Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.

2 93
Juli – Desember 2009

ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP


TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA
MINYAK TRANSFORMATOR

Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim


Abstrak

Tegangan tembus (breakdown) merupakan suatu peristiwa apabila medan magnet dinaikkan
(tegangan terus-menerus dinaikkan), atom-atom akan terionisasi dan sampai batas kemampuan isolator
tersebut menahan tegangan maka isolator tersebut akan berubah menjadi konduktor. Saat kritis ini disebut
breakdown. Pengujian terhadap tegangan tembus diperlukan untuk mengetahui titik kritis dari isolasi
minyak transformator.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya tegangan tembus pada minyak
transformator setelah diberikan tegangan tinggi AC dan DC dengan suhu minyak 500C, 700C dan 900C.
Pengujian juga untuk mengetahui apakah minyak transformator bekas masih layak dipakai atau tidak.
Pengujian tegangan tembus pada minyak transformator baru dibandingkan dengan tegangan
tembus pada minyak transformator bekas dimana terdapat perbedaan yaitu pada besarnya nilai tegangan
tembus. Besarnya nilai tegangan tembus pada tegangan AC juga dibandingkan terhadap nilai tegangan
tembus DC.
Kata kunci : Tegangan Tembus, Minyak Transformator, Kekuatan Dilektrik.

PENDAHULUAN transformator sudah tidak mampu lagi untuk


Saat sekarang ini kebutuhan akan energi menahan tegangan tinggi yang melaluinya. Agar
semakin meningkat, khususnya bidang industri tidak terjadi kegagalan minyak tranformator pada
dan lain-lain yang sangat memerlukan tenaga saat sedang bekerja maka perlu diketahui terlebih
listrik tegangan tinggi. Seiring dengan dahulu kemampuan kerja dari minyak
meningkatnya kebutuhan akan adanya tegangan transformator. Untuk mengetahuinya maka perlu
tinggi tersebut, maka mulai bermunculan dilakukan pengujian tegangan tembus pada
persoalan-persoalan baru yang harus dihadapi minyak transformator.
oleh para teknisi listrik khususnya tegangan Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan
tinggi. Persoalan-persoalan yang muncul dan yang akan diteliti adalah sebagai berikut.
harus dihadapi merupakan masalah-masalah 1. Bagaimana hasil pengujian untuk tegangan
yang perlu dilakukan penelitian untuk tembus AC pada minyak transformator
menjawabnya. dengan kondisi suhu tertentu.
Masalah yang paling sering dihadapi 2. Bagaimana hasil pengujian untuk tegangan
dalam teknik tegangan tinggi adalah mengenai tembus DC pada minyak transformator
kegagalan isolasi. Kegagalan isolasi khususnya dengan kondisi suhu tertentu.
minyak transformator akan sangat 3. Bagaimana minyak transformator bekas
mempengaruhi kesinambungan penyaluran listrik masih layak dipakai atau tidak.
dalam jaringan kerja di PLN. Kegagalan pada Berdasarkan permasalahan maka dapat
minyak transformator akibat terjadinya tegangan diuraikan tujuan penelitian sebagai berikut.
tembus, hal ini terjadi karena minyak
94 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.2
Juli – Desember 2009

1. Mengetahui hasil pengujian untuk tegangan gelembung udara, goresan dan sebgainya pada
tembus AC pada minyak transformator permukaan elektroda dapat mempengaruhi hasil
dengan kondisi suhu tertentu. pengujian. Pengujian harus dilakukan sementara
2. Mengetahui hasil pengujian untuk tegangan waktu sesudah elektroda dicelup dalam minyak
tembus DC pada minyak transformator transformator dengan maksud agar kotoran dan
dengan kondisi suhu tertentu. gelembung hilang.

Mengetahui minyak transformator bekas masih Prosedur pelaksanaan pengujian


layak dipakai atau tidak. tegangan tembus minyak transformator
menggunakan standar IEC (International Electrical
METODE PENELITIAN
Council) dengan jarak sela elektroda 2,5 mm dan
Penelitian menggunakan metode
diletakkan dalam wadah minyak (oil tank).
penelitian eksperimen, yaitu suatu penelitian
Pengujian tegangan gagal bahan
dimana peneliti sengaja membangkitkan suatu
dilakukan dengan variasi suhu, sehingga pada
kejadian atau keadaan, kemudian diteliti
percobaan ini suhu bahan yang diuji berbeda-
bagaimana akibatnya. Dengan kata lain
beda mulai dari suhu 500C hingga suhu 90 0C
eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
dengan kenaikan 20 0C. Proses pemanasan
hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara
dilakukan diluar tabung penguji dengan
dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
menggunakan alat heater. Suhu bahan selalu
dengan menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa
dipantau dengan menggunakan thermometer,
mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan
sehingga saat pengetesan suhu bahan turun
dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu
maka dilakukan proses pemanasan kembali.
perlakuan.
Tetapi apabila suhu bahan terlalu tinggi, maka
Tempat penelitian yaitu di Laboratorium
bahan ditunggu beberapa saat hingga suhunya
Teknik Tegangan Tinggi Teknik Elektro
sama dengan yang ditentukan.
Universitas Gajah Mada. Waktu penelitian yaitu
Peralatan Pengujian
mulai tanggal 23 sampai dengan 27 Agustus
Alat-alat yang digunakan untuk
2005.
pengujian dengan tegangan tinggi AC adalah
Teknik Pengujian
sebagai berikut :
Pengujian bahan isolasi dilakukan
1. Satu set pembangkit tegangan tinggi AC,
dengan pengambilan contoh (sampling), yaitu
untuk menghasilkan tegangan tinggi AC yang
dengan menilai karakteristik dari
diperlukan untuk menguji tingkat isolasi
pengujian sejumlah kecil bahan yang disebut
bahan. Alat ini terdiri dari :
sample. Dalam pengujian dengan cara ini, hasil
a) Transformator penaik tegangan
pengujian sangat dipengaruhi oleh caranya
Tegangan primer: 100/220 Volt
memilih sampel dan kondisi sampel yang diuji.
Tegangan sekunder : 50 kV
Oleh karena itu kondisi sampel yang dipakai
b) Regulator, yaitu peralatan untuk
harus diketahui terlebih dahulu.
mengatur besarnya tegangan keluaran
Tegangan tembus minyak transformator
transformator.
didefinisikan sebagai tegangan pelepasan dari dua
c) Voltmeter, yaitu mengukur besarnya
elektroda yang dicelup dalam minyak
tegangan pada sisi sekunder dan primer.
transformator yang diuji.bentuk dan dimensi
Peralatan di atas dibuat oleh Tokyo
daripada elektroda. Permukaan elektroda harus
Transformator Co. LTD Jepang.
benar-benar bersih sebab lapisan udara,
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.2 95
Juli – Desember 2009

2. Tabung penguji yang terbuat dari fiber glass,


untuk menguji bahan terhadap
kemampuannya menahan tegangan AC. Pada
tabung terdapat dua elektroda dengan
diameter 12,5 mm. Jarak elektroda adalah
2,5 mm.
3. Barometer dan hygrometer untuk mengukur
tekanan dan kelembaban udara.
4. Thermometer suhu.
Alat-alat yang digunakan untuk
pengujian dengan tegangan tinggi DC adalah
sebagai berikut. Gambar 1 Transformator Penguji
1. Satu set pembangkit tegangan tinggi DC,
untuk menghasilkan tegangan tinggi DC yang
diperlukan untuk menguji tingkat isolasi
bahan. Alat ini terdiri dari :
a) Transformator penaik tegangan
Tegangan primer : 100/220 Volt
Tegangan sekunder : 50 kV
b) Regulator, yaitu peralatan untuk
mengatur besarnya tegangan keluaran
transformator.
c) Voltmeter, yaitu mengukur besarnya
tegangan pada sisi sekunder dan primer.
Gambar 2 Oil Tester Tampak Depan
d) Dioda, yaitu peralatan yang digunakan
untuk menyearahkan tegangan.
PEMBAHASAN
e) Multiplier.
Perhitungan kepadatan udara relative (d)
f) Tongkat pentanah, digunakan untuk
Puji 273 + 20 0,386Puji
menghilangkan tegangan sisa yang masih d= =
ada pada rangkaian setelah pengujian 760.273 + Tuji 273 + Tuji
dilakukan. 1. Kepadatan udara relative pada suhu 500C
Peralatan di atas dibuat oleh Tokyo 0,386 x760 293,36
d= = = 0,91 nilai k =
Transformator Co. LTD Jepang.
273 + 50 323
2. Tabung penguji yang terbuat dari fiber glass,
0,92
untuk menguji bahan terhadap
2. Kepadatan udara relative pada suhu 700C
kemampuannya menahan tegangan DC. Pada
0,386 x760 293,36
tabung terdapat dua elektroda dengan d= = = 0,86 nilai k =
273 + 70 343
diameter 12,5 mm. Jarak elektroda adalah
0,87
2,5 mm.
3. Kepadatan udara relative pada suhu 900C
3. Barometer dan hygrometer untuk mengukur
tekanan dan kelembaban udara.
4. Thermometer suhu.
96 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.2
Juli – Desember 2009

