terjadi pendarahan.
Anjing itu menderita dyschezia dan sulit buang air besar, tetapi sebaliknya, cerah dan
waspada, dengan nafsu makan yang baik
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik anjing prolapses rektum memiliki eversi mukosa yang relatif
sehat, dengan panjang -1 cm.
DAFTAR PUSTAKA
Jiyoung P, Changhwan M, Dae-Hyun K, Hae-Beom L, Seong-Mok J. 2022. Case Report:
Laparoscopic colopexy for recurrent rectal prolapse in a Maltese dog. Can Vet J.
63:593–596