Brugia Malayi
Disusun oleh :
Pembimbing :
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok
kami dengan baik.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Parasitologi dengan
bahan kajian tentang Brugia Malayi.
Tidak lupa kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan
makalah ini, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
membimbing kami menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan di dalam penulisan
makalah ini. Demikian pula halnya, kami juga mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan makalah ini untuk selanjutnya
dapat menjadi lebih baik dan mempunyai potensi untuk dikembangkan.
Seberapapun sederhana makalah ini, kami harapkan mempunyai suatu manfaat
bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4
C. TUJUAN....................................................................................................................................5
D. METODE PENELITIAN...........................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. Pengertian...................................................................................................................................6
C. Morfologi...................................................................................................................................6
D. Siklus hidup................................................................................................................................7
E. Epidemiologi..............................................................................................................................8
G. Diagnosis....................................................................................................................................9
H. Pengobatan...............................................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
Kesimpulan....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Brugia malayi pertama kali diakui oleh Lichentenstein dan brug sebagai
pathogen yang berbeda pada tahun 1927. Mereka melaporkan terjadinya suatu
spesies filariae manusia di Sumatera Utara baik fisiologis dan morfologis yang
berbeda dari W. bancrofti microfilaria umumnya ditemukan di Jakarta dan
bernama pathogen Filaria malayi. Namun demikian, meskipun studi epidemiologi
mengidentifikasi malayi Filaria di India, Sri Lanka, Cina, Vietnam Utara, dan
Malaysia pada tahun 1930 an, hipotesis Lichentensten dan Brug tidak diterima
sampai 1940 an, ketika Rao dan Mapelston mengidentifikasi cacing dewasa di
India.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Brugia malayi?
2. Apa itu hospes dan nama penyakit yang ditimbulkan oleh Brugia malayi?
3. Bagaimana morfologi Brugia malayi?
4. Bagaimana siklus hidup Brugia malayi ?
5. Apa itu epidemiologi Brugia malayi ?
6. Bagaimana patologi dan gejala klinis yang ditimbulkan oleh Brugia
malayi?
7. Apa diagnosis yang harus dilakukan dalam penanganan Brugia malayi ?
8. Bagaimana cara pengobatan penyakit akibat Brugia malayi?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui klasifikasi Brugia malayi
2. Untuk mengetahui hospes dan nama penyakit yang ditimbulkan oleh
Brugia malayi
3. Untuk mengetahui morfologi Brugia malayi
4. Untuk mengetahui siklus hidup Brugia malayi
5. Untuk mengetahui epidemiologi Brugia malayi
6. Untuk mengetahui patologi dan gejala klinis yang ditimbulkan oleh
Brugia malayi
7. Untuk menngetahui diagnosis yang harus dilakukan dalam penanganan
Brugia malayi
8. Untuk mengetahui cara pengobatan penyakit akibat Brugia malayi
D. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu mendeskripsikan
masalah yang dibahas dan kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Brugia malayi adalah Nematoda Jaringan (cacing gelang), salah satu dari tiga
agen penyebab filariasis limfatik pada manusia. Filariasis limfatik, juga dikenal
sebagai kaki gajah, adalah kondisi yang ditandai oleh pembengkakan pada
tungkai bawah. Dua penyebab filaria lain dari filariasis limfatik adalah
Wuchereria bancrofti dan Brugia timori , yang berbeda dari B. Malayi morfologis,
gejalanya, dan dalam batas geografis.
C. Morfologi
. Pada umunya siklus hidup B. malayi sama dengan W. bancrofti, yang
membedakan hanya morfologinya. Pada bagian ekor B. malayi mempunyai 2 inti
terminal yang secara jelas terpisah dari inti lainnya. Inti terminal yang terakhir
cukup kecil dan terletak di ujung ekor. Cacing betina mempunyai panjang 55 mm
diameter 0,16 mm sedangkan jantan 22-23 mm dengan diameter 0,09 mm.
Sementara ukuran mikrofilaria mencapai 200-260 mikron. B. malayi yang hidup
pada manusia ditularkan lewat gigitan nyamuk Anopheles barbirostris dan yang
hidup pada manusia dan hewan oleh Mansonia. Siklus hidup B. malayi lebih
pendek dibandingkan W.bacrofti. Masa pertumbuhan di dalam tubuh nyamuk
kurang lebih 10 hari dan pada manusia kurang lebih 3 bulan. Di dalam tubuh
nyamuk parasit tersebut juga mengalami dua kali pergantian kulit, berkembang
dari larva I menjadi larva 11,111, menyerupai pertumbuhan parasit W. bancrofti
demikian juga perkembangannya di dalam tubuh manusia.
Ciri-ciri mikrofilaria Brugia malayi :
D. Siklus hidup
E. Epidemiologi
G. Diagnosis
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan ini yaitu cacing Brugia
Malayi merupakan jenis parasit yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles dan
nyamuk Mansonia yang dapat menyebabkan penyakit filaris.
Filariasis limfatik, juga dikenal sebagai kaki gajah, adalah kondisi yang ditandai
oleh pembengkakan pada tungkai bawah
Mencegah gigitan nyamuk menggunakan obat nyamuk, kelambu disaat tidur, atau
pakaian berlengan panjang dapat menurunkan risiko infeksi B. malayi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Brugia_malayi
https://medlab.id/brugia-malayi/
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/FILARIASIS.pdf
file:///C:/Users/ASUS%20X452E/Downloads/712-Article%20Text-5149-
1-10-20181101.PDF