0,386 x760 293,36 satu sama lain. Hal ini disebabkan karena tidak
d= = = 0,81 nilai k =
273 + 90 363 adanya teori yang bersifat komprehensif yang
berlaku untuk semua kasus mengenai dasar-
0,82
dasar fisika keadaan cair untuk digunakan
Tegangan tembus standar (Vs) untuk s = 2,5 mm
sebagai dasar perbandingan hasil penelitian.
dan D = 12,5 mm.
Fenomena fisika lecutan kegagalan dalam
Perhitungan tegangan tembus standar (Vs)
zat cair hanyalah sebagian kecil gejala yang
dengan menggunakan persamaan sebagai
sudah banyak dimengerti. Bila suatu tegangan
berikut.
diterapkan pada sepasang elektroda yang dicelup
V
Vs = B dalam isolasi zat cair, maka terlihat arus
d
konduksi yang kecil. Jika tegangan dinaikkan
Perhitungan tegangan tembus sebenarnya (VB)
malar (continously), maka pada suatu tegangan
dengan menggunakan persamaan sebagai
kritis tertentu akan terjadi lecutan di antara
berikut.
kedua elektroda tersebut. Lecutan dalam zat cair
d
V B = Vs ini terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut.
k 1. Aliran listrik yang besarnya ditentukan oleh
perhitungan kekuatan dielektrik dengan karakteristik rangkaian.
menggunakan persamaan sebagai berikut. 2. Lintasan cahaya yang cerah dari elektroda
Teganganembus
t (kV) yang satu ke yang lain.
k =
Kekuatan dielektri
Jarak selabola (cm) 3. Pembentukan gelembung gas dan butir-butir
{Arismunandar, 2001 : 98) zat padat hasil dekomposisi zat cair
Nilai kekuatan dielektrik hasil pengujian (tergantung dari sifat kimiawi zat cair).
yaitu berupa besar tegangan tembus setiap 2,5 4. Pembentukan lubang pada elektroda.
mm diubah menjadi besar tegangan tembus 5. Tekanan impulsif dalam zat cair disertai
setiap 1 cm. hal ini untuk mengetahui apakah suara ledakkan.
nilai kekuatan dielektrik dari minyak di bawah Sifat-sifat dari proses-proses yang
atau di atas standar yang ditetapkan. Pada menyebabkan lucutan mulai terjadi yang
analisis ini mengambil standar dari IEC menentukan tegangan gagal sangat sulit untuk
156/1963. dipahami. Pengelompokan teori kegagalan zat cair
Teori mengenai kegagalan pada zat cair meliputi :
dewasa ini kurang banyak diketahui 1. Menganggap bahwa zat cair sebagai zat yang
dibandingkan dengan teori kegagalan gas dan homogen dan mengabaikan adanya tak
padat. Hal tersebut disebabkan karena sampai murnian.
saat ini belum didapatkan teori yang dapat 2. Mencakup kegagalan zat-zat tak murni
menjelaskan proses kegagalan dalam zat cair cenderung mengabaikan kenyataan bahwa
yang benar-benar dengan keadaan sebenarnya. pada akhirnya zat isolasi cair itu sendiri
Banyak segi kegagalan zat cair telah diselidiki mengalami kegagalan.
oleh para ahli, tetapi hasil-hasil dan Tanpa ada tegangan lebih, yang dapat
kesimpulannya tidak dapat dipertemukan untuk mengakibatkan kegagalan seketika, kegagalan
memperoleh teori umum yang berlaku untuk isolasi pada minyak trafo biasanya disebabkan
semua zat isolasi cair, karena data-data yang oleh proses pemburukan yang lamban oleh rugi-
dihasilkan berbeda dan bahkan bertentangan rugi dielektrik. Dalam medan listrik ada beberapa
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.2 97
Juli – Desember 2009

jenis pemburukan yang dapat mengakibatkan Rata-rata tegangan tembus AC dan DC

kegagalan isolasi yaitu : 50

Tegangan tembus (kV)


40 Tegangan tembus AC
1. Pemburukan karena pelepasan dalam 30
minyak baru
Tegangan tembus AC
minyak bekas
(internal discharges). 20 Tegangan tembus
minyak baru
DC
10 Tegangan tembus DC
2. Pemburukan elektro kimiawi. 0
minyak bekas

