Anda di halaman 1dari 41

1

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyusun Modul Pembelajaran Kimia tentang Korosi dengan Model
Contextual Teaching and Learning . Shalawat serta salam tak hentinya penulis sampaikan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi alam semesta.

Modul Pembelajaran Kimia dengan Model Contextual Teaching and Learning pada materi
Korosi diharapkan dapat digunakan untuk memudahkan peserta didik dalam memahami Konsep
tentang Korosi dan cara pencegahannya pada Pembelajaran Kimia SMA / MA dikelas XII.

Dalam penyelesaian modul ini penulis banyak mendapat bimbingan, saran, bantuan, dorongan,
dan petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Dr. Yerimadesi, S.Pd, M.Si dan Ibu Dr.Andromeda,M.Si, selaku Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Kimia, serta terimakasih juga kepada
rekan-rekan kelas Pendidikan Kimia (E) 2017 yang telah membantu memberikan saran dan
dorongan.

Semoga Modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, Oktober 2019

Penulis

Nindita Utari

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI ........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4
A. Deskripsi Singkat......................................................................................4
B. Relevansi...................................................................................................5
C. Panduan Belajar.................... ...................................................................5
BAB II INTI
A. Capaian Pembelajaran..............................................................................6
B. Peta Konsep..............................................................................................7
C. Pokok-pokok Materi.................................................................................7
D. Uraian Materi............................................................................................8
E. Contoh dan Non contoh..........................................................................19
F. LKPD…………………………………………………………………..20
BAB III PENUTUP
A. Rangkuman.............................................................................................29
B. Tes Formatif............................................................................................30

KEPUSTAAKAAN ...........................................................................................36

PEMBAHASAN………………………………………………………………..37-41

3
BAB
PENDAHULUAN
1

Deskripsi Singkat

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa – senyawa yang tidak
dikehendaki. Dalam bahasa sehari – hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang
paling lazim adalah perkaratan besi.

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen ( udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi
adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat- merah.

Modul ini dapat digunakan khususnya untuk semester satu kelas XII pada mata pelajaran
kimia. Pada modul ini akan dibahas materi mengenai korosi, faktor – faktor yang mempengaruhi
peristiwa korosi, , proses terjadinya korosi, serta cara mencegah terjadinya korosi. Adapun hasil
belajar yang diharapkan setelah mempelajari modul ini antara lain peserta didik mampu :
1. Menganalisis faktor – faktor yang yang mempengaruhi korosi melalui diskusi aktif
2. Menemukan cara mengatasi terjadinya korosi melalui diskusi aktif
3. Menyimpulkan faktor- faktor yang mempengaruhi korosi dan cara mengatasi terjadinya
korosi melalui diskusi aktif
4. Mengajukan gagasan untuk mengatasi dan mencegah terjadinya korosi secara tepat dan
benar
5. Menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan
menentukan penyebab terjadinya korosi dan pencegahannya

4
Relevansi

Peristiwa korosi banyak sekali menimbulkan kerugian bagi kehidupan. Beberapa


kerugian akibat peristiwa korosi diantaranya yaitu, kerusakan perangkat, cedera dan kecelakaan,
kontaminasi air, dan kerugian finansial. Tujuan mempelajari materi tentang korosi ini yaitu , agar
kita mengetahui korosi dan kerugian yang ditimbulkannya serta dapat mengetahui cara
pencegahannya. Peserta didik harus bisa memahami materi tentang korosi dengan baik, baik itu
tentang pengertian korosi, faktor – faktor yang mempengaruhi peristiwa korosi, proses terjadinya
korosi, maupun cara mencegah dan mengatasi terjadinya korosi, sehingga peserta didik dapat
mengetahui dan mencegah terjadinya korosi yang berguna untuk meminimalisir kerugian akibat
peristiwa korosi.

