Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN WAHANA KLINIK

STASE KERUMAHSAKITAN

Oleh:

Kelompok 20A

Adrian Hasan Rahmatullah 2109612013


Luh Ayu Yasendra Distira 2109712014
Ni Putu Tessa Arsaning Rahayu 2109612021
Ketut Novi Kusmayani 2109612039
Jeremy Christian Luwis 2109612041

LABORATORIUM KERUMAHSAKITAN VETERINER


PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan “Laporan Kegiatan
Wahana Klinik” Stase Kerumahsakitan. Tak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan tulisan ini.

Laporan kegiatan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Stase Kerumahsakitan,
Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu
atas segala kekurangannya penyusun memohon maaf. Kritik dan saran penyusun terima dalam
rangka lebih menyempurnakan kembali laporan yang penulis buat dan diharapkan dapat menjadi
ilmu yang berguna bagi yang membacanya. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat dan dapat menambah wawasan bagi para pembacanya. Sekali lagi, penulis ucapkan terima
kasih.

Denpasar11 Februari 2023


Hormat kami,

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stase kerumahsakitan merupakan program profesi kedokteran hewan untuk terjun
langsung dalam menghadapi klien dengan berkomunikasi mengenai kondisi pasien yang
datang ke klinik hewan atau ke rumah sakit hewan untuk dapat melakukan pemeriksaan
maupun penanganan tindakan medis yang dilakukan oleh dokter hewan. Stase kerumahsakitan
mengajarkan mahasiswa PPDH untuk dapat melakukan diagnosa penyakit berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan penunjang.
Pada saat ini tren dalam memelihara hewan di kalangan masyarakat kian meningkat.
Berbagai macam alasan dari masyarakat memilih untuk memelihara hewan salah satunya
adalah manfaat terhadap manusia, mulai dari kebutuhan sosial hingga kesehatan mental dari
pemilik hewan itu sendiri. Selain itu, memelihara hewan dapat dijadikan sebagai anggota
keluarga atau hobi. Maka dari itu, dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang memiliki
hewan kesayangan, maka akan meningkat juga permintaan dari pemilik hewan terhadap
pelayanan dari tenaga kerja medis, pet shop, hingga toko-toko yang menyediakan kebutuhan
kesehatan hewan lainnya. Melihat salah satu potensi pasar dari perkembangan pemilik hewan
yang begitu pesat, banyak dokter hewan yang sudah mulai mendirikan klinik hewan swasta
sendiri.
Mahasiswa PPDH mendapat kesempatan untuk dapat belajar dan meningkatkan ilmu
dalam bidang kedokteran hewan yaitu dengan melaksanakan kegiatan wahana klinik. Klinik
hewan yang dirujuk yaitu di Listriani Vet Care dan Semer Vet Care. Pada klinik hewan ini
tidak hanya melayani pemeriksaan dan pengobatan, tetapi melayani juga vaksinasi, rawat inap,
boarding dan menjual kebutuhan hewan peliharaan lainnya. Pada kegiatan wahana klinik
penulis dapat mempelajari kegiatan manajemen kerumahsakitan dari tanggal 30 Januari 2023
- 4 Februari 2023.

1.2 Tujuan
Untuk mempelajari manajemen kerumahsakitan yang terdapat di Klinik Hewan Listriani
Vet Care dan Semer Vet Care berupa manajemen pasien rawat jalan (pasien datang),
manajemen obat, manajemen pasien rawat inap (isolasi), manajemen pasien rawat inap (non
infeksius), dan manajemen hygiene.
1.3 Manfaat
Diharapkan melalui kegiatan wahana klinik kali ini, penulis dapat belajar manajemen
pasien rawat jalan (pasien datang), manajemen obat, manajemen pasien rawat inap (isolasi),
manajemen pasien rawat inap (non infeksius), dan manajemen hygiene di Klinik Hewan
Listriani Vet Care dan Semer Vet Care
BAB II

METODE KEGIATAN

2.1 Tempat Kegiatan Wahana Klinik


Kegiatan ini akan di laksanakan dimulai pada tanggal 30 Januari 2023 - 4 Februari 2023.
Adapun lokasi kegiatan wahana klinik bertempatan di Klinik Hewan Listriani Vet Care
(Veterinary Clinic) yang beralamat di Jl. Tukad Balian No.882, Renon, Denpasar Selatan, Kota
Denpasar, Bali 80227 dan Semer Vet Care yang beralamat di Jl. Raya Semer Dukuh Sari
Kerobokan No.170, Kerobokan Kelod, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361.

2.2 Pelaksanaan Kegiatan Wahana Klinik


Kegiatan ini dilakukan dengan mengikuti manajemen klinik yaitu manajemen konsultasi,
manajemen laboratorium, dan manajemen rawat inap. Pada manajemen konsultasi mahasiswa
berfokus dalam memperhatikan dokter hewan bagaimana menyapa klien, mengisi data ambulator,
berkomunikasi dan mengedukasi tentang keluhan pasien. Manajemen laboratorium mahasiswa
belajar bagaimana menerima sampel, melakukan pemeriksaan sampel dan menyampaikan hasil
pemeriksaan sampel. Sedangkan manajemen rawat inap mahasiswa belajar menerima pasien rawat
inap baru, menyampaikan pasien saat kunjungan owner, melakukan update pada pasien rawat inap
dan persiapan pasien yang pulang.

