Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No.

2, Mei 2013 125

Teknik tarik lipat pada proses “Mixing Dough”

Dyah Nurani S1
1.
Jurusan TJP, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
http://tjp-unnes@ac.id

Abstrak : Dalam proses pembuatan roti, banyak langkah yang harus dilakukan dengan ketelitian
yang cukup tinggi untuk mendapatkan hasil produk yang optimal. Salah satu langkahnya adalah
proses mencampur dengan mengaduk (mixing dough). Proses ini sangat penting dan harus
dilakukan dengan benar, kesalahan dalam proses mixing akan sangat berpengaruh terhadap
kualitas, aroma, tekstur, warna dan aroma. Cara pencampuran dengan teknik tarik lipat merupakan
salah satu cara peng ulian dengan tangan yang efektif karena, tenaga yang dikeluarkan tidak besar
dengan waktu relatif cepat tetapi mampu untuk menghasilkan adonan yang ringan lembut dan
elastis. Caranya adalah adonan (dough) ditarik kebelakang dan didorong kedepan dengan pangkal
tangan kemudian dilipat kebelakang, putar dan tari, dorong,lipat lagi berulang dan dengan ritme
yang tetap sampai ± 10 menit, hingga adonan kalis.

Kata kunci : tarik lipat, mixing dough

1. Pendahuluan 1.2 Permasalahan


1.1. Latar Belakang
Permasalahannya adalah bagaimana
Roti sudah sangat dikenal oleh melakukan “mixing dough” dengan cara
masyarakat luas, dari masyarakat di kota efektif dan efisien sehingga akan
sampai di pedesaan sudah sangat menghemat waktu ,tenaga dengan hasil
mengenalnya. Roti bukan lagi makanan yang optimal.
mahal dan prestise. Karena pada
dasarnya roti dibuat dari bahan-bahan 2. Bagian Inti
yang sangat mudah di dapatkan di Pada dasarnya untuk mendapatkan
pasaran, bahan dasar pembuat roti adalah kualitas roti yang baik selain dari bahan
tepung terigu, yeast,garam dan air, yang berkualitas, juga ditentukan dari
ditambah dengan bahan-bahan lain metode atau sistem adonan yang
sebagai pendukung. Banyak orang digunakan
mengira pembuatan roti memerlukan
peralatan yang banyak dan menggunakan
alat-alat yang besar. Pada perusahaan 2.1. Sistem Adonan
ataupun toko roti, pembuatan roti memang
dilakukan dengan menggunakan peralatan Dikenal tiga metode dalam proses
yang besar seperti mixer, proffer, oven, pembuatan roti yaitu 1) metode/sistem
slicer dan lain sebagainya. Namun sponge and dough,2) metode straight
sebenarnya adonan roti dapat dibuat dough dan 3) metode no time dough.
secara manual, dengan menggunakan
peralatan sederhana yang ada di rumah. Sistem sponge and dough atau disebut
Secara umum ada dua belas langkah juga dengan metode tidak langsung,
yang dilakukan dalam proses pembuatan Metode tidak langsung merupakan teknik
roti. Salah satu langkah yang sangat pembuatan roti dengan dua tahap yaitu
penting di dalam pembuatan roti adalah pembuatan sponge atau biang dan
proses “mixing” atau pencampuran pembuatan dough atau adonan. Sistem
dengan cara diaduk. Proses mixing harus atau metode ini memerlukan waktu atau
dilakukan dengan benar dan dengan proses cukup panjang namun dihasilkan
teknik yang tepat. roti yang sangat baik kalitasnya.
126 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No.2, Mei 2013

Sistem straight dough atau disebut juga penting dan harus dilakukan dengan
dengan metode langsung yaitu dengan teknik yang benar.
mencampur bersama semua bahan dan - Proses peragian (fermentasi), pada
mengaduknya dalam sekali proses. proses ini adonan dibiarkan
Metode ini memerlukan waktu relatif lebih beristirahat pada suhu 35ᵒC dengan
cepat dibandingkan pada sistem yang tujuan untuk pembentukan rasa dan
pertama, karena proses fermentasi yang volume. Reaksi yeast dan karbohidrat
tidak memerlukan waktu yang panjang. ditambahkan dengan keadaan sekitar
akan menghasilkan : CO2 gas yang
Sistem no time dough atau disebut menyebabkan adonan mengembang,
dengan sistem cepat, dalam sistem ini alkohol yang menyebabkan adonan
pengadukan dilakukan satu kali mengembang dan memberikan
sebagaimana sistem straight dough, citarasa/kelezatan,asam yang akan
hanya berbeda pada proses fermentasi memberikan rasa dan membuat gluten
yang dilakukan 0-45 menit. Sistem ini menjadi lunak.
banyak dilakukan di perusahaan- - Proses pemotongan dan
perusahaan roti. Sistem cepat penimbangan, pada langkah ini harus
menghasilkan kualitas aroma dan rasa roti dilakukan dengan cepat mengingat
yang kurang . proses fermentasi akan tetap berjalan.
- Proses pembulatan adonan, tujuan
2.2 Proses Pembuatan Roti dari proses ini adalah untuk
membentuk lapisan film di permukaan
Setiap langkah di dalam pembuatan roti
adonan sehingga dapat menahan gas.
merupakan proses yang harus dilewati
- Proses istirahat (intermediate proof),
dengan teliti, mengingat kesalahan
proses ini dilakukan pada suhu 35-
langkah akan berdampak pada hasil akhir
36% dengan kelembaban 80-83%
produk roti. Pada setiap langkah memiliki
selama 10 menit. Tujuan dari proses
fungsi masing-masing terhadap kualitas
ini adalah untuk memudahkan dalam
roti. Adapun langkah-langkah tersebut
proses selanjutnya.
adalah :
- Pembentukan adonan disesuaikan
dengan isi dan bentuk yang diinginkan
- Proses seleksi bahan, diperlukan
dilakukan dengan cepat.
pengetahuan dasar dalam memilih
- Proses panning yaitu meletakkan
bahan pembuat roti. Untuk
adonan dalam cetakan, dan
menghasilkan roti berkualitas
diistirahatkan melalui proses proofing
diperlukan pula baha-bahan yang baik,
dengan tujuan mendapatkan mutu
mengingat produk roti yang gagal
kunyah yang baik.
sering pula dikarenakan proses seleksi
- Proses pembakaran (baking), proses
bahan yang kurang teliti.
ini dilakukan dalam suhu tertentu
- Proses penimbangan, proses
bergantung pada jenis roti dan
penimbangan harus dilakukan dengan
cetakannya. Suhu pembakaran
teliti terutama pada bahan-bahan
berkisar antara 200-230ᵒC selama 15-
dengan jumlah sedikit, seperti garam,
20 menit.
gula,yeast, bread improver. Kesalahan
dalam penimbangan tentunua akan
Langkah-langkah di atas harus dilakukan
berakibat pada kualitas produk. Oleh
secara berurutan dan dengan waktu yang
karenanya tidak disarankan
telah ditentukan. Mengurangi langkah dan
menggunakan ukuran dengan sendok,
waktu akan berpengaruh terhadap kualitas
cup ataupun gelas.
roti.
- Proses pengadukan atau
pencampuran (mixing), pada proses ini
2.3. Teknik tarik lipat pada proses
semua bahan dicampur dan diaduk
“mixing dough”
untuk mendapatkan adonan yang siap
untuk difermentasi. Proses ini sangat
Proses pencampuran dengan pengadukan
atau mixing dough merupakan langkah
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 2, Mei 2013 127

yang sangat penting mengingat pada Saat terigu ditambahkan air, kemudian
proses ini kualitas roti ditentukan, mengalami proses pengadukan, maka
meskipun semua langkah tetap akan seiring dengan waktu jaringan gluten akan
mempengaruhi hasil produk roti. Proses terbentuk. Jaringan gluten yang telah
mixing dough merupakan proses untuk terbentuk sempurna disebut dengan istilah
membentuk gluten. Gluten adalah suatu kalis.(well developed). Dapat dikatakan
gumpalan yang liat, terbentuk pada waktu bahwa fungsi dari proses mixing adalah :
protein terigu yang tidak larut dalam air
yaitu glutenin dan gliadin membentuk 1. Untuk mencampur semua bahan
gumpalan pada saat dicampur dengan air. secara merata.
Pada saat pengadukan gumpalan tersebut 2. Untuk mendapatkan hydrasi yang
membentuk sifat fisik yang liat dan elastis. sempurna dari kanji dan protein,
Gluten akan menahan gas dalam adonan Penyerapan air optimal baru dapat
ragi agar tidak pecah. Sifat-sifat fisik dicapai jika perkembangan gluten
gluten yang ekstensibel dan elastis telah cukup.
memungkinkan dapat menahan gas 3. Untuk membuat dan mengembangkan
pengembang dan memungkinkan adonan daya rekat atau gluten. Gluten terjadi
dapat menggelembubg seperti balon. Hal karena adanya reaksi antara insoluble
inilah yang memungkinkan produk roti protein tepung terigu dengan air
mengembang dengan struktur berongga- karena diaduk-aduk, diremas, dan
rongga halus dan seragam serta tekstur dibanting.
lembut dan elastis.(Wahyudi.2003) 4. Untuk melunakkan tepung.
5. Untuk mendapatkan gas retention
Adonan (dough) yang diaduk pada kondisi (kekuatan menahan gas) yang baik.
di bawah standar kalis adonan (under mix)
akan berakibat pada volume roti yang kecil Proses mixing sebenarnya adalah selain
dan pori-pori (crumb) bergaris-garis dan proses untuk membentuk gluten juga
kasar. Pengaruh lainnya adalah roti akan sekaligus proses memasukkan udara
mudah kering (staling). Sementara itu kedalam adonan atau agar supaya udara
apabila adonan diaduk terlalu lama dan terperangkap di dalam adonan. Untuk
terjadi over mix akan berakibat jaringan memasukkan udara ke dalam adonan
glutennya pecah, adonan menjadi lengket diperlukan teknik mengaduk dengan
(sticky) sehingga adonan menjadi sulit tangan dengan tepat dan efisien.
ditangani. (M.Husni Syarbini.2013). Mixing
yang berlebihan juga berakibat adonan Teknik Tarik lipat merupakan salah satu
menjadi panas, peragian semakin lambat cara pencampuran adonan yang cukup
dan volume menjadi kurang optimal. efektif dilakukan. Adapun teknik tarik lipat
dalam mixing dough adalah sebagai
Mixing berfungsi mencampur secara berikut :
homogen semua bahan , mendapatkan 1. Letakkan adonan diatas meja kerja
hidrasi yang sempurna pada karbohidrat letakkan tumit tangan pada adonan
dan protein, membentuk dan melunakkan 2. Dorong adonan kedapan dengan
gluten serta menahan gas pada gluten pangkal tangan kanan dan tarik
(gas retention).( Eddy Setyo Mudjajanto adonan kebelakang dengan tangan kiri
dan Lilik Noor Yulianti,2004) 3. Lipat adonan ke arah belakang,
Pencampuran bahan-bahan seperti diputar dan lakukam tarikan dan
tepung terigu, yeast, garam dan air yang dorongan sebgaimana langkah di atas.
diaduk dengan teknik tertentu akan 4. Ulangi langkah di atas secara teratur
membentuk gluten. Sebagaimana sampai ± 10 menit.
dijelaskan dalam M.Husni Syarbini (2013)
Proses penmgadukan atau mixing
memiliki tujuan untuk membentuk jaringan
gluten yang terdapat pada tepung terigu.
128 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No.2, Mei 2013

1 2

4 3

Gambar 1. Teknik tarik lipat proses mixing dough

Proses tarik dan dorong akan membuka secara langsung keadaan adonan, panas
pori-pori adonan dan peregangan gluten, tubuh juga membantu dalam proses
proses lipat akan menangkap udara fermentasi selanjutnya.
supaya terperangkap ke dalam adonan.
Dengan terbentuknya gluten dan
terperangkapnya udara di dalam adonan,
3. Penutup
maka adonan akan menjadi elastis dan 3.1. Kesimpulan
ringan, serta mamapu menahan gas lebih Dari uraian di atas dapat ditarik suatu
baik simpulan bahwa dalam proses mixing
dough diperlukan teknik yang tepat untuk
Pemahaman untuk menentukan ketepatan mendapatkan hasil mixing yang optimal.
adonan kalis secara optimal, memang Teknik tarik lipat merupakan salah satu
harus diketahui dengan menyentuh teknik mixing dough yang efektif karena
adonan dengan tangan. Oleh karena itu mampu untuk menghasilkan adonan yang
teknik tarik lipat dengan menggunakan tepat kekalisannya artinya tidak under
tangan sebenarnya sangat mixing maupun over mixing. Proses
menguntungkan. Selain dapat dirasakan Mixing tidak harus dilakukan dengan
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 4, No. 2, Mei 2013 129

menggunakan alat pengaduk, tetapi dapat


dilakukan dengan menggunakan tangan
asal dengan teknik yang tepat.

3.2. Saran
Lakukan mixing dough dengan teknik
tepat benar, meskipun dilakukan dengan
tangan.Perlu latihan untuk melakukan
teknik tarik lipat pada mixing dough
dengan benar.

4. Daftar Pustaka
Bertinet Richard.2007. Crust. Page One

Eddy Setyo Mudjajanto, Lilik Noor


Yulianti. 2003. Membuat Aneka
Roti. Swadaya. Jakarta

M.Husin Syarbini. 2013.A-Z Bakery.


Metagraf.Tiga Serangkai.Solo

Wahyudi. 2003. Memproduksi Roti.


Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan. Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai