Anda di halaman 1dari 3

Ingin Anak Anda Seperti Maudy Ayunda ?

Coba Terapkan 5 Tips


Berikut ini !
Perkembangan Zaman
Pinter jangan cuman pinter di akademis aja. Pernyataan ini mungkin sudah menjadi
pernyataan yang klise dimata masyarakat luas saat ini. Seperti sudah menjadi pemahaman
umum yang diterima oleh masyarakat.Muren, ibunda Maudy Ayunda dilansir dari Detikhot,
bahwa ia ingin anaknya bukan pinter hanya karena rapor bagus tapi juga harus enak diajak
ngomong, harus bisa solve problem. Hal-hal seperti itu sudah menjadi pemikiran khalayak
umum saat ini. Zaman dulu mungkin apabila anak-anak ditanya “Apa cita-cita kalian ketika
dewasa nanti?” pasti jawaban yang paling umum adalah menjadi seorang Dokter. Mungkin
juga ada yang menjawab menjadi seorang Astronout, Polisi.Dan jalan menuju profesi-profesi
ini adalah menjadi yang terbaik dibidang akademis. Namun apabila anda menanyai anak anda
pertanyaan yang sama saat ini, mereka akan menjawab Youtuber, Selebgram, Influencer,
Enterpreneur. Nah, profesi-profesi tersebut tidak menuntut untuk baik dibidang akademik,
tetapi lebih kepada communication skill, kreativitas, inovasi. Dan sekarang ini, pemikiran-
pemikiran ini sudah menjadi konsumsi public, orang-orang mulai tidak lagi memaksa
anaknya untuk menjadi ranking 1, mulai memahami apabila anaknya tidak baik dibidang
akademik, mungkin baik dibidang lainnya, bahwa kesuksesan itu bisa diraih tanpa
kemampuan akademik yang bagus. Namun, permasalahan yang muncul adalah bagaimana
membimbing anak-anak yang lahir di era seperti ini. Karena tak jarang saya melihat di
televisi bahwa ada orang tua yang hanya menuntut materi dari sang anak, menjadi bangga
bahwa anaknya “viral”meskipun bukan merupakan sesuatu yang baik dari segi moral. Selain
moral juga bagaimana cara mengajari anak menjadi sabar dalam berusaha mencapai cita-cita
di era yang super cepat ini, dimana anak-anak kita bisa dengan mudah membandingkan diri
sendiri dengan orang lain lewat social media, yang tidak menutup kemungkinan juga anak
menjadi memiliki mental illness. Anxiety dissorder merupakan yang paling sering menjangkit
anak muda jaman sekarang. Ketakutan akan komentar, ketakutan akan dilihat banyak orang,
takut dibenci, dan ketakutan-ketakutan lainnya. Bagaimana mengasuh anak yang bisa
menerima diri sendiri dan diterima oleh masyarakat? karena manusia tidak bisa hidup sendiri,
hal ini masih menjadi masalah bagi banyak orang.

5 Tips mengasuh anak menjadi anak yang cerdas dan inovatif


“Setiap manusia pasti membutuhkan adanya figur idola” ungkap Fiersa Besari dalam vlog-
nya Dzawin nur berjudul Berhala Baru dan hambanya.

Salah satu figur idola yang menurut saya patut untuk dijadikan sebagai panutan anak
muda jaman sekarang, terutama di bidang pendidikan menurut saya adalah Maudy Ayunda.
Mod, begitu sapaan Maudy Ayunda ini selain mempunyai image yang baik dikalangan
remaja, tetapi juga dikenal wanita yang sopan, berpendidikan, berprestasi dan tidak
mempunyai masalah sosial yang membuat dirinya dikecam bahkan dibenci oleh masyarakat
dinegara kita tercinta ini. Maudy Ayunda yang merupakan lulusan Oxford University dan
sekarang sedang menempuh pendidikan di Stanford University memang memiliki prestasi
yang baik tidak hanya di bidang akademik namun karirnya sebagai penyanyi, sebagai aktris
juga cemerlang. Hal ini membuat para orang tua bertanya tanya bagaimana cara mendidik
anak agar menjadi seperti Maudy Ayunda ini yang sopan dan juga berprestasi. Apabila anda
membaca artikel di internet maka anda akan menemukan banyak sekali artikel bagaimana
cara orang tua Maudy Ayunda mendidik anaknya hingga menjadi demikian, mulai dari tidak
adanya televisi hingga kebiasaan membaca, namun kali ini saya akan memberikan tips bukan
dari orang tua Maudy namun dari pandangan saya sebagai seorang milenial.

1. Mengenalkan pada anak pentingnya Mental Health

Ada 3 kecerdasan IQ, SQ, EQ. IQ adalah , SQ adalah, EQ adalah Anak yang
cerdas adalah anak yang bisa menyeimbangkan 3 kecerdasan diatas. Kesehatan mental

2. Latih anak untuk mengendalikan Emosi

3. Latih anak untuk mengatur waktu

4. Mengajarkan pada anak untuk bersosialisasi


5. Memberikan contoh yang baik

Anda mungkin juga menyukai