Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

KOROSI DAN TEKNIK PELAPISAN KELAS B


“ANALISIS LAJU KOROSI PADA BESI BEHEL”

Oleh :

Nama : 1. Azmi Fadhil (061212820250 50)


2. Desty Pranalia (06121282025047)
3. Dio Nidas (06121282025049)
4. M. Adji Pratama (06121282025046
5. Husada .M. Karunia H (06121282025045)

Kelompok :3

Dosen Pengampu : 1. Edi Setiyo, S.Pd., M.Pd.T.

2. Rudi Hermawan, S.Pd., M.Pd.

Tgl. Praktikum : 12 September 2022

LABORATORIUM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT. yang mana telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dari
Bapak Rudi Hermawan,S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Korosi
dan Teknik Pelapisan ini dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini
karena telah memberikan tugas yang dapat menambah keterampilan kami sebagai
calon pendidik, dan tidak lupa kami ucapkan kepada orang tua dan juga pihak-
pihak terkait yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk melancarkan tugas
ini.

Susunan laporan ini telah kami buat dengan sebaik-baiknya, namun tentu
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diperlukan
demi perbaikan yang akan mendatang dan apapun yang sifatnya membangun,
dengan senang hati kami terima. Semoga laporan ini dapat menambah wawasan
untuk kita semua.

Indralaya, 23 September 2022

Penyusun

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………..………….... i
KATA PENGANTAR………………………………………................... ii
DAFTAR ISI…………………………………………………….………. iii
BAB I : Judul ……………………………………………………………. 1
A. Tujuan Praktikum ……………….……………………………….
B. Kajian Teori………………………………………………………
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja………………………………..
D. Alat dan Bahan …………………………………………………..
E. Gambar Kerja …………………………………………………….
F. Langkah Kerja………………………………………………...…..
G. Dokumentasi Hasil Praktikum…………………………………...
H. Kesulitan yang dihadapi……………………………………….....
I. Cara Mengatasi Kesulitan ………………………………………...
J. Penutup……………………………………………………...…….
1) Kesimpulan………...………………………………………….
2) Saran…………………………………………………………...
K. Referensi………………………...………………………………..
L. Lampiran………………………...………………………………..

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


BAB I
ANALISIS LAJU KOROSI PADA BESI BEHEL

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis korosi.
2. Mahasiswa mampu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya korosi.
3. Mahasiswa mampu spesimen yang lebih cepat dan banyak
perkaratannya dari berbagai macam perlakuan.
4. Mahasiswa mampu mengetahui berat setelah dan sebelum
spesimen mengalami korosi.
5. Mahasiswa mampu mengetahui proses perkaratan spesimen
dengan berbagai perlakuan.
6. Mahasiswa mampu menerapkan K3 di dalam bengkel.

B. Kajian Teori
Korosi merupakan peristiwa yang sering terjadi pada hampir semua logam
dan baja yang digunakan untuk keperluan seharihari, seperti mobil, jembatan,
mesin, pipa, kapal laut, peralatan industri. Beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk memperlambat laju korosi antara lain dengan melapisi permukaan logam,
proteksi katodik, penambahan bahan aditif sebagai inhibitor korosi (Karim,
2012).
Laju korosi adalah kecepatan perubahan massa logam terhadap waktu
karena terjadinya proses korosi elektrokimia. Pengendalian secara preventif untuk
mencegah terjadinya korosi lebih baik dibandingkan dengan memperbaiki. Setelah
terjadi korosi pada logam, akan dibutuhkan biaya yan jauh lebih besar.
Lingkungan sekeliling yang dapat mengakibatkan korosi adalah udara, sinar
matahari, embun, air tawar, air laut, air danau, air sungai, dan tanah yang berupa
tanah pertanian, tanah rawa, tanah kapur, dan tanah pasir berbatu-batu (Handoko,
2012).
Korosi merupakan masalah besar bagi bangunan dan peralatan yang
menggunakan material dasar logam seperti gedung, jembatan, mesin, pipa, mobil,
kapal dan lain sebagainya. Terdapat dua macam proses korosi, yakni :
a. Korosi Proses kimia
b. Korosi Elektrokimia
Korosi proses kimia merupakan serangan korosi secara langsung, tanpa
adanya aliran listrik pada logam. Contohnya adalah berkaratnya baja dalam udara
terbuka. Korosi oleh proses kimia biasanya menyebar secara merata pada seluruh
permukaan logam. Sedangkan korosi elektrokimia terjadi pada permukaan logam
yang akan terbentuk daerah–daerah anoda dan katoda, yang satu dengan yang
lainnya dipisahkan oleh jarak–jarak tertentu. Karena potensial anoda “kurang
mulia” atau tinggi drajatnya dibanding potensial katoda, maka akan terjadi arus
listrik diantara kedua elektroda tersebut, electron–electron akan berpindah dari
anoda ke katoda, sehingga anoda larut dan katoda mendapat perlindungan (Amsori,
2012).
Penambahan bahan ionic dapat larut ke dalam larutan hanya sedikit
penambahan jenis-jenis ion baru yang menjadi tersebar secara ack ke antara
unsure-unsur lain yang sudah ada. Salah bila menggap suatu larutan hanya sebagai
bahan padat yang di tambahkan kedalam air. Bahan padat yang tidak terurai
mungkin saja masih ada dalam, walaupun bahan itu tidak sungguh-sungguh berada
dalam larutan karena distribusi ion-ion dalam zat padat dan dalam larutan tidak
homogen: atau dengan kata lain, bahan padat berada dalam fase berbeda dari
larutan. Gaya tarik menarik antar ion-ion positif dan negative masih ada meskipun
dalam larutan namun gaya ini berkurang banyak sekali akibatkehadiran molekul-
molekul air.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan korosi, yakni sebagai
berikut:
a. Faktor pH
pH netral adalah 7, sedangkan ph < 7 bersifat asam dan korosif, sedangkan
untuk pH > 7 bersifat basa juga korosif. Tetapi untuk besi, laju korosi rendah pada

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


pH antara 7 sampai 13. Laju korosi akan meningkat pada pH < 7 dan pada pH >
13.
b. Faktor temperatur
Penambahan temperatur umumnya menambah laju korosi walaupun
kenyataannya kelarutan oksigen berkurang dengan meningkatnya temperatur.
Apabila metal pada temperatur yang tidak uniform, maka akan besar kemungkinan
terbentuk korosi.
c. Faktor gas terlarut
Oksigen (O2), adanya oksigen yang terlarut akan menyebabkan korosi pada
metal seperti laju korosi pada mild stell alloys akan bertambah dengan
meningkatnya kandungan oksigen. Reaksi korosi secara umum pada besi karena
adanya kelarutan oksigen adalah sebagai berikut :
Reaksi anoda : Fe → Fe2- + 2e
Reaksi katoda : O2 + 2H2O+ 4e 4 → OH
Karbondioksida (CO2), jika karbon dioksida dilarutkan dalam air maka akan
terbentuk asam karbonat (H2CO3) yang dapat menurunkan pH air dan
meningkatkan korosifitas, biasanya bentuk korosinya berupa pitting yang secara
umum reaksinya adalah:
CO2 + H2O → H2CO3
Fe + H2CO3 → FeCO3+H2
d. Faktor padatan terlarut
Klorida (Cl), klorida menyerang lapisan mild steel dan lapisan stainless
steel. Padatan ini menyebabkan terjadinya pitting, crevice corrosion, dan juga
menyebabkan pecahnya alooys. Karbonat (CO3), kalsium karbonat sering
digunakan sebagai pengontrol korosi dimana film karbonat diendapkan sebagai
lapisan pelindung permukaan metal, tetapi dalam produksi minyak hal ini
cenderung menimbulkan masalah scale.Sulfat (SO4), ion sulafat ini biasanya
terdapat dalam minyak. Dalam air, ion sulfat juga ditemukan dalam konsentrasi
yang cukup tinggi dan bersifat kontaminan, dan oleh bakteri SRB sulfat diubah
menjadi sulfide yang korosif (Sidiq, 2013).

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Mengawali dan mengakhiri praktikum dengan do’a.
2. Memakai wearpack untuk melindungi tubuh.
3. Memakai sepatu safety untuk melindungi kaki.
4. Memakai sarung tangan untuk melindungi tangan.
5. Memakai masker untuk melindungi pernafasan.

D. Alat dan Bahan


1. Alat:
a) Gergaji besi
b) Vernier caliper ketelitian 0,05
c) Kikir baja
d) Stopwatch
e) Amplas Grit 60
f) Gelas ukur 100 ml
g) Loyang plastik
h) Neraca digital UNIWε IGH 500g x 0,01g
i) Digital microscope Magnification 1600x
2. Bahan :
a) Besi behel Ø ±5 mm L=20 mm
b) Bayclin
c) Air (H2O)
d) Air garam
e) Asam klorida (HCL)

E. Gambar Kerja

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


F. Langkah Kerja
1. Lakukan briefing terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian
spesimen pada benda kerja, agar mengetahui tindakan atau kerja
yang akan dilakukan.
2. Berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan pengelasan,
agar pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar.
3. Selanjutnya menyiapkan semua spesimen yang akan diuji coba serta
memahami jobdesk yang akan dilakukan.
4. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan termasuk
perlengkapan K3.
5. Kemudian kita memotong Besi Behel yang semula berukuran 5cm
dipotong menjadi 5 bagian dengan masing-masing ukuran 1 cm dan
kita amplas hingga rata.
6. Selanjutnya, menyediakan wadah plastik sebanyak 5 buah (100ml)
dengan masing-masing wadah berisi 4 spesimen dan 1 tanpa
perlakuan.
7. Spesimen yang dimaksud adalah air (H2O), NaOCL, asam klorida
(HCL), dan NaCL dan akan kita amati laju korosinya selama satu
minggu.
8. Sebelum memasukkan benda kerja pada wadah, kita masukkan
cairan spesimen kimia tersebut dengan masing-masing ukuran
sebanyak 30ml.
9. Selanjutnya, kita mengukur massa dari masing-masing besi eehel
yang sudah dibagi menjadi 5 bagian tersebut diatas neraca digital
dengan spesifikasi (UNIWɛIGH 500 g x 0,01 g)agar mengetahui
ukuran awal sebelum diberi perlakuan pada laju korosi yang akan
kita amati.
10. Pertama, kita masukkan besi behel berukuran 1cm kedalam wadah
yang tidak berisikan apa-apa atau tanpa perlakuan untuk kita amati
laju korosinya.

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


11. Selanjutnya, kita masukkan besi behel kedua berukuran 1cm
kedalam wadah yang berisikan spesimen air (H2O) sebanyak 30ml.
12. Lalu diikuti besi behel yang ketiga berukuran 1cm kita masukkan
kedalam wadah yang berisikan spesimen NaOCL sebanyak 30ml.
13. Kemudian, kita masukkan besi behel yang keempat berukuran 1cm
kedalam wadah yang berisikan spesimen HCL sebanyak 30ml.
14. Setelah itu kita masukkan besi behel kelima kedalam wadah yang
berisikan spesimen NaCL sebanyak 30ml.
15. Setelah kelima masing-masing benda kerja sudah kita masukkan
kedalam masing-masing wadah yang berisikan spesimen, lalu kita
tunggu selama kurang lebih 3 menit menggunakan stopwatch untuk
kita ambil kembali.
16. Setelah 3 menit, kita kosongkan wadah dari isi cairan spesimen lalu
kita amati laju korosinya untuk satu minggu kedepan dan dilakukan
secara bertahap.
17. Namun sebelum itu, kita amati terlebih dahulu laju korosi yang
sudah terjadi selama 3 menit sebelumnya menggunakan digital
microscope dengan spesifikasi (magnifcation 1600x).
18. Setelah itu kita masukkan kembali benda kerja yang sudah diamati
tersebut kedalam masing-masing wadah dan ditutup dengan rapat,
untuk kita lakukan pengamatan secara berkala 1 minggu ke depan.
19. Setelah 3 hari pengamatan, kita lakukan analisis tahapan pertama
untuk melihat laju korosi pada benda kerja. Hal yang diamati adalah
berat serta tingkat laju korosi pada benda kerja menggunakan neraca
digital (UNIWIGH 500 x 0,01 g ) dan digital microscope dengan
spesifikasi (magnifcation 1600x).
20. Selanjutnya setelah 1 minggu (7 hari) pengamatan, maka akan kita
lakukan kembali analisis pada benda kerja untuk melihat laju korosi
pada benda kerja dan mengamati berat benda kerja yang terjadi

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


menggunakan neraca digital (UNIWIGH 500 x 0,01 g ) dan digital
microscope dengan spesifikasi (magnifcation 1600x).
21. Setelah semua proses analisis sudah selesai dilakukan, selanjutnya
kita membersihkan meja kerja dan menyusun kembali alat dan bahan
pada tempatnya masing-masing serta menjauhkan dari bahan yang
mudah terbakar.
22. Kemudian kita lakukan briefing untuk menarik kesimpulan dari hasil
analisis dan pengamatan yang sudah dilakukan.
23. Sebelum mengakhiri kegiatan berdoalah terlebih dahulu menurut
agama dan kepercayaan masing-masing untuk menutup kegiatan
praktikum.

