Anda di halaman 1dari 7

RONDE KEPERAWATAN

Peran Ronde
Kepala Ruangan : Regi Rahamat Wijaya
Ketua Tim : Putri Nurfitria
Dokter : Neng Mira Widyana
Perawat Pelaksana :
1. Irsyad Pratama Wijaya
2. Yusi Alvi Herawati
3. Gita Octavia Susana
4. Muti Mutmainah
Gizi : Agung Handika
Farmasi : Vinni Lestari Safitri

1. Ketua Tim meminta persetujuan kepada kepala ruangan untuk melakukan ronde (Tempat dan
Waktu).
2. Ketua Tim melakukan informed consent (Kontrak Waktu) kepada keluarga pasien.
3. Ketua Tim memberi tau kepada Kepala Ruangan bahwa akan di lakukan metode keperawatan.
4. Kepala Ruangan membuka acara
(Regi) :
Assalamualaikum wr wb…. Terimakasih atas kedatangannya kepada Dokter dan teman
sejawat semuanya. Berdasarkan dengan yang sudah kita sepakati hari ini kita akan melakukan
ronde keperawatan dengan tujuan menyelesaikan masalah pasien dengan melalui pendekatan
berfikir kritis hingga masalah pasien dapat teratasi, adapun pasien yang akan dilakukan ronde
keperawatan adalah Ny. E yang berumur 45 tahun dengan diagnose CVD SNH dd SH.
Sebelumnya saya akan memperkenalkan terlebih dahulu anggota tim yang terlibat pada ronde
keperawatan ini (sebutkan nama yang diatas) baiklah langsung saja kepada ketua tim untuk
memaparkan kasus kelolaanya.

5. Ketua tim (Putri)


Assalamualaikum, terimakasih kepada kepala ruangan, dokter, dan teman sejawat lainnya.
Begini rekan-rekan pasien kelolaan kami yang bernama NY. E usia 45 tahun dengan diagnose
medis CVD SNH dd SH pasien tersebut sudah dirawat selama 6 hari dari hasil evaluasi kami
pasien masih mengeluh lemah anggota gerak sebelah kanan dan masih terbaring lemas di
tempat tidur. Dengan hasil TTV (TD : 200/120 mmHg, N : 100x/menit, R : 20x/menit, S :
39.4oC).
Keadaan umum : Stupor, GCS : 5 (E1M3V1), Kekuatan otot : 3 4
3 4
Bahwa hasil diagnosa keperawatan kami yaitu :
a. Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan aliran darah ke otak
b. Hipertermi b.d kerusakan di hipotalamus
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan menelan
d. Defisit perawatan diri b.d hemiparesis
e. Resiko injuri b.d tirah baring lama
Dari diagnosa yang pertama diharapkan pasien kembali normal setelah 3 hari perawatan.
Adapun tindakan yang sudah dilakukan
a. Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan aliran darah ke otak
1) Berikan penjelasan pada keluarga tentang sebab-sebab peningkatan TIK dan
akibatnya.
2) Berikan klien bed rest total.
3) Observasi dan catat TTV.
4) Berikan posisi kepala lebih tinggi 15-30o dengan letak jantung (beri bantal tipis).
5) Anjurkan klien untuk menghindari batuk dan mengejan berlebihan.
6) Ciptakan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung.
7) Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat.
8) Observasi pola dan frekuensi nafas.
9) Auskultasi suara nafas.
10) Kolaborasi dalam pemberian terapi oksigen.

b. Hipertermi b.d kerusakan di hipotalamus


1) Pantau suhu pasien
2) Pantau suhu ruangan, batasi linen tempat tidur sesuai indikasi
3) Berikan kompres hangat pada lipatan aksila dan paha. Dan anjurkan pasien untuk
tidak menggunakan pakaian yang tebal.
4) Kolaborasi dalam menentukan intake cairan dan nutrisi
5) Kolaborasi dalam pemberian obat antipirertik
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan menelan
1) Memantau tingkat kesadaran danorientasi dengan GCS
2) Kaji adanya alergi makanan
3) Tentukan kemampuan klien dalam mengunyah dan menelan
4) Kolaborasi dengan dokter dalam pemasangan selang NGT

d. Defisit perawatan diri b.d hemiparesis


1) Tentukan tingkat kemampuan dan kekurangan klien dalam melakukan perawatan diri
2) Berikan bantuan kepada klien dan keluarga dalam melakukan perawatan diri sesuai
kebutuhan klien

e. Resiko injuri b.d tirah baring lama


1) Memantau tingkat kesadaran danorientasi dengan GCS
2) Kaji TTV klien
3) Kaji kekuatan otot klien
4) Berikan latihan rentang gerak (ROM). Berikan edukasi kepada keluarga klien jika
terjadi penurunan kesadaran pada klien.
5) Anjurkan keluarga klien untuk mengubah posisi klien (miring kanan dan miring kiri
setiap 2 jam)
6) Anjurkan keluarga klien untuk menjaga kelembaban dan kebersihan kulit klien
7) Anjurkan keluarga untuk mengganti pakaian klien dengan pakaian yang longgar dan
tipis.

