Bunga, 12 tahun, dibawa ibunya ke Dokter karena tidak kunjung tinggi dan badannya tetap kecil. Pasien
lahir normal, dengan BB 3kg dan PB 50cm. Tidak ada masalah makanan sampai pasien masuk SD.
Namun saat SD pasien sering kali nampak mengantuk dengan berat badan yang tidak bertambah. Ibu
Clinical Setting
pasien membawa ke dokter karena cemas mau ujian nasional tapi kok anaknya sakit-sakitan dan
sepertinya tidak tambah tinggi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TB 130cm, BB 30 kg, dengan tanda vital
dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan rambut kasar dengan warna kemerahan, dengan
conjuctiva yang anemis, tanpa ditemukan clubbing fingers atau kelainan lainnya
Sejak SD pasien makan menjadi sulit, pilih-pilih dan kadang buang air besar tidak teratur. Pasien juga
sering mudah mengantuk dan tidak bersemangat dan seperti tidak dapat berkonsentrasu
Ibu pasien merasa berat badan pasien tidak naik bahkan dirasakan menurun. Sejak SD kelas 3 atau 4
ibu pasien merasa kalau Tinggi badan dan berat badan pasien seperti ndak bertambah dan menjadi
sering lemah, letih lesu dan tidak bersemangat. Berat badan lahir 3.000g, Panjang badan 50cm,
dilahirkan dengan persalinan spontan dan ditolong oleh bidan, ibu mengaku pasien lahir langsung
menangis. ASI diberikan hanya sampai 6 bulan dan tidak ada masalah dalam proses pemberian
makanan baik susu formula, ASI makanan pendamping maupun yang lainnya. Sampai masuk SD ibu
pasien merasa tidak ada masalah yang berarti pada anaknya. Namun sejak sekitar kelas 3-4 pasien
seperti mengalami penurunan nafsu makan sering lemas, dan tidak bertenaga/mengantuk
Riwayat Gizi
Nutrisi/makanan yang dikonsumsi: feeding difficulties, picky eater, alergi walaupun sudah disediakan
cukup, dengan variasi yang bermacam-macam dan sesuai standar gizi
Kualitas dan Kuantitas : kuantitas cukup, kualitas cukup (penyediaan namun konsumsinya kurang)
Jantung : I: iktus kordis tampak; P: iktus kordis teraba; Kuat angkat, P: pekak; A: Bj I-II regular,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen : I: flat supel; A: bising usus normal P: nyeri tekan (-), teraba, turgor kulit normal; P:
timpani
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Ginjal : tidak teraba
Columna Vertebralis: dalam batas normal
Genitalia : Tannar Scale I (belum muncul tanda-tanda sex secunder -)
Ekstremitas Superior : akral teraba hangat, CRT >2, iga gambang (-)
Ekstremitas Inferior : Tidak ada kelainan
Hasil : tidak didapatkan telur cacing maupun cacing dewasa dan parasit lainnya, dengan leukosit
minimal, eritrosit minimal, Pemeriksaan Benzidine test (-), FOBT/iFOBT (-) (dalam batas normal)
HASIL Alasan: Untuk menilai adanya penyebab kelainan gangguan pertumbuhan terutama gangguan
PEMERIKSAAN defisiensi zat Besi
LAB KHUSUS 3 Nama pemeriksaan: Kadar hormon GH, FSH, LH, Esterogen progesteron, Tiroid
Hasil : dalam batas normal
Alasan: Mengetahui alasan tanner scale belum muncul dan mengapa tidak tambah tinggi
4 Nama pemeriksaan: Assesment psikologis
Hasil : Gangguan cemas, karena membandingkan diri dengan temannya dengan kecenderungan
depresif ringan, gangguan penyesuaian dan koping
Alasan: permasalahan psikologis yang menyebabkan anak tidak mau makan
5 Nama pemeriksaan: SI, TIBC, Serum ferritin dan Transferin
Hasil : Serum Iron menurun, TIBC meningkat, Ferritin dan transferin menurun
Alasan: pasien pucat dan nampak lemah, letih lesu, tidak bersemangat (anemia)
