Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN WAHANA KLINIK

STASE KERUMAHSAKITAN

Oleh:

Kelompok 21 E

Feren Salsabila Islamiati 2209611010

Ainaya Luthfi Anindya 2209611016

I Wayan Chandra Dharmawan 2209611045

Adinda 2209611064

Fazral Anshari Berutu 2209611073

LABORATORIUM KERUMAHSAKITAN VETERINER

PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan “Laporan
Kegiatan Wahana Klinik” Stase Kerumahsakitan. Tak lupa juga penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan tulisan ini.

Laporan kegiatan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Stase Kerumahsakitan,
Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena
itu atas segala kekurangannya penyusun memohon maaf. Kritik dan saran penyusun terima
dalam rangka lebih menyempurnakan kembali laporan yang penulis buat dan diharapkan dapat
menjadi ilmu yang berguna bagi yang membacanya. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat
memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan bagi para pembacanya. Sekali lagi, penulis
ucapkan terima kasih.

Denpasar, 27 November 2022

Hormat kami,

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi pada masa kini berkembang pesat, pemanfaatan


teknologi informasi pun kini sudah mencangkup kedalam segala aspek dan bidang kehidupan.
Dengan pemanfaatan teknologi informasi ini membuat segala pekerjaan akan menjadi lebih
mudah dan lebih cepat untuk dilakukan. Selain lebih mudah dan cepat, pemanfaatan teknologi
informasi juga meningkatkan kualitas dan keakuratan informasi yang dihasilkan.

Tren memelihara hewan di kalangan masyarakat saat ini kian meningkat, berbagai
macam alasan masyarakat memilih untuk memiliki hewan peliharaan salah satunya ialah
manfaatnya terhadap manusia, mulai dari segi kesehatan, kebutuhan sosial hingga kesehatan
mental dari pemilik hewan tersebut. Selain dari manfaatnya, ada juga manusia yang memutuskan
untuk memelihara hewan untuk menjadikannya sebagai anggota keluarga, atau sekedar
kegemarannya saja dalam memelihara binatang. Dengan semakin meningkatnya jumlah
masyarakat yang memiliki hewan peliharan, maka akan semakin meningkatkan permintaan dari
pemilik hewan terhadap pelayanan tenaga kerja medis, tempat penitipan hewan, tempat
grooming hewan hingga toko – toko yang menjual kebutuhan hewan peliharaan, mulai dari
makanan, alat bermain, kandang, hingga vitamin untuk menjaga kesehatan dari hewan
peliharaan. Melihat salah satu potensi pasar dari perkembangan pemilik hewan yang begitu
pesat, kini banyak dokter hewan yang sudah mulai mendirikan klinik hewan swasta sendiri.

Salah satu cara bagi mahasiswa PPDH untuk dapat belajar dan meningkatkan ilmu dalam
bidang kedokteran hewan yaitu dengan melaksanakan kegiatan wahana klinik. Klinik hewan
Kedonganan Veterinary merupakan salah satu klinik hewan swasta yang beralamatkan di l. Batas
Kauh No.8B, Kedonganan, Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Pada klinik hewan ini tidak
hanya melayani pemeriksaan dan pengoperasian hewan saja, melainkan melayani grooming,
vaksinasi, rawat inap, penitipan hewan, dan menjual kebutuhan hewan peliharaan. Pada kegiatan
wahana klinik ini penulis dapat mempelajari kegiatan manajemen kerumahsakitan dari tanggal
21 – 26 November 2022.

3
1.2 Tujuan

Untuk mempelajari manajemen kerumahsakitan yang terdapat di Klinik Hewan


Kedonganan Veterinary, berupa manajemen front office, manajemen pasien rawat jalan (pasien
datang), manajemen obat, manajemen pasien rawat inap (isolasi), manajemen pasien rawat inap
(non infeksius), dan manajemen hygiene.

1.3 Manfaat

Diharapkan melalui kegiatan wahana klinik kali ini, penulis dapat belajar manajemen
front office, manajemen pasien rawat jalan, manajemen obat, manajemen pasien rawat inap
(isolasi), manajemen pasien rawat jalan (non infeksius), dan manajemen hygiene di Klinik
Hewan Kedonganan Veterinary.

4
BAB II

METODE KEGIATAN

2.1 Tempat Kegiatan Wahana Klinik

Kegiatan ini akan di laksanakan mulai tanggal 21 November sampai dengan 26


November 2022. Adapun lokasi kegiatan wahana klinik bertempat di Klinik Hewan Kedonganan
Veterinary yang beralamat di jl. Bantas Kauh No.8 B Kedonganan, Badung, Bali 80361.

2.2 Pelaksanaan Kegiatan Wahana Klinik

Kegiatan ini dilakukan dengan mengikuti manajemen klinik yaitu mnajemen konsul,
manajemen laboratorium, dan manajemen rawat inap. Pada manajemen konsul mahasiswa
befokus meperhatikan dokter hewan bagaimana menyapa klien, membuka data ambulator,
berkomunikasi dan edukasi tentang keluhan pasien. Manajemen laboratorium mahasiswa belajar
bagaimana menerima sampel, melakukan pemeriksaan sampel, dan meyampaikan hasil
pemeriksaan. Mmanajemen rawat inap mahasiswa belajar menerima pasien rawat inap baru,
menyiapakn pasien saat kunjungan owner, melakukan update pada pasien serta persiapan pulang
pasien.

2.3 Peserta Kegiatan Wahana Klinik

Peserta kegiatan wahana klinik ini adalah mahasiswa koas gelombang XXI kelompok
21E yang beranggotakan lima orang, yaitu:

1. Feren Salsabila Islamiati 2209611010


2. Ainaya Luthfi Anindya 2209611016
3. I Wayan Chandra Dharmawan 2209611045
4. Adinda 2209611064
5. Fazral Anshari Berutu 2209611073

5
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Manajemen Pasien

3.1.1. Kasus di Kedonganan Vet


Berikut merupakan kasus-kasus yang kami temui selama berkegiatan wahana klinik di
Kedonganan Veterinary, antara lain sebagai berikut:
 Kasus 1 :
 Nama Hewan : Chili
 Jenis Hewan : Kucing
 Ras : Himalaya
 Umur Hewan : 1 Tahun 3 Bulan
 Warna bulu : Coklat
 Nama Pemilik : Stefani
 Berat badan : 2.5 Kg
 Pada tanggal 24 November hewan datang untuk check up pasca pengobatan jamur.
Setelah pemeriksaan fisik keadaan kesehatan umum hewan dalam keadaan normal
dengan suhu badan 38.4o C namun ditemukan masih ada lesi jamur pada kulit hewan.
Pengobatan sebelumnya yaitu dengan itraconazole dan prednisolone. Selama 6 minggu
terkahir sudah check up sebanyak 3 kali setiap 2 minggu. Namun jamur masih ada pada
hewan. Pada chek up kali ini owner menyarankan pengobatan salep sehingga diberikan
ketoconazole cream dan fish oil. Dokter juga menyarankan untuk membotakkan rambut
kucing secara menyeluruh dan memandikan kucing dengan sampo sebasol. Selain itu
diberi saran untuk menjaga sanitasi kandang atau area kucing berada.

