Anda di halaman 1dari 15

LINGKUNGAN BISNIS, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, …………….…..………………………...

(Maria Pampa Kumalaningrum)

LINGKUNGAN BISNIS, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN,


ORIENTASI PASAR, DAN KINERJA USAHA MIKRO, KECIL
DAN MENENGAH
Maria Pampa Kumalaningrum
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta
Jalan Seturan Yogyakarta 55281
Telepon 0274 486321, Fax. 0274 486155
E-mail: pampa_maria@yahoo.com

ABSTRACT

This study examined the effect of environmental factors, entrepreneurial orientation, and
market orientation on profitability in small business. In this study, we consider two
dimensions of external environment: technological turbulence and competitive intensity.
Theoretically, technological turbulence, competitive intensity, and entrepreneurial
orientation are correlated, but distinct construct. Data was processed with Structural
Equation Modeling using AMOS program. The results showed that technological turbulence
has no direct effect on market orientation, but competitive intensity proved to have
significant impact on market orientation. Entrepreneurial orientation has a direct effect and
an indirect effect on profitability mediated by market orientation. The result also showed that
market orientation proved to have significant impact on profitability. Based on the results,
this study suggest, at least in small firms, competitive intensity and entrepreneurial
orientation complements market orientation by instilling an opportunistic culture that
impacts the profitability.

Keywords: technological turbulence, competitive intensity, entrepreneurial orientation,


market orientation, and profitability.

PENDAHULUAN Tetapi, dalam kenyataannya, tuntutan dari


lingkungan bisnis saat ini, ternyata masih
Pada masa sekarang, Usaha Kecil sulit untuk dipenuhi Usaha Kecil dan
dan Menengah (UKM) dituntut untuk Menengah (Kuncoro, 2006).
memiliki kapabilitas dinamik dan strategi Kuncoro (2006) menyatakan
yang mampu menangkap peluang dan bahwa Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
memperbaharui pasar. Tekanan dan di Indonesia secara kualitas sulit
persaingan bisnis global mempengaruhi berkembang di pasar karena menghadapi
Unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM), beberapa masalah internal, yaitu
seperti halnya globalisasi, peningkatan rendahnya kualitas sumberdaya manusia
teknologi, perubahan demografi dan sosial, seperti kurang terampilnya sumberdaya
kemampuan untuk melakukan inovasi, manusia, kurangnya orientasi kewira-
dukungan dana, maupun kewirausahaan. usahaan (entrepreneurial orientation),

45
JRMB, Volume 7, No.1 Juni 2012

rendahnya penguasaan teknologi dan Ketchen, 2001; Narver & Slater, 1998;
manajemen, minimnya informasi, dan Becherer & Maurer, 1997; Day 1994).
rendahnya orientasi pasar (market Hasil dari implementasi strategi
orientation). Dua dari permasalahan yang berdasarkan pada orientasi pasar,
internal yang banyak dihadapi Usaha Kecil memungkinkan perusahaan beradaptasi
dan Menengah (UKM) yaitu orientasi dengan sukses terhadap perubahan
pasar dan orientasi kewirausahaan ternyata lingkungan. Orientasi pasar, secara
juga menjadi perhatian besar dalam signifikan merupakan faktor penting yang
banyak penelitian dewasa ini. memungkinkan perusahaan memahami
Orientasi kewirausahaan (entrepre- pasar dan mengembangkan strategi produk
neurial orientation) adalah orientasi dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan yang memiliki prinsip pada pelanggan dan kebutuhan pasar (Baker &
upaya untuk mengidentifikasi dan Sinkula, 2009). Dalam penelitian Kohli
mengeksploitasi kesempatan (Lumpkin & dan Jaworski (1990), ditemukan bahwa
Dess, 1996). Miller (1983) mendefinisikan semakin besar orientasi pasar suatu
orientasi kewirausahaan sebagai orientasi organisasi, semakin besar pula kinerja
untuk menjadi yang pertama dalam hal keseluruhan. Narver dan Slater (1994)
inovasi di pasar, memiliki sikap untuk menemukan hubungan positif antara
mengambil risiko, dan proaktif terhadap orientasi pasar dan profitabilitas bisnis
perubahan yang terjadi pasar. (Day, 1994; Narver & Slater, 1998).
Miller dan Friesen (1983) Namun tidak demikian dengan
menyatakan bahwa perusahaan yang orientasi kewirausahaan. Orientasi
memiliki orientasi kewirausahaan yang kewirausahaan berkaitan lebih pada
kuat akan memiliki kemampuan untuk identifikasi dan eksploitasi kesempatan
melakukan inovasi lebih kuat dibanding- daripada memenuhi kebutuhan pelanggan,
kan perusahaan lain. Lumpkin dan Dess sehingga tidak diharapkan memiliki efek
(1996), menyatakan bahwa perusahaan pada profitabilitas yang langsung seperti
yang memiliki orientasi kewirausahaan halnya orientasi pasar. Ketika efek
yang kuat, akan lebih berani untuk orientasi kewirausahaan dan orientasi
mengambil risiko, dan tidak cuma pasar dikembangkan dalam suatu model
bertahan pada strategi masa lalu. Pada bersama-sama secara simultan, orientasi
lingkungan yang dinamis seperti saat ini, kewirausahaan tidak memiliki efek
orientasi kewirausahaan jelas merupakan langsung terhadap profitabilitas perusa-
hal yang sangat penting bagi kelangsungan haan (Matsuno, Mentzer, & Ozsomer,
hidup perusahaan. 2002). Narver dan Slater (1998)
Orientasi pasar (market orienta- melakukan regresi secara simultan
tion) adalah orientasi perusahaan yang terhadap orientasi kewirausahaan (Covin
memiliki prinsip pada upaya untuk & Slevin’s 1989 scale) dan orientasi pasar
memuaskan kebutuhan dan keinginan (Narver & Slater’s 1990 scale) terhadap
konsumen (Kohli & Jaworski, 1993). ROI. Mereka menemukan efek yang
Perusahaan yang memiliki orientasi pasar, signifikan dari orientasi pasar, tetapi tidak
memiliki dasar perbaikan yang lebih cepat, pada orientasi kewirausahaan. Hal ini bisa
serta akan tercermin pada kesuksesan saja terjadi karena dampak orientasi
produk unggulan baru perusahaan, kewirausahaan pada profitabilitas mungkin
profitabilitas, bagian pasar (market share), tidak secara langsung. Karena orientasi
dan keunggulan kompetitif yang kewirausahaan adalah suatu konstruk yang
berkelanjutan (Baker & Sinkula, 2009; overlapping dengan orientasi pasar, ada
1999; Narver & Slater, 1994; Hult & kemungkinan pengaruhnya pada profita-

46
LINGKUNGAN BISNIS, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, …………….…..………………………...(Maria Pampa Kumalaningrum)

bilitas dimediasi oleh konstruk lainnya, efek orientasi kewirausahaan terhadap


yaitu orientasi pasar. profitabilitas dengan variabel orientasi
Lingkungan merupakan salah satu pasar sebagai pemediasi. Dalam penelitian
faktor perubahan dalam teori organisasi. pertama, ditemukan bahwa orientasi
Dalam makalah ini, ada dua teori kewirausahaan hanya bisa mempengaruhi
lingkungan eksternal yaitu pergolakan profitabilitas jika di mediasi oleh orientasi
teknologi (technological turbulence) dan pasar. Di dalam penelitian kedua
intensitas persaingan (competitive (Kumalaningrum, 2012), peneliti mencoba
intensity). Pergolakan teknologi mene- memasukkan unsur kesuksesan inovasi
rangkan tingkat perubahan teknologi yang sebagai pemediasi hubungan antara
dialami organisasi. Intensitas persaingan orientasi kewirausahaan dan orientasi
menjelaskan tingkat persaingan dalam pasar terhadap profitabilitas. Di penelitian
industri, dimulai dari persaingan rendah, kedua, ternyata ditemukan hasil bahwa
konsumen terperangkap dalam suatu orientasi kewirausahaan berpengaruh ke
produk sampai dengan persaingan tinggi, profitabilitas bila dimediasi oleh kesuk-
konsumen memiliki banyak alternatif sesan inovasi.
pilihan untuk memenuhi kebutuhan dan Dalam penelitian ini, peneliti
keinginan mereka (Frishamar and Horte, memasukkan faktor-faktor lingkungan
2007). selain orientasi kewirausahaan sebagai
Penelitian Hasim, et al. (2011) faktor yang di harapkan berpengaruh
yang menyatakan bahwa pengaruh terhadap profitabilitas. Peneliti mencoba
orientasi pasar terhadap kinerja perusahaan untuk menguji apakah orientasi
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kewirausahaan berpengaruh langsung ke
lingkungan. Feifei Yu (2012), dalam profitabilitas jika orientasi kewirausahaan
penelitiannya juga menunjukkan bahwa berhubungan dengan faktor-faktor
intensitas persaingan memoderasi penga- lingkungan. Selain itu, peneliti juga
ruh antara entrepreneurial orientation meneliti orientasi pasar sebagai variabel
terhadap kinerja perusahaan. Tetapi pemediasi hubungan antara orientasi
Frishamar dan Horte (2007) dalam kewirausahaan dan faktor-faktor ling-
penelitiannya menunjukkan hasil yang kungan terhadap profitabilitas.
berbeda. Ke dua faktor tersebut tidak
memoderasi pengaruh orientasi pasar dan KAJIAN LITERATUR
orientasi kewirausahaan terhadap kinerja
perusahaan. Gambar 1 merupakan model utama
Kondisi Unit Usaha Kecil dan dalam penelitian ini. Hipotesis penelitian
Menengah (UKM) dan berbagai penelitian mengacu pada model ini. Model ini
di atas memicu keingintahuan peneliti berupaya untuk menganalisis konstruk
untuk mencoba menggabungkan orientasi orientasi pasar (MO) sebagai variabel
pasar dan orientasi kewirausahaan dalam pemediasi antara pergolakan teknologi
satu model. Peneliti telah dua kali (IT), intensitas persaingan (KOM), dan
melakukan penelitian dengan topik orientasi kewirausahaan (EO) terhadap
orientasi kewirausahaan dan orientasi profitabilitas (PROF). Model penelitian
pasar. Di dalam penelitian pertama menggunakan profitabilitas sebagai
(Kumalaningrum, 2011), peneliti menguji pengukuran kinerja perusahaan.

47
JRMB, Volume 7, No.1 Juni 2012

IT

KOM MO PROF

EO

Gambar 1
Model Penelitian

Lumpkin dan Dess (1996) dan selalu proaktif terhadap perubahan


mendefinisikan orientasi kewirausahaan tuntutan akan produk baru.
sebagai suatu metode, praktik, dan gaya Zahra dan Covin (1995)
pengambilan keputusan para manajer yang menyatakan bahwa perusahaan dengan
mengarah ke orientasi kewirausahaan. Hal orientasi kewirausahaan dapat mencapai
ini mencakup proses eksperimen teknologi target pasar dan posisi pasar lebih
baru yang menjanjikan, keinginan untuk dibandingkan para pesaing mereka.
memperbesar kesempatan pasar produk Perusahaan selalu mengamati perubahan
baru dan predisposisi untuk mengambil pasar dan melakukan respon dengan cepat
kesempatan berisiko. Perusahaan dengan terhadap perubahan tersebut. Kemampuan
orientasi kewirausahaan yang kuat perusahaan untuk proaktif dan keberanian
memiliki kemampuan mengubah ketidak- mengambil risiko, menjadikan perusahaan
pastian lingkungan menjadi suatu manfaat memiliki kemampuan untuk menciptakan
bagi perusahaan. Covin dan Slevin (1989) produk inovatif mendahului pesaing
memandang kewirausahaan sebagai suatu mereka sehingga memiliki orientasi pasar
eksploitasi kesempatan untuk memper- yang kuat karena akan mampu untuk
baharui dan memperbaiki perusahaan. memuaskan pelanggan dan mengidentifi-
Orientasi kewirausahaan memiliki kasi faktor-faktor yang mempengaruhi
tiga dimensi (Lumpkin & Dess, 1996), para pelanggan.
yaitu inovasi (innovativeness), proaktif H1: Orientasi kewirausahaan berpengaruh
(proactiveness), dan pengambilan risiko terhadap orientasi pasar.
(risk taking) (Zahra & Covin, 1995;
Miller, 1983). Mengacu pada tiga dimensi Perusahaan yang memiliki orientasi
kewirausahaan, Miller (1983) memberikan pasar yang kuat akan memiliki prioritas
definisi pada orientasi kewirausahaan. pembelajaran tentang (1) pelanggan
Suatu perusahaan dikatakan memiliki (seperti, suka atau tidak suka, ketidak-
suatu semangat orientasi kewirausahaan puasan, persepsi, dan lainnya), (2) faktor
jika bisa menjadi yang pertama dalam yang mempengaruhi pelanggan (misalkan,
melakukan inovasi produk baru di pasar, persaingan, kecenderungan ekonomi,
memiliki keberanian mengambil risiko, sosial budaya, dan lainnya), dan (3) faktor

48
LINGKUNGAN BISNIS, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, …………….…..………………………...(Maria Pampa Kumalaningrum)

yang mempengaruhi kemampuan profitabilitas, tetapi hanya pada saat


perusahaan untuk mempengaruhi dan pengaruh orientasi pasar tidak dikontrol
memuaskan pelanggan (misalkan (misalkan pada saat efek orientasi
teknologi, regulasi, dan lainnya) (Narver & kewirausahaan dan orientasi pasar tidak
Slater, 1994; Kohli & Jaworski, 1990; dimodel secara simultan). Pada beberapa
Narver & Slater, 1994) tipe dan ukuran perusahaan, aliran riset
Perusahaan yang berorientasi pada empiris mendukung efek langsung
pasar memiliki keterampilan untuk menilai orientasi kewirausahaan pada penjualan
kebutuhan konsumen, sehingga mungkin dan profitabilitas (Zahra and Covin, 1995;
menjadi yang pertama menawarkan Smart and Conant, 1994; Zahra, 1991;
generasi baru produk dan jasa pada pasar Covin and Slevin, 1986). Juga, beberapa
(Day, 1994). Selain itu, perusahaan lebih penelitian menunjukkan bahwa efek
mungkin membuat perluasan lini dan orientasi kewirausahaan pada profitabilitas
merek terhadap pasar target baru (Baker & adalah lebih dinyatakan dalam lingkungan
Sinkula, 1999; Gatignon & Xuereb, 1997; pasar yang bergolak daripada lingkungan
Kohli & Jaworski, 1990; Narver & Slater, yang stabil (Covin and Slevin, 1989;
1990). Riset empiris memberi dukungan McKee, Vadarajan, and Pride, 1989).
atas perspektif ini. Upaya yang dilakukan masih sedikit untuk
Penelitian Kohli dan Jaworski meneliti efek simultan dari orientasi
(1990), menemukan bahwa semakin besar kewirausahaan dan orientasi pasar atas
orientasi pasar suatu organisasi, semakin kinerja organisasional.
besar pula kinerja keseluruhan. Narver dan Berbagai studi telah dilakukan
Slater (1990) menemukan hubungan namun tidak memberi dukungan efek
positif antara orientasi pasar dan independen dari orientasi kewirausahaan
profitabilitas bisnis (Day, 1994; Narver & atas profitabilitas. Slater and Narver
Slater, 1998). Orientasi pasar, secara (1998b) meregres secara simultan orientasi
signifikan merupakan faktor penting untuk kewirausahaan (Covin and Slevin’s, 1989
memungkinkan perusahaan memahami scale) dan orientasi pasar (Narver and
pasar dan mengembangkan strategi produk Slater’s, 1990 scale) terhadap ROI.
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan Mereka menemukan efek yang signifikan
pelanggan dan kebutuhan pasar. dari orientasi pasar, tetapi tidak pada
Penelitian yang penting dan orientasi kewirausahaan. Demikian juga,
berpengaruh pada perkembangan Matsuno, Mentzer, dan Ozsomer (2002)
selanjutnya adalah penelitian Kohli dan melaporkan efek lang-sung orientasi pasar
Jaworski (1993) serta Narver dan Slater atas profitabilitas, tetapi efek negatif
(1990). Aliran yang intensif dari riset langsung orientasi kewirausahaan atas
empiris telah secara konsisten, tetapi tidak ROI. Dengan menggunakan sampel 750
secara bulat, melaporkan hubungan perusahaan Tunisia berukuran besar,
orientasi pasar dan profitabilitas, bahkan menengah, dan kecil Barrett dan Weinstein
pada perusahaan kecil (Baker & Sinkula, (1998) melaporkan efek langsung secara
2009, 1999; Hult & Ketchen 2001; Narver simultan dari orientasi pasar dan orientasi
& Slater, 1998, Pelham 2000; Pelham & kewirausahaan atas ukuran kinerja
Wilson 1996). menyeluruh tetapi tidak ada efek orientasi
H2: Orientasi pasar berpengaruh pada kewirausahaan atas profitabilitas.
profitabilitas. Uraian di atas menunjukkan bahwa
berbagai studi menemukan ada yang
Literatur melaporkan pengaruh menemukan efek langsung dan ada yang
langsung orientasi kewirausahaan pada menemukan efek tidak langsung dari

49
JRMB, Volume 7, No.1 Juni 2012

orientasi kewirausahaan atas profitabilitas apa yang dibutuhkan dan diinginkan


ketika orientasi pasar dimasukkan dalam konsumen akan semakin beperan dalam
model baik sebagai variabel independen pengembangan produk baru. Demikian
yang terpisah atau variabel pemediasi. juga dalam lingkungan yang memiliki
Berdasarkan prediksi ini, hipotesis tingkat persaingan tinggi, konsumen
dirumuskan sebagai memiliki banyak alternatif pilihan akan
H3: Orientasi kewirausahaan berpenga- produk dan jasa, maka orientasi pasar akan
ruh pada profitabilitas. diperlukan. Kohli dan Jaworski (1993)
berpendapat bahwa pada persaingan yang
Lingkungan merupakan salah satu tinggi dan agresif, bisnis harus
faktor perubahan dalam teori organisasi. menemukan keinginan konsumen dan
Dalam makalah ini, ada dua teori menciptakan nilai konsumen yang superior
lingkungan eksternal yaitu pergolakan untuk memuaskan konsumen.
teknologi (technological turbulence) dan H4: Pergolakan teknologi berpengaruh
intensitas persaingan (competitive terhadap orientasi pasar
intensity). Pergolakan teknologi H5: Intensitas persaingan berpengaruh
menerangkan tingkat perubahan teknologi terhadap orientasi pasar
yang dialami organisasi. Intensitas
persaingan menjelaskan tingkat persaingan METODE PENELITIAN
dalam industri, dimulai dari persaingan
rendah, konsumen terperangkap dalam Penelitian ini menggunakan Usaha
suatu produk sampai dengan persaingan Kecil dan Menengah (UKM) di DIY
tinggi, konsumen memiliki banyak sebagai unit analisis. Usaha Kecil dan
alternatif pilihan untuk memenuhi Menengah (UKM) dipilih karena
kebutuhan dan keinginan mereka diharapkan memiliki fleksibilitas dan daya
(Frishamar and Horte, 2007). respon pada peristiwa lingkungan. Teknik
Frishamar dan Horte (2007) dalam atau prosedur pengambilan sampel dalam
penelitiannya menguji efek pemoderasi ke penelitian ini adalah purposive sampling.
dua faktor pada pengaruh orientasi pasar Sampel penelitian diambil berdasarkan
dan orientasi kewirausahaan terhadap kriteria tertentu yaitu Usaha Kecil dan
kinerja perusahaan. Dalam penelitian Menengah (UKM) di DIY yang memiliki
Frishamar dan Horte tidak dihasilkan kriteria kekayaan bersih maksimal 200
pengaruh pemoderasi dari kedua faktor juta; hasil penjualan tahunan maksimal
tersebut. Hasil penelitian itu berbeda satu milyar; milik warga negara Indonesia;
dengan penelitian Hasim, et al. (2011) berdiri sendiri; usaha perseorangan; usaha
yang menyatakan bahwa pengaruh tidak berbadan hukum; usaha berbadan
orientasi pasar terhadap kinerja perusahaan hukum; atau koperasi.
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor Penelitian ini membutuhkan
lingkungan. Feifei Yu (2012), dalam reponden UKM yang beragam untuk
penelitiannya menunjukkan bahwa intensi- mengetahui kondisi orientasi pasar dan
tas persaingan memoderasi pengaruh orientasi kewirausahaan UKM di DIY.
antara orientasi kewirausahaan terhadap Karakteristik responden sampel yang
kinerja perusahaan. terdiri dari pria dan wanita, serta memiliki
Di dalam lingkungan stabil, keberagaman dalam hal jenis usaha, lama
orientasi pasar tidak akan terlalu berdiri, serta jumlah pekerja, diharapkan
berperanan. Sebaliknya, dalam lingkungan dapat mencerminkan keberagaman UKM
yang tingkat perubahan teknologinya yang ada di DIY.
cepat, maka orientasi perusahaan terhadap

50
LINGKUNGAN BISNIS, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, …………….…..………………………...(Maria Pampa Kumalaningrum)

Dalam penelitian ini, kuesioner dihitung dengan 4 pertanyaan. Salah satu


yang disebar sebanyak 135 yang kembali contoh pertanyaan adalah teknologi di
hanya 115. Dari 105 tersebut yang layak dalam industri kami berubah dengan cepat.
digunakan hanya 100. Jumlah ini sesuai Faktor lingkungan yang kedua adalah
dengan syarat ukuran sampel minimal intensitas persaingan yang menunjukkan
untuk SEM yaitu 100-200 (Ferdinand, tingkat persaingan dalam industri.
2002: 51). Variabel intensitas persaingan diukur
Untuk operasionalisasi variabel, dengan 6 pertanyaan. Salah satu contoh
orientasi pasar diukur dengan pertanyaan adalah para pesaing kita relatif
menggunakan skala MORTN (Deshpane lemah.
& Farley, 1998). Orientasi pasar diukur
berdasarkan 11 pertanyaan yang berkaitan HASIL PENELITIAN
dengan komitmen perusahaan pada
kepuasan konsumen. Contoh pertanyaan Uji validitas dilakukan dengan
untuk variabel ini adalah mengenai tingkat menggunakan korelasi antar skor masing-
keterbukaan perusahaan mengkomunikasi- masing butir pertanyaan dengan skor total.
kan kesuksesan dan kegagalan dalam Teknik yang digunakan adalah teknik
usaha memuaskan konsumen. korelasi Product Moment Pearson. Untuk
Orientasi kewirausahaan diukur proses perhitungan, peneliti menggunakan
dengan menggunakan konseptualisasi SPSS. Untuk menentukan valid tidaknya
Miler (1983) yang dikembangkan oleh suatu variabel yang diuji, maka secara
Covin dan Slevin (1989). Orientasi statistik hasil korelasi dibandingkan
kewirausahaan terdiri atas tiga dimensi, dengan angka kritik tabel korelasi dengan
yaitu keinovasian (innovativeness), taraf signifikansi 1% atau 5%. Semua
proaktif, dan pengambilan risiko. Diukur variabel penelitian valid pada signifikansi
dengan 8 butir pertanyaan. Contoh 0.05 (lampiran).
pertanyaan variabel ini adalah mengenai Uji validitas digunakan untuk
tingkat penekanan perusahaan pada R&D, meyakinkan apakah pengukuran memang
dan kepemimpinan dalam teknologi dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
inovasi. reliabilitas digunakan untuk mengukur
Profitabilitas adalah ukuran luaran bahwa instrumen benar-benar bebas dari
(outcome) keuangan. Pengukuran profita- kesalahan sehingga menghasilkan hasil
bilitas menggunakan daftar pertanyaan yang konsisten sehingga dapat berlaku
yang dikembangkan oleh Baker dan dengan baik pada kondisi yang berbeda-
Sinkula (2009). Ukuran profitabilitas beda. (Cooper & Emory, 1995:153).
terdiri 3 butir pertanyaan. Daftar Pengujian reliabilitas metode konsistensi
pertanyaan berkaitan dengan perubahan internal dengan teknik Cronbach’s alpha
penjualan, perubahan laba, dan perubahan untuk uji reliabilitas.
laba margin (profit margin). Contoh Penelitian ini menggunakan
pertanyaan variabel ini adalah mengenai metode konsistensi internal dengan teknik
perubahan dalam profit perusahaan. Cronbach’s alpha untuk uji reliabilitas.
Faktor-faktor lingkungan yaitu Hasil uji reliabilitas ditunjukkan oleh
pergolakan teknologi dan tingkat persai- koefisien alpha variabel yang diuji. Proses
ngan menggunakan daftar pertanyaan yang perhitungan uji reliabilitas menggunakn
dikembangkan oleh Jaworski aand Kohli SPSS for Windows. Pada penelitian ini,
(1993). Pergolakan teknologi adalah alat pengukur (kuesioner) yang diperguna-
tingkat perubahan teknologi yang dialami kan untuk mengukur semua variabel yang
perusahaan. Variabel pergolakan teknologi

51
JRMB, Volume 7, No.1 Juni 2012

digunakan dalam penelitian ini semuanya Variabel lain yaitu profitabilitas,


dapat diandalkan atau reliable (lampiran). pergolakan teknologi dan intensitas
Untuk menghitung orientasi pasar persaingan. Profitabilitas dihitung dengan
digunakan 11 pertanyaan. Jawaban 3 pertanyaan, dengan nilai terendah 3,3
terendah dari sebelas item pertanyaan dan nilai tertinggi 10, serta jawaban nilai
tersebut adalah 3, sedangkan jawaban rata-rata 7, 1833. Pergolakan teknologi
tertinggi adalah 10. Nilai jawaban rata-rata dihitung dengan 4 pertanyaan, dengan nilai
pertanyaan adalah 6, 9891. Variabel terendah 1,00 dan nilai tertinggi 4,25.
orientasi kewirausahaan dihitung dengan 8 variabel terakhir, intensitas persaingan
pertanyaan. Jawaban terendah dari 8 item diukur dengan 6 pertanyaan, dengan nilai
tersebut adalah 2,13 sedangkan jawaban terendah 1,50 dan nilai tertinggi 5,00.
tertinggi 9, 25 dan nilai jawaban rata-rata Tabel 5 menunjukkan deskripsi data.
5, 9225.

Tabel 5
Deskripsi Data

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


MO 100 3.00 10.00 6.9891 1.23337
EO 100 2.13 9.25 5.9225 1.48262
PROF 100 3.33 10.00 7.1833 1.55438
IT 100 1.00 4.25 3.1800 0.66008
KOM 100 1.50 5.00 3.1833 0.61340

Untuk menguji kecocokan secara menye- dinormalkan (Adjusted GFI), dan chi
luruh, peneliti menggunakan chi square ( square yang dinormalkan (Normed 2 )
2 ), indek kecocokan (GFI), indek Tucker seperti yang tampak dalam Tabel 6.
Lewis (TLI), indek kecocokan yang

Tabel 6
Ringkasan Goodness-of Fit

Pengukuran Goodness-of Fit Hasil computer Kriteria diterima


Absolute:
1. Chi-square ( 2 ) 2 : 1.136 p > 0.05, 2 kecil dan tidak
Signifikan level (p): 0.111 signifikan

2. Goodness-of Fit (GFI) GFI: 0.995 GFI = 0.90 atau lebih


Incremental:
1. Tucker Lewis Index (TLI) TLI: 1.067 TLI = 0.90 atau lebih
2. Normed Fit Index (NFI) NFI: 0.985 NFI = 0.90 atau lebih
3. Adjusted GFI (AGFI) AGFI: 0.966 AGFI = 0.90 atau lebih
Parsimony:
1. Normed Chi square Normed 2: 0.568 Limit bawah: 1.0; Limit
atas: 2.0, 3.0, atau 5.0.

52
LINGKUNGAN BISNIS, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, …………….…..………………………...(Maria Pampa Kumalaningrum)

Berdasarkan Tabel 6, dapat disim- adalah 0.90 atau lebih. TLI, NFI, dan
pulkan bahwa chi-square = 1.136 dengan AGFI dalam penelitian ini menunjukkan
df. 1, dan p: 0.111 > 0.10. Hasil uji ini angka di atas kriteria penerimaan.
menunjukkan bahwa model tersebut Normed chi-square menunjukkan
acceptable fit (secara statistik mengin- dua kriteria suatu model tidak dapat
dikasikan kecocokan yang baik) atau tidak diterima. Kriteria pertama, model peneli-
terdapat beda yang signifikan antara data tian “overfitted,” ditunjukkan dengan nilai
observasi dengan model penelitian yang normed chi-square yang kurang dari 1.0.
diajukan oleh peneliti (Hair et al. (1995): Kriteria kedua adalah model tidak betul-
682). GFI menunjukkan derajat kecoco- betul mencerminkan data yang
kan model secara keseluruhan. Ukuran ini diobservasi, ditunjukkan dengan nilai
merupakan ukuran nonstatistical. Nilai normed chi-square lebih besar dari 2.0
GFI berkisar dari 0 (poor fit) sampai atau 3.0, atau batas yang lebih liberal yaitu
dengan 1 (perfect fit). GFI model 5.0. Indikator ini merupakan ukuran
penelitian ini sebesar 0.995. Hal ini nonstatistical. Normed chi-square dalam
menunjukkan model penelitian dapat penelitian ini menunjukkan nilai di bawah
diterima karena kriteria model diterima batas bawah tetapi masih bisa dikatakan
adalah GFI = 0.90 atau lebih. marginal.
Tucker Lewis Index (TLI), Normed Dalam hasil analisis AMOS masih
Fit Index (NFI), dan Adjusted GFI (AGFI) banyak angka-angka lain yang dapat
menunjukkan perbandingan antara model menunjukkan dapat diterima atau tidaknya
penelitian dengan baseline model, yang suatu model penelitian. Dalam penelitian
disebut dengan null model. Null model ini, peneliti hanya menggunakan beberapa
adalah model yang diharapkan dapat indikator, seperti yang tertulis dalam Tabel
diungguli oleh model penelitian yang 6, karena indikator-indikator di atas telah
diajukan. Indikator-indikator ini cukup mencerminkan bahwa model yang
merupakan ukuran nonstatistical. Kriteria digunakan dalam penelitian ini acceptable
penerimaan TLI adalah 0.90 atau lebih, fit.
NFI adalah 0.90 atau lebih, dan AGFI
.43

IT

.14 -.28

.37

-.34 .25
KOM MO PROF
.06

1
1
1.04
.11 .44 e1
1.93
.32
e2

2.18

EO

Gambar 2
Hasil Pengujian Hipótesis Penelitian

53
JRMB, Volume 7, No.1 Juni 2012

Pada gambar 2 terlihat hasil bilitas dengan pemediasi orientasi pasar,


pengujian hipotesis penelitian. Pengujian dilakukan dengan model persamaan
secara simultan pengaruh intensitas struktural. Tabel 7 menunjukkan hasil
persaingan, pergolakan teknologi, dan pengujian hipotesis penelitian.
orientasi kewirausahaan terhadap profita-

Tabel 7
Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Variabel Penelitian

Exogenous Endogenous Beta CR P value Keterangan


Variables Variables

H1 Entrepreneurial Market 0.436 6.245 Signifikan


orientation (EO) orientation (MO)
H2 Market orientation Profitabilitas 0.250 1.908 Signifikan
(MO) (Y2)
H3 Entrepreneurial Profitabilitas 0.319 2.924 Signifikan
orientation (EO) (Y2)
H4 Technological Market -0.281 -1.686 Tidak
Turbulence (IT) orientation (MO) Signifikan
H5 Competitive Market -0.337 -1.867 Signifikan
Intensity (Kom) orientation
(MO)
Uji dua arah, df. 14, : 0.10, t tabel: 1.761; : 0.05, t tabel: 2.145; : 0.01, t tabel: 2.977; dan
: 0.002, t tabel: 3.787

PEMBAHASAN kebutuhan pelanggan yang ada maupun


pelanggan potensial.
Pada penelitian ini, orientasi Hasil penelitian juga mendukung
kewirausahaan berpengaruh positif penelitian Zahra dan Covin (1995) yang
terhadap orientasi pasar. Hal ini menyatakan bahwa perusahaan dengan
mendukung penelitian Covin dan Slevin orientasi kewirausahaan dapat mencapai
(1986) serta Baker dan Sinkula (2009). target pasar dan posisi pasar lebih
Inovasi yang terjadi karena orientasi dibandingkan para pesaing mereka.
kewirausahaan adalah inovasi yang Perusahaan selalu mengamati perubahan
berupaya untuk penyegaran, pembaharuan, pasar dan melakukan respon dengan
dan redefinisi organisasi, pasar, dan dengan cepat terhadap perubahan tersebut.
industri. Melalui proses identifikasi Kemampuan perusahaan untuk proaktif
kesempatan dengan tujuan penyegaran, dan keberanian mengambil risiko,
pembaharuan, dan redefinisi konsep, maka menjadikan perusahaan memiliki kemam-
produk baru yang radikal dilahirkan. puan untuk menciptakan produk inovatif
Perusahaan dengan orientasi mendahului pesaing mereka sehingga
kewirausahaan yang kuat, diprediksikan memiliki orientasi pasar yang kuat karena
akan mampu mengembangkan konsep akan mampu untuk memuaskan pelanggan
produk baru yang menuju kepada

54
LINGKUNGAN BISNIS, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, …………….…..………………………...(Maria Pampa Kumalaningrum)

dan mengidentifikasi faktor-faktor yang orientasi pasar. Pergolakan teknologi


mempengaruhi para pelanggan. tidak terbukti berpengaruh secara
Hasil penelitian juga menunjukkan signifikan. Dalam penelitian Frishamar
pengaruh yang positif dan signifikan dan Horte (2007), ditemukan bahwa ke
orientasi pasar terhadap profitabilitas. dua faktor tersebut tidak signifikan
Hasil penelitian ini mendukung penelitian- memoderasi pengaruh orientasi pasar dan
penelitian sebelumnya. Beberapa orientasi kewirausahaan terhadap kinerja
penelitian terdahulu secara konsisten, perusahaan. Hasil penelitian ini berbeda
tetapi tidak secara bulat, melaporkan dengan penelitian Hasim, et al. (2011)
hubungan orientasi pasar dan profitabilitas yang menyatakan bahwa pengaruh
(Baker & Sinkula, 2009, 1999; Hult & orientasi pasar terhadap kinerja perusahaan
Ketchen 2001; Narver & Slater 1998), sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
termasuk efek pada perusahan kecil lingkungan. Feifei Yu (2012), dalam
(Pelham 2000; Pelham & Wilson 1996). penelitiannya juga menunjukkan bahwa
Di samping bukti empiris tersebut, intensitas persaingan memoderasi
ada dukungan teoritis bagi hubungan pengaruh antara orientasi kewirausahaan
antara orientasi pasar dan profitabilitas. terhadap kinerja perusahaan.
Perusahaan dengan orientasi pasar yang
kuat seharusnya mampu menghasilkan SIMPULAN, KETERBATASAN DAN
profit margin yang lebih tinggi daripada SARAN
perusahaan yang dengan orientasi pasar
yang lemah. Profit margin yang lebih Pada hasil penelitian ini
tinggi adalah hasil sinergi dari pemilihan ditunjukkan bahwa orientasi pasar
pasar target, pengembangan produk, berpengaruh positif dan signifikan
strategi harga, distribusi dan promosi, terhadap profitabilitas. Usaha Kecil dan
sehingga memungkinkan penyampaian Menengah (UKM) dengan orientasi pasar
produk dan jasa sesuai dengan kebutuhan yang kuat ternyata mampu menghasilkan
target pasar. profit margin yang lebih tinggi daripada
Hasil penelitian juga menunjukkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
bahwa orientasi kewirausahaan berpe- dengan orientasi pasar yang lemah. Profit
ngaruh positif dan signifikan terhadap margin yang lebih tinggi adalah hasil dari
profitabilitas. Hasil penelitian ini mendu- pemilihan pasar target, pengembangan
kung beberapa penelitian sebelumnya. produk, strategi harga, serta distribusi dan
Pada beberapa tipe dan ukuran perusahaan, promosi, yang mengakibatkan
aliran riset empiris mendukung efek penyampaian produk dan jasa bisa sesuai
langsung orientasi kewirausahaan pada dengan kebutuhan pasar.
penjualan dan profitabilitas (Zahra and Hal ini menimbulkan implikasi
Covin, 1995; Smart and Conant, 1994; perlunya penumbuhan kesadaran yang
Zahra, 1991; Covin and Slevin, 1986). lebih besar mengenai pentingnya orientasi
Efek orientasi kewirausahaan pada pada pasar. Perusahaan-perusahaan yang
profitabilitas ternyata lebih nyata dalam memiliki kesadaran akan perlunya bisnis
lingkungan pasar yang bergolak daripada berorientasi pada pasar akan
lingkungan yang stabil (Covin and Slevin, mengembangkan tindakan-tindakan untuk
1989; McKee, Vadarajan, and Pride, semakin berfokus pada kebutuhan
1989). pelanggan, sehingga dapat meningkatkan
Dalam penelitian ini hanya profitabilitas.
intensitas persaingan yang terbukti Penelitian ini juga menunjukkan
berpengaruh positif dan signifikan pada hasil bahwa orientasi kewirausahaan

55
JRMB, Volume 7, No.1 Juni 2012

berpengaruh positif dan siginikan pada Maka Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
profitabilitas. Orientasi kewirausahaan perlu semakin menumbuhkan jiwa dan
yang dimaksud dalam penelitian ini semangat kewirausahaan, sehingga selalu
menimbulkan inovasi untuk penyegaran, muncul semangat untuk mengem-bangkan
pembaharuan, serta redefinisi organisasi, produk-produk baru.
pasar, dan industri. Melalui proses Untuk pengaruh faktor-faktor
identifikasi kesempatan dengan tujuan lingungan terhadap orientasi pasar, yang
penyegaran, pembaharuan, dan redefinisi terbukti signifikan hanyalah intensitas
konsep, maka produk baru yang radikal persaingan. Hal ini membawa implikasi
dilahirkan sehingga akan memperkuat bahwa manajer perlu meningkatkan
posisi perusahaan di pangsa pasar dan orientasi pada pasar jika berada pada
akan menghasilkan keuntungan yang lebih kondisi persaingan yang tinggi. Pada
besar. kondisi persaingan tinggi, bisnis perlu
Usaha Kecil dan Menengah semakin memiliki pengetahuan dan
(UKM) dengan orientasi kewirausahaan pemahaman mengenai apa yang diperlu-
yang kuat, akan mengembangkan konsep kan konsumen, sehingga bisnis dapat
produk baru yang menuju kepada bersaing dan bertahan di pasar.
kebutuhan pelanggan yang ada. Implikasi Penelitian ini memiliki beberapa
dari hasil ini adalah perlunya semakin keterbatasan. Keterbatasan pertama,
menumbuhkan jiwa dan semangat sampel penelitian hanyalah Usaha Kecil
kewirausahaan, sehingga selalu muncul dan Menengah (UKM) yang ada di
semangat untuk mengembangkan produk- wilayah Yogyakarta. Keterbatasan peneliti
produk baru yang sesuai dengan kebutuhan menyebabkan lingkup penelitian hanya
dan keinginan pelanggan. terbatas. Keterbatasan kedua, pengukuran
Hasil penelitian menunjukkan penelitian sepenuhnya berdasarkan pada
bahwa orientasi kewirausahaan berpe- pengukuran subyektif yaitu menggunakan
ngaruh secara positif pada orientasi pasar. persepsi para pemilik dan pengambil
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang keputusan dalam perusahaan. Hal ini
berorientasi pada kewirausahaan memiliki disebabkan data obyektif belumlah
ketrampilan untuk menilai kebutuhan tersedia. Meskipun dalam banyak peneli-
konsumen, sehingga mungkin menjadi tian, pengukuran secara subyektif secara
yang pertama menawarkan produk dan metodologis dapat dibenarkan, tetapi tetap
jasa pada pasar serta membuat perluasan saja dapat menimbulkan bias.
lini dan merek terhadap pasar target baru. Berdasarkan keterbatasan peneliti-
Dari kesimpulan di atas, penelitian an, maka peneliti memberikan beberapa
ini memberikan implikasi bahwa pimpinan saran. Pertama, mengembangkan peneliti-
perusahaan atau Usaha Kecil dan an dengan membagi sampel berdasarkan
Menengah (UKM) perlu untuk lebih karakteritik Usaha Kecil dan Menengah
meningkatkan komitmennya terhadap (UKM), sehingga bisa dipetakan dalam
penerapan orientasi kewirausahaan karena jenis perusahaan apa, faktor-faktor
telah terbukti dalam penelitian empiris lingkungan dan orientasi pasar mempe-
bahwa orientasi kewirausahaan berhubu- ngaruhi profitabilitas. Saran kedua,
ngan dan berpengaruh positif terhadap mereplikasi penelitian dengan sampel yang
orientasi pasar. Usaha Kecil dan lebih luas baik secara geografis, demo-
Menengah (UKM) dengan orientasi grafis, maupun cakupan industrinya. Ini
kewirausahaan yang kuat, akan mengem- dilakukan agar generalisasi hubungan
bangkan konsep produk baru yang menuju antara orientasi pasar, orientasi kewira-
kepada kebutuhan pelanggan yang ada. usahaan, faktor-faktor lingkungan, dan

56
LINGKUNGAN BISNIS, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, …………….…..………………………...(Maria Pampa Kumalaningrum)

profitabilitas dapat lebih tercapai. Ketiga, Day. 1994. “The Capabilities of Market-
mengembangkan penelitian dengan cara Driven Organizations”. Journal of
menambahkan variabel gender sebagai Marketing, 58 (4), 37-52.
pemoderasi, sehingga bisa diketahui
apakah ada perbedaan antara wirausaha Feifei, Y. 2012. “Strategic Flexibility,
perempuan dengan wirausaha laki-laki Entrepreneurial Orientation and
dalam hal pengembangan pola pikir ke Firm Performance: Evidence from
arah orientasi pasar dan oriantasi Small and Medium Sized Business
kewirausahaan. (SMB) in China”. African journal
of Business Management, 6 (4),
1711-1720.
DAFTAR REFERENSI
Gatignon, H., and Xuereb, J.M. 1997.
Baker, W. E., and Sinkula, J. M. 2009. “Strategic Orientation of the Firm
“The Complementary Effects of and New Product Performance”.
Market Orientation and Entrepre- Journal of Marketing Research, 34,
neurial Orientation on Profitability 77-90.
in Small Business”. Journal of
Small Business Management, 47 Ghozali, Imam. 2005. Konsep & Aplikasi
(4), 443-464. dengan Program Amos 16.
Semarang: UNDIP.
Baker, W. E., and Sinkula, J. M. 1999.
“The Synergistic Effect of Market Hair, J. F., Jr., Rolph, E. A., Ronald, L. T.,
Orientation and Learning Orient- dan William, G. B. 1995. Multiva-
ation on Organizational Perfor- riate Data Analysis with Reading,
mance”. Journal of the Academy of Ed. 4. New jersey: Prentice Hall
Marketing Science 27, 411-427. International, Inc.

Becherer, R.C., and Maurer, J.G. 1997. Hult, G.T. and Ketchen, D.J. 2001. “Does
“The Moderating Effect of Market Orientation Matter?: A
Environmental Variables on the Test of The Relationship Between
Entrepreneurial and market Positional Advantage and Perfor-
Orientation of Entrepreneur-Led mance”. Strategic Manag-ement
Firms”. Entrepreneurship: Theory Journal, 26, 899-906.
and Practice, 22, 47-58.
Kohli, A.K. and Jaworski, B.J. 1993.
Cooper, D. R. and Emory, C.W. 1991. “Market Orientation: Antecedents
Business Research Methods, Fifth and Consequences”. Journal of
Edition, Chicago: Ricard D. Irwin, Marketing, 57 (3), 53-70.
Inc.
Kohli, A. L., and Jaworski, B.J. 1990.
Covin, J. G., and Slevin, D. P. 1989. “Market Orientation: The Constru-
“Strategic Management in Small ct, Research propositions, and
Firm in Hostile and Benign Envi- Managerial Implications”. Journal
ronments”. Strategic Management of Marketing, 54(2), 1-18.
Journal, 10 (1), p.75-84.
Kohli, A.K.,B. J. Jaworski, and A. Kumar.
1993. “MARKOR: A Measure of

57
JRMB, Volume 7, No.1 Juni 2012

Market Orientation,” Journal of Miller, D. 1983, “The Correlated of


Marketing Research, 30, 467-477. Entrepreneurship in Three Types of
Firms”. Management Science,
Koncuro, Mudrajad. 2006. Strategi: 29:770-791.
Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif. Jakarta: Erlangga. Miller D and P.H. Friensen. 1983.
“Strategy-Making and Environ-
Kumalaningrum, M.P. 2011. ”Pengaruh ment: The Third Link,” Strategic
Orientasi Kewirausahaan Terhadap Management Journal, 4 (3), p.221-
Profitabilitas UKM Dengan 235.
Orientasi Pasar Sebagai Variabel
Pemediasi”. Jurnal Riset Narver, John and Stanley, F Slater. 1990.
Manajemen & Bisnis. 6(2):99-112 “The Effect of Market Orientation
on Business Profitability”. Journal
Kumalaningrum, M.P. 2012. ”Market of Marketing, 20-35.
Orientation, Entrepreneurial
Orientation, Innovation Success, Narver, J. and Slater, S. F. 1994. “Does
dan Profitabilitas Usaha Kecil dan Competitive Environment Mode-
Menengah”. Jurnal Akuntansi dan rate the Market Orientation Perfor-
Manajemen (JAM), 23 (1): 13-25. mance Relationship”. Journal of
Marketing, 46-55.
Lee, J and Miller, D. 1996. “Strategy,
Environment, and Performance in Narver, J. and Slater, S. F. 1998.
Two Technological Context: “Customer-led and Market-Orien-
Contingency Theory in Korea”. ted: Let’s Not Confuse The Two”.
Organization Studies, 17 (5):729- Strategic Management Journal,
750. 1001-1006.

Lumpkin, G. T., and Dess, G. G. 1996. Pelham, A.M. 1997. “Mediating Influen-
“Claryfying the Entrepreneurial ces on the Relationship between
Orientation Construct and Linking Market Orientation and Profitabi-
it to Performance”. Academy of lity in Small Industrial Firms”.
Management Review, 21: 135-172. Journal of Marketing Theory and
Practice, 5: 55-57.
Matsuno, K., J. T. Mentzer, and A.
Ozsomer. 2002. “The Effects of Pelham, A. M. 2000. “Market Orientation
Entrepreneurial Proclivity and and Other Potential Influences on
Market Orientation on Business Performance in Small and Medium
Performance,” Journal of –Sized Manufacturing Firms”.
Marketing, 66 (3):18-33. Journal of Small Business Manag-
ement, 38:48-67.
McKee, D.O., Varadarian, P.R. and Pride,
W.M.1989. “Strategic Adaptability Pelham, A.M., and Wilson, D.T. 1996.
and Firm Performance: A Market: “Longitudinal Study of The Impact
Contingent Perspective”. Journal of Market Structure, Strategy, and
of Marketing, 53 (3): 21-35. Market Orientation Culture on
Dimensions of Small Firm

58
LINGKUNGAN BISNIS, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, …………….…..………………………...(Maria Pampa Kumalaningrum)

Performance”. Journal of Market-


ing Science, 24: 27-43.

William E. B and James, M. S. 2009. ‘The


Complementary Effects of Market
Orientation and Entrepreneurial
Orientation and Profitability in
Small Business”. Journal of Small
Business Management, 47( 4): 443-
464.

Zahra, S. and Covin, J.G. 1995. “Context-


ual Influences on The Corporate
Entrepreneurship-Performance: A
Longitudinal Analysis”. Journal of
Business Venturing, 10(1):43-58.

Zahra, S. and Covin, J.G. 1995.


“Contextual Influences on The
Corporate Entrepreneurship-Perfor-
mance: A Longitudinal Analysis”.
Journal of Business Venturing,
10(1): 43-58.

59

Anda mungkin juga menyukai