Panduan Belajar

1. Petunjuk Guru
a. Guru membimbing siswa dalam mempelajari modul ini
b. Guru membantu menemukan solusi dari masalah yang diajukan oleh peserta didik
c. Guru mengoreksi jawaban dari soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik
berpedoman pada kunci jawaban yang telah disediakan dalam modul ini
2. Petunjuk peserta didik
a. Peserta didik membaca kompetensi yang akan dicapai pada materi ini
b. Peserta didik membaca dan memahami materi didalam modul ini
c. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang terdapat didalam modul ini tanpa
melihat kunci jawaban
d. Peserta didik bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang tidak dimengerti
berkaitan dengan isi modul dan lembar kegiatan

5
BAB KEGIATAN INTI
2

Capaian Materi
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan
cara mengatasinya
4.5 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi
Indeks Pencapaian kompetensi
3.5.1 Menganalisis faktor- faktor yang memepengaruhi korosi
3.5.2 Menemukan cara mencegah terjadinya korosi
3.5.3 Menyimpulkan faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi
dan cara mencegah dan mengatasi terjadinya korosi

4.5.1 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya


korosi
4.5.2 Menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah yang relevan
yang berkaitan dengan menentukan penyebab terjadinya korosi dan
pencegahannya

Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) dengan menggali
informasi dari berbagai sumber belajar , penyelidikan sederhana dan mengolah informasi ,
diharapkan siswa mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa , serta siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki
sikap ingin tahu dalam melakukan pengamatan ,bertanggung jawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan ,disipilin, memberi saran dan kritik , serta dapat
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan cara mengatasinya,
serta dapat mengajukan gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi.

6
Peta Konsep

KOROSI

Dipengaruhi oleh Berdasarkan kepada

kelembapan Suhu Ph Elektrolit

Reaksi oksidasi Reaksi reduksi

Dicegah dengan

Pelapisan Perlindungan Perlindungan galvanisasi


logam katodik mekanik

Materi Pembelajaran
1. Pengertian korosi

2. Faktor –factor penyebab terjadinya korosi

3. Proses terjadinya korosi

4. Cara mencegah terjadinya korosi

7
Uraian Materi

Pengertian Korosi

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara

suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-

senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut

perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.

Sebagian orang mengartikan korosi sebagai karat, yakni sesuatu yang hampir

dianggap sebagai musuh umum masyarakat. Karat (rust) adalah sebutan yang

belakangan ini hanya dikhususkan bagi korosi pada besi, padahal korosi merupakan

gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua logam.Walaupun besi bukan

logam pertama yang dimanfaatkan oleh manusia, tidak perlu diingkari bahwa logam

itu paling banyak digunakan, dan karena itu, paling awal menimbulkan masalah korosi

serius. Karena itu tidak mengherankan bila istilah korosi dan karat hampir dianggap

sinonim (Chamberlain, 1991).

Secara kimia, korosi adalah reaksi antara logam dengan zat lain yang

menyentuh permukaannya sehingga membentuk oksida logam. Korosi termasuk

reaksi redoks dan prosesnya merupakan proses sel galvani (sel volta). Pemicu korosi

adalah tetesan air di permukaan logam yang mengandung oksigen. Air dengan

oksigen cenderung tereduksi (O2 + H2O + 4e → 4OH-), sedangkan besi cenderung

teroksidasi ( Fe → Fe2+ + 2e). Korosi pada logam seperti besi dianggap peristiwa

elektrokimia di alam.

8
Korosi dapat digambarkan sebagai sel galvanik yang mempunyai hubungan

pendek dimana beberapa daerah permukaan logam bertindak sebagai katoda dan

lainnya sebagai anoda, dan rangkaian listrik dilengkapi oleh aliran electron menuju

besi itu sendiri. Sel elektrokimia terbentuk pada bagian logam dimana terdapat

pengotor atau di daerah yang terkena tekanan (Oxtoby, dkk., 1999).

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)

mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat.

Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-

merah.

Reaksi reduksi oksidasi merupakan reaksi yang disertai pertukaran elektron

antara pereaksi, yang menyebabkan keadaan oksidasi berubah. Dari sejarahnya,

istilah oksidasi diterapkan untuk proses-proses dimana oksigen diambil oleh suatu

zat. Maka reduksi dianggap sebagai proses dimana oksigen diambil dari dalam suatu

zat. Kemudian pengangkapan hidrogen juga disebut reduksi, sehingga kehilangan

hidrogen harus disebut dengan oksidasi. Sekali lagi reaksi-reaksi lain dimana baiik

oksigen maupun hidrogen yang tidak ambil bagian belum bisa dikelompokkan sebagai

oksidasi atau reduksi sebelum definisi oksidasi dan reduksi yang paling umum, yang

didasarkan pada pelepasan dan pengambilan elektron, (Svehla, 1990).