Gambar 1. Lesi jamur pada kucing saat pemeriksaan fisik

6
 Kasus 2 :
 Nama hewan : Waffle
 Jenis hewan : Anjing
 Ras : Pug
 Umur hewan : 6 Bulan
 Warna bulu : Coklat
 Nama pemilik : Keke
 Berat badan : 3,9 kg
 Tanggal 22 November 2022 pasien datang untuk cek mata. Setelah pemeriksaan fisik
suhu 38,9oC. Detak jantung 120/menit. Respirasi 44/menit. Makan minum normal. Pup
pee normal. Terlihat mata kiri dibagian kornea ada luka dalam. Pupil mata biru keunguan.
Agak bengkak. Respon pupil tidak ada, respon manace ada , sklera kemerahan, palpasi
terasa sakit. Mata kanan ada sedikit ulcer , tetapi tidak bengkak. Anjing di diagnosa
Corneal ulcer di mata kiri dan kanan. Pengobatan yang dilakukan Fluorsceint test yang
menggunakan pewarna orange (fluorescein) dan cahaya biru untuk mendeteksi benda
asing di mata. Tes ini juga dapat mendeteksi kerusakan pada epitel kornea, permukaan
luar mata. Dan menggunakan obat tetes mata ASED 1 jam sekali 1 tetes mata kiri dan
kanan selama 7 hari , Cendo tropin 0,5 % 2 kali sehari (pagi dan sore) 1 tetes mata kiri
dan kanan. Untuk obat oral pemberian antibiotik Amoxicillin 2x 1/4 tablet dan Rymadil 2
x 1/2 tab selama 7 hari ( jam 13.00 sama 23.00 ). Pasien disarankan untuk dirawat inap
agar pemberian obat bisa diawasi oleh dokter hewan.

 Kasus 3 :
 Nama Hewan : Charlie
 Jenis Hewan : Anjing
 Ras : Poodle
 Usia Hewan : 3 Bulan
 Warna Bulu : Putih
 Nama Pemilik : Andrea
 Berat badan : 3,55 kg , Suhu : 39,7

7
 Pada tanggal 23 November 2022 Hewan datang dengan gejala batuk-batuk sudah 3 atau 4
hari, batuk cukup sering, batuk kering. Pada saat dilakukan palpasi pada trakea tidak ada
batuk. Makan masih normal. Namun , terdapat pustule pada daerah abdomen, pustule
tidak terlalu banyak, pustule berwarna merah, ada beberapa pustule yang sudah pecah,
ada hard pad, dan eyes discharge. Dicurigai anjing terkena canine distemper virus.
Kemudian dilakukan pemeriksaan test kit distemper, dan hasilnya positif. Hewan di rawat
inapkan untuk diberikan treatment dalam pengawasan dokter yaitu dengan memberikan
treatment menggunakan terapi simptomatik dan terapi suportif yaitu pemberian
Cefotaxime dengan dosis pemberian 1,4 ml sebagai antibiotik broad spectrum diberikan
secara IV sebanyak 2 kali sehari setiap 8 jam, kemudian memberikan terapi suportif
seperti Vitamin C dengan dosis pemberian 0,4 Viamin 34 dengan dosis pemberian 5m
diberikan secara IV dan Biodin 0,4 ml secara SC, juga diberikan obat batuk oral yaitu
Obida 3ml.

 Kasus 4 :
 Nama Hewan : Romeo
 Jenis Hewan : Anjing
 Ras : Balimix
 Usia Hewan : 11 Bulan
 Warna Bulu : Tiger
 Nama Pemilik : Maria
 Berat badan : 10,6 kg , Suhu : 39,40C
 Pada tanggal 19 November 2022 anjing datang dalam kondisi kejang, hipersalivasi,
lemas, dengan respon pupil dilatasi dan gum pale. Ada muntah dan diare saat di klinik.
Owner mengatakan anjing diracun benda asing berbentuk bulat berwarna hitam. Hasil
pemeriksaan darah lengkap menunjukkan penurunan platelet. Dicurigai anjing mengalami
keracunan sehingga diberikan penanganan darurat (emergency) berupa injeksi kombinasi
Dexamethasone dan Veterdryl 0,8ml + 1ml IM, Infus Ringer Laktat, Atropin 0,5ml IV,
Xylazine 0,8ml IM, Vit K 2 x 1ml IV, Penstrep 1ml SC, serta Norit PO sebanyak 6 buah.
Pasien selanjutnya dirawat inap selama 2 hari kedepan. Kondisi pasien di hari kedua

8
(20/11/2022) suhu 38,40C, anjing terlihat sudah aktif, namun waspada dengan kondisi
sekitar. Anjing mau makan dan minum, tidak ada muntah, tidak ada kejang, tidak ada
poo/diare, ada pee dengan konsistensi kuning normal, tidak ada hipersalivasi dan tidak
gemetar. Turgor normal, gum pink, serta cermin hidung lembab. Pengobatan yang
diberikan pada hari kedua berupa Infus RL, Penstrep 1ml SC,dan Vit K 2 x 1ml IV.
Pasien menunjukkan progres semakin membaik, dihari ketiga (21/11/2022) suhu 38,8 0C,
pengobatan yang diberikan berupa Amoxicillin 2 x ½ tab PO dan Biodin 1ml SC, pasien
sudah aktif, tidak ada kejang, tidak ada muntah, tidak ada mencret, nafsu makan membaik
dan sorenya sudah bisa dijemput oleh owner.

 Kasus 5 :
 Nama Hewan : Latte
 Jenis Hewan : Kucing
 Ras : Lokal
 Umur Hewan : 1 tahun
 Warna Bulu : Abu-abu, hitam
 Nama Pemilik : Martin
 Berat Badan : 2,5 kg
 Suhu : 37,4 oC
 Heart rate : Normal
 Respirasi : Normal
 Pada hari Jumat, 25 November 2022, Kucing datang ke klinik dengan keluhan sudah semingguan
tidak mau makan, sempat muntah, poo normal, sudah vaksinasi namun pemilik hewan tidak ingat
kapan terakhir pemberian obat cacing, kondisi lemas, masih responsive, turgor lambat, dan
mukosa pucat. Tindakan yang dilakukan berupa Compelete Blood Count (CBC), dimana hasil
dari CBC Test didapatkan hasil bahwa WBC meningkat, Granulosit meningkat, RBC menurun,
Hemoglobin menurun, Hematokrit menurun dan Platelet menurun sehingga kucing Latte
diindikasikan adanya infeksi dan anemia. Untuk mengevaluasi dan melihat kondisi dari sel darah
maka dilanjutkan dengan melakukan blood smear (Apus darah). Berdasarkan hasil pemeriksaan
blood smear di bawah mikroskop, ditemukannya parasite darah yaitu bakteri Haemobartonella

9
felis atau Mycoplasma haemofelis (Gambar 3). Pengobatan yang diberikan yaitu infus, viamin,
antel dog ¼ tablet, Doxycyclin 0,2 ml secara intramuskuler, Biodin 0,5 ml secara subcutan,
Fufang 2x2 ml/3 botol dan diberikan heater. Kondisi perkembangan kucing Latte pasca
pengobatan pada sore hari tanggal 25 November 2022 didapatkan hasil bahwa kucing Latte mau
makan sedikit dengan diberikan pakan Nature Bridge, namun kucing masih belum mau minum.
Pee normal, tidak ada poo dan tidak ada muntah serta suhu 38,2 oC. Pada hari Sabtu, 26
November 2022, kondisi kucing Latte sudah cukup aktif, makan lahap, namun belum mau
minum, turgor kulit agak lambat, mukosa pucat, pee normal, belum ada poo, belum muntah dan
suhu 38,3 oC. Rencana pengobatan masih akan diberikan selama 6 hari kedepan hingga kondisi
kucing kembali stabil.

Gambar 2. Preparat Apus Darah Kucing Latte

Gambar 3. Hasil pemeriksaan blood smear dibawah mikroskop ditemukannya bakteri


Mycoplasma haemofelis pada sel darah merah kucing Latte (Panah biru).

10
 Kasus 6 :

Pada tanggal 20 November 2022 anjing bernama Momo berjenis kelamin betina dengan BB 3,9
Kg sudah divaksin dan diberikan obat cacing datang dengan keluhan anjing tidak mau makan.
Anjing didiagnosa terinfeksi parasit darah anaplasma dan ehrlicia canis setelah melakukan
pemeriksaan darah lengkap dan melakukan test kit. Dikarenakan owner dari momo tidak ingin
anjingnya dirawat inap maka pengobatan yang diberikan imidox carb 0,2 ml secara subcutan dan
doxycycline selama 2 minggu. Dikeesokan harinya owner momo kembali datang ke klinik
dengan keluhan tidak bisa memberikan pakan kepada momo, oleh karena itu tindakan yang
diambil yaitu dengan rawat inap dan penginfusan dengan larutan Nacl. Obat tambahan yang
diberikan berupa fufang dan biodin.

 Kasus 7

Pada tanggal 25 November 2022, kucing bernama Bounty dengan ras himalaya berjenis kelamin
betina dengan berat 3,8 Kg sudah divaksin dan diberikan obat cacing datang dengan keluhan
luka dibagian hidung dan dahi. Setelah dilakukan uji sitologi, diketahui luka di dahi disebabkan
jamur Curvulatis. Hewan kemudian diberi treatment berupa pembersihan luka menggunakan
kain kassa yang diberi betadine dan Itraconazole 5mg/kg BB satu kali sehari secara PO selama
seminggu. Owner juga disarankan untuk mencukur area lesi jamur dan memisahkan Bounty
dengan hewan peliharaan lainnya.

 Kasus 8

Pada tanggal 20 november 2022 anjing bernama poleng berjenis kelamin jantan, umur 1 tahun,
datang dengan keluhan luka akibat abses di bagian abdomen. 1 bulan sebelumnya dilakukan
operasi pada abses, namun luka tidak mengering dan tetap terakumulasi nanah di area sekitar
insisi abses. Pengobatan yang diberikan berupa pembersihan area abdomen setiap hari dengan
cloreksidine dan iodin. Lalu diolesi bioplasenton. Selain itu diberi obat oral antibiotik
(amoxicillin ½ tab) 2 kali sehari pagi dan sore. Anjing sempat mengalami peningkatan kondisi,
namun pada tanggal 24 November 2022, kondisi anjing tiba-tiba drop dan mengalami kematian
pada sore harinya. Diduga anjing mengalami sepsis.

11
 Kasus 9

Datang tanggal 23 November 2022 kucing bernama choco, umur 1 tahun dengan keluhan lemas,
tidak mau makan, muntah-muntah, dan mencret. dicurigai terkena virus parvo, kemudian
dilakukan test kit parvo dan hasilnya positif. kemudian hewan di rawat inapkan untuk mendapat
treatment yang sesuai dalam pengawasan dokter. treatment yang di berikan yaitu treatmen
simptomatik dan treatmen suportif . treatment simptomatik yang diberikan yaitu cefotaxime
sebagai antibiotik broadspectrum secara IV dan treatment suportif yaitu vitamin C, Viamin 34
dan Biodin. Namun, Choco tidak berhasil bertahan melawan virus panleu dan mati pada tgl 26
November 2022

 Kasus 10

Pada tanggal 24 November hewan bermana poko datang dengan keluhan kulit kekuningan dan
mata kuning. Setelah dilakukan pemeriksaan Dokter menduga hewan menderita jaundice.
Pemilik menolak untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu pemeriksaan darah. Akhirnya
pemilik memutuskan untuk membebaskan Dokter untuk menangani hewannya agar sembuh.
Dokter memberikan doxycyline dan prednisolone selama 2 minggu. Dua minggu kemudian
dokter menyarankan untuk check up. Pemilik menyarankan untuk memandikan hewan di klinik.

