Diajukan guna memenuhi nilai tugas Kepaniteraa Klinik Senior Bagian Ilmu
Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Disusun Oleh :
Chan Houvel Prima
22010120210009
Pembimbing :
Prof. Dr. dr. Ignatius Riwanto, Sp. B-KBD
Seorang laki-laki 25 tahun dengan berat badan 65 kg, status gizi cukup, sdh 1
tahun timbul benjolan scortum kanan, sejak awal tidak bisa keluar masuk
namun dalam 1 bulan ini nampak agak membesar tidak bisa masuk, 5 hari ini
perut kembung, mual dan muntah, tidak bisa berak dan kentut, 2 hari yang
lalu diurut dukun dan kemudian badan panas. Klinis; T 60/40, nadi 144/mnt,
RR 28/mnt, tampak mengantuk. Suhu 40C akral dingin, sudah 1 hari ini tidak
kencing. Abdomen meteoristik, gambaran dan gerakan usus (-) , tegang, nyeri
tekan (+), defance muskuler (+), pekak hepar (-), benjolan inguinal kanan
sampai scotum , kemerahan, nyeri tekan (+) , tidak bisa dimasukkan. RT
kolaps. Laboratorium menunjukkan Hb 14 Gr %, Ht 42, Lekosit 21.000,
Trombosit 90.000, BGA: Ph Drh 7,20, PO2 65, PCO2 36, HCO3 16, BE -7.
Ureum 95, Creatinin 2,5. Natrium 132, Kalium 2,7, Chorida 96, HCO3: 23.
TUGAS:
1. Buat diagnosis dan butir butir dasar diagnosisnya
2. Persiapan pra-bedah (vital organ support, antibiotika dll)
3. Informed consent kepada pasien termasuk informasi prinsip operasi
4. Usulan pengelolaan pasca bedah (perawatan luka, antibiotika, nutrisi,
edukasi)
5. Daftar pustaka acuan
1. Diagnosis
a. Hernia skrotalis dextra strangulate
b. Peritonitis e.c perforasi usus e.c trauma
c. Sepsis
Anamnesis
o 1 tahun timbul benjolan scortum kanan sejak awal tidak bisa keluar
masuk susp. hernia skrotalis ireponibilis karena tidak dapat
kembali
o 1 bulan ini nampak agak membesar dan tidak bisa masuk
irreponibilis yang menyebabkan strangulate
o 5 hari perut kembung, mual muntah dan tidak bisa berak dan kentut
ec. obstruksi usus
o Terdapat riwayat diurut dukun dan setelah itu demam susp.
sepsis ec trauma ec diurut dukun
o Sudah satu hari ini tidak kencing oligouria hypoperfusion
akibat sepsis
Pemeriksaan Fisik
o Benjolan inguinal kanan sampai scortum, kemerahan (+), difance
muskuler(+), tidak bisa dimasukkan hernia skrotalis strangulata
dextra
o T 40/60 MAP (46,6), nadi 144/mnt, RR 28/mnt, tampak
mengantuk, suhu 40 C, akral dingin susp. sepsis
Laboratorium
o Hb 14 normal
o Lekosit leukositosis
o Trombosit 90.000 trombositopeni
o Ph darah 7,20 Asidosis metabolic
o HCO3 16 mEq/L Asidosis metabolic
o PO2 65 hipoksemia
o Natrium 132 rendah
o Creatinin 2,5 tinggi
2. Persiapan pra-bedah
o Tidakan kedokteran
o Tatacara
Operasi dilakukan 2 tahap yaitu laparotomi eksplorasi pada tahap
pertama kemudian dilanjutkan herniorafi pada tahap kedua.
Tahap 1 Laparotomi eksplorasi adalah tindakan
membuka perut untuk mengatasi dan membersihkan
sumber infeksi.
a. Mereposisi atau menarik kembali usus yang masuk di
skrotum kanan ke tempat semula (rongga perut). Bagian
usus nekrosis diangkat dan dikeluarkan.
b. Setelah itu dilakukan pembuatan stoma/lubang dimana
bagian usus sehat di sambung ke dinding perut untuk
mengeluarkan feses sementara selama peri operatif. Usus
tidak bisa disambung secara langsung karena berisiko
tinggi mengalami kebocoran
c. Stoma/lubang akan ditutup dengan kasa steril atau
kantung steril untuk menghindari infeksi. Lubang hernia
akan dijahit dengan metode tabac sac pada peritoneum
sehingga usus tidak masuk kembali.
o Kebutuhan Nutrisi:
Edukasi
o Menjelaskan pada pasien dan keluarga pasien untuk tidak beraktivitas
terlebih sepert mengangkat beban/mengejan yang berat termasuk batuk
dan disarankan utnuk bedrest dengan aktifitas minimal dahulu karena
dalam masa pemulihan.
o Menjaga asupan nutrisi sesuai anjuran dokter
o Edukasi perawatan luka
o Diusahakan pemberian makan melalui mulut (lunak terlbeih dahulu)
agar usus dapat kembali berfungsi
o Perawatan stoma: kantong diganti saat terisi setengah atau sepertiga,
karena beban yang berat berisiko kantong terlepas. perlu dirawat dan
dilakukan irigasi teratur, sedangkan kulit di sekitar stoma perlu dirawat
untuk mencegah iritasi dan infeksi. Kulit harus dijaga agar tetap kering
dan tidak terkena feses atau cairan stoma
o Pasien boleh pulang apabila kondisi sudah stabil dan sudah membaik
(bisa BAB, perut tidak kembung, tidak ada tanda infeksi) kemudian
pasien kontrol kembali untuk diagendakan operasi kedua untuk pasien
untuk kembali karena diagendakan operasi ke-2 untuk operasi reverse
stoma dan hernioarfi
Daftar Pustaka