9
gambar 1

contoh dari korosi: a) kapal berkarat.b)piring perak setengah bernoda,c) patung

liberty yang dilapisi patina sebelumnya restorasi pada tahun1986

(Raymond Chang,2010)

Proses Korosi

Anoda ( kutub negatif) : bagian tengah besi (Fe teroksidasi karena merupakan logam

yang reaktif dengan potensial reduksi nya +0,44 V.

Katoda (kutub positif):oksigen yang larut dalam air pada permukaan besi dan

mengalami reduksi.

reaksi lengkap dari korosi besi dalam larutan netral

Katoda : 2H2O(l) + O2(g) + 4e- → 4OH-(aq)

Anoda : 2Fe(s) → 2Fe2+(aq) + 4e-

O2(g) + 2Fe(s) +2H2O(l) → 2Fe2+(aq) + 4OH-(aq)

2Fe2+(aq) + 4OH-(aq) →2Fe(OH)2(s)

10
Ion besi (II)yang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi lagi oleh oksigen

dan air menjadi ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi

(karat besi), Fe2O3.xH2O

gambar 2

korosi besi kontak dengan air. Salah satu bagian dari besi bertindak sebagai katoda dan daerah lain
bertindak sebagai anoda

(Brown,2012)

Karat besi membutuhkan oksigen dan air, dan prosesnya bisa dipercepat

oleh faktor-faktor lain seperti pH, keberadaan garam, kontak dengan logam lebih

sulit teroksidasi dari besi, dan tekanan pada besi. Proses korosi melibatkan oksidasi

dan reduksi, dan logam menghantarkan listrik. Dengan demikian, elektron dapat

bergerak melalui logam dari suatu daerah di mana oksidasi terjadi ke daerah di

mana reduksi terjadi, seperti pada sel volta. ( Brown, 2012)

11
Mengapa ada sebagian besi
yang dapat berkarat dan tidak
berkarat, apa faktor yang
mempengaruhinya?

Faktor Penyebab Korosi

a. Kandungan air (H2O) dan oksigen O2)

b. Tingkat keasaman (pH)

c. Suhu

d. Elektrolit dan konsentrasi

e. Keberadaan zat pengotor

1.Konsentrasi H2O dan O2 (kelembapan)

Pada kondisi kelembapan yang lebih tinggi, bisa dapat lebih cepat berkarat.

Selain itu, air yang memiliki kadar oksigen terlarutnya lebih tinggi, memiliki

perkaratan yang lebih cepat. Hal ini demikian sebagaimana air dan juga oksigen

berperan sebagai suatu medium yang terjadi korosi dan juga agen pengoksidasi besi.

12
2.Tingkat Keasaman (Ph)

Pada suasana lebih asam , Ph < 7 , reaksi korosi besi dapat lebih cepat ,

sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam dapat lebih spontan yang

ditandai dari suatu potensial reduksinya yang lebih besar dibandingkan dengan

suasana netral ataupun biasa.

3.Suhu

Semakin tinggi suatu suhu, maka akan semakin cepat juga korosi yang akan

terjadi. Hal tersebut terjadi , sebagaimana laju reaksi kimia yang terus meningkat

seiring bertambahnya suhu.

4.Elektrolit dan Konsentrasi

Elektrolit misalnya garam NaCl di suatu medium korosi dapat mempercepat

terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit yang dapat membantu

menghantarkan electron- electron bebas yang terlepas dari adanya suatu reaksi

oksidasi di daerah anode kepada reaksi reduksi pada daerah katode.

5.Keberadaan zat pengotor

Zat pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi

reduksi tambahan sehingga lebih banyak atom logam yang teroksidasi. Sebagai

contoh, adanya tumpukan debu karbon dari hasil pembakaran BBM pada permukaan

logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas oksigen pada permukaan logam.

Dengan demikian proses terjadinya korosi semakin cepat.