Gambar 4. Proses memandikan hewan

12
3.1.2. Manajemen Rawat Inap
 Melakukan update anjing Pino rawat inap (Suhu : 38,7 C, pee normal, poo belum ada,
turgor normal, tidak ada muntah, anjing agak sensitif, di-force feeding ada respon
menelan, anjing terlihat pasif).
 Melakukan update anjing Ithchi rawat inap (Suhu: 38,5 C, tidak ada poo, pee normal,
turgor sedikit lambat, anjing terlihat pasif).
 Melakukan update anjing Poleng rawat inap (Suhu: 38, 2, pee normal, poo belum ada,
turgor sedikit lambat, tidak mau makan dan minum, di force feeding ada respon menelan,
luka masih mengeluarkan leleran nanah).
 Melakukan update (dog) Marilyn rawat inap (suhu: 38,4 ºC, mau makan dan normal,gum
pink, turgor normal, kondisi aktif).
 Melakukan update (dog) Waffle rawat inap (suhu: 38,4 ºC, makan dan minum banyak,
poo dan pee normal, gum pink, turgor normal, kondisi aktif dan manja).
 Melakukan update (dog) Romeo rawat inap (suhu: 38,7 ºC, mau makan dan minum, pee
dan poo normal, gum pink, turgor normal, kondisi aktif).
 Melakukan update (dog) Charlie rawat inap (suhu: 38,9 ºC, mau makan dan minum, pee
normal, poo padat bercampur bercak darah, gum pink, turgor normal, kondisi aktif).
 Melakukan update (cat) Choco rawat inap (suhu: 39,0 ºC, tidak mau makan dan minum,
pee tidak ada dan poo encer, gum sedikit pucat, turgor lambat, kondisi Pasif.
 Melakukan update (cat) Simba (suhu: 38,0 ºC, makan lahap dan minum sedikit, pee dan
poo normal, gum pink, turgor normal, kondisi aktif.
 Melakukan update (cat) Latte (suhu: 38,4 ºC, makan lahap dan minum banyak, pee dan
poo normal, gum pink, turgor normal, kondisi aktif
 Membersihkan kandang (dog) : Poleng, Marilyn, Waffle, Pino, Charlie
 Membersihkan kandang (cat) : Latte, Simba, Choco
 Memberi makan (dog): Poleng, Marilyn, Waffle, Pino, Romeo, Ithchi, Charlie
 Memberi makan (cat) : Latte, Simba, Choco
 Membantu Pengobatan (dog) : Marilyn, Waffle, Pino, Romeo, Ithchi, Pancake, Charlie
 Membantu Pengobatan (cat) : Latte, Simba, Choco

13
3.1.3. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 5. Menyiapkan pengobatan untuk pasien rawat inap dan non rawat inap

Gambar 6. Melakukan Check up kondisi pasien rawat inap

Gambar 7. Melakukan pemeriksaan penunjang berupa CBC dan Uji Sitologi di Lab

14
Gambar 8. Melakukan grooming pada pasien

Gambar 9. Melakukan penempelan poster anjing hilang

Gambar 10. Penyiapan hewan rawat inap yang akan pulang

15
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Melalui kegiatan wahana klinik ini, kami mempelajari tentang manajemen sebuah klinik
hewan, didalamnya terdapat beberapa poin penting yang harus dipelajari yaitu seperti
manajemen front office, manajemen pasien rawat jalan, manajemen obat, manajemen pasien
rawat inap isolasi dan non infeksius, dan manajemen hygiene. Pada klinik Kedonganan Vet
terdapat tiga shift, namun kami hanya berkesempatan melaksanakan kegiatan di shift pagi dan
shift siang. Shift pagi dilaksanakan pada pukul 08.00-18.00 WITA dan shift siang dilaksanakan
dari pukul 12.00-22.00 WITA. Dimana untuk shift pagi dilakukan update kondisi hewan rawat
inap saat sore hari, dan begitu juga untuk shift siang update kondisi hewan untuk malam hari.
Selain itu sistem penerimaan pasien Kedonganan Veterinary menggunakan sistem appointment
dan emergency sehingga penerimaan pasien lebih terjadwal.

4.2 Saran

Sebaiknya mahasiswa koas aktif dalam melakukan kegiatan wahana klinik, sehingga
diperlukan inisiatif dan sikap siap membantu dalam melaksanakan kegiatan sebagai calon dokter
hewan dalam mengelola sebuah klinik agar pembelajaran manajemen klinik didapatkan secara
maksimal.

16
Gambar 11. Foto bersama dengan dokter hewan di Kedonganan Veterinary

17

Anda mungkin juga menyukai