Anda di halaman 1dari 5

22

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

A. Implementasi Desiminasi Identifikasi gelang pada pasien baru


1. Pengertian
Diseminasi (Bahasa Inggris: Dissemination) adalah suatu kegiatan yang ditujukan
kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul
kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut. Diseminasi
merupakan tindak inovasi yang disusun dan disebarannya berdasarkan sebuah
perencanaan yang matang dengan pandangan jauh ke depan baik melalui diskusi atau
forum lainnnya yang sengaja diprogramkan, sehingga terdapat kesepakatan untuk
melaksanakan inovasi (Ibrahim, 2008)
2. Tujuan
Adapun Tujuan diseminasi adalah tercapainya suatu pemahaman bersama (mutual
understanding) di dalam individu maupun suatu kelompok.
3. Proses Tahapan
Menurut Rogers dan Floyed Shoemaker (1987), proses keputusan inovasi terdiri dari
5 tahap, yaitu (a) tahap pengetahuan, (b) tahap bujukan, (c) tahap keputusan, (d) tahap
implementasi, dan (e) tahap konfirmasi.
a) Tahap Pengetahuan (Knowledge)
Proses keputusan inovasi dimulai dengan tahap pengetahuan yaitu tahap pada saat
seseorang menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu bagaimana fungsi
inovasi tersebut. Pengertian menyadari dalam hal ini bukan memahami tetapi
membuka diri untuk mengetahui inovasi. Seseorang menyadari atau membuka diri
terhadap suatu inovasi tentu dilakukan secara aktif bukan secara pasif.
Didalam Tahapan ini mahasiswa melakukan kajian situasi di ruangan merak
pada tanggal 27-29 November 2018, kemudian mencari literature terkait
intervensi yang akan dilakukan berdasarkan hasil kajian situasi di ruang
merak.
23

b) Tahap Bujukan (Persuation)


Pada tahap persuasi dari proses keputusan inovasi, seseorang membentuk sikap
menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi. Jika pada tahap pengetahuan
proses kegiatan mental yang utama bidang kognitif, maka pada tahap persuasi
yang berperan utama bidang afektif atau perasaan. Seseorang tidak dapat
menyenangi inovasi sebelum ia tahu lebih dulu tentang inovasi.
Dalam tahap persuasi ini lebih banyak keaktifan mental yang memegang peran.
Seseorang akan berusaha mengetahui lebih banyak tentang inovasi dan
menafsirkan informasi yang diterimanya. Pada tahap ini berlangsung seleksi
informasi disesuaikan dengan kondisi dan sifat pribadinya. Di sinilah peranan
karakteristik inovasi dalam mempengaruhi proses keputusan inovasi.
Didalam tahapan ini mahasiswa mulai menganalisa kembali terkait intervensi
telah yang didapat.
c) Tahap Keputusan (Decision)
Tahap keputusan dari proses inovasi, berlangsung jika seseorang melakukan
kegiatan yang mengarah untuk menetapkan menerima atau menolak inovasi.
Menerima inovasi berarti sepenuhnya akan menerapkan inovasi. Menolak inovasi
berarti tidak akan menerapkan inovasi. Sering terjadi seseorang akan menerima
inovasi setelah ia mencoba lebih dahulu. Bahkan jika mungkin mencoba sebagian
kecil lebih dahulu, baru kemudaian dilanjutkan secara keseluruhan jika sudah
terbukti berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Tetapi tidak semua inovasi dapat
dicoba dengan dipecah menjadi beberapa bagian. Inovasi yang dapat dicoba
bagian demi bagian akan lebih cepat diterima.
Pada tangal 30 November 2018 mahasiswa melakukan diskusi dengan Clinical
Instruktur dan Kepala Ruangan merak terkait identifikasi masalah yang
didapat saat melakukan kajian situasi, serta mengajukan intervensi-intervensi
yang akan dilakukan, CI dan Kepala Ruangan menyarankan untuk melakukan
intervensi tentang deseminasi identifikasi gelang pada pasien baru.
d) Tahap Implementasi (Implementation)
24

Tahap implementasi dari proses keputusan inovasi terjadi apabila seseorang


menerapkan inovasi. Dalam tahap impelemntasi ini berlangsung keaktifan baik
mental maupun perbuatan. Keputusan penerima gagasan atau ide baru dibuktikan
dalam praktek. Pada umumnya impelementasi tentu mengikuti hasil keputusan
inovasi. Tetapi dapat juga terjadi karena sesuatu hal sudah memutuskan menerima
inovasi tidak diikuti implementasi. Biasanya hal ini terjadi karena fasilitas
penerapan yang tidak tersedia. Kapan tahap implementasi berakhir ? Mungkin
tahap ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama, tergantung dari keadaan
inovasi itu sendiri.
Setelah melakukan koordinasi dengan clinical intruktur dan kepala ruangan
Merak, pada tanggal 04 Desember kegiatan diseminasi mulai dilaksanakan
dengan sasaran pada pasien baru, didalam kegiatan tersebut dijelaskan tentang
penggunaan gelang pasien sesuai dengan warna, warna pink untuk jenis
kelamin perempuan, warna biru untuk jenis kelamin laki-laki, warna merah
untuk pasien alergi obat, warna ungu untuk pasien DNR, dan warna kuning
untuk pasien dengan resiko jatuh.
e) Tahap Konfirmasi (Confirmation)
Dalam tahap konfirmasi ini seseorang mencari penguatan terhadap keputusan
yang telah diambilnya, dan ia dapat menarik kembali keputusannya jika memang
diperoleh informasi yang bertentangan dengan informasi semula. Tahap
konfirmasi ini sebenarnya berlangsung secara berkelanjutan sejak terjadi
keputusan menerima atau menolak inovasi yang berlangsung dalam waktu yang
tak terbatas. Selama dalam konfirmasi seseorang berusaha menghindari terjadinya
disonansi paling tidak berusaha menguranginya.
Didalam tahapan ini mahasiswa melakukan konfirmasi atau evaluasi terkait
kegiatan yang dilakukan apakah pasien memahami tentang informasi yang
diberikan atau tidak.
4. Strategi Pelaksanaan
Dalam konteks strategi penerapan diseminasi, prinsip komunikasi efektif
penting untuk tercapai common interest. Untuk itu, ada beberapa langkah yang
harus diperhatikan, (Cees Leeuwis, 2006).yaitu:
25

a) Menentukan intervensi deseminasi tentang masalah belum optimalnya


edukasi identifikasi gelang pada pasien baru
b) Didalam deseminasi yang dilakukan mahasiswa menjelaskan atau
menyampaikan informasi kepada pasien baru tentang kegunaan
pemasangan gelang sesuai dengan warna, sebagai salah dari 6 sasaran
keselamatan pasien.
c) Sasaran kegiatan ini adalah pasien baru di ruangan merak
d) Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Leaflet tentang idenfikasi
gelang pasien
e) Memberikan kesempatan kepada pasien terkait informasi yang diberikan
f) Melakukan evaluasi terkait infrmasi yang diberikan

5. Analisis Jurnal
Berdasarkan jurnal penelitian oleh (1) Sri Lestari (2013) tentang pelaksanaan
Identifikasi Pasien Berdasarkan Standar Akreditasi Jci Guna Meningkatkan Program
Patient Safety Di Rs Pku Muhammadiyah Yogyakarta Unit II, mengatakan salah satu
indicator untuk akreditasi sebuah rumah sakit adalah dengan patient safety, dan
identifikasi gelang pasien merupakan salah satu bagian yang penting dalam patient
safety. Didukung oleh jurnal penelitian oleh (2) Syifa Sakinah (2014) tentang
analisis sasaran keselamatan pasien dilihat dari aspek Pelaksanaan identifikasi
pasien dan keamanan obat di RS Kepresidenan rspad gatot soebroto Jakarta yang
menyatakan bahwa identifikasi pasien merupakan salah satu aspke yang penting
dalam kesalahan dalam pemberian tindakan keperawatan ataupun kolaborasi dan
juga oleh penelitian oleh (3) Devi Darliana (2016) tentang Hubungan pengetahuan
perawat dengan upaya penerapan patient safety di ruang rawat inap rumah sakit
umum daerah Dr. Zainoel abidin banda aceh yang menyatakan bahwa pengetahuan
perawat sangat berhubungan erat dengan penerapan patient safety yang merupakan
sala satu standar indicator akreditasi dari rumah sakit.
B. Evaluasi Belum optimalnya edukasi gelang identitas pada pasien baru.
Berdasarkan hasil evalusi setelah melakukan implementasi berupa desiminasi.
kesimpulannya bahwah setelah dilakukan intervensi deseminasi, identifikasi gelang pada
26

pasien baru dapat berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan melakukan evaluasi
menggunakan lembar observasi sebanyak 90% pasien telah memahami tentang gelang
identifikasi pasien, namun yang seringkali yang menjadi hambatan dalam pelaksanaanya
adalah tingkat pendidikan pasien dan juga kondisi pasien dalam menyerap informasi yang
diberikan, beban kerja perawat yang tinggi juga menyebabkan edukasi kurang optimal.

C. Rencana Tindak lanjut belum optimalnya edukasi tentang identifikasi gelang


pasien.
Berdasarkan hasil diskusi dengan clinical instruktur tanggal 08 Desember rencana
tindak lanjut yang dibutukan untuk mengoptimalkan edukasi tentang identifikasi gelang
ialah dengan penggandaan media identifikasi gelang berupa leaflet dan juga buku saku
identifikasi gelang untuk perawat.

Anda mungkin juga menyukai