13
Ket : benda yg dicegah
Cara Pencegahan Korosi
Cara mencegah korosi

pagar
logam,
pengecatan
teralis
jendela,dll
Pelapisan
dengan rantai
pelumasan
bahan atau kendaraan,
oli
zat lain mesin

rak piring,
dibalut
pegangan
plastik
ember

Pelapisan
pelapisan kaleng
dengan
dengan kemasan
timah
logam
Cara-Cara lain(secara Pelapisan
bumper
Mencegah elektrolisis) dengan
mobil
Korosi kromium
pipa besi,
pelapisan
tiang
Galvanisasi dengan
telepon,bad
zink
an mobil,dll
pipa baja
Pengorban dalam
pipa baja dalam
an anode tanah,badan kapal
tanah,
laut
badan kapal
laut
sendok,
Membuat garpu, dan
sendok, garpu, dan
paduan perkakas rumah
logam lainnya
rumah
lainnya

14
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur berbagai

barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Cara-cara mencegah

terjadinya korosi didasarkan pada 2 hal yaitu korosi besi membutuhkan oksigen dan

air sehingga dalam mencegah korosi, logam harus dihindarkan kontak langsung

dengan air dan oksigen dan berbagai jenis logam dapat melindungi logam lain seperti

besi terhadap korosi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah

terjadinya korosi berdasarkan kedua hal tersebut , yaitu:

A. Pelapisan dengan bahan atau zat lain

1. Pengecatan pada logam besi

Besi yang dicat akan terlindung dari kontak dengan air dan gas

oksigen yang banyak terdapat di udara. Contohnya pengecatan pada

jembatan dan pagar

2. Melumuri dengan oli atau gemuk

Oli atau gemuk mencegah kontak besi dengan air. Cara ini diterapkan

untuk perkakas dan mesin.

15
3. Dibalut dengan plastik

Plastik mencegah kontak besi dengan udara dan air. Contohnya pada

rak piring dan keranjang sepeda.

B. Pelapisan dengan logam-logam lain( Dengan cara elektrolisis)

1. Tin Plating(pelapisan dengan timah)

Pelapisan ini dilakukan secara elektrolisis,yang disebut

elektroplatting. Timah tergolong logam yang tahan karat. Besi

yang dilapisi timah tidak mengalami korosi karena tidak ada

kontak dengan oksigen (udara) dan air. Pelapisan ini hanya

melindungi besi selama lapisan besi utuh. Contohnya kaleng-kaleng

kemasan terbuat dari besi yang dilapisi timah.(Fortanna,1987)

16
2. Cromium planting(pelapisan dengan kromium)

Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk

memberi lapisan pelindung yang mengkilap, contohnya untuk

bumper mobil.

C. Galvanisasi (pelapisan dengan zink)

Zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh.

Hal ini karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode.

Contohnya pelapisan zink pada pipa besi, tiang telpon, dan badan

mobil.

D. Sacrificial protection (pengorbanan anode)

Besi yang dihubungkan dengan logam lain yang lebih aktif (mempunyai

potensial elektrode lebih negatif atau lebih mudah berkarat)

membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan

demikian yang akan teroksidasi adalah logam lain itu(anode) sedangkan

besi hanya berfungsi sebagaia tempat terjadinya reduksi oksigen.

Jadi, besi terlindung karena dijadikan katode, sedangkan logam

pelindungnya (anode) dikorbankan. Perlindungan katode digunakan

untuk melindungi pipa bawah tanah. Pada tempat-tempat tertentu pipa

17
itu dihubungkan dengan logam magnesium. Magnesium akan teroksidasi

sehingga perlu diganti secara berkala.

Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam

tanah atau badan kapal laut.

Pada cara pengorbanan anode, logam magnesium mengalami oksidasi

Mg(s) → Mg2+ + 2e- . Sedangkan yang mengalami reduksi adalah

oksigen

O2(g) + 4H+(aq) + 4e- → H2O(l)

E. Membuat paduan logam

Paduan logam yang sering dipakai adalah stainless steel, yang

merupakan campuran dari 74% besi, 18% nikel dan 8% krom.

Contohnya pada alat-alat perkakas rumah tangga seperti sendok dan

garpu serta gunting.

18
Contoh dan non contoh
Label konsep Contoh Non contoh

Korosi Perkaratan besi Pelapukan kayu

ph Ph air 7 pada suhu 25̊ c Ph air 1 pada suhu

25̊c

suhu Suhu ruang normal 25̊c Suhu ruang normal

50̊c

elektrolit HNO3 ,HCl Minyak

Kelembapan udara Logam seperti besi, nikel , Kelembapan udara

baja, tembaga ,seng yang semakin tinggi

mengalami korosi pada menyebabkan

kelembapan relative lebih logam sukar/sulit

dari 60 % terkorosi

Reaksi oksidasi 2Fe(s) → 2Fe2+(aq) + 4e- 2CuO→2Cu + O2

Reaksi reduksi 2H2O(l) + O2(g) + 4e- → 4OH-(aq) Si + O2 →SiO2

Perlindungan katodik Perlindungan katodik Memanaskan

digunakan pada pipa dengan api

bawah tanah yang

dihubungkan dengan logam

Mg

Pelapisan dengan Tin plating (pelapisan Menyiram dengan

logam lain dengan timah) dan air

chromium plating

19
LEMBAR KERJA
PESEERTA DIDIK

KOROSI
Nama Sekolah : SMAN 5 BUKITTINGGI
Kelas / Semester : X II/ 1
Alokasi Waktu : 30 MENIT

