Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN


KELOMPOK 3

DI SUSUN OLEH:
Agnes Riajulvin Nugraheni 1903001
Briantoko Lilih waluyo U 1903008
Charni M. G. Bili 1903009
Kornelia 1903016
Megawati Siwu 1903022
Victor Deni Haba Wola 1903030
Yohana Feby Arinafelia 1903033

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG


STIKES BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi dan sistem informasi yang canggih sangat dibutuhkan
dalam berbagai bidang, khususnya dalam dunia kesehatan dan
keperawatan maternitas. Seperti yang telah diketahui, pengelolaan data
dalam pendokumentasian data pasien masih ada beberapa rumah sakit
yang melakukan secara manual. Dalam penanganan beberapa penyakitpun
terkadang juga mengalami permasalahan atau kesulitan yang menjadi
tantangan di masa sekarang.
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk
pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita pada
masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan,
melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir. Dalam dunia
kesehatan, teknologi dan sistem informasi yang canggih sangat
diperlukan untuk mempermudah dokumentasi, penanganan dari
perawat atau dokter kepada pasien, dan dapat mempermudah saat
kunjungan kepada klien, serta alat untuk penanganan pada penyakit
tertentu. Teknologi dan sistem informasi modern sangat diperlukan
dalam berbagai bidang demi mempermudah aktivitas, pekerjaan,
serta dibutuhkan juga dalam dunia kesehatan dan keperawatan maternitas,
khususnya di Indonesia. Dengan demikian sangat dibutuhkan
dibangunnya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi baik di dalam
sektor kesehatan (antar program dan antar jenjang), dan di luar sektor
kesehatan, yaitu dengan sistem jaringan informasi pemerintah daerah dan
jaringan informasi di pusat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pengembangan teknologi dan sistem informasi
kesehatan?
2. Apasaja teknologi dan sistem informasi yang telah diterapkan?

C. Tujuan
1. Untuk mempelajari maternitas.
2. Untuk mengetahui perkembangan teknologi dan sistem informasi
kesehatan dan keperawatan teknologi dan sistem informasi yang telah
diterapkan di keperawatan maternitas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknologi Informasi
Teknologi informasi ialah Kata umum apa pun yang mendukung manusia
dalam melakukan, mengamankan, menghubungkan dan mendistribusikan
informasi. Pengertian lain dari teknologi informasi ialah sebuah mencari ilmu
pemrograman, aplikasi, pembangunan, bantuan dan pengelolaan sistem
informasi berbasis komputer, selanjutnya mengimplementasikan pada
perangkat keras dan perangkat lunak. Dengan semakin berkembangnya
teknologi, informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data. hampir
semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan
otomatisasi teknologi informasi. Teknologi informasi menurut Mulyadi
(2014: 21) adalah Teknologi informasi adalah mencakup komputer (baik
perangkat keras dan perangkat lunak), berbagai peralatan kantor elektronik,
perlengkapan pabrik dan telekomunikasi.”raneka ragam walaupun masing-
masing definisi memiliki inti yang sama bahwa teknologi informasi adalah
suatu gabungan dari teknologi komputasi dan komunikasi yang berbentuk
sistem dari perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk
mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi
data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas,
yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan sebagai
sarana organisasi untuk mengurangi ketidakpastian dan keperluan pribadi,
bisnis, dan pemerintahan, selain itu teknologi informasi dapat menghasilkan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Fungsi Teknologi Informasi :
1. Menangkap (Capture) Menangkap disini dapat diartikan sebagai
menginput. Misalnya, menerima inputan dari mic, keyboard, scanner, dan
lain sebagainya.
2. Mengolah (Processing)
Mengolah atau memroses data masukkan yang diterima untuk menjadi
informasi. Pengolahan dan pemrosesan data dapat berupa mengkonversi,
menganalisis, dan menghitung (kalkulasi).
3. Menghasilkan (Generating)
Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang
berguna atau laporan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Misalnya
seperti, laporan, tabel, grafik, dan gambar.
4. Menyimpan (Storage)
Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang
dapat digunakan untuk keperluan lain. Contohnya adalah menyimpan ke
hard disk, flash disk, tape, dan sebagainya.
5. Mencari Kembali (Retrival)
Menelusuri dan mendapatkan kembali informasi atau menyalin data dan
informasi yang sudah tersimpan. Misalnya mencari data penjualan yang
sudah disimpan sebelumnya.
6. Mentransmisi (Transmission)
Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui
jaringan komputer. Misalkan dengan mengirimkan data penjualan dari user
A ke user yang lainnya. (Mulyadi 2014)
Contoh Teknologi Informasi :
a. Komputer
b. Laptop
c. Smartphone
d. Televisi
e. Radio

B. Keperawatan Maternitas
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS)
berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua
kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya,
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan
psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan (Hamilton, 2014).
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu
menyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang
normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari idividu dan
keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilannya sebagai
pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan
kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari
keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga,
dapat mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan
satu keluarga yang utuh. Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk
hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting. Pelayanan keperawatan
ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan angggota
keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga..
Sikap, nilai dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social
ekonomi dari calon ibu sehingga ibu serta individu yang dilahirkan akan
dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan
keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan
melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah
kehamilanpersalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi penyimpangan-
penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai
persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang
perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses
persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada
tim kesehatan lain untuk kondisikondisi yang membutuhkan penanganan
lebih lanjut.
Perawat mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah
kesehatan dan sumber-sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat;
merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah-maslah
klien, keluarga dan masyarakat; serta memberikan dukungan pada potensi
yang dimiliki klien dengan tindakan keperawatan yang tepat. Keberhasilan
penerapan asuhan keperawatan memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari
pasien, keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat.
1. Paradigma Keperawatan Maternitas
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia,
lingkungan, sehat dan keperawatan.
a. Manusia
Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS)
berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas,
antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta
keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh, merupakan
mahluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda
secara individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya.
Salah satu tugas perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan
danak yang dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga tersebut
apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.
b. Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan budaya dan social disamping pengaruh fisik Proses
kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan semua anggota
keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu
bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga
pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang
tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-
sumber dalam keluarga.
c. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat
dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial
mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap indivisu memeiliki hak
untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
d. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang
ditujukan kepada wanita usia subur wanita pada masa usia subur
(WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan,
nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar
dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan
keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya
serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan
perawatan yang sesuai untuk dirinya.
2. Peran Perawat Dalam Keperawatan Maternitas
a. Pelaksana
b. Pendidik
c. Konselor
d. Role model bagi para ibu
e. Role model bagi teman sejawat
f. Perumus masalah
g. Ahli keperawatan
3. Pendekatan Pelayanan Dalam Keperawatan Maternitas
a. Holistik
b. Penghargaan terhadap pasien
c. Peningkatan kemampuan pasien Kemandirian
d. Pemanfaatan & peningkatan sumber daya yang diperlukan
e. Proses keperawatan
f. Berpusat pada keluarga= FCMC (Family Centered Maternity Care)
g. Caring: Siap dengan klien; Menghargai system nilai; Memenuhi
kebutuhan dasar klien;Penyuluhan/konseling kesehatan.
4. Asumsi yang mendasari asuhan keperawatan maternitas adalah
a. Semua individu berhak lahir sehat, oleh karena itu setiap ibu hamil dan
janin berhak mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas
b. Sikap masyarakat terhadap seksualitas, hubungan peran, masa
kehamilan dan persalinan, seiring dengan kemajuan teknologi dalam
mengendalikan fertilisasi menjadikan kedudukan sebagai orang tua
sebuah pilihan.
c. Reproduksi melibatkan satu atau lebih individu lain dan merupakan
proses psikofisiologis normal, dimana orang–orang yang terlibat dapat
merasakan kepuasaan fisik dan emosi.
d. Pengalaman kehamilan, melahirkan anak dan gangguan kesehatan
anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang dapat mencegah
krisis situasi.
e. Perubahan fisiologis dan penyesuaian yang dialami ibu serta anaknya
selama proses melahirkan dapat berjalan dengan baik.
f. Setiap hasil reproduksi dan pengalaman melahirkan setiap individu
akan dipengaruhi oleh warisan budayanya (Kemenkes RI, 2016).

C. Teknologi TeleCTG
Alat Deteksi Janin Portabel Pertama di Dunia, Karya Anak Bangsa
“TeleCTG” Berdasarkan artikel yang dimuat di halaman kompas, muncul
sebuah inovasi baru karya anak bangsa berupa teknologi yang berguna dalam
bidang kesehatan khusunya di bidang maternitas. Indonesia memanfaatkan
fungsi cardiotocography (CTG) dalam bentuk portable yang mudah
digunakan dan dibawa oleh pelayan medis tingkat pertama atau bidan. Co–
Founder dan Chief Executive Officer Sehati Group, dr Ari Waluyo
menjelaskan bahwa TeleCTG yang pertama di dunia ini,setelah diluncurkan
pada tahun 2016 lalu.
1. Pengertian
a. Pengertian Cardiotocography (CTG)
Cardiotocography (CTG) adalah sebuah alat yang digunakan oleh
dokter kandungan untuk memantau denyut jantung dan kontraksi
rahim saat bayi berada di dalam kandungan. Biasanya, bayi di dalam
kandungan memiliki detak jantung antara 110 dan 160 denyut per
menit dan meningkat ketika bayi bergerak. Alat ini digunakan saat ibu
hamil menginjak trimester ketiga dan bermanfaat untuk mendeteksi
apakah ada gangguan atau tidak pada bayi sebelum atau selama
persalinan. Oleh karena itu, saat terdapat perubahan denyut jantung
janin atau terjadi kontraksi, maka dokter kandungan bersama dengan
bidan siap memberikan tindakan tepat untuk menolong janin dalam
kandungan.
b. TeleCTG
TeleCTG adalah sebuah pengembangan teknologi alat kesehatan
Cardio Toco Graphy dengan menggunakan platform Telemedicine,
berbasis portabel yang dapat digunakan dalam memantau denyut
jantung janin dan kontraksi rahim. Alat ini terdiri dari aplikasi yang
terintegrasi, lahir dari analisa kondisi kesehatan saat ini, dimana yang
menjadi prioritas pemerintah berada pada penurunan angka kematian
ibu, angka kematian bayi, dan stunting.
TeleCTG lebih portable sehingga mudah dibawa ke daerah terpencil
dan cara pengoperasiannya relatif lebih mudah. Untuk penerapannya
TeleCTG dilakukan secara simultan dengan pemberian informasi dan
edukasi serta pendampingan ibu melalui aplikasi Bidan Sehati yang
dapat difungsikan sebagai buku KIA (Kartu Identitas Anak)
elektronik. Data ibu hamil bisa terekam secara digital dalam palikasi
tersebut, sehingga memudahkan kerja bidan dalam upaya pencegahan
sakit dan kematian ibu dan bayi.
2. Fungsi
Alat yang merupakan versi portabel dari cardiotocography (CTG) ini
membantu ibu untuk mengecek keadaan kandungan dengan dokter secara
jarak jauh sehingga pelayanan kesehatan dapat dilakukan di mana saja
dan kapan saja. TeleCTG berfungsi untuk mencatat detak dan irama
jantung bayi, memonitor gerakan janin, dan mencatat kontraksi ibu hamil.
3. Cara kerja Platform TeleCTG adalah sebagai berikut:
a. Bidan menggunakan Probe (sensor) TeleCTG yang dihubungkan
dengan smartphone melalui TeleCube. Di dalam Telecube data analog
dirubah menjadi data digital dan dikirimakan ke aplikasi di dalam
smartphone melalui Bluetooth.
b. Kemudian ibu diminta menekan sebuah alat yang akan menghitung
berapa kali bayi bergerak di dalamnya, dan CTG portabel tersebut
akan mencatat semua yang terjadi di dalam janin ibu.
c. Bidan atau tenaga medis hanya perlu menginput data yang ada di
portebel TeleCTG tersebut untuk dapat diterima di dashboard utama
sebagai pusat kontrol umum catatan semua ibu hamil. Apabila ibu
hamil mengalami kontraksi, bidan atau tenaga medis dapat segera
berkonsultasi dengan mengirimkan data ke pusat konsultasi yang
disediakan, tenaga medis atau bidan langsung terhubung dengan
dokter kandungan.
d. Data kondisi ibu dan hasil CTG dikirimkan melalui aplikasi pada
smartphone ke aplikasi di command center.
e. Dokter ObGyn melakukan analisa dan memberikan hasil diagnosa
melalui aplikasi yang ada di command center.
f. Hasil diagnosa tersebut dikembalikan ke bidan untuk menentukan
langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh Bidan terhadap ibu.
4. Tujuan
Tujuan pembuatan platform TeleCTG adalah untuk memberikan akses
kepada Bidan dan Tenaga Kesehatan dimanapun agar memiliki akses
tehadap pemeriksaan CTG sehingga deteksi kesejahteraan janin dapat
dirasakan oleh lebih banyak Ibu.
Platform TeleCTG memungkinan Bidan dan Tenaga Medis untuk
berkomunikasi dengan dokter OBGYN secara langsung di Command
Center untuk mendapatkan diagnosa dan langkah perawatan selanjutnya
terutama jika terjadi gawat janin pada Ibu, contohnya perintah melakukan
rujukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam keperawatan maternitas juga memiliki peranan dalam penggunaan
teknologi. Di keperawatan maternitas tentunya sudah menggunakan
teknologi-teknologi yang sudah ada seperti alat USG, alat perekam detak
jantung bayi(CTG) dan yang lainnya. Disini kelompok mencari teknologi
yang terbaru pada masa kini, kelompok menemukan artikel atau informasi
mengenai TeleCTG. TeleCTG adalah sebuah pengembangan teknologi
alat kesehatan Cardio Toco Graphy dengan menggunakan platform
Telemedicine, berbasis portabel yang dapat digunakan dalam memantau
denyut jantung janin dan kontraksi rahim. Alat ini mudah dibawa kemana-
mana dan membantu ibu untuk mengecek keadaan kandungan dengan
dokter secara jarak jauh sehingga pelayanan kesehatan dapat dilakukan di
mana saja dan kapan saja.
DAFTAR PUSTAKA

https://sains.kompas.com/read/2019/12/19/180300323/inilah-alat-deteksi-janin-
portabel-pertama-di-dunia-karya-anak-bangsa, diakses kamis, 02 april
2020 pukul 14.08 wib
.
https://sains.kompas.com/read/2019/12/19/180300323/inilah-alat-deteksi-janin-
portabel-pertama-di-dunia-karya-anak-bangsa, diakses kamis, 02 april
2020 pukul 14.08 wib.

file:///c:/users/asus/downloads/2018_07_inspire-i-ari-waluyo.pdf

https://dailysocial.id/post/sehati-telectg-alat-monitor-janin-portabel

https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20190322183152-185-379896/telectg-alat-
deteksi-kandungan-buatan-indonesia

hamilton, persi mary. (2014). dasar-dasar keperawatan maternitas edisi 6. jakarta:


egc
kemenkes ri. keperawatan komunitas tahun 2016. diakses dari
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/keperawatan-maternitas-komprehensif.pdf,
tanggal 2 april 2020

Anda mungkin juga menyukai