2.3 Peserta Kegiatan Wahana Klinik


Peserta kegiatan wahana klinik ini adalah mahasiswa koas gelombang XX kelompok 20A yang
beranggotakan lima orang, yaitu:

1. Adrian Hasan Rahmatullah 2109612013


2. Luh Ayu Yasendra Distira 2109612014
3. Ni Putu Tessa Arsaning Rahayu 2109612021
4. Ketut Novi Kusmayani 2109612039
5. Jeremy Christian Luwis 2109612041
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Manajemen Pasien


3.1.1 Kasus di Listriani Vet
Berikut merupakan kasus-kasus yang kami temui selama berkegiatan wahana klinik di Listriani
Vet Care dan Semer Vet Care, antara lain sebagai berikut
Kasus 1 :
 Nama Hewan : Meggy
 Jenis Hewan : Kucing
 Ras : Lokal
 Umur Hewan : 2 Tahun
 Warna bulu : Orange-putih-abu-abu
 Nama Pemilik : Melinda
 Berat badan : 3 Kg
 Pada tanggal 1 Februari 2023, kucing Meggy datang untuk akan dilakukan
Ovariohysterectomy. Tetapi owner mengatakan kemungkinan kucing Meggy sedang
bunting dilihat dari perutnya yang semakian membesar, untuk memastikan kondisi tersebut
harus dilakukan pemeriksaan USG pada kucing Meggy. Saat dilakukan pemeriksaan USG
ditemukan ada 2 detak jantung dari janin tersebut. Kemudian owner tetap meminta untuk
dilakukan Ovariohysterectomy dikarenakan kucing Meggy untuk saat ini juga masih
menyusui. Setelah pemeriksaan fisik, keadaan kesehatan umum hewan dalam keadaan
normal dengan suhu 38,4OC. Keesokan harinya dilakukan operasi Ovariohysterectomy
dengan melakukan tindakan aborsi pasa ketiga anak tersebut. Pasca post-operasi, kucing
Meggy dalam keadaan stabil dan di perbolehkan pulang setalah 2 hari menjalani rawat
inap.
Gambar 1. Ketiga anak dari kucing Meggy
Kasus 2 :
 Nama Hewan : Goldie
 Jenis Hewan : Anjing
 Ras : Golden Retriever
 Umur : 1,5 tahun
 Warna Rambut : Coklat Keemasan
 Berat Badan : 40 Kg
 Pada tanggal 30 Januari hewan datang ke klinik dengan keluhan buang air kecil bercampur
darah dan jumlah urin sedikit – sedikit. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik hewan
menunjukkan suhu 39oC, turgor cepat, CRT normal, respirasi normal, dan pulsus normal.
Setelah dilakukan palpasi di bagian abdomen, dokter hewan di LVC menyarankan kepada
pemilik untuk dilakukan pemeriksaan X-Ray untuk meneguhkan diagnose. Setelah
dilakukan X- Ray, terlihat pada uretra dan VU anjing Goldie terdapat massa radiopaque
yang diduga merupakan urolith. Dokter hewan di LVC menyarankan kepada pemilik untuk
dilakukan pembedahan cystotomy untuk mengeluarkan urolith pada saluran kencing anjing
Goldie. Prosedur pembedahan Cystotomy dan Urethrotomy dilakukan pada tanggal 30
Januari pukul 12.00 dan selesai pukul 15.00 WITA. Selain dilakukan pembedahan
Cystotomy dan Urethrotomy, pemilik juga meminta untuk dilakukan kastrasi ablasi pada
anjing Goldie. Pascaoperasi anjing Goldie dirawat inap selama 7 hari dan terus dipantau
untuk perkembangan kondisi dan perkembangan luka pasca operasi nya.
Gambar 2. Proses pembedahan Cystotomy dan Urethrotomy
Kasus 3 :

 Nama Hewan : Gipsy


 Jenis Hewan : Kucing
 Ras : Lokal
 Umur Hewan : 2 Tahun
 Warna bulu : Putih loreng
 Nama Pemilik :Iintan
 Berat badan : 4 kg
 Pada tanggal 1 Februari 2023, kucing Gipsy datang ke klinik Semer Vet Care untuk
pemeriksaan general. Namun owner kucing Gipsy memiliki keluhan bahwa kesulitan
dalam urinasi. Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan Biokimia Darah untuk
mengetahui kinerja organ-organ tubuh kucing, USG dan X-Ray pada kucing. Saat
dilakukan pemeriksaan USG ditemukan Vesica urinaria yang bersih tidak adanya benda
asing ataupun peradangan, lalu dokter menyarankan juga melakukan X-Ray pada kucing
Gipsy. Pada pemeriksaan X-Ray ditemukan salah satu ginjal Gipsy mengalami
pembesaran. Diagnosa sementara yang ditetapkan yaitu mengalami Chronic Kidney
Disease.

Gambar 3. Pemeriksaan USG pada kucing Gipsy


Kasus 4 :

 Nama Hewan : Blacky


 Jenis Hewan : Anjing
 Ras : Lokal
 Umur : 3 tahun
 Warna Rambut : Hitam
 Berat Badan : 18 Kg
 Pada tanggal 1 februari 2023 anjing bernama Blacky berjenis kelamin jantan, berumur 3
tahun datang ke klinik dengan keluhan terdapat luka pada bagian wajah, akibat dari
perkelahian dengan saudaranya karena berebut tempat makan, dokter menyarankan
pemeriksaan darah sebelum melakukan tindakan pembedahan, lalu dokter melakukan
tindakan penjahitan pada bagian wajah yang terdapat luka. Dengan anastesi xylazin &
medetin, dengan teknik jahitan subticular pada bagian endodermis dengan benang
absorable dan jahitan terputus pada bagian luar dengan benang non-absorable lalu di
berikan bioplacenton pada bagian topikal lalu di tutup, lalu di injek antibiotik cefotaxim
dan injeksi antimedetin lalu di obeservasi kembali pada hari ke 7 dan pembukaan jahitan.

Gambar 4. Hewan dalam kondisi teranastesi


Kasus 5 :

 Nama Hewan : Moci


 Jenis Hewan : Kucing
 Ras : Persia
 Umur : 4 tahun
 Warna Rambut : Putih, hitam & orange
 Berat Badan : 3 Kg
 Pada tanggal 31 januari 2023 hewan bernama moci berjenis kelamin betina berumur 4
tahun datang ke klinik untuk di Ovariohisterectomy, lalu hewan di sarankan pemeriksaan
cek darah terlebih dahulu sebelum di operasi, anastesi menggunakan xyla dan medetin dan
benang yang di gunakan adalah benang vicryl dan non absorable silk, lalu pada saat di
operasi ternyata terdapat kista ovarium, lalu di lakukan tindakan pengangkatan kista
bersamaan dengan tindakan ovariohisterectomy setelah itu injeksi antibiotik cefotaxim dan
injeksi anti inflamasi dexamethasone dan di observasi kembali setelah 7 hari setelah
operasi.

Gambar 5. Proses operasi Ovariohisterectomy


3.1.2 Manajemen Rawat Inap

- melakukan update kucing Rimba rawat inap (Suhu: 38,3oC, pee normal, poo normal, turgor
normal, tidak ada muntah, makan dan minum banyak, kondisi aktif dan manja)

- melakukan update kucing Orange rawat inap (Suhu : 38 oC, pee normal, poo normal, turgor
normal, tidak ada muntah, makan dan minum banyak, kondisi aktif dan sedikit waspada)

3.1.3 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 6. Kucing Buntut setelah Gambar 7. Anjing Goldie setelah


menjalani operasi hernia menjalani operasi Cystotomy dan
umbilicalis Urethrotomy
Gambar 8. Anjing Jack setelah menjalani operasi kastrasi

Gambar 9. Tempar rawat inap di ruang Laboratorium


(lantai 1 Listriani Vet Care)
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Melalui kegiatan wahana klinik ini, kami terbagi menjadi dua wahana klinik yaitu Listriani
Vet Care dan Semer Vet Care, kami mempelajari tentang manajemen sebuah klinik hewan,
didalamnya terdapat beberapa poin penting yang harus dipelajari yaitu seperti manajemen front
office, manajemen pasien rawat jalan, manajemen obat, manajemen pasien rawat inap isolasi dan
non infeksius, dan manajemen hygiene. Pada klinik Listriani Vet Care terdapat tiga shift, shift
pagi, shift siang & shift malam. Shift pagi dilaksanakan pada pukul 09.00-18.00 WITA dan shift
siang dilaksanakan dari pukul 11.00-20.00 WITA, dan shift malam dari pukul 20.00-06.00 WIB.
Dimana untuk shift pagi dilakukan pada bagian laboratorium, shift siang pada bagian rawat inap,
dan shift malam pada bagian rawat inap, lalu di Semer Vet Care dari pukul 09.00-18.00 WITA
dengan pembagian tempatnya pada bagian lantai bawah adalah ruang pemeriksaan dan ruang
laboratrium lalu pada lantai atas ruang rawat inap dan ruang bedah, Selain itu sistem penerimaan
pasien Listriani Vet Care dan Semer Vet Care menggunakan sistem appointment dan emergency
sehingga penerimaan pasien lebih terjadwal.

4.2 Saran

Sebaiknya mahasiswa koas aktif dalam melakukan kegiatan wahana klinik, sehingga
diperlukan inisiatif dan sikap siap membantu dalam melaksanakan kegiatan sebagai calon dokter
hewan dalam mengelola sebuah klinik agar pembelajaran manajemen klinik didapatkan secara
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai