SISTEM STOMATOGNATIK
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan kepada kami sehingga mampu
menyelesaikan Laporan Tutorial Sistem Stomatonagtik dengan Skenario yang telah
ditentukan. Shalawat serta salam tercurah kepada baginda suri tauladan yaitu Nabi
Muhammad SAW serta para sahabat, keluarga, dan pengikutnya. Kami sadar bahwa Laporan
Tutorial Sistem Stomatonagtik dengan Skenario yang telah ditentukan belum sempurna oleh
karena itu kami akan sangat menghargai segala kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk perbaikan kami dimasa yang akan datang sebagai media pembelajaran kami untuk
membuat skripsi kelak. Semoga Allah SWT memberi pahala atas segala amal bagi orang
yang telah mendukung kami dan semoga Laporan Tutorial Sistem Stomatonagtik dengan
Skenario yang telah ditentukan ini bermanfaat bagi kita.
Palembang,April 2020
Kelompok C
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Skenario Kasus
B. Klarifikasi Istilah
C. Identifikasi Masalah
D. Analisis Masalah
E. Learning Issue
F. Hipotesis
G. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
A. Skenario Kasus
Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang bersama dengan ibunya ke RSGM
dengan keluhan bentuk gigi anaknya yang aneh sehingga anaknya susah kalau mengunyah
makanan. Anak tersebut memiliki riwayat penyakit infeksi pada saat umur 3 tahun.
Pemeriksaan klinis menunjukkan adanya perubahan bentuk dan warna gigi pada seluruh
gigi permanen. Gigi insisif sentral atas dan insisif bawah menunjukkan bentuk tepi insial
yang tidak beraturan dan berwarna kuning , serta tampak opasitas email yang berwarna
putih pada sepertiga insisal permukaan labial gigi insisif lateral atas. Seluruh gigi molar
satu permanen berwarna kekuningan dan memiliki bentuk cusp yang tidak beraturan.
Seluruh gigi molar susu sudah hilang karena pencabutan. Gambaran dari gigi yang
mengalami masalah adalah sebagai berikut. Dokter gigi menjelaskan bahwa anak tersebut
menderita kelainan struktur email akibat gangguan pada salah satu tahap tumbuh kembang
gigi karena penyakit infeksi yang diderita anak sewaktu kecil, sehingga menurunkan
kemampuan mastikasi/pengunyahannya.
B. Klarifikasi Istilah
1. Email : jaringan ikat yang mengalami mineralisasi yang berfungsi sebagai lapisan
pelindung dari seluruh permukaan mahkota gigi.
2. Kelainan pada struktur email : terjadinya perubahan yang terjadi karena kerusakan
pada permukaan mahkota gigi dan dapat mengalami kelainan berupa amelogenesis
imperfekta dan enamel hypoplasia
3. Infeksi : invasi dan multiplikasi mikroorganisme di jaringan tubuh, terutama yang
menyebabkan cedera selular lokal akibat metabolisme yang
kompetitif,toksin,replikasi intraseluler, atau respons antigen-antibodi
4. Opasitas email atau hipokalsifikasi : bercak putih yang tampak pada gigi geligi tetap
dan gigi geligi sulung dan insisifus sentral atas merupakan gigi yang paling sering
terkena.
5. Mastikasi : unit fungsi-onal dalam pengunyahan yang mempunyai komponen terdiri
dari gigi geligi, sendi temporomandibula, otot kunyah, dan sistem saraf.
6. Pemeriksaan klinis : tindakan untuk mengkaji bagian tubuh pasien guna untuk
memperoleh informasi/ data dari keadaan pasien secara komprehensif untuk
menegakkan suatu diagnosa kedokteran.
7. Tumbuh kembang gigi : proses bertambahnya ukuran fisik struktur gigi-geligi secara
keseluruhan yang diiringi dengan diferensiasi fungsi gigi-geligi tersebut dari
sederhana menjadi kompleks yang dimulai sejak masa prenatal.
C. Identifikasi Masalah
1.Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang dengan keluhan susah mengunyah
dan memiliki riwayat penyakit infeksi saat umur 3 tahun.
2.Pada pemeriksaan klinis menunjukan adanya perubahan bentuk insisal yang tidak
beraturan , berwarna kuning serta tampak opasitas email pada gigi insisif sentral atas
dan insisif bawah.
3. Seluruh gigi molar satu permanen berwarna kekuningan dan memiliki bentuk cusp
yang tidak beraturan
D. Analisis Masalah
1. Faktor apa yang menyebabkan anak tersebut mengalami gangguan sulit
mengunyah?
2. Bagaimana hubungan memiliki riwayat infeksi dengan keluhan sulit mengunyah?
3. Faktor apakah yang menyebabkan pasien mengalami infeksi pada usia dini?
4. Apa hubungan antara perubahan warna pada gigi dengan infeksi yang di derita
anak sewaktu kecil?
5. Apa yang menyebabkan adanya perubahan bentuk insisal yang tidak beraturan,
berwarna kuning serta tampak opasitas email pada gigi insisif sentral atas dan
insisif bawah ?
6. Mengapa opasitas email hanya terjadi pada gigi insisif rahang atas?
7. Bagaimana mekanisme terjadinya perubahan warna dan bentuk pada gigi tersebut
hingga dapat mengubah strukturnya?
8. faktor apa yang dapat menyebabkan gigi mengalami perubahan warna menjadi
kuning?
9. Bagaimana hubungan bentuk cusp molar yang tidak teratur dengan keluhan sulit
mengunyah?
10. Mengapa perubahan bentuk dan warna terjadi pada keseluruhan gigi molar 1
permanen?
E. LEARNING ISSUE
1. Struktur gigi
Struktur Gigi Enamel, dentin, pulpa gigi, sementum, dan tulang alveolar
adalah bagian dari gigi yang sebagian besar terdiri dari jaringan keras. Enamel
mengandung zat anorganik dalam jumlah yang besar sehingga merupakan bagian
yang terkeras. Namun, karena letaknya paling luar, maka kerusakan enamel sangat
dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam rongga mulut. Faktor yang berpengaruh pada
kerusakan enamel salah satunya adalah keasaman makanan dan minuman yang akan
menyebabkan keausan enamel yang disebut erosi gigi
a) Enamel
Enamel merupakan jaringan yang tidak mempunyai kemampuan untuk
mengantikan bagian-bagian yang rusak, oleh karena itu setelah gigi erupsi enamel
akan terlepas dari jaringan-jaringan lainnya yang ada dalam gusi. Enamel terdiri dari
96% bahan anorganik sisanya bahan organik dan air, sebagian besar bahan anorganik
terdiri dari ion kalsium fosfat dan hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2].
b) Dentin
Dentin merupakan salah satu jaringan keras gigi yang terletak di bawah
lapisan enamel yang menyusun sebagian besar gigi. Struktur dentin hampir sama
dengan tulang namun dentin dibentuk oleh odontoblas dimana pembentukan dentin
dikenal dengan dentinogenesis. Dentin terdiri dari 70% kristal hidroksiapatit
(anorganik), 18% zat organik yang tersusun dari kolagen, substansi dasar
mukopolisakarida, dan 12% air.
c) Pulpa gigi
Pulpa gigi merupakan jaringan ikat yang unik karena dikelilingi oleh
jaringan keras. Pulpa gigi berasal dari sel-sel ektomesenkim papila dentis. Dalam
pembentukannya, sel-sel ektomesenkim tersebut baru dapat dikatakan sebagai
jaringan pulpa gigi setelah dentin terbentuk. Fungsi utama pulpa gigi adalah fungsi
formatif, yaitu berperan dalam membentuk odontoblas yang akan membentuk
dentin.16 Fungsi lainnya adalah :
1. Induktif, menginduksi pembentukkan email dengan mengembangkan sel
odontoblas yang dapat membentuk dentin.
