Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH RANCANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SILABUS

KELOMPOK 2
1.FANIA MELINDA (17029016)
2.FEIZZI FRATEISSIA (17029019)
3.INDAH KOMALA SARI (17029027)
4.TESSY MUHARNIDA (17029047)
5.TIA AGUSTINA NASUTION (17029048)

DOSEN : Drs.H.Mukhni,M.Pd.

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Silabus” ini dengan baik meskipun
banyak terdapat kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Mukhni
selaku dosen mata kuliah Rancangan Pembelajaran Matematika yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan
serta wawasan kita mengenai silabus. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik
dan saran demi perbaikan makalah kami di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yag membangun.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya ,
sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami dan pembaca. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Padang, 03 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULAN

1.1.Latar Belakang

1.2.Rumusan Masalah

1.3.Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Silabus


2.2. Prinsip Pengembangan Silabus
2.3. Proses Penyusunan Silabus
2.4. Komponen Dalam Silabus
2.5. Langkah-Langkah Penyusunan Silabus 
BAB II PENUTUP

3.1.Kesimpulan

3.2.Saran

DAFTAR RUJUKAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peran pembelajar (guru/dosen) di sekolah tidak hanya memberikan materi terhadap
pebelajar (di SD, SLTP, SLTA dan Perguruan tinggi) akan tetapi pebelajar harus memberi
wahana baru dan inovasi kepada pembelajarannya. Silabus adalah rencana pembelajaran pada
suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

1.2. Rumusan Masalah


1.     Bagaimana pengertian silabus?
2.     Apa prinsip pengembangan silabus?
3. Apa proses penyusunan silabus?
4.     Apa saja komponen dalam silabus?
5.     Bagaimana langkah-langkah pengembangan silabus?

1.3.  Tujuan Pembahasan
1.     Memahami tentang pengertian silabus.
2.     Mengetahui tentang prinsip pengembangan silabus.
3. Mengetahui proses penyusunan silabus.
4.     Mengetahui komponen dalam silabus.
5.     Memahami langkah-langkah pengembangan silabus.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Silabus


Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/ bahan/ alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

2.2.  Prinsip Pengembangan Silabus


Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang
berisikan garis-garis besar meteri pembelajaran. Beberapa prinsip yang mendasari
pengembangan silabus antara lain:
1. Ilmiah : Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan : Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spritual peserta didik.
3. Sistematis : Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4. Konsisten : Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai : Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual : Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan
seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel : Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di madrasah dan tuntutan
masyarakat.
8. Menyeluruh : Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).

2.3.Proses Penyusunan Silabus


1. Perencanaan
Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan
informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan
silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan
informasi seperti multi media dan internet.
2. Pelaksanaan 
Dalam melaksanakan penyusunan silabus, penyusun silabus perlu memahami semua
perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti Standar Isi yang berhubungan
dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
3. Perbaikan
Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Pengkajian dapat melibatkan para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-
metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional
dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.
4. Pemantapan
Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki
buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria rancangan silabus dapat segera disampaikan
kepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
5. Penilaian silabus
Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan mengunakaan
model-model penilaian kurikulum

2.4. Komponen Dalam Silabus


Silabus memuat sekurang-kurangnya komponen-kompenen sebagai berikut:
1. Identitas silabus
2. Standar Kompetensi
3. Kompetensi dasar
4. Materi pokok/pembelajaran
5. Kegiatan pembelajaran
6. Indikator
7. Penilaian
8. Alokasi waktu
9. Sumber belajar

Komponen-komponen diatas akan dijabarkan kedalam format silabus, dengan melalui


langkah-langkah yang akan dijelaskan dibawah ini.