6. Regi (karu)
Demikian atas penjelasan yang diberikan oleh ketua tim, sekarang kita mulai berdiskusi
barangkali untuk rekan – rekan yang lainnya bagaimana ?

7. Irsyad (pp 1)
Dari penjelasan yang di paparkan oleh ketua tim sepertinya pasien ini menunjukkan ke arah
yang lebih baik dengan jumlah perawatan 6 hari. Berdasarkan data penunjang pada tanggal
22 februari 2020 pukul 10.38
No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Ket
1. HB (hemoglobin) 10,5 g/dl 12 – 14 g/dl Rendah
2. Leukosit 15.100 /mm3 4.000 – 11.000 /mm2 Tinggi
3. Thrombosit 152.000 mm3 150.000 – 400.000 Normal
4. Hematocrit 30 % 36 – 46% Rendah
5. Gula darah sewaktu < 180 -

Intervensi yang di lakukan itu ada beberapa yang harus di pertahankan yaitu :
- Menjelaskan kepada keluarga tentang sebab-sebab peningkatan TIK dan akibatnya.
- Menganjurkan klien untuk bed rest total
- Mengobservasi TTV dan tingkat kesadaran (GCS) klien.
- Memposisikan kepala klien lebih tinggi 15-30o dengan letak jantung (beri bantal tipis).
- Observasi pola, frekuensi nafas dan auskultasi suara nafas.
- Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat.
Intervensi yang harus di hentikan pada diagnose pertama yaitu :
- Kolaborasi dalam pemberian terapi oksigen.

8. Yusi (pp 2)
Menambahkan penjelasan dari pp 2 bahwa intervensi yang di lakukan itu ada beberapa yang
harus di pertahankan :
- Pantau suhu pasien
- Pantau suhu ruangan, batasi linen tempat tidur sesuai indikasi
- Berikan kompres hangat pada lipatan aksila dan paha. Dan anjurkan pasien untuk tidak
menggunakan pakaian yang tebal.
- Kolaborasi dalam menentukan intake cairan dan nutrisi
- Kolaborasi dalam pemberian obat antipirertik

9. Gita (pp 3)
Menambahkan penjelasan dari pp 3 bahwa intervensi yang di lakukan itu ada beberapa yang
harus di pertahankan :
- Memantau tingkat kesadaran danorientasi dengan GCS
- Kaji adanya alergi makanan
- Tentukan kemampuan klien dalam mengunyah dan menelan
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemasangan selang NGT

10. Muti (pp 4)


Menambahkan penjelasan dari pp 4 bahwa intervensi yang di lakukan untuk diagnose ke 4
itu ada beberapa yang harus di pertahankan :
- Tentukan tingkat kemampuan dan kekurangan klien dalam melakukan perawatan diri
- Berikan bantuan kepada klien dan keluarga dalam melakukan perawatan diri sesuai
kebutuhan klien
Adapun intervensi yang di lakukan untuk diagnose ke 5 itu ada beberapa yang harus di
pertahankan :
- Memantau tingkat kesadaran danorientasi dengan GCS
- Kaji TTV klien
- Kaji kekuatan otot klien
- Berikan latihan rentang gerak (ROM). Berikan edukasi kepada keluarga klien jika
terjadi penurunan kesadaran pada klien.
- Anjurkan keluarga klien untuk mengubah posisi klien (miring kanan dan miring kiri
setiap 2 jam)
- Anjurkan keluarga klien untuk menjaga kelembaban dan kebersihan kulit klien
- Anjurkan keluarga untuk mengganti pakaian klien dengan pakaian yang longgar dan
tipis.

