LAPORAN KASUS GASTROTOMI

“IMPAKSI LAMBUNG YANG PARAH PADA ANJING LOKAL NIGERIA

BERUSIA 8 TAHUN”

Oleh:

Gelombang 21 J

I Nyoman Surya Tri Hartaputera 2209611043

Aisyah Setyah Ningrum 2209611028

Nur Baiti 2209611024

Matilda Krisnawati 2209611054

Luh Gede Winda Maheswari 2209611012

LABORATORIUM BEDAH DAN RADIOLOGI VETERINER

PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2022
 PENDAHULUAN
Gastrotomi merupakan suatu tindakan pembedahan dengan melakukan insisi pada
dinding lambung sehingga terlihat lumennya. Indikasi dilakukan gastrotomi ialah untuk
mengeluarkan benda asing, memeriksa mukosa lambung yang luka, neoplasma atau
hipertropi, serta untuk tujuan biopsy dan diagnosis. Adanya benda asing dalam lambung
sering terjadi pada anjing karena diet yang tidak baik dan dapat dilihat sebagai temuan
incidental pada radiografi perut jika tidak ada tanda-tanda klinis. Benda asing mungkin
bertanggung jawab atas muntah sekunder akibat obstruksi aliran keluar lambung atau inisiasi
gastritis.
REKAM MEDIK
Sinyalemen dan Anamnesis
Seekor anjing lokal Nigeria berusia 8 tahun, berat badan 10 kg, dikebiri, dilaporkan
dengan keluhan mengalami muntah intermiten kronis, off feed dan wasting progresif
diperhatikan sekitar dua bulan sebelum pemeriksaan. Anjing dilaporkan pernah makan bahan
plastik dan rumput. Sudah pernah vaksinasi rabies.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik menunjukkan massa pada perut, anjing mengalami kekurusan dan
kusam, waspada. Mukosa pucat dan CRT >2 detik.

Pemeriksaan Laboratorium
Hasil hematologi menunjukkan PCV 28%. Pada pemeriksaan radiografi terdapat
benda asing pada lambung dan massa impaksi pada perut tampak radiolusen.

Gambar: Radiografi abdomen lateral menunjukkan impaksi

 MATERI DAN METODE
Pre operasi
Pemberian larutan ringer laktat melalui IV kateter juga diberikan Penstrep® (prokain
penisilin 200mg/ml dan dihidrostreptomisin 250 mg/ml) pada 20.000 i.u/kg dan 10mg/kg
masing-masing diberikan sebelumnya operasi. Pasien diberikan premedikasi xylazine pada
1mg/kg im dan atropin pada 0.05mg/kg, iv. Anestesi diinduksi dengan natrium
thiopentone 2,5% pada 10mg/kg iv.
Operasi
Pasien ditempatkan pada posisi dorsal recumbency dengan sand bags disamping dan
menggunakan draped. Insisi kulit sepanjang 9 cm ventral mid-kranial dibuat dari xiphoid
ke bawah umbilikus melalui linea alba. Abdomen dengan lembut dieksteriorisasi dan
distabilkan. Insisi lambung sekitar 6 cm pada bagian yang sedikit terdapat pembuluh darah
dari serosa ke mukosa. 350 gram bahan benda asing yang tidak dapat dicerna dikeluarkan.
Gastrotomi ditutup dalam dua lapisan mukosa dan serosa secara terpisah menggunakan
asam poliglikolat (PGA-Ethicon® ) dengan pola jahitan lamber di atasnya dengan cushing.
Penutupan linea alba dilakukan dengan chromic catgut ukuran 0, dengan pola jahitan
terputus sederhana, lapisan subkutan ditutup menggunakan pola jahitan subkutikuler
dengan chromic catgut ukuran 1/0, dan kulit ditutup dengan nilon ukuran 0, menggunakan
pola jahitan terputus sederhana matras horizontal. Kemudian ditutupi dengan perban kasa
steril dan berikan plester perekat.

Gambar: Insisi lambung memperlihatkan benda asing dalam lambung (kiri); pola jahitan
terputus sederhana matras horizontal (kanan)
Pascaoperasi
Pemulihan dari anestesi berjalan lancar dan pasien dirawat di rumah sakit selama 7
hari dimana perawatan pasca operasi dilakukan. Pasien itu juga dirawat dengan dekstrosa
saline 5% pada 25 tetes/menit iv selama 2 hari. Kemudian mulai dari 8 jam post operasi
pasien diberikan kombinasi penisilin/streptomisin selama tujuh hari, iron dextran 10%
pada 10mg/kg untuk hemopoiesis dan piroksikam pada 0.3mg/kg sebagai analgesik.
Jahitan kulit dilepas pada hari ke-12 pasca operasi. Pasien pulih sepenuhnya dan berbobot
18 kg lima bulan setelah gastrotomi.

DAFTAR PUSTAKA
Mshelia CP, Adeyanju JB, Abubakar AA, Yakubu AS, Jibril A, Kolo MY, Garba S, Jibrin
MS, Balami AG. 2017. Severe Gastric Impaction in an 8-Year-Old Nigerian Local
Dog. Sokoto Journal of Veterinary Sciences. 13 (1)