2.5. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus


1. Mengisi identitas Silabus
Identitas terdiri dari nama sekolah/madrasah, kelas, mata pelajaran, dan semester. Dapat
ditambahkan kode SK-MP.KLS-SMT. KD ke.... identitas silabus ditulis diatas matriks silabus.
2. Menulis standar kompetensi
Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai yang diharapkan dicapai pada mata
pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran. Sebelum menulis standar kompetensi penyusun terlebih
dahulu mengkaji Stadar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan herarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD.
b. Keterkaitan antar SK dan KD dalam mata pelajaran.
c. Keterkaitan SK dan KD antar mata pelajaran.
Standar kompetensi ditulis diatas matriks silabus dibawah tulisan semester.
3. Menulis kompetensi dasar
Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta
didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilh dari yang
tercantum dalam standar isi. Sebelum menentukan atau memilih kompetensi dasar, penyusun
terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Urutan berdasarkan herarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD.
b. Keterkaitan antar SK dan KD dalammata pelajaran.
c. Keterkaitan SK dan KD antar mata pelajaran.
Kompetensi dasar dituliskan di kolompertama matriks silabus.
4. Mengidentifikasi materi pokok
Materi pembelajaran merupakan substansi isi yang harus dipelajari dan dikuasai peserta
didik dalm proses pembelajaran. Substansi isi materi pembelajaran dapat berupa fakta, konsop,
prinsip, dalil, hukum, kaidah, prosedur, keterampilan, sikap dan nilai. Dalam mengidentifikasi
materi pokok/pembelajaran harus dipertimbangkan:
a. Relevansi materi pokok dengan indikator, KD-SK.
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik.
c. Kemanfaatan bagi peserta didik.
d. Struktur keilmuan.
e. Kedalaman dan keluasan materi.
f. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
g. Alokasi waktu
Selain itu harus diperhatikan:
a. Kesahihan (validity), materi memang benar-benar teruji bekenarannya dan
kesahihannya.
b.  Tingkat kepentingan (significance), materi yang diajarakan memang benar-benar
diperlukan oleh siswa.
c. Kemanfaatan (utility), materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan pada jenjang berikutnya.
d. Layak dipelajari   (learnability), materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat
kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.
e. Menarik minat (interest), materinya menarik minat siswa dan memotivasinya untuk
mempelajari lebih lanjut.
5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melauai interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian indikator dan KD.
Kriteria dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar
secara utuh
c. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta
didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered). Guru harus
selalu berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar peserta didik memiliki
kompetensi yang telah ditetapkan.
e. Materi/content pengalaman belajar dapat berupa pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
f. Perumusan pengalaman belajar harus jelas.
g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi
yang memerlukan prasyarat tertentu.
h. Pendekatan pembelajaran yang digunakan bersifat spiral (mudah ke sukar; konkret ke
abstrak; dekat ke jauh) dan juga memerlukan urutan pembelajaran yang terstruktur.
i. Rumusan pernyataan dalam pengalaman belajar minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu
kegiatan peserta didik dan materi.
Dalam pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Memberikan peluang bagi peserta didik untuk mencari, mengolah dan menemukan
sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru
b. Mencerminkan ciri khas dalam pengembangan kemampuan mata pelajaran.
c. Disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, sumber belajar dan sarana yang tersedia
d. Bervariasi dengan mengkombinasikan kegiatan individu atau perorangan, berpasangan,
kelompok, dan klasikal
e. Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual peserta didik seperti: bakat,
minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekonomi dan budaya serta masalah
khusus yang dihadapi peserta didik yang bersangkutan.
6. Merumuskan indikator
Indikator merupakan tanda-tanda atau ciri-ciri yang menggambarkan pencapaian KD
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur, diobservasi (diamati) yang mencakup
aspek sikap, pengetahuan, da keterampilan. Prinsip pengembangan indikator adalah urgensi,
kontunuitas, relevansi, dan kontekstual. Indikator yang terrumuskan dalam silabus menjadi
standar acuan untuk mengembangakan instrumen penilaian. Oleh karena itu didalam penentuan
indikator diperlukan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Sesuai tingkat perkembangan SK dan KD.
b. Mengacu pada pencapaian SK dan KD.
c. Menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh (kognitif, afektif, dan
psikomotor).
d. Mengidentifikasi dan merumuskan indikator pencapaian hasil belajarpada aspek-
aspek tingkatan kognitif, afektif, psikomotor yang lebih tinggi sehingga peserta didik
mempu berfikir tingkat tinggi, memiliki sikap/karakter dengan nilai yang kuat, serta
mampu melakukan kreatifitas dan orisinalitas.
e. Mengelaborasikan karakteristik materi pembelajaran yang relevan.
f. Menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur/dapat dikuantifikasikan/dapat
diamati. 
7. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. Kriteria penilaian meliputi :
a. Penulisan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai
sehingga memudahkan dalam pembuatan soal-soalnya
b. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.
c. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk
menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
d. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
e. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa program
remidi. Apabila peserta didik belum menguasai suatu kompetensi dasar, ia harus
mengikuti proses pembelajaran lagi, sedang bila telah menguasai kompetensi dasar, ia
diberi tugas pengayaan.
f. Peserta didik yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi dasar dapat
diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar berikutnya.
g. Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi penilaian dan
rancangan penilaian secara menyeluruh untuk satu semester dengan menggunakan
teknik penilaian yang tepat
h. Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran: kognitif,
afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan berbagai model penilaian, formal dan
tidak formal secara berkesinambungan.
i. Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan pelajaran dan penggunaan informasi
tentang hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prinsip penilaian
berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat dan konsisten.
j. Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar
yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan
telah dicapai disertai dengan peta kemajuan hasil belajar peserta didik.
k. Penilaian berorientasi pada Standar kompetensi, Kompetensi dasar dan indikator,
dengan demikian hasil penilaian akan memberikan gambaran mengenai
perkembangan pencapaian kompetensi.
l. Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan terus-menerus)
guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan penguasaan
kompetensi oleh peserta didik, baik sebagai efek langsung (main effect) maupun efek
pengiring (nurturant effect) dari proses pembelajaran.
m. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas
observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan
proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
8. Menentukan alokasi waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian satu
Kompetensi Dasar, dengan memperhatikan:
a. Minggu efektif per semester
b. Alokasi Waktu Mata Pelajaran
c. Jumlah Kompetensi per semester
d. Membagi alokasi waktu per jumlah SK-KD dengan memperhatikan tingkat kerumitan
dan keluasan materi.
9. Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan,objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik,nara sumber,serta
lingkungan fisik,alam,sosial,dan budaya.Penentuan sumber belajar berdasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok,kegiatan pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi.
FORMAT I : Horizontal
SILABUS
Sekolah/Madrasah                                     :
Mata Pelajaran                                           :
Kelas                                                         :
Semester                                                    :
Kode (jika diperlukan)                              :
Standar Kompetensi                                  : 1..........(2,3, dan seterusnya)

