Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PENYULUHAN KESEHATAN PENYAKIT


DIARE

Kelompok 5 :
Nadia Elfiana
Ni Komang Wiwin A
Ni Nengan Widya T. W
Ni Wayan Ginanti
Niswatun Zahraen
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit diare masih sering menimbulkan kejadian luar biasa dengan jumlah penderita
yang banyak dalam  kurun waktu yang singkat. Biasanya masalah diare timbul karena kurang
kebersihan terhadap makanan. Saat ini banyak anak yang terkena diare karena pada
umumnya mereka sering tidak menghiraukan kebersihan makanan yang dimakan. Anak usia
sekolah pada umumnya belum  paham betul akan arti kesehatan bagi tubuhnya (Sulianti
Saroso, 2009).
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, di mana kebutuhan
anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk
pertumbuhan, di mana dipengaruhi oleh ketahanan makanan (food security) keluarga. Oleh
karenanya, sanitasi makanan juga perlu di jaga karena bila tercemar akan menimbulkan
gangguan gastrointestinal yang berakibat diare (Slamet, Juli Soemirat, 2004: 170). Cara
penyiapan dan penyimpanan bahan makanan dapat menimbulkan akibat buruk, sebagai
contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah penyimpanan air di rumah, kantin, warung
sekolah, penggunaan atau juga kemungkinan kontaminasi silang dari makanan mentah ke
makanan yang sudah di masak, dari tempat pembungkus, penampung, makanan dan peralatan
masak, status kesehatan dan perilaku hygiene pada pengolah makanan. Konsumsi makanan
yang tidak dimasak secara memadai, konsumsi ikan mentah, serta pendingin yang tidak
memadai sewaktu  penyimpanan. Makanan dapat terkontaminasi oleh berbagai racun yang
dapat berasal dari tanah, udara, manusia dan vektor, sehingga bisa menimbulkan diare karena
terdapat berbagai macam mikroba.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya diare adalah mengkonsumsi makanan
jajanan yang tidak terjamin kebersihannya, lingkungan,peran keluarga,dan ekonomi.
Makanan atau jajanan yang sering dikonsumsi anak sekolah sangat sensitif terhadap
pencemaran, yang bersumber dari bahan tambahan pangan berupa pewarna tekstil, zat
pengawet, dan pemanis buatan. Pada umumnya murid sekolah tetap tergiur untuk membeli
jajanan tanpa menyadari bahayanya diantaranya adalah diare (Arafah Madjid, 2004).
Kuman penyebab diare tumbuh subur di lingkungan yang lembab dan sanitasinya tidak
baik, serta pada air minum yang tidak terpelihara kebersihannya. Faktor lingkungan yang
meliputi air bersih dan sanitasi ini memiliki peranan sangat penting sebagai media penularan
dan dominan dalam siklus penularan penyakit diare. Maka jajanan yang kurang bersih dapat
menyebabkan berbagai penyakit infeksi terutama diare, batuk, pilek, cacingan, mual, muntah,
tifus. Selain itu, jajanan kaki lima juga dapat menimbulkan kekurangan energi dan protein,
sehingga akan berdampak pada tumbuh kembang anak yang tidak bisa optimal.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
1. Setelah akhir penyuluhan diharapkan siswa SDN 9 Cakranegara dapat memahami dan
mengaplikasikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungannya dengan mengonsumsi
jajanan yang sehat.
2. Setelah akhir penyuluhan di harapkan siswa SDN 9 Cakranegara dapat mencegah terjadinya
penyakit diare akibat pola hidup dan sanitasi lingkungan yang tidak bersih dan sehat,
terutama kebersihan tangan.
Tujuan Khusus
1. Siswa SDN 9 Cakranegara mampu menjelaskan pengertian diare
2. Siswa SDN 9 Cakranegara mampu mengetahui dan menjelaskan penyebab diare
3. Siswa SDN 9 Cakranegara mampu mengetahui dan menjelaskan macam macam diare
4. Siswa SDN 9 Cakranegara mampu mengetahui dan menjelaskan gejala diare.
5. Siswa SDN 9 Cakranegara mampu mengetahui dan menjelaskan cara penularan diare
6. Siswa SDN 9 Cakranegara mampu mengetahui dan menjelaskan akibat diare
7. Siswa SDN 9 Cakranegara dapat membiasakan diri mencuci tangan yang baik dan
benar
8. Siswa SDN 9 Cakranegara dapat memilih jajanan yang sehat