1 Apakah Diagnosa Banding untuk kasus diatas?
DX: Perawakan pendek (e.c. stunting) + anemia nutrisional dan (gangguan cemas / penyesuaian -->
tidak wajib keluar)
DDX : Defisiensi Growth Hormon, Constitutional delayed growth of puberty (CDGP), perawakan
pendek non stunting (UTAMA)
DDX JAUH: kretin/hipotiroid kongenital, kelainan skeletal, kelainan gentik, kelainan metabolik
bawaan, kelainan hormonal lain (selain GH)
Anemia nutrisional (defisiensi Fe) di DD dengan Thalasemia, infeksi kronis
c) Jika MRS perlu dipasang apa saja dan disiapkan apa saja untuk melengkapi item b?
Tidak perlu tindakan
Kasus KASUS TUTORIAL MINGGU I
Keluar OUT 2020, Kasus Minggu Pertama Tutorial
d) Jika MRS Apakah perlu dipasang oksigen? Jika Iya, berapa dan bagaimana cara pemberiannya?
Tidak ada
Jika MRS apakah perlu dipasang infus/IVFD? Jika Iya, apa jenis cairannya, berapa jumlahnya dan
e) bagaimana cara pemberian/penghitungan tetesannya?
Tidak perlu tindakan
memberikan makanan porsi kecil tapi sering. Memberikan makanan cukup vitamin dan mineral.
Oral (enteral): sesuai kebutuhan energi, protein dan cairan sesuai kondisi
PERTANYAAN Terapi Nutrisional --> jika tidak gizi buruk dan tidak ada kelainan KEP maka nutrisi diberikan:
YANG HARUS 10 kg x 100 kalori =1000 Kalori + 10 x 50kalori = 500 + 10 x 20 kalori = 200
DIJAWAB Total = 1700 KALORI per hari --> dibagi dalam 3x makan utama, Susu 2 x 200 mL (200 mL susu = 70
kalori. Jika susu pediasure/isokalorik = 100kalori)
Makan pagi-siang-malam. 350x3 kalori = 1050 kalori, snack 3x sehari @150 kalori ==> jika perlu 2
jam sekali sesuai kebutuhan dan penghitungan
jam 06.00 Sarapan, 09.00 Susu + Snack, 12.00 Makan siang + snack, 14.00 Snack saja, 16.00
(snack lagi), 18.00 makan malam, 20.00 susu
Terapi Diet (jenis, jumlah kalori, bagaimana bagaimana anda meng-KIE pasien tentang asupan
j) makannya SAAT INI!)
KIE tentang nutrisi dan pola makanan secara teratur
Memberikan makanan sumber Fe seperti telur, daging, sapi, ikan, bayam. Membuat menu dan cara
membuat makanan dengan kandungan energi dan zat giziyang padat, sesuai dengan umur, berat
badan anak.
Pengetahuan gizi
Melatih ketaatan dalam pemberian diet
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
k) KIE tentang aktifitas fisik & kegiatan pasien (jelaskan mengapa demikian)
Tidak ada hal khusus
Monitoring apa saja yang perlu dilakukan pada pasien untuk mendeteksi komplikasi yang mungkin
m)
terjadi?
TTV tanda-tanda infeksi, pengukuran antropometri (BB,TB) dan yang dikeluhkan pasien
Kriteria perbaikan kondisi : jika parameter Hb/anemia membaik, SI/TIBC normal. Tinggi dan berat
badan akan meningkat BB/TB > -3 SD.
Tumbuh Kembang:
Memantau status gizi secara rutin dan berkala.
Memantau perkembangan psikomotor
Apa yang harus dilakukan oleh pasien, keluarga pasien, perawat dan atau dokter jaga apabila
n)
didapatkan tanda-tanda komplikasi?
segera laporkan kepada dokter dan kontrol gizi dan makanan pasien
o) Bagaimana prognosa pasien?
dubia ad bonam
tidak ada kelainan berat dan tidak perlu MRS
p) Hal apa sajakah yang perlu dijelaskan pada pasien & keluarganya sehubungan dengan kondisinya?
Pasien stunting, namun masih bisa catch up s.d. umur 15 tahun atau sampai menarche
proses terapi lama dan diperlukan pengawasan terkait kondisi pasien
PEMBUAT RHM
KASUS