Seperti ada pepatah, di balik seorang pria yang sukses selalu ada seorang
(terkadang dua sih) wanita yang tangguh (dua orang itu adalah Ibu + Istri,
atau Ibu + Saudara, atau Istri + Saudara) :D hahahaha.
Salah satu ayat yang menyebutkan tentang wanita Allah adalah, Amsal 31:10
dan 30 “Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih
berharga dari pada permata. Kemolekan adalah bohong dan kecantikan
adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan Tuhan dipuji-puji”.
Mari kita lihat peran wanita dalam beberapa hal, yaitu Gereja, Keluarga dan
Masyarakat.
Wanita memegang peran yang tidak kalah penting di gereja dan komunitas
pelayanannya. Kita menyadari bahwa Gereja bukanlah alat manusia,
melainkan alat-Nya Allah, didirikan oleh Allah supaya umatNya bisa
bersekutu denganNya. Menjadi bagian dari satu Tubuh melibatkan lebih dari
sekedar suatu kewajiban atau tindakan ketaatan kepada Allah, sebalikanya hal
ini adalah sebuah hak istimewa. Kasih dan kepedulian Tuhan dengan jelas
menegaskan peran wanita dalam jenis kehidupan yang baru ini. Wanita Allah
memiliki hak istimewa di dalam gereja beserta peran dan tanggung jawab yang
terkandung di dalamnya, yaitu berperan dalam kehidupan yang kudus,
berperan dalam persekutuan, kesaksian dan penyembahan. Kekudusan harus
menjadi gaya hidup wanita Allahsehingga kehidupan Yesus bersinar
melalui kehidupannya, kekudusan tidak pernah menunjukkan kepuasan diri
terhadap dosa, melainkan menunjukkan kehidupan pribadi dan gereja dimana
Yesus adalah pusat dari seluruh kegiatan hidupnya. Menjadi wanita Allah
mengharuskan kita untuk dapat hidup berbeda, hidup sesuai dengan standard
dan peraturan yang berbeda dengan dunia. Jika Yesus memerintah dalam
hidup kita, maka hidup kita akan berbeda, berguna bagi Allah dan dibebaskan
dari dosa dan kekuasaan iblis.
Wanita mempunyai hak dan kesempatan yang sama, menyia-nyiakan hak dan
kesempatan pemberian Allah sama dengan menyia-nyiakan berkat-Nya.
Karena itu, gereja dipanggil untuk memberdayakan kemampuan dan keahlian
wanita agar semakin hari semakin berkualitas. Di sisi lain, wanita sendiri
diingatkan bahwa panggilan iman kristiani menantang dirinya untuk berkarya
dan menyumbangkan kemampuannya secara penuh. Dengan motivasi yang
demikian, apapun yang dilakukan oleh wanita bukan meruapakan ambisi
pribadi atau demi dirinya sendiri, namun lebih kepada kesadaran akan
panggilan Ilahi. Hal ini mendesak gereja untuk mengutamakan wanita dengan
menangani wanita secara sungguh-sungguh. Jika gereja lebih sungguh-
sungguh dalam melakukan pembinaan terhadap wanita, maka hasilnya akan
menjadi sebuah kekuatan yang tidak kecil artinya. Keunggulan kuantitas
wanita akan menjadi kekuatan dan kekayaan yang sangat besar nilainya jika
bisa menjadi keunggulan kualitas. Karena itu, gereja mempunyai tanggung
jawab yang tidak kecil terhadap sekian besar kaum wanita yang belum terlihat
potensi, talenta dan kemampuannya secara optimal. Itu artinya, apabila ada
perempuan yang mulai ingin maju dan berperan di gereja, semua pihak perlu
mendukungnya, dan mulai bekerja sama dan terlibat secara aktif dalam segala
bidang pelayanan dan turut menumbuhkan kekuatan mental, kepercayaan diri
dan kemampuan wanita.
2. Peran Wanita dalam Keluarga
Alkitab memberikan standard bagi para wanita modern yang berperan sebagai
istri dan ibu, bahwa wanita harus menyadari peran kepemimpinan wanita
dalam keluarga, yang harus dimainkan dalam menggenapi rencana Allah di
dalam dunia. Karena wanita adalah pelengkap bagi pria, mereka memiliki
karunia-karunia khusus yang tidak dimiliki pria. Banyak kasus di Alkitab yang
dapat menjadi pelajaran bagi wanita Kristen selaku istri dan ibu dalam
keluarga, untuk mendidik anak dalam garis-garis kekristenan. Setiap peristiwa
dalam Alkitab menjadi pelajaran bagi kita semua, mereka membuat kita
melihat segala sesuatunya dari sudut pandang Tuhan. Banyak wanita-wanita
bekerja dalam keluarga, yang tentunya berdampak dalam kehidupan keluarga.
Alkitab tentunya selalu mendorong kita untuk bekerja keras, kitab Amsal
khususnya yang memuat kata-kata bijak mencantumkan beberapa dampak
positif dari kerja keras itu sendiri. Amsal 13:24 “Tangan orang rajin
memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa”.
Banyak tokoh wanita dalam Alkitab yang juga bekerja, sehingga akhirnya
menimbulkan suatu fakta yang mengejutkan bahwa Alkitab ternyata
mendorong wanita untuk bekerja keras, tetapi tetap tidak meninggalkan tugas,
tanggung jawab dan kodratnya sebagai seorang istri dan ibu.
Seorang wanita Allah yang bijak akan menjadi kebanggaan bagi orang di
sekitarnya, kebanggaan bagi suaminya dan anak-anaknya, berhasil dalam
pelayanannya, dan terkenal sebagai wanita yang baik dalam masyarakat
sekitarnya.
Setiap wanita berharga di mata Allah dan setiap wanita merupakan senjata
rahasia Allah dalam karyaNya dalam dunia ini. Wanita merupakan rekan kerja
Allah yang dapat dipercaya, karena wanita adalah pelengkap bagi pria, mereka
memilki karunia-karunia khusus yang tidak dimiliki oleh pria, dan sebaliknya.
Menjadi wanita Allah berarti kita harus mempersembahkan seluruh diri kita
kepada Allah. Peranan wanita Allah di dalam gereja, keluarga dan masyarakat
sangat dibutuhkan bagi pembangunan bangsa dan negara. Allah berkenan
memakai wanita masa kini untuk berbuat dan bertindak demi keselamatan
dan kesejahteraan banyak orang melalui banyak hal.