Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Komunikasi Kampanye

Disusun berdasarkan Bab 12 dari buku The Dynamic of Persuassion


karya Richard M. Perloff dan Bab 1-2 dari buku Manajemen Kampanye
karya Drs. Antar Venus. M. A. Untuk memenuhi tugas komunikasi
Persuasif dengan dosen Drs. Antar Venus. M.A. Comm

Disusun oleh :

Hendro Setiyono (210510150062)

Bethania Brigita M (210510150065)

Program Studi Manajemen Komunikasi

Fakultas Ilmu Komunikasi


1

Universitas Padjadjaran

2016

Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi


Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat
dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta Nabi
Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan


mengenai persuasi dan kaitannya dengan kepribadian manusia.
Makalah ini kami sajikan berdasarkan pemahaman dari buku karangan
Richard M. Perloff yaitu The Dynamics of Persuasion :
Communication and Attitudes in the 21st Century dan buku karangan
Drs. Antar Venus. M. A. Comm. yaitu Manajemen Kampanye

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah


komunikasi persuasif, Bapak Dr. Antar Venus, MA.Comm. yang telah
membimbing kami mengenai bab Persuasi dan Kepribadian. Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca, walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan tentu banyak
kekurangan. Penyusun tetap membutuhkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Terima kasih.

Jatinangor, Maret 2016

Penyusun
2

Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi

Pembahasan 3

Pengertian Kampanye 3
Tujuan Kampanye 5
Efek dari kampanye 7
Cara ikaln kampanye informasi publik 7
Kategori Kampanye 8
Tolak ukur praktisioner Kampanye 9
Kampanye Persuasi 9
Strategi persuasi untuk teknik kampanye 9
3

Pembahasan

Pengertian kampanya

Kampanye menurut Rogers dan Storey (1987)


mendefinisikanya sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang
terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah
besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun
waktu tertentu”. Merujuk pada definisi diatas maka kampanye
setidaknya terdapat empat unsur didalamnya yaitu : kampanye
ditujukan untuk menimbulkan efek atau dampak tertentu, khalayak
yang besar, dalam kurun waktu tertentu dan mealui serangkaian
tindakan komunikasi

Beberapa definisi lain yang sejalan dengan batasan yang


disampaikan Rogers dan Storey diantaranya sebagai berikut :

1. Pfau dan Parrot (1993)

“A campaigns is conscious, sustained and incremental process


designed to be implemented over a specified period of time for the
purpose of influencing a specified audience” (Kampanye adalah suatu
proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang
dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan
mempengaruhi khalayak sasaran yang telah diterapkan).

2. Leslie B. Snyder (Gudykunst & Mody, 2002)


4

“A communication campaigns is an organized communication


activity, directed at a particular audience, for a particular period of
time, to achieve a particular goal” (Kampanye komunikasi adalah
tindakan komunikasi yang terorganisasi yang diarahkan pada khalayak
tertentu, pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu).

3. Rajasundarman (1981)

“A campaigns is acoordinated use of different methods of


communication aimed at focusing attention on a particular problem
and its solution over a period of time” (Kampanye dapat diartikan
sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda
secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan
untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut
pemecahannya).

Kampanye berbeda dengan propaganda. Jika kampanye lebih


bersifat persuasif maka kampanye lebih bersifat koersif. Berikut
beberapa perbedaan kampanye dan propaganda.

Perbedaan kampanye dan propaganda

Aspek Kampanye Propaganda


Cenderung samar-
Sumber Selalu jelas
samar
Terikat dan dibatasi
Waktu Tidak terikat waktu
waktu
Sifat gagasan Terbuka untuk Tertutup dan
diperdebatkan Khalayak dianggap sudah
5

mutlak benar
Umum dan ditujukan
Tegas, spesifik dan
Tujuan mengubah sistem
variatif
kepercayaan
Tidak menekankan
Modus
Kesukarelaan/persuasif kesukarelaan dan
penerimaan pesa
melibatkan/koersi
Diatur kode
Modus tindakan Tanpa aturan etis
bertindak/etika
Mempertimbangkan
Sifat kepentingan kepentingan kedua Kepentingan sepihak
belah pihak

Tujuan-tujuan kampanye

Tujuan kampanye adalah untuk melakukan perubahan-


perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap dan perilaku. Perubahan-
perubahan itu dicapai melalui tindakan kampanye yang bersifat
persuasif dan bukan bersifat koersif.

Secara teori prilaku manusia tidak dapat diubah secara instan


dengan malakukan kampanye dengan kencang. Itu semua karena
secara psikologis manusia tidak dapat diubah hanya karena
lingkungan namun juga bawaan lahir serta afek kognitifnya.

Jenis-jenis Kampanye

1) Product Oriented Campaigns


6

Kampanye yang berorientasi pada produk, umumnya terjadi di


lingkungan bisnis, berorientasi komersial, seperti peluncuran produk
baru. Kampanye ini biasanya sekaligus bermuatan kepentingan untuk
membangun citra positif terhadap produk barang yang diperkenalkan
ke publiknya. Contoh: Kampanye Bank BTN Go Public, Kampanye
Telkom Flexi.

2) Candidate Oriented Campaigns

Kampanye yg berorientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi


karena hasrat untuk kepentingan politik. Contoh : Kampanye Pemilu,
Kampanye Penggalangan Dana bagi partai politik.

3) Ideologically or cause oriented campaigns

Jenis kampanye yg berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat


khusus dan seringkali berdimensi sosial. Atau Social Change
Campaigns (Kotler), yakni kampanye yg ditujukan utk menangani
masalah- masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik
yg terkait. Contoh: Kampanye AIDS, Kampanye Menyusui dengan
ASI, Keluarga Berencana dan Donor Darah.