2. Nutritif, menyediakan nutrisi yang diperlukan bagi pembentukkan dentin.
3. Defensif, membentuk pertahanan dari invasi bakteri atau benda asing yang masuk
melalui tubuli dentin.
4. Sensatif, memberikan rasa atau sensasi sebagai respons terhadap berbagai
rangsangan
d) Sementum
Sementum gigi yang strukturnya menyerupai tulang dan melpisi
permukaan akar, fungsi utamanya sebagai perekat serabut ligament periodontial yang
menahan gigi untuk tetap berhubungan dengan jaringan sekitarnya. Sementum
merupakan jaringan ikat klasifikasi yang menyelubungi dentin akar dan tempat
berinsersinya bundle serabut kolagen.
e) Tulang Alveolar
Tulang alveolar merupakan bagian tulang rahang atas dan bawah yang
berfungsi tempat melekatnya gigi, tulang alveolat terbentuk saat gigi erupsi.
(Sumber jurnal : Sadewi, Betanty Prasetya. “Pengaruh Penambahan Aditif Polistiren
pada Karakteristik Semen Gigi Zinc Oxide Eugenol Secara In Vivo,” 2015.)
(sumber : Rencana Perawatan Defek Email Gigi Sulung Pada Anak Kecil Masa Kehamilan
Berdasarkan Prediksi Keparahannya -Willyanti Soewondo Syarif )
a.
Gigi sulung adalah gigi yang tumbuh pada masa anak – anak yang akan
tanggal dan digantikan oleh gigi tetap. Pada perkembangan yang normal tahap
eksfoliasi gigi sulung biasanya diikuti oleh gigi tetap. Kelainan tahap eksfoliasi
biasanya dapat dilihat tanpa benih gigi tetap erupsi .
Manusia
mempunyai 2 macam gigi yaitu gigi susu dan gigi dewasa. Gigi susu
merupakan gigi yang tumbuh pada anak usia 6 bulan hingga 8 tahun. Jumlah gigi ini
pada anak yakni 20 buah dengan rincian 8 buah gigi seri, 4 buah gigi taring, dan 8
buah gigi geraham. Sejak usia 6 tahun hingga usia 14 tahun, gigi susu akan tanggal
satu persatu dan digantikan dengan gigi dewasa. (Isro’in dan Andarmoyo, 2012).
1. Membantu fungsi bicara, hal ini gigi berperan serta dalaam pembentukan
kata, walaupun efek ini bersifat sementara.
4. Menyediakan tempat bagi gigi – gigi tetap penggantinya. Benih gigi tetap
berada tepat dibawah gigi sulung.
5. Penunjuk jalan bagi erupsi atau tumbuhnya gigi tetap penggantinya. Benih
gigi tetap yang berada tepat dibawah gigi sulung akan meresorpsi akar gigi
sulung kemudian benih gigi tetap akan menggantikan tempat dari gigi sulung
tersebut.
7. Gigi sulung sebagai pembimbing pertumbuhan gigi tetap. Benih gigi berada
tepat dibawah Bifurkasi dari gigi sulung, benih gigi tetap akan mendorong
tanggalnya gigi sulung yang diawali dengan terkikisnya akar gigi sulung atau
resorpsi akar, sehingga gigi sulung akan goyang dan tanggal kemudian
digantikan oleh gigi tetap.
gigi insisivus lateral dan kaninus sulung, serta di antara kaninus sulung dan
molar satu sulung. Lebar celah ini diperkirakan 0–3 mm. (English, J. Dkk.,
2013)
2. Ugly Ducking
E. Hipotesa
Seorang anak perempuan 8 tahun mengalami gangguan pada tahap tumbuh kembang
gigi permanen dikarenakan infeksi yang dialami pada gigi susu yang sudah dicabut
sehingga menyebabkan gangguan pada mastikasi.