Kompetensi Materi Kegiatan indikator Penilaian Alokasi Sumber


dasar pokok/ pembelajaran waktu belajar
pembelajaran

FORMAT II : Vertikal
SILABUS
Sekolah/Madrasah                              :
Mata Pelajaran                                   :
Kelas                                                  :
Semester                                             :
Kode (jika diperlukan)                       :

1.        Standar Kompetensi                   :
2.        Kompetensi dasar                       :
3.        Materi pokok/pembelajaran        :
4.        Kegiatan pembeljaran                 :
5.        Indikator                                     :
6.        Penilaian                                     :
7.        Alokasi waktu                            :
8.        Sumber belajar                            :
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/ bahan/ alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
a. Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain: Ilmiah, Relevan,
Sistematis, Konsisten, Memadai, Menyeluruh, Fleksibel, Aktual dan Kontekstual,
Menyeluruh, Fleksibel.
b. Proses penyusunan silabus: perencanaan, pelaksanaan, perbaikkan, pemantapan,
penilaiaan silabus.
c. Silabus memuat sekurang-kurangnya komponen-kompenen sebagai berikut: Identitas
silabus, Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, Materi pokok/pembelajaran, Kegiatan
pembelajaran, Indikator, Penilaian , Alokasi waktu dan Sumber belajar.
d. Langkah- langkah menyusun silabus: Menulis standar kompetensi, Mengisi identitas
Silabus, Merumuskan indikator, Menulis kompetensi dasar, Mengidentifikasi materi
pokok, Mengembangkan kegiatan pembelajaran, Penilaian, Menentukan sumber belajar,
dan Menentukan alokasi waktu.

3.2. Saran
Dalam penulisan makalah   ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, masih
banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun
penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Joko, SusiloMuhamad. 2008. Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya.
Jogjakarta : Pustaka Pelajar.
Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai