Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK PENYUSUNAN SILABUS AKIDAH AHLAK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Aqidah Ahlak
Dosen Pengampu:
Kholis Amrullah, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 4

Firda Nurul Fadila 2001031012


Lulu Atur Yayah 2001032006

Kelas B
Semester IV

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
20201/2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah Akidah Ahlak dengan materi yang berjudul “Teknik Penyusunan
Silabus”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Akidah Ahlak yang telah membimbing kami dalam menulis makalah
ini. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih.

Metro, 20 Februari 2022


Kelompok IV

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… iii


DAFTAR ISI…………………………………………………………….…...…………..…iv
BAB I …………………………………………………………………………………………1
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….…1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………...1
C. Tujuan ……………………………………………………………………………..…1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………….2
A. Pengertian Silabus …………………………………………………………………...2
B. Langkah-langkah Penyusunan Silabus …………………………………………….4
C. Proses Penyusunan Silabus …………………………………………………………6
D. Langkah-langkah Pengembangan Silabus ………………………………………....6
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………….9
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………..……9
B. Saran ………………………………………………………………………………….9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian guna
menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkualitas sehingga tercipta
masyarakat yang dapat berkontribusi memberikan yang terbaik bagi kehidupan bangsa
dan negara. Pendidikan juga diharapkan mampu mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang bertakwa dan beriman kepada Tuhan yang Maha Esa.
Di dalam sebuah pembelajaran terdapat kurikulum yang menjadi salah satu
substansi Pendidikan perlu di desentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus
dan juga pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan
sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian, sekolah ataupun daerah akan
memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi ajar, kegiatan
pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dinamakan dengan silabus?
2. Bagaimana cara atau Teknik-teknik penyusunan silabus?
3. Bagaimana proses pembuatan silabus?
4. Apa saja tahapan pengembangan silabus?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari silabus.
2. Untuk mengetahui Teknik pemyusunan silabus.
3. Untuk mengetahui proses penyusunan silabus.
4. Untuk mengetahui tahapan pengembangan silabus.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Silabus
Silabus secara sederhana berarti sebagai rencana pembelajaran yanag ada pada
suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, silabus juga mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indicator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap Satuan Nasional Pendidikan (SNP). Silabus juga
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai implementasi kurikulum,
yang berisi tentang kegiatan pembelajaran, pengolahan kurikulum berbasis sekolah,
kurikulum dan hasil belajar, dan juga penilaian berbasis kelas.
Pada hakikatnya silabus merupakan rencana yang menggambarkan prosedur
atau cara-cara dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. 1 Silabus yaitu
penjabaran lebih rinci dari standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) yang
minimal memuat kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar yang harus
dimiliki oleh peserta didik sehubungan dengan suatu mata pelajaran. 2 Silabus adalah
gambaran real tentang apa yang dilaksanakan atau dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas dengan mengacu pada apa yang telah
ditetapkan dalam silabus yang telah dikembangkan.
Pengertian silabus menurut para ahli:
1. Silabus adalah ikhtisar, ringkasan garis besar, atau pokok-pokok/isi materi
(Salim, 1987:89).
2. Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat
kompnen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan
kompetensi dasar (Yulaelawati, 2004:123).
3. Silabus merupakan planning pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu
1
Asmaun Hasla dan Angga Teguh Prasetyo, Desain Pembelajaran Berbasis Karakter (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2012), 82.
2
Hizbul Muflihin, Administrasi Pendidikan (Klaten: CV. Gema Nusa, 2015), 212.

2
dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan Pendidikan
(Mulyasa, 2010:190).
Dari beberapa definisi diatas, dapat kita simpulkan bahwa silabus merupakan
seperangkat rencana yang berisi garis besar atau pokok-pokok pembelajaran yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indicator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan. Silabus adalah kerangka inti dari setiap kurikulum yang sedikitnya
memuat tiga komponen utama sebagai berikut:
1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan
pembelajaran.
2. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut.
3. Upaya yang harus di lakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah
dimiliki peserta didik.

Pengertian Aqidah Ahlak


Secara bahasa atau etimologi kata aqidah berasal dari kata “aqada ya’qidu aqdan”,
yang artinya ikatan atau perjanjian, sangkutan dan kokoh.3 Sedangkan jika ditinjau
dari segi terminology atau secara istilah akidah merupakan dasar-dasar pokok
keyakinan atau kepercayaan hati seseorang muslim yang bersumber dari ajaran islam
yang wajib dipegang teguh oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang
mengikat. Menurut Syaikh Abu Bakar Al-Jaziri akidah merupakan kumpulan dari
hukum-hukum kebenaran yang sangat jelas dan yang dapat diterima oleh akal,
pendengaran, perasaan yang dapat diyakini oleh hati manusia, dapat dipastikan
kebenarannya, dengan menetapkan keshalehannya dan tidak dapat melihat ada yang
dapat menyalahinnya dan bahwa itu benar dan berlaku selamannya. Seperti keyakinan
seorang manusia akan adanya sang Khaliq atau sang pencipta , keyakinan akan
kekuasaan-Nya, keyakinan akan kewajiban taat kepada-Nya.4
Secara Bahasa atau etimologi kata ahlak berasal dari Bahasa arab yaitu dari bentuk
jamak khuluq atau al-khulq yang secara Bahasa berarti budi pekerti, tingkah laku,
perangai, atau tabiat. Secara hakikatnya al-khulq (budi pekerti) merupakan suatu
kondisi atau sifat yang telah meresap dari dalam jiwa dan menjadi kepribadian

3
H. Mahmud Yunus, Kamus Arab -Indonesia (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1972), hal.274.
4
Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), hal.122.

