Anda di halaman 1dari 18

Wanita adalah Senjata Tuhan

Didedikasikan kepada seluruh wanita-wanita Allah yang berjuang memenuhi


panggilanNya di bumi ini.

Seperti ada pepatah, di balik seorang pria yang sukses selalu ada seorang
(terkadang dua sih) wanita yang tangguh (dua orang itu adalah Ibu + Istri,
atau Ibu + Saudara, atau Istri + Saudara) :D hahahaha.

Ini merupakan fakta yang tidak terbantahkan dan sekaligus merupakan


penggenapan dari rancangan dan tujuan Allah menciptakan seorang wanita,
yaitu menjadi penolong yang sepadan bagi seorang pria. Tuhan menciptakan
wanita dengan sifat dan karakter yang unik, dan Ia memberi mereka jalan
hidup yang berbeda-beda. Tuhan menciptakan wanita dengan segala
keunikan, kelebihan dan kekuatannya, dan tentunya segambar dan serupa
dengan Allah. Pada sebagian wanita, Allah memberikan hikmat, pada yang
lain, Ia memberikan iman, kekuatan doa, keberanian dan kerendahan hati.
Tetapi kemauan dan kerinduan mereka sendirilah yang menentukan mereka
berhasil bertumbuh dalam iman dan kebenaran. Wanita-wanita dalam Alkitab
memang hidup di masa silam, dengan tantangan zaman yang berbeda dengan
yang dihadapi oleh wanita-wanita sekarang ini. Namun kisah-kisah mereka
mengandung nilai-nilai yang tak lekang oleh waktu, yang dapat mengilhami
wanita-wanita Kristen di zaman ini untuk mampu menjalankan apa pun peran
mereka dengan baik, dan terutama, dapat membuat kita belajar sesuatu
mengenai diri kita sendiri.

Salah satu ayat yang menyebutkan tentang wanita Allah adalah, Amsal 31:10
dan 30 “Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih
berharga dari pada permata. Kemolekan adalah bohong dan kecantikan
adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan Tuhan dipuji-puji”.

Kuncinya adalah takut akan Tuhan. Wanita Kristen menghadapi banyak


masalah yang sama dengan wanita lainnya, perbedaannya terletak pada
mereka dapat datang kepada Tuhan untuk memecahkan masalah dan
persoalan mereka. Banyak bagian di dalam Alkitab yang menceritakan tentang
kehebatan dan kecakapan peran wanita dalam setiap permasalahan,
peperangan ataupun kejadian yang terjadi dalam pelayanan bahkan rumah
tangga serta penginjilan. Banyak tokoh-tokoh wanita di Alkitab yang bahkan
memegang peranan penting dalam cerita di Alkitab, bahkan kita dapat
menemukan satu buku khusus yang menceritakan tokoh wanita tersebut,
tokoh yang mencatat sejarah karena perjuangan dan pengorbanan mereka,
seperti Maria, Ester, Rut, Naomi, dll.

Mari kita lihat peran wanita dalam beberapa hal, yaitu Gereja, Keluarga dan
Masyarakat.

1. Peran Wanita di dalam Gereja

Wanita memegang peran yang tidak kalah penting di gereja dan komunitas
pelayanannya. Kita menyadari bahwa Gereja bukanlah alat manusia,
melainkan alat-Nya Allah, didirikan oleh Allah supaya umatNya bisa
bersekutu denganNya. Menjadi bagian dari satu Tubuh melibatkan lebih dari
sekedar suatu kewajiban atau tindakan ketaatan kepada Allah, sebalikanya hal
ini adalah sebuah hak istimewa. Kasih dan kepedulian Tuhan dengan jelas
menegaskan peran wanita dalam jenis kehidupan yang baru ini. Wanita Allah
memiliki hak istimewa di dalam gereja beserta peran dan tanggung jawab yang
terkandung di dalamnya, yaitu berperan dalam kehidupan yang kudus,
berperan dalam persekutuan, kesaksian dan penyembahan. Kekudusan harus
menjadi gaya hidup wanita Allahsehingga kehidupan Yesus bersinar
melalui kehidupannya, kekudusan tidak pernah menunjukkan kepuasan diri
terhadap dosa, melainkan menunjukkan kehidupan pribadi dan gereja dimana
Yesus adalah pusat dari seluruh kegiatan hidupnya. Menjadi wanita Allah
mengharuskan kita untuk dapat hidup berbeda, hidup sesuai dengan standard
dan peraturan yang berbeda dengan dunia. Jika Yesus memerintah dalam
hidup kita, maka hidup kita akan berbeda, berguna bagi Allah dan dibebaskan
dari dosa dan kekuasaan iblis.
Wanita mempunyai hak dan kesempatan yang sama, menyia-nyiakan hak dan
kesempatan pemberian Allah sama dengan menyia-nyiakan berkat-Nya.
Karena itu, gereja dipanggil untuk memberdayakan kemampuan dan keahlian
wanita agar semakin hari semakin berkualitas. Di sisi lain, wanita sendiri
diingatkan bahwa panggilan iman kristiani menantang dirinya untuk berkarya
dan menyumbangkan kemampuannya secara penuh. Dengan motivasi yang
demikian, apapun yang dilakukan oleh wanita bukan meruapakan ambisi
pribadi atau demi dirinya sendiri, namun lebih kepada kesadaran akan
panggilan Ilahi. Hal ini mendesak gereja untuk mengutamakan wanita dengan
menangani wanita secara sungguh-sungguh. Jika gereja lebih sungguh-
sungguh dalam melakukan pembinaan terhadap wanita, maka hasilnya akan
menjadi sebuah kekuatan yang tidak kecil artinya. Keunggulan kuantitas
wanita akan menjadi kekuatan dan kekayaan yang sangat besar nilainya jika
bisa menjadi keunggulan kualitas. Karena itu, gereja mempunyai tanggung
jawab yang tidak kecil terhadap sekian besar kaum wanita yang belum terlihat
potensi, talenta dan kemampuannya secara optimal. Itu artinya, apabila ada
perempuan yang mulai ingin maju dan berperan di gereja, semua pihak perlu
mendukungnya, dan mulai bekerja sama dan terlibat secara aktif dalam segala
bidang pelayanan dan turut menumbuhkan kekuatan mental, kepercayaan diri
dan kemampuan wanita.
2. Peran Wanita dalam Keluarga

Allah berkenan memakai wanita-wanita masa kini untuk berbuat dan


bertindak demi keselamatan dan kesejahteraan banyak orang melalui berbagai
perkara. Wanita sebagai seorang istri sekaligus ibu, bukan hanya bertugas
mendampingi suami, namun juga diharapkan dapat berperan penuh dalam
pembangunan keluarga, gereja dan masyarakatnya. Kedudukan seorang istri
tidak mudah, bukan hanya sekedar berada di belakang suami dan mengikuti
apa saja yang diperintahkan oleh suaminya. Seorang istri yang bijaksana
adalah istri yang mau terlibat penuh dan berperan dalam semua persoalan
kehidupan baik persoalan yang terjadi dalam keluarga maupun persoalan yang
datangnya dari luar.
Sebagai seorang istri, kaum wanita diharapkan mampu bersikap bijaksana,
dapat membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang benar dan yang
salah. Khususnya dalam situasi dan kondisi yang sukar dan kritis, istri yang
bijaksana hendaknya tampil sebagai penyelamat, pelindung bagi suami,
anak-anak, bahkan bagi masyarakat dimana dia berada. Hanya dengan
demikian wanita akan berfungsi dan dibutuhkan kehadirannya.

