Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENGEMBANGAN FORMULA MAKANAN

“KROKET SINGKONG ISI IKAN DAN SAYUR”


UNTUK PMT ANAK SEKOLAH
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan Formula Makanan
Dosen Pengampu : Tri Kusuma Agung Puruhita, S.Gz., M.Sc

Kelompok 15
DISUSUN OLEH :
1. Febriani Azzah Fitriyah (P1337431217072)
2. Risda Septiana (P1337431217092)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


DIV GIZI REGULER B
2020/2021

Sekretariat : JL. Wolter Monginsidi No. 115 Pedurungan Tengah, Pedurungan, Semarang
Telp/Fax : 024-6710378 Website : www.poltekes-smg.ac.id E-mail : gizi@poltekes-smg.ac.id
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Pemilhan Produk................................................................................................2
C. Pemilihan Bahan Baku Produk..........................................................................2
D. Rumusan Masalah..............................................................................................2
E. Tujuan................................................................................................................2
BAB II TINJUAN PUSTAKA
A. Anak Sekolah.....................................................................................................3
B. PMT-AS..........................................................................................................3-4
C. Kroket ...............................................................................................................4
D. Bahan Pembuat kroket....................................................................................4-7
E. Parameter .......................................................................................................8-9
BAB III FORMULA
A. Alat dan Bahan.................................................................................................10
B. Metode.............................................................................................................11
C. Formulasi....................................................................................................11-12
D. Bagan Alur Proses............................................................................................12
E. Kandungan Gizi...............................................................................................13
BAB IV HASIL PENGAMATAN
A. Hasil Parameter.................................................................................................14
B. Hasil Uji Organoleptik.................................................................................14-15
BAB V PENUTUP
A. Pembahasan......................................................................................................16
B. Kesimpulan......................................................................................................16
C. Saran ................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Murid sekolah dasar adalah masa pertumbuhan yang cepat dan kegiatan fisik yang
aktif. Asupan gizi anak perlu diperhatikan dengan baik, karena asupan makanan
merupakan salah satu faktor langsung terhadap status gizi selain infeksi penyakit. Sumber
daya manusia di masa depan dapat hancur jika generasi penerus tidak terpenuhi asupan
gizinya. Data Riskesdas 2013 menganalisis status gizi anak usia sekolah berdasarkan
indeks IMT menurut Umur. Prevalensi kurus sebanyak 11,2 persen dan prevalensi anak
usia 5-12 tahun gemuk sebanyak 18,8 persen. Prevalensi kurus pada anak usia 5-12 tahun
di 16 propinsi di atas angka nasional.
Pemberian Makanan Tambahan merupakan salah satu komponen penting Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).PMT sebagai sarana pemulihan gizi dalam arti kuratif,
rehabilitatif dan sebagai sarana untuk penyuluhan merupakan salah satu bentuk kegiatan
pemberian gizi berupa makanan dari luar keluarga dalam rangka program UPGK.
Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) ialah kegiatan pemberian
makanan kepada peserta didik sekolah dasar dalam bentuk kudapan yang aman dan
bergizi, dengan memperhatikan Aspek mutu dan keamanan pangan (BPMPDKP, 2012).
Sasaran kegiatan PMT-AS yaitu seluruh siswa SD dan TK berdasarkan hasil screening
yang dilaporkan oleh Puskesmas (Dinkes, 2012).
Syarat Teknis PMTAS makanan kudapan dari pangan local, beragam, Bergizi
Seimbang, Aman (B2SA) mengandung 300 kkal, 13 gr lemak, 6 gr protein, 40 gr KH, 10
jenis Vitamin (A, B1, B2, B3, B6, B12, C, D, E), 8 jenis mineral (As. Folat, Besi,
Selenium, Kalsium, Zink, Natrium, Iodium, Fosfor). (Juknis PMT, Kemenkes 2017)
B. Pemilihan Produk
Kroket merupakan jenis snack yang sangat digemari oleh masyarakat mulai anak-
anak hingga orang dewasa. Dengan ukuran yang lebih mini akan membuat kroket ini
mudah dibawa kemana-mana dan cocok untuk dijadikan bekal anak sekolah. Untuk cita
rasa, kroket ini identik dengan rasa enak dan gurih. Namun dengan adanya PMT ini
kroket akan menjadi jenis snack yang asin dengan kandungan gizi yang baik.
Kami memadu-padankan kroket ini dengan isian hewani dan sayuran didalamnya.
dengan mengikuti prinsip yang sudah dibentuk untuk PMT-AS. Anak sekolah juga
cenderung sulit mengonsumsi sayuran. Oleh karena itu, kami membuat inovasi baru
dengan adanya kroket dengan isian ikan dan sayuran didalamnya sebagai alternative anak
mengonsumsi lauk hewani dan sayuran.

C. Pemilihan Bahan
Singkong merupakan sejenis buah dari tanaman umbi-umbian yang tumbuh di
dalam tanah. Singkong merupakan jenis ubi yang paling banyak ditemukan di Indonesia,
Karena mudah ditemukan dan murah harganya, singkong banyak diolah menjadi berbagai
jenis makanan. Namun, anak-anak cenderung tidak menyukai singkong karna rasanya
yang hambar dan diolah kurang menarik. Singkong merupakan salah satu sumber
karbohidrat yang baik bagi tubuh. Beberapa penelitian bahkan menyatakan bahwa
singkong jauh lebih banyak kandungan karbohidratnya dibandingkan dengan nasi sebagai
menu utama makanan orang Indonesia. Selain itu singkong juga mengandung protein,
lemak, mineral vitamin B, vitamin K, serat dan merupakan bahan makanan dengan
kandungan kalori yang sangat tinggi. 