3
sehingga dari situlah akan timbul berbagai macam perbuatan atau tingkah laku dengan
cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa melakukan pemikiran.
Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa silabus akidah
ahlak adalah salah satu komponen perangkat pembelajaran dari rencana pembelajaran
mata pelajaran akidah ahlak, yang mencakup standar kompetensi, indicator, penilaian,
kompetensi dasar, standar kompetensi, materi pembelajaran, alokasi waktu dan
sumber belajar oleh setiap satuan Pendidikan.

B. Langkah-langkah Penyusunan Silabus


Langkah-langkah atau Tahapan penyusunan silabus secara umum itu ada
delapan Langkah utama, diantaranya adalah:
1. Mengisi kolom identitas mata pelajaran.
Di dalam bagian ini harus bertuliskan dengan jelas nama sekolah, mata
pelajaran, diperuntukkan untuk kelas berapa, semester berapa, dan alokasi
waktu yang dibutuhkan. Dan juga perlu bertuliskan standar kompetensi
mata pelajaran yang akan di capai.
2. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Pada dasarnya standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan
minimal siswa yang mendeskripsikan pengetahuan, penguasaan sikap, dan
keterampilan yang diharapkan dapat di capai pada setiap tingkatan
semester pada mata pelajaran tertentu. Sedangkan kompetensi dasar
merupakan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam mata
pelajaran tertentu sebagai acuan penyusunan indicator kompetensi.5
3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Materi pokok/pembelajaran merupakan pokok yang harus dipelajari
oleh peserta didik guna mencapai. Jenis materi pokok/pembelajaran ini
bisa berupa fakta, konsep, prosedur, prinsip atau keterampilan.
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan bentuk atau pola umum kegiatan
yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini dapat
berupa kegiatan tatap muka maupun dengan tidak secara tatap muka.
Interaksi yang dilakukan antar pendidik dengan siswa dapat berupa
5
Tim Pusdiklat Pegawai, PENGEMBANGAN SILABUS DAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (Jalan Raya Ciputat - Parung Km. 19 Bojongsari, Depok 16517: Pusdiklat Pegawai
Kemendikbud, 2016), Hal. 8.

4
kegiatan ceramah, tanya jawab, diskusi, kuis tes, mendemostrasikan,
mensimulasikan, mengukur, mempraktikkan, eksperimen, mengadakan,
menganalisis, mengamati, menelaah, meneliti dll.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar, yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar
peserta didik, pesserta didik dengan pendidik, lingkungan dan sumber
belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda capaian kompentensi dasar yang di
tandai dengan perubahan perilaku yang dapat di ukur yang mencakup
sikap, pengetahuan,dan keterampilan. Indicator di Kembangan sesuai
dengan karakteristik beserta didik,mata pelajaran,satuan
Pendidikan,potensi daerah dan di rumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan diobservasi. Indicator di gunakan sebagai dasr untuk
Menyusun alat penilaian.
6. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian capaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan dengan
menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas,
proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian
merupakan kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.
7. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiapa kompetensi dasar di dasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi mata pelajaran per-minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kmpetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.
8. Menentukan Sumber Belajar

5
Sumber berlajar merupakan acuan, objek, atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
nara sumber serta lingkunagan fisik, alam, social, dan budaya. Penentuan
sumber belajar di dasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta materi , kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian
kompetensi.6

C. Proses penyusunan silabus


1. Perencanaan
Jika akan menyusun silabus harus terlebih dahulu mengumpulkan informasi
dan meyiapkan sumber serta referensi yang sesuai untuk pengembangan silabus.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi atau internet.
2. Pelaksanaan
Dalam penyusunan silabus penyusun harus memahami semua yang terdapat
hubungannya dengan mata pelajaran dan kurikulum.
3. Perbaikan
Silabus perlu di ulang sebelum digunakan dalam proses pembelajaran.Dalam
mengkaji silabus dapat melibatkan spesialis kurikulum,ahli mata pelajaran,ahli
didaktik-metodik,ahli penilaian dan guru.
4. Pemantapan
Hasil akhir dari perbaikan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan apabila
telah memenuhi kriteria bisa langsung disampaikan kepada pihak yang
bersankutan.
5. Penilaian silabus
Penilaian silabus dapat dilakukan secara bertahap untuk menemukan hasil
yang maksimal.7

6. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Saat para pendidik atau guru mengembangkan silabus mereka dapat


melakukannya secara mandiri ataupun secara berkelompok dalam sebuah sekolah atau
beberapa sekolah silabus adalah representasi kurikulum pada tiap-tiap mata pelajaran.