Alkitab memberikan standard bagi para wanita modern yang berperan sebagai
istri dan ibu, bahwa wanita harus menyadari peran kepemimpinan wanita
dalam keluarga, yang harus dimainkan dalam menggenapi rencana Allah di
dalam dunia. Karena wanita adalah pelengkap bagi pria, mereka memiliki
karunia-karunia khusus yang tidak dimiliki pria. Banyak kasus di Alkitab yang
dapat menjadi pelajaran bagi wanita Kristen selaku istri dan ibu dalam
keluarga, untuk mendidik anak dalam garis-garis kekristenan. Setiap peristiwa
dalam Alkitab menjadi pelajaran bagi kita semua, mereka membuat kita
melihat segala sesuatunya dari sudut pandang Tuhan. Banyak wanita-wanita
bekerja dalam keluarga, yang tentunya berdampak dalam kehidupan keluarga.
Alkitab tentunya selalu mendorong kita untuk bekerja keras, kitab Amsal
khususnya yang memuat kata-kata bijak mencantumkan beberapa dampak
positif dari kerja keras itu sendiri. Amsal 13:24 “Tangan orang rajin
memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa”.
Banyak tokoh wanita dalam Alkitab yang juga bekerja, sehingga akhirnya
menimbulkan suatu fakta yang mengejutkan bahwa Alkitab ternyata
mendorong wanita untuk bekerja keras, tetapi tetap tidak meninggalkan tugas,
tanggung jawab dan kodratnya sebagai seorang istri dan ibu.

Tetapkanlah prioritas tujuan hidup, sehingga secara praktisnya, setiap


keputusan yang mengharuskan setiap wanita memilih antara karier dan
keluarga, pilihannya adalah keluarga. Wanita berperan sebagai penolong &
pelengkap yang sepadan mendukung dan membimbing suaminya, menjadi
seorang kekasih dan sahabat sekaligus penghibur, penguat, penerima,
pendamping dan pencinta, menjadi seorang ibu yang juga pembimbing rohani
bagi keluarga.
Tugas wanita begitu banyak dan berat, tapi merupakan sebuah sukacita besar
ketika menjalaninya bersama dengan YESUS.

3. Peran Wanita dalam Masyarakat

Terdapat sebuah stereotip tertentu yang beredar luas dalam masyarakat


umum bahwa wanita mempunyai tugas utama untuk melayani suami dan
keluarganya. Wanita juga seringkali dibebani dengan “kodratnya” yang
akhirnya membuat wanita mejadi tidak bebas dalam memutuskan dan
melakukan segala sesuatu dalam hidupnya. Masyarakat telah berabad-abad
menstereotipkan wanita, bahwa wanita harus sabar, pendiam, lebih pantas
untuk tinggal di rumah, tidak cocok dengan pekerjaan di luar rumah, harus
mengurus rumah tangga mulai dari memasak hingga membesarkan anak,
sedangkan pria sebaliknya. Sejarah perbedaan gender antara pria dan wanita
terjadi melalui proses yang sangat panjang. Melalui proses yang panjang,
sosialisasi gender tersebut akhirnya dianggap menjadi ketentuan Tuhan atau
‘kodrat’, sehingga seolah-olah tidak dapat diubah lagi. Sekarang sudah saatnya
bagi masyarakat untuk mengubah pemahaman yang salah tentang kodrat.
Dalam hal ini wanitalah orang pertama yang harus dapat mengubah
pemahaman yang salah tentang kodrat itu. Proses ini sangat berkaitan dengan
keberanian diri untuk mengubah struktur yang ada, baik dalam gereja
maupun masyarakat tempat wanita berada. Banyak orang setuju jika wanita
dibebani oleh dua atau lebih peran yang sama-sama menuntut tanggung
jawab. Peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wanita karir
misalnya.

Seorang wanita Allah yang bijak akan menjadi kebanggaan bagi orang di
sekitarnya, kebanggaan bagi suaminya dan anak-anaknya, berhasil dalam
pelayanannya, dan terkenal sebagai wanita yang baik dalam masyarakat
sekitarnya.

Setiap wanita berharga di mata Allah dan setiap wanita merupakan senjata
rahasia Allah dalam karyaNya dalam dunia ini. Wanita merupakan rekan kerja
Allah yang dapat dipercaya, karena wanita adalah pelengkap bagi pria, mereka
memilki karunia-karunia khusus yang tidak dimiliki oleh pria, dan sebaliknya.
Menjadi wanita Allah berarti kita harus mempersembahkan seluruh diri kita
kepada Allah. Peranan wanita Allah di dalam gereja, keluarga dan masyarakat
sangat dibutuhkan bagi pembangunan bangsa dan negara. Allah berkenan
memakai wanita masa kini untuk berbuat dan bertindak demi keselamatan
dan kesejahteraan banyak orang melalui banyak hal.

Anda mungkin juga menyukai