G. Dokumentasi Hasil Praktikum

Tabel Pengamatan Laju Korosi Setelah 6 Hari


Spesimen Gambar Keterangan
Besi Behel Mulai dari hari pertama sampai
Tanpa setelah 6 hari, spesimen terus
Perlakuan menerus mengalami penjamuran
karat bewarna kuning yang sudah
Spesimen 1
merata serta meluas pada
spesimen. Begitu juga dengan
berat spesimen juga berubah,
pada hari pertama berat spesimen
2,72gr setelah enam hari berubah
menjadi 1,93gr.
Bila dikaitkan dengan bagian-
bagian korosi maka pada
spesimen 1 ini termasuk korosi

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


Besi Behel Mulai dari hari pertama sampai
setelah 6 hari,spesimen masih
Spesimen 2
bertahap mengalami penjamuran
(H 2 O) karat di beberapa bagian, pada
bagian lainnya ada lempengan
menutupi karat. Begitu juga
dengan berat spesimen juga
berubah, pada hari pertama berat
spesimen 2,72gr setelah enam
hari berubah menjadi 1,93gr.
Bila dikaitkan dengan bagian-
bagian korosi maka pada
spesimen 2 ini termasuk korosi

Besi Behel Mulai dari hari pertama sampai


setelah 6 hari,spesimen
Spesimen 3
mengalami penjamuran karat
(NaCL) bewarna kuning berukuran besar
yang hampir merata menutupi
bagian spesimen. Begitu juga
dengan berat spesimen juga
berubah, pada hari pertama berat
spesimen 2,60gr setelah enam
hari berubah menjadi 1,88.
Bila dikaitkan dengan bagian-
bagian korosi maka pada
spesimen 3 ini termasuk korosi

Besi Behel Mulai dari hari pertama sampai


setelah 6 hari,spesimen mulai
Spesimen 4
mengalami penjamuran karat
(HCL) bewarna kuning dan terlihat alur
pemunculan karat, terlihat
bewarna kuning.. Begitu juga
dengan berat spesimen juga
berubah, pada hari pertama berat
spesimen 3,65 gr setelah enam
hari berubah menjadi 2,57gr.

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


Bila dikaitkan dengan bagian-
bagian korosi maka pada
spesimen 4 ini termasuk korosi

Besi Behel Mulai dari hari pertama sampai


setelah 6 hari,spesimen
Spesimen 5
mengalami penjamuran karat
(Bayclin) bewarna kuning berukuran besar
yang belum merata pada
spesimen. Begitu juga dengan
berat spesimen juga berubah,
pada hari pertama berat spesimen
2,66 gr setelah enam hari
berubah menjadi1,85gr.
Bila dikaitkan dengan bagian-
bagian korosi maka pada
spesimen 5 ini termasuk korosi

H. Kesulitan yang dihadapi

1. Pemotongan spesimen yang kurang pas .


2. Kurangnya gelas ukur dan neraca digital sehingga membuat
praktikum berjalan lambat.
3. Terbatasnya leptop saat pengujian microscope.
4. Tidak stabilnya neraca digital saat penimbangan berlangsung.

I. Cara Mengatasi Kesulitan

1. Lebih teliti lagi saat memotongnya.


2. Bergantian atau bergiliran pemakaian dengan kelompok lain.
3. Bergantian atau bergiliran pemakaian dengan kelompok lain dan
kedepanya setiap kelompok membawa leptop.

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


4. Lakukan penimbangan berulang kali dan bersihkan bagian atas
neraca dari kotoran.

J. Penutup

1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami dapatkan pada saat melakukan
praktikum mata kuliah korosi ini adalah terdapat pengurangan berat pada besi
behel yang terjadi akibat dari reaksi kimia yang terjadi pada besi behel tersebut,
pengurangan pada berat tersebut berbeda beda tergantung sedang di reaksikan
pada cairan apa besi behel tersebut sesuai dengan data yang kami dapat pada saat
melakukan penimbangan berulang selama satu minggu terakhir ini.
2. Saran
a. Kelompok kami sangat menyarankan untuk menggunakan sarung tangan
karet jika perlu karna pada saat pengujian bahan ada yg terkena cairan
pada kulit pergelangan tangan nya dan menyebabkan reaksi gatal pada
kulit
b. Pada saat pemotongan benda kerja diusahakan agar menggunakan
Gerindra dari pada gerjaji tangan untuk mendapatkan benda kerja lebih
rata/lurus sama berat
c. Pada saat penimbangan lakukan penimbangan berulang karna faktor
kotoran yang dapat terjatuh dari benda kerja akibat sudah mengalami
korosi

K. Referensi

Utomo, B., 2009. Jenis Korosi dan Penanggulangannya. Kapal, 2(6): 138-141.

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


L. Lampiran

Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University


Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University
Mechanical Engineering Education Of Sriwijaya University

Anda mungkin juga menyukai