6
Salmeto, Penyusunan Perangakat Pembelajaran Bernuansa Nilai Karakter, vol. Vol.2 No.1 (Scholaria, 2012),
36.
7
Zulhanif, “c,” JURNAL PIGUR Vol.01 No.2 (Agustus 2018): Hal. 48.

6
Isian dari silabus sendiri harus mampu menjabarkan standar kompetensi yang telah
ditentukan pada setiap komponen silabus. Langkah-langkah pengembangan silabus
sendiri terdiri dari: 1. Mengkaji dan menentukan standar kompetensi. 2. Mengkaji dan
menentukan kompetensi dasar. 3. Mengidentifikasi materi pokok/materi
pembelajaran. 4. Mengembangkan kegiatan pembelajaran. 5. Merumuskan indicator
pencapaian kompetensi. 6. Menentukan jenis penilaian. 7. Menentukan tempat
penelitian. 8. Menentukan sumber belajar.8

1. Mengkaji dan menentukan standar kompetensi


Saat kita sebagai calon pendidik maupun pendidik sekalipun dalam mengkaji
Standar Kompetensi (SK) pada setiap mata pelajaran harus memperhatikan dan harus
pula disesuaikan dengan Standar Isi (SI). Proses pengkajian harus dilakukan dengan
memperhatikan beberapa point sebagai berikut:

a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin dan tingkat kesulitan


materi, tidak harus sesuai atau sama dengan urutan yang ada di SI.
b. Keterkaitan antara SK dan KD yang ada dalam mata pelajaran.

2. Mengidentifikasi materi pokok atau materi pembelajaran.


Dalam mengidentifikasi materi pokok kita perlu mempertimbangkan:
a. Potensi peserta didik
b. Relevansi dengan karakterisitik.
c. Tingkat perkembangan fisik, emosional, intelektual, social, dan
spiritual peserta didik.
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
e. Struktur kelmuan.
f. Aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
sekitar.
h. Alokasi waktu.

3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran.


8
Indisusilo, “Panduan Lengkap Menyusun Silabus Dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran,” t.t., Hal.19.

7
Proses kegiatan pembelajaran didesain untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya untuk mencapai kmpetensi.

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi


Indicator merupakan sebuah penanda pencapaian dari kompetensi dasar yang
ditandai dengan perubahan perilaku peserta didik dapat dilihat dan dinilai mencakup
sikap, pengetahuan dan keterampilan.

5. Menentukan Jenis Penilaian


Serangkaian kegiatan yang dilakukan pendidik atau guru untuk memperoleh,
menganalisis dan menafsirkan data tentang hasil dari proses kegiatan belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menghasilkan
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dapat dilakukand
dengan menggunakan metode tes dan no tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil, karya berupa proyek, penggunaan
portofolio dan penilaian diri.

6. Menentukan Alokasi Waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar di dasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran mata pelajaran per-minggu.
Alokasi waktu di cantumkan di silabus bersifat opsional berdasarkan tingkat kesulitan
dalam menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan para peserta didik.

7. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar merupakan sebuah objek rujukan yang harus dimiliki oleh
peserta didik dan pendidik atau guru sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran.
Sumber belajar dapat berupa buku teks, media elektronik, media cetak, narasumber,
lingkungan alam sekitar dan sebagainya.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya silabus merupakan rencana yang menggambarkan prosedur
atau cara-cara dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi
dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus.
Silabus akidah ahlak adalah salah satu komponen perangkat pembelajaran dari
rencana pembelajaran mata pelajaran akidah ahlak, yang mencakup standar
kompetensi, indicator, penilaian, kompetensi dasar, standar kompetensi, materi
pembelajaran, alokasi waktu dan sumber belajar oleh setiap satuan Pendidikan.
Berikut ini merupakan Langkah-langkah atau tahapan-tahapan penyusunan silabus
meliputi:
1. Mengisi kolom identitas mata pelajaran.
2. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
6. Penentuan Jenis Penilaian
7. Menentukan Alokasi Waktu
8. Menentukan Sumber Belajar

B. Saran
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis memohon kritik
dan saran kepada semua pihak yang telah membacanya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang kirannya membutuhkan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA
Asmaun Hasla dan Angga Teguh Prasetyo. Desain Pembelajaran Berbasis Karakter.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
H. Mahmud Yunus. Kamus Arab -Indonesia. Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1972.
Hizbul Muflihin. Administrasi Pendidikan. Klaten: CV. Gema Nusa, 2015.
Indisusilo. “Panduan Lengkap Menyusun Silabus Dan Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran,” t.t.
Muhammad Daud Ali. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000.
Salmeto. Penyusunan Perangakat Pembelajaran Bernuansa Nilai Karakter. Vol. Vol.2 No.1.
Scholaria, 2012.
Tim Pusdiklat Pegawai. PENGEMBANGAN SILABUS DAN PENYUSUNAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Jalan Raya Ciputat - Parung Km. 19 Bojongsari,
Depok 16517: Pusdiklat Pegawai Kemendikbud, 2016.
Zulhanif. “c.” JURNAL PIGUR Vol.01 No.2 (Agustus 2018).

10

Anda mungkin juga menyukai