Kyougen
Nama kelompok 2 :
B. Sejarah Kyougen
D. Atribut Kyougen
1. Kostum Kyougen
Kostum yang digunakan dalam pertunjukan kyougenadalah setelan pakaian rakyat
biasa dari abad pertengahan, bentuknya sangat sederhana, namun banyak yang tidak
konvensional menggabungkan bentuk dan desain.Dibandingkan dengan kostum
eleganNoh.Kostum di Kyogen sebagian besar berwarna terang, dan memiliki pola-pola
menarik. Kostum ini ditentukan berdasarkan jenis karakter yang akan ditampilkan.
Kostum khas Kyougen antara lain :
a. Jubah luar: kataginu, jutoku, naga-goromo, kaki-baori
b. Jubah Utama (pakaian dalam): Shima-noshime
c. Celana (hakama): Kyogen-bakama, naga-Kami-Shimo, monpa
d. Lainnya: berbagai jenis zukin, Binan-Boshi
Kataginu kyougen-bakama
Topeng Kentoku
e. Topeng Usofuki terlihat seperti itu bersiul, dan digunakan untuk roh nyamuk dan jamur.
Topeng Usofuki
f. Topeng Kitsune digunakan oleh rubah tua.
Topeng Kitsune
3. Naskah Kyougen
Naskah Noh Kyougen dibuat untuk dipertunjukkan di atas panggung melalui
pemainnya (aktor) berupa dialog-dialog.Dalam dialog-dialognya mempermasalahkan
kehidupan sehari-hari golongan sosial bawah dalam zaman Chuusei, diselingi lagu-lagu dan
diikuti gerakan-gerakan.Setiap pertunjukkan menggambarkan tindakan sosial (social action)
yang dapat dirasakan oleh para pemain dan penonton.Sehingga dialog-dialognya dan cerita
Noh Kyougen mengambarkan kesamaan ide antara para peserta (penonton) dengan para
pemain yang menggunakan media untuk mencapai tujuan (James Peacock).Dengan demkian
segala hal yang menyangkut pertunjukkan seperti dialog-dialog dan cerita Kyougen sebagai
konsepsi tindakan sosial (social action) dianalisis sebagai tindakan yang bermakna simbol.
Dalam pertunjukkan Noh Kyougen, melibatkan para pemain dan para penonton yang
terdiri dari semua golongan, yakni golongan penguasa (daimyo), golongan bawah (bushi
kelas rendah, petani, pedagang, buruh) bahkan juga shogun. Diantara para pemain dan
penonton terjadi suatu proses komunikasi. Komunikasi berlangsung melalui simbol-simbol
atau tanda-tanda yang signifikan. Kata-kata, isyarat dan tanda objek lain digunakan oleh
pemain Noh Kyougen untuk menyampaikan maksudnya (keluhan-keluhan, keinginan-
keinginan, pengalaman-pengalaman) kepada penonton. Sehingga Noh Kyougen merupakan
alat komunikasi, atau Noh Kyougen tersebut digunakan oleh golongan sosial bawah zaman
Chuusei sebagai alat untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan keluhan-keluhan,
keinginan-keinginan, pengalaman-pengalaman golongan sosial bawah (penderitaan-
penderitaan yang dirasakan oleh golongan sosial bawah zaman Chuusei).
4. Panggung Kyougen
Panggungnya terpaviliun yang berdiri dari gaya arsitektur berasal dari tradisional
Kagura kuil Shinto dan biasanya terdiri hampir seluruhnya dari hinoki (cemara Jepang ) kayu.
Empat pilar diberi nama untuk orientasi selama bermain : Waki-bashira di depan, sudut kanan
dekat titik Waki berdiri dan titik duduk, sedangkan shite-bashira di sudut belakang kiri depan
yang shite biasanya menyuguhkan, fue-bashira di sudut belakang kanan paling dekat dengan
pemain seruling dan metsuke-bashira, atau "mencari-pilar" disebut demikian karena shite
yang biasanya di sekitar pilar.
Lantainya dipoles untuk memungkinkan aktor untuk bergerak secara meluncur dan di
bawah lantai ini diletakkan pot raksasa atau mangkuk berbentuk struktur beton untuk
meningkatkan sifat resonansi dari lantai kayu ketika para aktor berada pada lantai
(bandingkan lantai bulbul ).Akibatnya, kondisi lantai telah meningkat sekitar tiga meter di
atas permukaan tanah dari penonton.
Para ornamen di atas panggung disebut kagami-ita, lukisan pohon pinus di belakang
panggung mempunyai dua keyakinan paling umum, bahwa itu merupakan salah satu pohon
pinus terkenal dalam Shinto di Kuil Kasuga di Nara atau tanda pendahulu artistik Noh yang
sering dilakukan untuk latar alam. Fitur lain yang unik dari panggung adalah hashigakari ,
jembatan sempit di sebelah kanan panggung yang digunakan aktor utama untuk memasuki
panggung. Ini kemudian akan berevolusi menjadi Hanamichi dalam kabuki. Semua tahapan
yang dedikasikan untuk pertunjukan Noh memiliki kait atau lingkaran di langit-langit untuk
mengangkat dan menjatuhkan bel untuk bermain Dōjōji . Ketika bermain di lokasi lain loop
atau kail akan ditambahkan sebagai fixture sementara.
5. Musik Kyougen
Kyogen diiringi musik yang terdiri dariseruling, drum, dan gong. Taiko adalah drum
barel yang diletakkan di stand kayu dan dipukul dengan bachi (stik drum kayu). Ada dua
metode keseluruhan bermain taiko. Dengan meletakkan bachi pada kepala drum
setelah memukul,dapat meredam suara, atau membuat suara beresonansi, besar, menengah
atau stroke kecil dapat digunakan. Dengan menggunakan dua bachi untuk membuat rumit,
mengatur irama, Namunpada kyogen yang lebih dipentingkan adalah pada dialog dan
tindakan, bukan pada musik ataupun tari.
E. Jenis-Jenis Kyougen
Secara garis besar, kyōgen dikelompokkan menjadi 3 jenis:
1. Betsu-kyōgen (別狂言 /kyōgen spesial)
Penampilan aktor kyōgen yang memainkan karakter Sanbasō dalam pementasan cerita noh
yang berjudul Okina (翁).
2. Hon-kyōgen (本狂言 /kyōgen tunggal)
Pementasan kyōgen secara tunggal dan bukan merupakan bagian pertunjukan noh, kalau
disebut kyōgen biasanya mengacu pada hon-kyōgen.
3. Ai-kyōgen (間狂言/ kyōgen selingan)
Kyōgen yang dipentaskan sebagai bagian pertunjukan Noh.
Hon-kyōgen masih dikelompokkan menjadi beberapa jenis yang bisa berbeda-beda menurut
zaman dan aliran. Pada tahun 1792, Ōkura Torahirobon mengelompokkan hon-kyōgen
menjadi:
1. Waki-kyōgen (大名狂言)
Cerita bertemakan kebahagiaan dan keberuntungan.
2. Daimyō-kyōgen (大名狂言)
Cerita bertemakan tuan dan majikan, daimyō menjadi peran utama dalam cerita.
3. Shōmyō-kyōgen (小名狂言 kyōgen pesuruh)
Cerita bertemakan tuan dan majikan, pesuruh laki-laki yang disebut tarōkajamen
menjadi peran utama.
4. Mukojo-kyōgen (聟女狂言/kyōgen wanita dan menantu pria)
Cerita tentang menantu pria sebagai peran utama yang menumpang di rumah
mertua, atau cerita humor kehidupan sehari-hari seperti istri yang mengakali suami
atau suami yang tidak bisa diandalkan.
5. Oniyamabushi-kyōgen (鬼山伏狂言/kyōgen jin dan pertapa)
Cerita dengan raja kematian Yamarāja ataujin (oni) sebagai peran utama (termasuk
cerita jin yang menyamar jadi manusia), dan Yamabushi (pertapa yang berasal dari
gunung) sebagai peran utama.
6. Shukkezatō-kyōgen (出家座頭狂言)
Cerita dengan peran utama pendeta, pendeta baru, atau zatō (tunanetra pengembara
yang berpakaian mirip pendeta).
7. Atsume-kyōgen (集狂言/ kyōgen serbaneka)
Cerita dengan tema yang tidak termasuk ke dalam hon-kyōgen yang lain.
F. Aliran Kyougen
Sesuai dengan tradisi Iemoto, kyōgen sejakzaman Edo terbagi menjadi tiga aliran
utama: aliran Ōkura, aliran Izumi, dan aliran Sagi. Sekarang hanya tinggal 2 aliran kyōgen
yang tersisa, aliran Ōkura dan aliran Izumi.Di paruh kedua zaman Muromachi hingga awal
zaman Edo juga terdapat aliran Nanto-negi yang berintikan seniman kalangan Jin-nin
(Jinin).Pada waktu itu, sebagian besar kuil Shinto memiliki kelompok Sarugaku dan
menggaji orang yang disebut Jinin untuk bekerja sebagai seniman sekaligus pesuruh.Menurut
catatan sejarah, aliran Nanto-negi tercatat sangat populer di zaman Muromachi, tapi
ketenarannya mulai memudar di awal zaman Edosampai akhirnya terserap ke dalam aliran
yang besar. Berbagai aliran kecil yang tidak terkenal juga ikut punah, dan hanya
meninggalkan naskah kyōgen yang sebagian sempat diterbitkan sebagai buku bacaan di
zaman Edo.
1. Aliran Ōkura
Aliran Ōkura merupakan satu-satunya aliran penerus tradisi
Sarugaku Yamato.Keluarga Ōkura Yaemon Tora Akira yang pentas secara turun temurun di
gedung teater Komparu-za mendirikan aliran ini di paruh kedua zaman Muromachi. Sekarang
aliran Ōkura terdiri dari keluarga Yamamoto Tōjirō (berpusat di Tokyo), keluarga Ōkura
Yatarō (garis keturunan utama), keluarga Shigeyama Sengorō (berpusat di Kyoto), dan
keluarga Shigeyama Chūzaburō (berpusat di Kyoto), kelompok Zenchiku Chūichirō (berpusat
di Osaka dan Kobe), dan Zenchiku Jūrō yang berpusat di Tokyo.
2. Aliran Izumi
Didirikan Yamawaki Izumo no Kami Motonori asal Kyoto di awal zaman Edo.
Sekarang aliran Izumi terdiri dari tiga percabangan keluarga: keluarga Nomura Matasaburō
(berpusat di Nagoya, disebut juga faksi Nomura), keluarga Nomora Manzō (berpusat di
Tokyo, disebut juga faksi Miyake, dan Kyougen Kyoudousha yang berpusat di Nagoya
disebut juga faksi Nagoya.
G. Kesimpulan
Kyōgen adalah sejenis drama komedi tradisional Jepang yang erat hubungannya
dengan sarugaku dan noh. Kyogen berasal dari kata “Kyogen Kigo” yang merupakan istilah
Agama Buddha untuk kata berbunga-bunga atau cerita yang tidak masuk
diakal.Istilah Kyogen-Kigo sering dipakai kritikus sastra sewaktu mengkritik cerita roman
dan puisi. Sejalan dengan perkembangan Sarugaku, istilah Kyogenakhirnya dipakai sebagai
sebutan untuk teater humor pada pementasan Noh Kyogen ini terdiri dari 7 periode sejarah
yaitu: dari Zaman Nara 、 Zaman Kamakura 、 pada pertengahan dan akhir Zaman
Muromachi 、 Zaman Momoyama 、 Zaman Edo dan Zaman Modern 。 Sama halnya seperti
Noh, peran utamadalam kyōgen disebut Shite. Peran pembantu disebut Ado, berbeda dengan
Noh yang menyebutnya sebagai Waki. Jika ada lebih dari 2 peran Ado, maka peran tersebut
disebut Ado 1 dan Ado 2. Atribut yang digunakan ada kostum topeng,naskah, musik dan
juga panggung.Jenis kyougen dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu: Betsu-kyōgen ( 別 狂
言),Hon-kyōgen (本狂言) dan Ai-kyōgen (間狂言). Aliran kyōgen ada dua,yaitu aliran okura
dan aliran izumi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/kyougenweb-( diakses pada tanggal 15 Mei 2017)
japan.org/factsheet/en/pdf/33noh_kyogen.pdfetd.repository.ugm.ac.id.downloadfile/85137( di
akses pada tanggal 15 Mei 2017)