11. Karu (Regi)


Itu hasil dari pemaparan yg dilakukan oleh perawat pelaksana, mana mungkin ada sesuatu
hal yang ingin di sampikan oleh farmasi

12. Farmasi (Vinni)


Adapun obat yang sudah di berikan kepada pasien salah satunya :

No Nama obat Dosis Frekuensi Cara Pemberian Ket


1. Citicoline 2 x 200 mg Per 12 jam IV
2. Mecobalamine 3 x 500 mg Per 8 jam IV
3. As. Trenaxamat 3 x 500 mg Per 8 jam IV
4. Diopan 1 x 80 mg Per 24 jam PO
5. Paracetamol (IUFD) 1000 mg/ml IUFD
6. Paracetamol (PO) 3 x 500 mg Per 8 jam PO
7. Kalnex 3 x 500 mg Per 8 jam IV
8. Ceftriaxone 1 x 2 gr Per 24 jam IV
9. Amlodipine 1 x 10 mg Per 24 jam PO
10. Omeprazole 1 x 40 mg Per 24 jam IV
11. Valsartan 1 x 80 mg Per 24 jam PO
12. Meropenem 3 x 500 mg Per 8 jam IV
13. Levofloxacin 250 mg Per 2 hari IV
14. Asering 500 ml IUFD
13. Karu (Regi)
Terimaksih kepada farmasi yang sudah di sampaikan, sekarang kepada ahli gizi, asupan apa
yang sesuai dengan kebutuhan pasien

14. Gizi (Agung)


Untuk pasien Ny. E makanan yang dianjurkan adalah makanan yang berupa cair yang sudah
disediakan oleh rumah sakit, untuk pemberiannya jangan sekali-kali dilakukan secara
mandiri oleh keluarga karena seharunya asupan makanan ini harus dilakukan oleh perawat,
ditakutkan ada sesuatu hal yang tidak diinginkan.

15. Karu (Regi)


Terimaksih kepada ahli gizi atas pemaparannya, sekarang kita sudah mengetahui keadaan
klien secara umum dan ditunjang dari data-data yang sudah di sampaikan dari rekan-rekan.
Oleh karena itu untuk meyakinkan data-data kita validasi secara langsung ke kamar pasien
Ny. E

(Berangkat ke kamar pasien bareng)

16. Katim (Putri)


Ini dok pasien yang harus diperiksa

17. Dokter (Mira)


Periksa pasien. Tanya keluahan ? Bapak, untuk keadaan pasien yang seperti ini memang
cukup lama untuk perawatannya maka tidak bisa pulang cepat-cepat, maka penunggu harus
bersabar. Maka dari itu saya dan rekan2 akan berdiskusi mengenai penyakit yang di alami
oleh Ibu.
Coba tolong pasiennya di miringkan ada luka lecet atau tidak ?

18. Katim (Putri)


Mungkin itu saja ibu kita mau berdiskusi di ruangan .

(Bring sakabeh jalma ka ners station)

19. Karu (Regi)


Terimakasih kepada rekan-rekana, sekarang kita bacakan hasil keadaan pasien Ny. E

20. Katim (Putri)


Dok dengan keadaan pasien selalu tirah baring dan selama perawatan saya beberapa kali
memberikan edukasi kepada klien mengenai cara melakukan miring kiri dan miring kanan
supaya tidak terjadinya kekakuan otot dan luka pada area bokong dan punggungnya tetapi
selama saya melakukan observasi, keluarga klien tidak melakukan cara yang sudah
diajarkan. Bagaimana menurut dokter ?

21. Dokter (Mira)


Nah kalau untuk itu motivasi keluarga untuk melakukan miring kiri dan kanan dengan di
bantu oleh rekan-rekan semuanya.

22. Katim (Putri)


Oh baik dok

23. Dokter (Mira)


Dan untuk terapinya yang sudah disebutkan oleh farmasi tadi dan dipertahankan sesuai
kondisi pasien.

24. Katim (Putri)


Terimakasih dok untuk anjurannya, untuk saran dari dokter kami tampung, dan sekarang kita
tanya ke bagian farmasi, untuk farmasi bagaimana ?

25. Farmasi (Vinni)


Melihat sesuai dengan kondisi pasien tadi untuk obat masih dipertahankan seperti yang tadi
saya sebutkan, kalaupun ada perubahan kondisi pada pasien mungkin ada obat dihentikan.

26. Katim (Putri)


Terimaksih untuk bagian farmasi, sekarang dari tim ahli gizi bagaimana untuk nutrisi yang
selanjutnya ?

27. Gizi (Agung)


Untuk pemberian nutrisi masih tetap sama yaitu berupa makanan cair sebanyak 160 ml
melalui selang NGT.

28. Katim (Putri)


Terimaksih untuk gizi dan sekarang saya kembalikan lagi kepada kepala ruangan.

29. Karu (Regi)


Baik, terimakasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan masukan, mungkin data yang
kita sudah tamping kita akan implementasikan kepada pasien dan kita akan mengobservasi
apakah ada perubahan ataupun tidak. Saya tutup ronde keperawatan ini, terimakasih untuk
perhatiannya, Wasalamualaikum wr wb….

Anda mungkin juga menyukai