Efek dari kampanye media massa terbagi dalam 3 kategori

Niat dari pengasil pesan (diinginkan/tidak diinginkan).

Niat yang ingin dihasilkan dari pesan itu diinginkan atau tidak
diinginkan oleh khalayak.

Tingkat pengaruh (personal/massa).


7

Kampanye mempengaruhi secara personal maupun massa.


Contoh pengaruh personal : iklan layanan publik agar orang tua
membelikan sabuk pengaman baru untuk menjaga keselamatanya.
Contoh pengaruh massa : warga indonesia yang belajar dari cerita
keamaan dari sabuk pengaman

Hasil (positive/negativ).

Hasil adalah dampak yang terjadi setelah kampanye dilakukan.


Hasil sendiri positif atau negatifnya tergantung khalayak
menanggapinya. Contoh : Kampanye anti-merokok khalayak yang
sebelumnya merokok berhenti merokok dan itu berdampak positif
sehingga khalayak merasa kampanye telah memberi efek yang positif
bagi mereka.

Cara-cara dalam iklan kampanye informasi publik.

1. Iklan kampanye di disain untuk mendapatkan keuntungan


bagi perusahaan. Kampanye informasi tidak murni usaha kapitalistik.
Mereka mendisain untuk promosi ide-ide sosial atau memperbaiki
kesehatan masyarakat. Biasanya, proyek prososial memiliki anggaran
lebih kecil dari kampanye iklan. Ini dapat membatasi efektivitas
mereka
2. Berita memainkan peran yang sangat penting dalam
informasi kampanye daripada yang dilakukanya dalam iklan. Iklan
termasuk pesan komersil berbayar. Kampanye memanfaatkan iklan,
namun mereka juga berusaha untuk menyampaikan pesan melalui
"media tidak berbayar": berita.
8

3. Komunikasi interpersonal dan organisasi memeainkan


peran yang lebih penting dalam kampanye ketimbang dalam iklan.
4. Iklan kampanye mencoba mendorong orang untuk
melakukan sesuatu, seperti membeli minuman. Kampanye informasi
terkadang mencoba untuk kenyamanan konsumen agar tidak
melakukan bebrapa aktifitas (tidak merokok)
5. Kampanye informasi selalu menghadapi hambatan lebih
menakutkan dari upaya komersial. Ini biasanya lebih mudah
menyamankan seseorang untuk membeli produk komersil.
6. Kampanye seringkali menargetkan pesan mereka di 15%
dari populasi yang paling mungkin untuk mengubah perilakunya
(Harris, 1999). Mereka mungkin adalah yang termiskin, anggota
masyarakat yang kurang berpendidikan.
7. Kampanye informasi melibatkan lebih sangat bermuatan
isu-isu politik daripada upaya komersial. Campanye sering
mengalami lawan yang kuat dari industri yang powerful, seperti
perusahaan rokok, distributor beer dan pembuatan senjata.
Kampanye anti-rokok, sebagai contoh, akan menjadi masalah politik
dan ekonomi dari produksi rokok.
8. Kampanye lebih kontroversial ketimbang iklan. Bahkan
kritikus mengakui bahwa iklan itu humoris, lucu dan pintar.
Kampanye menyentuh lebih langsung pada nilai, prasangka, atau
posisi ketertarikan diri. Mereka dapat memperoleh sentiment yang
kuat

Kampanye akan sukses saat praktisioner dapat :


9

1. Memahami penonton dan menyesuaikan pesan sesuai


dengan kebutuhan dan pra sikap yang ada.
2. Segmen penonton menjadi subkelompok yang berbeda,
menyesuaikan pesan semakin exquisitely dengan
orientasi kelompok khusus.
3. Memperbaiki pesan sehingga mereka relevan,
meyakinkan, dan nilai produksi yang tinggi.
4. Mengkoordinasikan upaya di media, dan ulangi pesan
dari waktu ke waktu dan dalam media yang berbeda dan
saluran antarpribadi.
5. Pilih saluran media (ILM, berita, TV hiburan, Internet)
yang dilihat oleh para terget pendengar.
6. Menggunakan karakter menghibur, visual, dan tema yang
merangkai bersama pesan yang berbeda.
7. Tambahkan bahan media sebanya mungkin dengan
komunikasi kelompok.
8. Menghargai bahwa itu sering lebih mudah untuk
mempromosikan perilaku baru (konsumsi buah dan
sayur) dari meyakinkan orang untuk menghentikan
perilaku disfungsional (seks tidak aman).
9. Coba, bila memungkinkan, untuk membangun penegakan
ke kampanye, misalnya: kampanye Sabuk pengaman
yang telah menekankan bahwa polisi akan menegakkan
hukum sabuk pengaman telah sangat efektif dalam
mempromosikan penggunaan sabuk pengaman.
10.Jadilah realistik. Perlu diingat betapa sulitnya untuk
mengubah sikap mendalam dan perilaku baik belajar.

Kampanye peruasif

Kampanye yang tujuannya bersifat mengajak dan


menganjurkan perubahan pada tatara afektif dan behavioral.

Strategi persuasi untuk praktik kampanye.


10

Pilih komunikator yang terpercaya, kemaslah pesan sesuai


keyakinan khalayak, munculkan kekuatan diri khalayak, ajak khalayak
berpikir, gunakan strategi pelibatan, gunakan stratedi pembangunan
inkonsistensi, bangun resistensi khalayak pesan negatif

Anda mungkin juga menyukai