C. Manfaat Kegitan
Promosi kesehatan di sekolah apabila dilakukan secara kontinyu dan
berkesinambungan akan sangat bermanfaat dalam rangka merubah perilaku masyarakat
dari yang kurang baik kepada yang lebih baik. Satu hal lagi anak sekolah adalah
sebagai agent of change (agen perubahan) yang diharapkan dapat memberikan motivasi
terhadap para orang tua serta anggota keluarga yang lainnya, cepat atau lambat maka
program kesehatan ini akan dapat difahami oleh masyarakat luas,  sebagaimana tujuan
promosi kesehatan adalah “Knowledge, Attitude, Practice” agar tahu, mau dan mampu
melaksanakan program kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.  Dalam hal ini jajaran /
praktisi kesehatan dituntut untuk tidak bosan-bosannya melakukan promosi kesehatan
kepada masyarakat di mana pun dan kapan pun.
D. Jadwal Kegiatan

No. Waktu Acara Deskripsi Kegiatan


1. 07.30 – 08.00 Check in peserta Memeriksa daftar peserta yang hadir
2. 08.00 – 08.05 Pembukaan Penyuluh membuka acara didahului
dengan perkenalan.
3. 08.05 – 08.15 Pre Test Peserta penyuluhan mengisi test awal
tentang sarapan
pagi                                                          
4. 08.15 – 08.30 Penyampaian materi Penyuluh memberikan materi tentang
diare, gejala diare, penyebab diare,
pencegahan diare, pengobatan diare,
serta jajanan sehat.
5. 08.30 – 08.50 Diskusi Penyuluh memimpin diskusi tentang
materi yang telah disampaikan.
6. 08.50 – 09.00 Permainan dan Door Penyuluh mengadakan permainan untuk
prize menambah semangat siswa
7. 09.00 – 09.10 Materi penutup Penyuluh menegaskan kembali materi-
materi yang telah disampaikan dan
kesimpulan yang dapat diambil.
8. 09.10 – 09.20 Post Test Peserta penyuluhan mengisi test akhir
setelah pemberian materi.
9. 09.20 – 09.30 Penutupan

E. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan penyuluhan “Aku Cerdas Aku Sehat ” adalah siswa dan siswi SDN 9
Cakranegara dengan jumlah siswa dan siswi sebanyak 120 peserta.
F. Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari / Tanggal       : 26 April 2020

Waktu                   : 07.30 – 09.00

Tempat                  : Lapangan SDN 9 Cakranegara

G. Rencana Anggaran

No HARGA
KEGIATAN JUMLAH BIAYA
. SATUAN

1. Persiapan

Print out dan penjilidan Rp. 80.000,00

Fotocopy kuesioner data awal 125 x 60 Rp. 7.500,00

Kertas duplex Rp. 15.000,00

Paku sterofoam (pack) 1 x 5.000 Rp. 5.000,00

Sterofoam 1 x 7.000 Rp. 7.000,00

Spanduk kegiatan 1 x 150.000 Rp. 150.000,00

Stiker kegiatan 60 x 1.500 Rp. 90.000,00

Leaflet 5 x 5.000 Rp. 25.000,00

Poster 5 x 5.000 Rp. 25.000,00

2. Pelaksanaan

Transportasi 8 x 40.000 Rp. 320.000,00

Fotocopy pre test 125 x 60 Rp. 7.500,00

Fotocopy post test 125 x 60 Rp. 7.500,00


Snack 80 x 3.000 Rp. 240.000,00

Hadiah Rp. 50.000,00

Handuk 12 x 10.000 Rp. 120.000,00

Sabun tangan cair 12 x 10.000 Rp. 120.000,00

JUMLAH Rp. 1.269.500,00

H. Kepanitian

Ketua Panitia : Ni Komang Wiwin Andriani


Sekertaris : Nadia Elfiana
Bendahara : Mahasiswa 1
Devisi Acara : Mahasiswa 2
Moderator: Mahasiswa 3
Pemateri :Mahasiswa 4
Operator : Mahasiswa 5
Devisi Dokumentasi : Mahasiswa 6

Lampiran Materi

Pengertian Diare

Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya melakukan buang air besar (BAB) lebih
sering dari biasanya. Di samping itu, feses pengidap diare lebih encer dari biasanya. Hal yang
perlu diwaspadai, meski diare bisa berlangsung singkat, tapi bisa pula berlangsung selama
beberapa hari. Bahkan, dalam beberapa kasus bisa terjadi hingga berminggu-minggu.

Faktor Risiko Diare

Setidaknya ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang diare.
Contohnya:

 Jarang mencuci tangan setelah ke toilet.

 Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih.


 Jarang membersihkan dapur dan toilet.

 Sumber air yang tidak bersih.

 Makan makanan sisa yang sudah dingin.

 Tidak mencuci tangan dengan sabun.

Penyebab Diare

Ada beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang mengalami diare. Umumnya, diare
disebabkan oleh hal-hal berikut:

 Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.

 Alergi makanan.

 Efek samping dari obat-obatan tertentu.

 Infeksi bakteri, virus, atau parasit.

 Penyakit usus.

 Pasca operasi batu empedu.

 Radang pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit Crohn, olitis ulseratif, atau olitis
mikroskopik.

 Irritable bowel syndrome.

 Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluten. 

Gejala Diare

Beberapa gejala yang diakibatkan diare, antara lain:

 Feses lembek dan cair.

 Nyeri dan kram perut.

 Mual dan muntah.

 Nyeri kepala.

 Kehilangan nafsu makan.

 Haus terus-menerus.

 Darah pada feses.


Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-anak, diare dapat
ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa mengeluarkan air
mata. Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsif,
mata cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat. Sedangkan tanda
dehidrasi pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan,
pusing, mulut kering, serta nyeri kepala.

Diagnosis Diare

Dokter akan mendiagnosis diare dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta
pemeriksaan penunjang, seperti:

 Pemeriksaan sampel feses di laboratorium untuk mengidentifikasi infeksi yang terjadi


pada pengidap.

 Pemeriksaan darah untuk mengetahui penyebab diare.

 Pemeriksaan tambahan seperti sigmoidoskopi dan kolonoskopi jika terdapat dugaan


penyakit yang lebih serius.

Komplikasi Diare

Beberapa komplikasi yang diakibatkan diare, antara lain:

 Dehidrasi ringat hingga berat.

 Sepsis, infeksi berat yang bisa menyebar ke organ lain.

 Malnutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang dapat
mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh anak.

 Ketidakseimbangan elektrolit karena elektrolit ikut terbuang bersama air yang keluar saat
diare, yang dapat ditandai dengan lemas, lumpuh, hingga kejang.

 Kulit di sekitar anus mengalami iritasi karena pH tinja yang asam.

Pengobatan Diare

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dokter untuk mengatasi diare. Misalnya:

 Konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan, baik melalui oral
maupun melalui intravena.

 Pemberian obat yang dapat melawan infeksi bakteri.

Selain dua hal tersebut, ada pula pengobatan lainnya. Pengobatan untuk diare ini biasanya akan
disesuaikan dengan hal yang menyebabkan terjadinya diare.

Pencegahan Diare
Beberapa upaya untuk mencegah diare, antara lain:

 Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh daging
yang belum dimasak, setelah dari toilet, atau setelah bersin dan batuk, dengan
menggunakan sabun dan air bersih.

 Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga matang sempurna,
serta menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya.

Anda mungkin juga menyukai