Kelompok:
Anggota : 1. ……………………………….
2. ………………………………..
3. ………………………………..
4. ………………………………..
5. ………………………………..

20
Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5.1 Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi korosi

3.5.2 Menemukan cara mencegah terjadinya korosi

3.5.3 Menyimpulkan cara mencegah dan mengatasi terjadinya korosi

4.5.1 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan mengatasi korosi

4.5.2 Menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah yang relevan

yang berkaitan dengan menentukan penyebab terjadinya korosi dan

penecegahannya

Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar , penyelidikan

sederhana dan mengolah informasi , diharapkan siswa mampu

meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ,

serta siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung,

memiliki sikap ingin tahu dalam melakukan pengamatan ,bertanggung

jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan ,disipilin,

memberi saran dan kritik , serta dapat menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya korosi dan cara mengatasinya, serta dapat

mengajukan gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi.

21
Petunjuk Kerja
Acuan : kerjakan praktikum ini dengan m

1. Duduk dalam kelompok yang telah ditetapkan

2. Baca materi bahan ajar kelas xii, dan sumber lainnya

3. Kerjakan LKPD yang telah dibagikan kepada masing-masing kelompok

4. Waktu diskusi kelompok disediakan 30 menit

5. Hasil diskusi dipresentasikan ke depan kelas

KEGIATAN 1 : Menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi peristiwa

korosi

Acuan :Membaca prosedur kerja terlebih dahulu untuk mengetahui langkah

terjadinya peristiwa korosi !

Alat :

a. 6 buah paku tidak berkarat (baru)

b. 6 buah gelas aqua plastic

c. air suling biasa

d. air cuka

e. minyak goreng

f. air garam

g.air sabun

h. 6 buah karet gelas

i. 6 buah plastic bening

22
Cara Kerja :

1. Siapkan gelas aqua plastic dan masukkan semua paku kedalam masing-masing

gelas

2. Masukkan semua zat cair ( 5 buah gelas), dan 1 buah gelas berisi paku dengan

udara kosong

3. Tutup semua gelas dengan plastic bening dan ikat dengan karet gelang

4. Amati perubahan selama dua hari

Portofolio (Hasil pengamatan)

No. Zat cair Hari ke- 1 Hari ke -

1. Udara kosong

2. Minyak goreng

3. Air suling biasa

4. Air sabun

5. Air garam

6. Air cuka

Keterangan :

+++ = banyak berkarat

++ = agak berkarat

+ = sedikit berkarat

23
- = tidak ada karat

Permasalahan :

1. Paku besi mana yang terjadi korosi paling cepat?

2. Paku besi mana yang terjadi korosi paling lambat?

3. Paku besi mana yang tidak terjadi korosi?

4. Jelaskan hal- hal yang dapat mempengaruhi terjadinya korosi pada percobaan

tersebut!

5. Jelaskan cara mencegah terjadinya korosi pada percobaan tersebut

Kesimpulan :

KEGIATAN 2:

Acuan : Kerjakan lembar kerja peserta didik ini dengan cara diskusi kelompok!

1. Mengapa pada paku di dalam air sabun tidak mengalami perkaratan ?

Jawaban:

24
2. Jelaskan factor- factor penyebab korosi!

Jawaban:

3. Jelaskan cara pencegahan korosi yang ananda ketahui!

Jawaban:

4. Mengapa pada paku di dalam air suling lebih banyak mengalami

Perkaratan dibanding paku di udara terbuka?

Jawaban:

25
5. Jelaskan perbedaan metode perlindungan terhadap korosi secara galvanisasi

dengan pengorbanan anode!

Jawaban:

6. Perhatikan gambar percobaan korosi berikut:

Paku yang mengalami korosi paling cepat terjadi pada nomor? Jelaskan

alasannya!

Jawaban:

26
7. Jelaskan proses terjadinya korosi dengan bahasa sendiri !

Jawaban:

8. Tuliskan reaksi lengkap dari korosi besi dalam larutan netral !

Jawaban:

9. Cara paling tepat dilakukan untuk melindungi hiasan rumah yang terbuat dari

besi dari peristiwa korosi adalah, berikan alasan?

Jawaban:

27
10. Mengapa seng dipilih sebagai pelapisan besi untuk mencegah terjadinya korosi

Jawaban:

Kesimpulan :

28
BAB PENUTUP
3

Rangkuman
1. Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya (misalnya air dan udara) yang menghasilkan senyawa-

senyawa yang tidak dikehendaki.

2. Air dengan oksigen cenderung tereduksi (O2 + H2O + 4e → 4OH-),


sedangkan besi cenderung teroksidasi ( Fe → Fe2+ + 2e).

3. Cara-cara mencegah terjadinya korosi terdiri atas, pelapisan dengan


logam lain, pelapisan dengan zat lain , galvanisasi, pengorbanan anode,

dan perpaduan logam

4. Ion besi (II) yang terbentuk pada anoda akan teroksidasi oleh oksigen
dan air menjadi ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa

terhidrasi Fe2O3.XH2O (karat besi)

5. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, dan oksigen ( udara)


mengalami reduksi

6. Faktor penyebab terjadinya korosi yaitu, kandungan air / kelembapan,


tingkat keasaman(Ph), suhu, elektrolit dan konsentrasi, keberadaan zat

pengotor

29
Tes Formatif
A.Soal Objektif
1. Diketahui potensial elektrode standar beberapa logam sebagai berikut.

Fe2+/Fe E0 = - 0,44 volt

Cu2+/Cu E0 = + 0,34 volt

Zn2+/zn E0 = - 0,76 volt

Ni2+/Ni E0 = - 0,25 volt

Al3+/Al E0 = - 1,66 volt

Untuk melindungi logam besi agar tidak korosi, dengan sistem perlindungan

katodik dapat digunakan logam ....

A. Fe dan Zn

B. Al dan Fe

C. Zn dan Ni

D. Zn dan Al

E. Ni dan Al

2. Terjadinya korosi pada kaleng minuman ringan dapat dicegah dengan cara….

A. diprotetik katodik

B. dicat

C. dilapisi plastic

D. dilumuri oli

30
E. dilapisi krom

3. Cara yang paling tepat dilakukan untuk melindungi hiasan rumah yang terbuat

dari besi dari peristiwa – peristiwa korosi adalah….

A. dilapisi dengan perak

B. dilapisi dengan alumunium

C. proteksi katodik

D. dilumuri dengan oli

E. dilapisi dengan seng

4. Diketahui hasil percobaan tentang korosi besi sebagai berikut.

Berdasarkan data tersebut urutan terbentuknya korosi paling cepat adalah ….

A. 1 – 2 – 4 – 3

B. 2 – 1 – 4 – 3

C. 3 – 1 – 2 – 4

D. 3 – 4 – 1 – 2

E. 4 – 2 – 1 – 3

31
5.Diketahui :

Fe2+(aq) + 2e Fe(s) E0 = - 0,44 Volt

Ni2+(aq) + 2e Ni(s) E0 = - 0,25 Volt

Mg2+(aq) + 2e Mg(s) E0 = - 2,37 Volt

Cu2+(aq) + 2e Cu(s) E0 = + 0,34 Volt

Ag+(aq) + e Ag(s) E0 = + 0,80 Volt

Pb2+(aq) + 2e Pb(s) E0 = - 0,13 Volt

Logam yang dapat melindungi besi dari perkaratan dengan perlindungan katodik

adalah . . . . .

A. Ni

B. Mg

C. Cu

D. Ag

E. Pb

6. Seorang siswa melakukan proses electroplating sebuah sendok besi dengan

beberapa logam berikut :

1. Perak (Ar= 108)

2. Timah (Ar=119)

32
3. Krom(Ar=52)

4. Tembaga (Ar=63,5)

5. Emas (Ar=197)

Waktu dan besarnya arus yang digunakan untuk masing-masing proses elektrolisis

sama, maka lapisan paling tebal/ banyak diperoleh bila menggunakan logam …

A.1 C.5 E.4

B.3 D.2

7. Berikut ini percobaan logam besi (Fe) yang dihubungkan dengan logam lain.

Masing-masing logam yang telah dihubungkan diletakkan di tempat yang sedikit

lembab dan bersuasana asam, seperti gambar :

Besi yang akan mengalami korosi paling cepat yaitu percobaan nomor...

A.I

B.II

C.III

D.IV

E. V

33
8. Berbagai cara pencegahan korosi besi :

a. pengecatan

b. ditempel plat logam dan tembaga

c. ditempel plat logam zink

d. dibungkus dengan plastic

Cara yang digunakan untuk mencegah perkaratan pada badan kapal yang terendam

dalam air laut adalah….

A. a, b, dan c

B. b dan d

C. a,b,c dan d

D. a dan c

E. d saja

9. Mudah atau tidaknya logam berkarat tergantung pada ….

A. banyaknya air

B. keaktifan logam

C. suhu lingkungan

D.tingkat kebasaan

E. banyaknya oksigen

34
10. Seng dipilih sebagai pelapis besi untuk mencegah terjadinya korosi karena ….

A. Besi menjadi anode

B. Seng menjadi katode

C. Harga E0 besi lebih besar

D. Harga E0 besi dan seng sama

E. Besi menjadi mudah teroksidasi

B.Soal uraian
Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Uraikan factor-faktor yang mempengaruhi peristiwa korosi !

2. Jelaskan Bagaimana cara mengatasi dan mencegah korosi !

35
DAFTAR PUSTAKA
Brown, T.L.,Lemay, H.E.,Bursten, B.E.,Murphy.C.J., & Woodward, P.M. (2012). Chemistry:
The Central Science. (Edisi ke-12). New York : Pearson Prentice Hall.
Chamberlain J.,Trethewey KR.1991, Korosi (Untuk Mahasiswa dan Rekayasawan), PT
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Chang, Raymond,.2010,Konsep- Konsep Inti Jilid 2.Kimia Dasar,Jakarta: Erlangga

Fortanna, Mars, 1987, Corrosion Engineering,G.3rd edition ,McGraw-Hill: New York


Svehla ,G.1990. Vogel: Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: Kalman Media Pustaka
Oxtoby ,D.W.1999. Kimia Modern Edisi 4 Jilid 1. Erlangga : Jakarta

36
PEMBAHASAN TES FORMATIF
A.Soal Objektif

1.jawaban : B

Prinsip perlindungan katodik adalah dengan menghubungkan logam besi dengan

logam lain yang potensial reduksinya lebih kecil dibandingkan dengan besi

sehingga besi mengalami reduksi dan bertindak sebagai katoda sedanglan logam

lain itu mengalami oksidasi dan bertindak sebagai anoda.

Dari table diatas , cara perlindungan katodik yang paling tepat yaitu dengan

menghubungkan logm Al dengan besi karena logam Al memiliki potensial reduksi

lebih kecil dari Fe.

2.jawaban: A

Cara mencegah terjadinya korosi pada kaleng kemasan yang paling cocok adalah

dengan perlindungan katodik, yaitu dengan melapisi logam kaleng dengan logam

lain yang berada di kiri deret volta logam itu.

3.jawaban: B

Cara melindungi besi dari korosi dapat dilakukan berbagai cara diantaranya

dicat, dibuat paduan logam, dilapisi logam yang berada disebelah kiri pada deret

volta. Namun, cara yang paling baik untuk melindungi perabot rumah adalah

dengan melapisi dengan logam alumunium karena tidak mengurangi estetika dari

perabot itu sendiri.

4. jawaban : B

Korosi pada paku akan paling cepat terjadi pada tabung yang mengandung :

37
1) larutan H2SO4 karena bersifat asam. Kita tahu ph < 7 akan mempercepat

terjadinya reaksi korosi karena adanya reaksi reduksi tambahan dari ion

H+ yang berasal dari asam

2) air karena mengandung banyak oksigen terlarut yang mempercepat

terjadinya korosi

3) air yang dididihkan , karena jumlah oksigen terlarut dalam air menjadi

sedikit

4) CaCl2 dan udara kering. Kristal CaCl2 anhidrat berfungsi sebagai media yang

dapat menyerap uap air yang ada di udara sehingga memperkecil kontaknya

dengan paku

5.jawaban : B

Prinsip perlindungan katodik adalah dengan menghubungkan logam besi dengan

logam lain yang potensial reduksinya lebih kecil dibandingkan dengan besi

sehingga besi mengalami reduksi dan bertindak sebagai katoda sedanglan

logam lain itu mengalami oksidasi dan bertindak sebagai anoda.

Diantara logam diatas yang paling baik dalam melindungi besi dari perkaratan

adalah Mg.

7.jawaban: E

Besi (Fe) akan lebih cepat mengalami korosi jika dihubungkan dengan logam

dalam deret volta yang mudah tereduksi dan ditempatkan sedikit lembab dan

bersuasana asam. Dalam deret volta, logam Cu terletak lebih ke kanan

dibanding logam yang lain , dimana semakin kekanan logam dalam deret volta

maka semakin mudah mengalami reduksi.

38
Deret volta : Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-H-Sb-Bi-

Cu-Hg-Ag-Pt-Au

8.jawaban : D

Cara untuk mencegah terjadinya korosi yaitu dengan cat marine atau cat

kapal. Cat marine atau cat kapal termasuk cat yang berkelas dan berkualitas

karena cat kapal ini difungsikan untuk melindungi kapal agar terhindar dari

korosi dalam waktu yang cukup lama. Sifat proteksi pada cat kapal sangat

diutamakan mengingat kapal yang terus berhadapan dengan kadar garam yang

sangat tinggi (NaCl). Proses pengecatan pun terbagi atas tiga tahapan : primer

coat, intermediate coat, dan finish coat.

Zinc anode adalah logam zinc dalam bentuk batangan atau bentuk lain ,

ditempelkan ke bagian- bagian kapal yang rawan terhadap korosi air laut.

9.jawaban : B

Proses korosi pada logam terutama besi disebabkan oleh permukaan logam

mempunyai kereaktifan yang berbeda. Besi yang lebih reaktif akan mengalami

reaksi oksidasi membentuk ion Fe2+ dan sejumlah electron dan bertindak

sebagai anode. Electron yang dhasilkan akan mengalir ke bagian logam yang

kurang reaktif yaitu bagian katode. Sementara itu ion Fe2+ yang dihasilkan

akan masuk ke dalam air yang mengalami oksidasi lanjut membentuk ion Fe3+

yang kemudian akan senyawa oksida terhidrasi berupa Fe2O3.XH2O (karat

besi).

39
10.jawaban: C

Pada pencegahan korosi besi, yang sebenarnya kita lakukan adalah agar besi

tidak mengalami reaksi oksidasi membentuk ionnya. Reaksi oksidasi terjadi di

anode. Untuk mewujudkan hal ini, maka kita harus melapisi logam besi dengan

logam lain yang potensial reduksinya lebih kecil dibandingkan dengan besi

sehingga besi tidak teroksidasi. Proses ini dinamakan galvanisasi.

Salah satunya adalah dilapisi dengan seng (Zn). Misalkan ketika permukaan

besi yang telah dilapisi oleh seng tergores dan berkontak dengan uap air, gas

CO2 dan zat lain yang ada diudara akan mengakibatkan terbentuknya sel volta

kecil. Karena potensial reduksi Zn lebih kecil disbanding Fe, maka yang akan

mengalami oksidasi adalah Zn sedangkan besi akan mengalami reduksi dan

bertindak sebagai katode.

B.Soal Uraian

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi peristiwa korosi :

-Air/kelembaban ; jika kondisi disekitar logam semakin lembab(banyak air) maka

cepat terjadi korosi.

-Oksigen ; adanya oksigen mempermudah terjadinya reaksi oksidasi,sehingga besi

mudah mengalami korosi.

-Elektrolit : adanya elektrolit akan memicu terjadinya korosi, sehingga dapat

mempercepat korosi pada besi.

2. Cara Melindungi besi dari korosi, ada 2 cara yaitu perlindungan mekanis dan

perlindungan elektrokimia.

40
Perlindungan Mekanis: Besi yang dilapisi seng atau besi yang dilapisi timah.

Perlindungan Elektrokimia :

a. Pipa air agar tidak berkarat,pada jarak tertentu dihubungkan dengan logam Mg.

Logam Mg ditanam dalam bak-bak berisi pasir.

b. Menara-menara raksasa yang terbuat dari besi dapat dilindungi dari karat

dengan menghubungkan kaki menara dengan lempeng magnesium yang ditanam

dalam tanah.

41

Anda mungkin juga menyukai