Anda di halaman 1dari 9

DESAIN SILABUS PEMBELAJARAN

MATA KULIAH PERENCANAAN PENGAJARAN PAI


Dosen Pengampu :

YUSUF RIDWAN, M.PD

Disusun oleh :
DIMAS SYARIPUDIN AZIZ
2020210023
Semester 4C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

STAI YAMISA SOREANG

i
2022/2022

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, Maret  2022

Penyusun

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………...ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………….iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………...1
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………………….1
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Desain Silabus ………………………………………………………………………..2
B. Prinsip Pengembangan Silabus …………………………………………………………………..3
C. Langkah-langkah penyusunan silabus ……………………………………………………………3
D. Format silabus ……………………………………………………………………………………4
Bab III Penutup
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………..5
B. Saran ………………………………………………………………………………………………5
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………………….6

iii
Pendahuluan
A.                Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional  Bab IV
Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan,
membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bahwa Pemerintah dan
Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, wewenang Pemerintah Daerah
dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadi semakin besar. Lahirnya kedua undang-
undang tersebut menandai sistem baru dalam penyelenggaraan pendidikan dari sistem yang
cenderung sentralistik menjadi lebih desentralistik.
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama
dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan
siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian, sekolah atau daerah
memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi ajar, kegiatan
pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
B.                 Rumusan Masalah
Penulis merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian desain silabus ?
2. Sebutkan prinsip-prinsip pengembangan silabus ?
3. Bagaimana Langkah-langkah penyusunan silabus ?
4. Bagaimana format silabus ?
C.                Tujuan Penulisan
Makalah ini di buat bertujuan guna memenuhi tugas sistem perencanaan PAI dan agar kita
mengetahui apa itu desain silabus pembelajaran.

1
Pembahasan
A.          Pengertian desain silabus
Silabus adalah ancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran
tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokkan, pengurutan,
dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan cirri dan kebutuhan daerah
setempat.
Menurut pendapat beberapa ahli tentang apa itu desain silabus: yang pertama menurut
Abdul Majid, silabus adalah ancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata
pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokkan,
pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan
kebutuhan daerah setempat.[1]
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan
untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.[2]
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaraan, indicator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
[3]
Dari beberapa definisi silabus di atas dapat disimpilkan bahwa silabus adalah seperangkat
rencana yang berisi garis besar atau pokok-pokok pembelajaran yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaraan, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Manfaat silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti
pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan
sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan perencanaan
pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk standar kompetensi maupun satu kompetensi
dasar. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan
belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikain pula
silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian, yang dalam pelaksanaan
pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian mengacu pada standar kompetensi dasar, dan
pembelajaran yang terdapat dalam silabus.
Isi silabus
Hubungan dengan kurikulum dan pengajaran dalam bentuk lain ialah dokumen kurikulum
yang biasanya di sebut silabus yang sifatnya lebih terbatas dari pada pedoman kurikulum,
sebagaimana kemukakan oleh mulyani sumantri yang di kutip oleh Abdul Majid, bahwa dalam
silabi hanya tercakup bidang studi atau mata pelajaran yang diajarkan selama waktu setahun atau
satu semester. Pada umumnya suatu silabus paling sedikit harus mencakup unsur-unsur:
a.       Tujuan mata pelajaran yang akan di ajarkan.
b.      Sasaran-sasaran mata pelajaran.
2
c.     Ketrampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik.
d.      Urutan topik-topik yang di ajarkan.
e.       Aktifitas dan sumber-sumber pendukung keberhasilan pengajaran.
f.       Berbagai teknik evalluasi yang digunakan.[4]
B.      Prinsip-prinsip pengembangan silabus
Silabus merupakan produk pengembangan kurikulumdan pembelajaran yang berisikan garis-
garis besar materi pembelajaran. Berikut beberapa prinsip yang mendasari penyusunan silabus:
1.       Ilmiah
Seluruh materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
2.       Relevan
Cakupan, kedalaman tingkat keuskaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa baik secara sosial, emosional, dan spiritual.
3.       Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi.
4.       Konsisten
Adanya hubungan ang konsisten (ajeg, taat asa) anatara kompetensi dasar, indicator, materi
pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan system penilaian.
5.       Memadai
Cakupan idikator, materi pokok,/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
system penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6.       Actual dan kontekstual
Semua komponen memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7.       Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta
dinamika perubahan yang tterjadi disekolah dan tuntutan masyarakat.
8.       Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor).
[5]
C.         Langkah-langkah penyusunan silabus
1. Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Inti
Dalam hal ini guru harus memperhatikan disiplin ilmu/ tingkat kesulitan materi, keterkaitan
antara kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran, dan keterkaitan kompetensi
inti dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
2. Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar
3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok yaitu mempertimbangkan :
1) Potensi peserta didik

3
2) Relevansi dengan karakteristik daerah
3) Tingkat pengembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik
4) Kebermanfaatan bagi peserta didik
5) Struktur keilmuan
6) Aktualisasi, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
7) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
8) Alokasi waktu
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu meliputi memberikan bantuan guru agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara professional, memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar, penentuan urutan
kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan konsep materi pembelajaran.
5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan kepentingan (urgensi), kesinambungan
(kontinuitas), kesesuaian (relevansi), dan konstektual.
6. Menentukan Jenis Penilaian
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian, diantaranya adalah untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan berdasarkan indicator,
menggunakan acuan kriteria, menggunakan sistem penilaian berkelanjutan, hasil penilaian
dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam kegiatan pembelajaran.
7. Menentukan Alokasi
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah per minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan. Alokasi
waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rata-rata untuk menguasai
kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
8. Menentukan sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/ bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada kompetensi inti dan
kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.[6]
     D.    Format silabus
          Unsur-unsur yang ada dalam silabus meliputi unsur umum dan khusus . dalam unsur umum
meliputi: 1) mata pelajaran; 2) kelas; dan 3) semester. Sedangkan pada unsur khusus meliputi:
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan waktu,  pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.[7]

4
Penutup
1. Kesimpulan
Desain silabus adalah proses merancang rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang berkaitan untuk
mencapai penguasaan kompetensi dasar yang dipertimbangkan berdasarkan beberapa faktor.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti pembuatan
rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.
Prinsip pengembangan silabus: Ilmiah, Relevan, Sistematis, Konsisten, Memadai, Actual
dan kontekstual, Fleksibel, Menyeluruh. Langkah penyusunan silabus: mengkaji dan menentukan
kompetensi inti, Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar, Mengidentifikasi Materi
Pokok/Pembelajaran, Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran, merumuskan indikator
pencapaian kompetensi, menentukan penilaian, menentukan alokasi, menentukan sumber belajar.
2. Saran
Kami sadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan yang terdapat
di dalamnya, baik dari segi kriteria penulisan maupun dalam penjabarannya. Maka dari itu,
dimohon input dan kritikan konstruktif sehingga dalam penyusunan berikutnya dapat lebih
sempurna demi harapan bersama.

5
DAFTAR PUSTAKA

v  Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Posdakarya.


v Fihris. 2013. Desain Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyyah
(MI) Semarang: Pustaka Zaman.
v  Prabowo, dkk. 2010. Perencanaan Pembelajaran, Malang: UIN Maliki press.

[1] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: Remaja Posdakarya, 2011), hlm 38-39.


[2] Yulaelawati, 2004 hlm. 123
[3] Mulyasa, 2010 hlm. 190
[4] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran..., hlm 39-40.
[5] Fihris, Desain Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyyah
(MI) (semarang: Pustaka Zaman, 2013), hlm 56-57.
[6] Fihris, Desain Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyyah
(MI) (semarang: Pustaka Zaman, 2013), hlm 59-64
[7] Sugeng Listyo Prabowo dan Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran (Malang: UIN
Maliki Press, 2010), hlm 134

Anda mungkin juga menyukai