50 70 90
Jika campuran dielektrik isolasi memiliki Suhu (Celcius)

kekuatan gagal yang berbeda-beda maka bila


Gambar 3 Perbandingan rata-rata tegangan
tekanan listrik dinaikkan, akan terjadi kegagalan tembus (breakdown) minyak transformator
zat yang lebih lemah. Jika hal ini tidak
mengakibatkan kegagalan sebagian (partial) yang
Tabel 2 Rata-rata dielectric strength minyak
terjadi disebut pelepasan. Dalam bahan dielektrik
transformator
organis, pelepasan mengakibatkan pemburukan Suhu Rata-rata Rata-rata
Dielectric Dielectric
perlahan-lahan karena : Strength AC Strength DC
1. Disintegrasi dielektrika karena pemboman (kV/cm) (kV/cm)
(0C) Minyak Minyak Minyak Minyak
oleh elektron dan ion yang dihasilkan oleh baru bekas baru bekas
pelepasan. 50 84 48,4 160 153,6
70 167,2 72,8 178,4 173,6
2. Aksi kimiawi pada dielektrik dari hasil-hasil 90 161,6 128,8 152 148
ionisasi gas.
3. Suhu tinggi di daerah pelepasan. Berdasarkan hasil pengujian pada

Pengujian tegangan tembus yang telah dilakukan minyak tranformator baru kekuatan dielektrik DC

diperoleh harga tegangan tembus untuk memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada

pengujian dengan tegangan tinggi DC mempunyai kekuatan dielektrik AC. Berdasarkan tabel 2

nilai yang lebih besar dari pada pengujian dengan kekuatan dielektrik DC mempunyai nilai tertinggi

tegangan tinggi AC. Hal tersebut terjadi pada rata-rata yaitu pada suhu 700C sebesar 178,4

pengujian minyak transformator baru dan bekas. kV/cm, sedangkan kekuatan dielektrik AC
mempunyai nilai tertinggi rata-rata yaitu pada

Tabel 1 Rata-rata tegangan tembus minyak suhu 700C sebesar 167,2 kV/cm dimana kedua
transformator diperoleh dari minyak baru.

Suhu Rata-rata Rata-rata


tegangan tembus tegangan tembus Pe rbandingan rata-rata ke kuatan die le ktrik
AC (kV) DC (kV))
200

180
(0C) Minyak Minyak Minyak Minyak
160
baru bekas baru bekas
Kekuatan dielektrik (kV/cm)

140
Kekuatan dielektrik AC
50 21 12,1 40 38,4 120
minyak baru
Kekuatan dielektrik AC
70 41,8 18,2 44,6 43,4 100
minyak bekas
Kekuatan dielektrik DC
minyak baru
90 40,4 32,2 38 37 80
Kekuatan dielektrik DC
minyak bekas
60

40

20

Gambar 4 Perbandingan rata-rata kekuatan


dielektrik minyak transformator
Pengujian dengan menggunakan
tegangan tinggi AC, proses terjadinya tegangan
tembus terjadi secara spontan ketika bahan
minyak sudah tidak dapat lagi untuk menahan
tegangan yang melewatinya. Pengujian dengan
98 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.2
Juli – Desember 2009

mengunakan tegangan tinggi DC terjadinya tegangan tinggi. Tegangan yang melalui minyak
tegangan tembus melalui proses lecutan yang transformator akan menyebabkan terjadinya
berulang kali sampai akhirnya minyak tidak perpindahan elektron-elektron dari suatu molekul
dapat lagi menahan tegangan yang melewati. ke molekul yang lainnya sehingga akan timbul
Minyak transformator bekas pengujian dengan arus konduksi atau arus bocor. Berkurangnya
tegangan tinggi DC akan mengalami kerusakan nilai kekuatan dielektrik pada minyak
yang lebih buruk dari pada bekas pengujian transformator bekas disebabkan faktor
tegangan tinggi AC, peristiwa tersebut terjadi ketidakmurnian (impurity) antara lain berupa
karena pada pengujian dengan menggunakan partikel, air dan gelembung.
tegangan tinggi DC proses terjadinya tegangan Medan listrik akan menyebabkan tetesan
tembus terjadi melalui beberapa kali lecutan air tertahan di dalam minyak yang memanjang
sehingga akan menimbulkan lebih banyak karbon searah medan dan pada medan yang kritis,
yang menyebabkan minyak menjadi berwarna tetesan itu menjadi tidak stabil. Kanal kegagalan
hitam. Hal tersebut terjadi pada pengujian untuk akan menjalar dari ujung tetesan yang
minyak transformator baru dan bekas. memanjang sehingga menghasilkan kegagalan
Berdasarkan hasil pengujian baik total.
menggunakan tegangan AC maupun DC kenaikan Gelembung terbentuk karena penguraian
suhu sampai dengan 500C akan menyebabkan molekul cair (minyak transformator). Gaya
tegangan tembus naik. Hal ini disebabkan oleh elektrostatis sepanjang gelembung akan
berkurangnya kadar uap air yang terlarut dalam terbentuk dan ketika kekuatan kegagalan gas
minyak transformaor akibat pemanasan, pada lebih rendah dari cairan, medan yang ada dalam
saat terdapat medan listrik yang tinggi molekul gelembung melebihi kekuatan uap yang
uap air yang terlarut memisah dari minyak dan menghasilkan lebih banyak uap dan gelembung,
terpolarisasi membentuk dipole. Jika jumlah sehingga membentuk jembatan pada seluruh
molekul-molekul uap air ini banyak, maka akan celah yang menyebabkan terjadinya pelepasan
terbentuk suatu jembatan yang menghubungkan secara sempurna.
kedua elektroda, sehingga terbentuk kanal
peluahan, kanal ini akan merambat dan PENUTUP
memanjang sampai menghasilkan tembus listrik. Berdasarkan pengujian mengenai
Dengan penurunan kadar uap air, jembatan akan pengaruh suhu terhadap tegangan tembus AC
lebih sulit terbentuk. Hal ini terjadi karena dan DC pada minyak transformator baru dan
elektron-elektron yang bergerak dari katoda ke bekas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
anoda akan lebih lambat, sehingga tegangan 1. Tegangan tembus minyak transformator pada
tembus pun naik. suhu kerja yaitu 70 0C memiliki nilai yang
Dengan melihat data hasil pengujian paling baik yaitu untuk minyak baru rata-
minyak transformator baru dan bekas, nilai rata tegangan tembus AC sebesar 41,8 kV
tegangan tembus untuk minyak transformaor dan rata-rata tegangan tembus DC terbesar
baru selalu lebih tinggi daripada minyak 44,6 kV.
transformator bekas. Hal ini disebabkan struktur 2. Tegangan tembus AC minyak transformator
molekul material pada minyak transformator bekas memiliki nilai yang sangat rendah
bekas elektron-elektron yang terikat erat pada dibandingkan dengan nilai hasil pengujian
molekulnya sudah mengalami tekanan akibat pada minyak transformator baru. Tegangan
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.2 99
Juli – Desember 2009

tembus AC minyak transformator bekas Muhaimin. 1993. Bahan-bahan Listrik Untuk


paling tinggi pada suhu 90 0C yaitu memiliki Politeknik. Jakarta : P.T Pradnya Paramita.
rata-rata 32,2 kV. Neidle, Michael. 1985. Instalasi Listrik. Jakarta :
3. Tegangan tembus DC minyak transformator Erlangga.
bekas nilainya hampir sama dengan hasil Panduan Praktikum Teknik Tegangan Tinggi.
pengujian pada minyak transformator baru. 2000. Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi
Tegangan tembus DC pada minyak Universitas Gajah Mada.
transformator bekas paling tinggi pada suhu
70 0C yaitu memiliki nilai rata-rata 43,4 kV. BIOGRAFI
4. Minyak transformator memiliki kemampuan Sugeng Nur Singgih, mahaia luluan Teknik
yang lebih baik untuk menahan tegangan Elektro UNNES
tinggi DC dibandingkan dengan Hamzah Berahim, den Teknik Elektro UGM
kemampuannya untuk menahan tegangan Ngadirin,doen teknik Elektro UNNE
tinggi AC.
5. Minyak transformator akan berubah
warnanya menjadi hitam setelah mengalami
tegangan tembus, warna hitam yang terjadi
disebabkan karena adanya karbon setelah
terjadi lecutan pada elektroda yang
dicelupkan ke dalam minyak.
6. Berdasarkan pengujian minyak transformator
baru dan bekas maka dapat disimpulkan
bahwa minyak bekas sudah tidak layak lagi
untuk dipakai.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Arismunandar, A. 2001. Teknik Tegangan Tinggi.
Jakarta : P.T Pradnya Paramita.
Arismunandar, A. 1983. Teknik Tegangan Tinggi
Suplemen. Jakarta : Ghalia Indonesia.
http://www. Elektro Indonesia.com/Analisis
Kegagalan Minyak Transformator.
Hutauruk, T.S. 1989. Gelombang Berjalan dan
Proteksi Surja. Jakarta : Erlangga.
Kind, Dieter.1993. Pengantar Teknik
Eksperimental Tegangan Tinggi. Bandung :
ITB.
Kind Deter. 1985. High Voltage Insulation
Technology; Firedr. Vieweg & Sohn.

Anda mungkin juga menyukai