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembuatan kroket singkong isi ayam dan sayur ?
2. Berapa nilai gizi dari kroket singkong isi ayam dan sayur per porsi ?

E. Tujuan
1. Mengetahui proses pembuatan kroket singkong isi ayam dan sayur
2. Mengetahui nilai gizi kroket singkong isi ayam dan sayur
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
1. Anak Sekolah
Anak sekolah adalah anak yang berada pada usia sekolah yaitu antara 6-12 tahun.
Pada usia ini anak yang sehat akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
normal dan wajar, yaitu sesuai standar pertumbuhan fisik anak pada umumnya dan
memiliki kemampuan sesuai standar kemampuan seusianya (Adriani, 2012).
Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual. Pada tahap
perkembangan usia anak sekolah dasar 6-12 tahun. Pada masa anak ini secara relatif lebih
mudah dididik dari pada masa sebelum dan sesudahnya (Yusuf, 2008). Anak sekolah
adalah anak yang berusia 6-12 tahun (middle childhood). Kesehatan bagi anak sekolah
tidak terlepas dari pengertian kesehatan pada umumnya. Kesehatan disini meliputi
kesehatan badan, rohani dan sosial, bukan hanya sekedar bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan (UU No.9 Tahun 1980 tentang pokok-pokok kesehatan). Anak pada usia ini
telah memilih fisik yang lebih kuat sehingga kebutuhan untuk melakukan aktivitas
tampak menonjol. Penampilannya dan pertumbuhan menjadi mantap pada diri anak
tersebut (Adriani, 2012). Kelompok anak usia sekolah merupakan kelompok rentan gizi,
kelompok masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi, bila masyarakat
terkena kekurangan penyediaan bahan makanan. Pada umumnya kelompok ini
berhubungan dengan proses pertumbuhan yang relatif pesat, yang memerlukan zat-zat
gizi dalam jumlah relatif besar (Sediaoetama, 2004).

1. PMT-AS
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan salah satu komponen penting
dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). PMT sebagai sarana pemulihan gizi
berupa makanan dari luar keluarga dalam rangka program UPGK.
Anak sekolah merupakan sasaran strategi dalam perbaikan gizi masyarakat. PMT-AS
(Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah) merupakan kegiatan yang dilakukan di
sekolah dan harus mendapat dukungan penuh dari lintas sector.
Dasar hokum dari PMT-AS INPRES No. 1 Tahun 1997 tentang Program Makanan
Tambahan Anak Sekolah. Pemantapan pelaksanaan PMT-AS dilakukan pada tahun 2010
yaitu dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyediaan makanan yang
berupa kudapan dari bahan pangan local melalui pemberdayaan masyarakat (Kemendagri,
2010).
Tujuan dilaksanakannya program PMT-AS adalah Meningkatkan kecukupan asupan
gizi, meningkatkan ketahanan fisik dan kehadiran. meningkatkan kesehatan anak
khususnya dalam penanggulangan penyakit kecacingan, meningkatkan pengetahuan dan
perilaku peserta didik untuk menyukai makanan lokal bergizi, menerapkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS), meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan dan pengadaan pangan local, dan
meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya perbaikan gizi peserta
didik, produksi pertanian, pendapatan masyarakat dan kesejahteraan keluarga
(Permendagri No. 18 Tahun 2011)

2. Kroket

Kroket adalah nama sebuah makanan yang dipungut dari


bangsa Belanda di Indonesia tetapi diambil dari Prancis.Di Belanda, kroket adalah sebuah
makanan yang terdiri dari ragout yang dilapisi dengan putih telur dan tepung panir lalu
digoreng.
Di Indonesia, biasanya kroket adalah gumpalan kentang tumbuk halus
berisi daging cincang yang dibumbui dan dicampur dengan sayuran
seperti wortel atau buncis. Kroket dilumuri kocokan telur dan tepung panir sebelum
digoreng di dalam minyak goreng yang banyak. roket sebenarnya merupakan resep asli
dari Prancis dengan nama ‘croquette’ yang diucapkan menjadi ‘kroket’. Kroket
merupakan salah satu makanan yang sudah mulai dikenal banyak orang. Porsinya yang
kecil dan banyaknya variasi toping membuat orang- orang lebih tertarik.

3. Bahan pembuat kroket


1. Singkong
Ubi kayu atau singkong merupakan sumber karbohidrat yang penting
setelah padi, jagung, dan sagu. Singkong memiliki nama botani Manihot
esculenta Crantz tapi lebih dikenal dengan nama Manihot utilissima. Singkong
dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai bahan pangan pokok ataupun
diolah menjadi produk setengah jadi berupa pati singkong (tepung tapioka),
gaplek, dan tepung singkong.
Tidak ada syarat mutu khusus untuk komoditas ubi kayu, tetapi ada sedikit
perbedaan antara karakteristik ubi kayu untuk konsumsi langsung dan
karakterisitik ubi kayu untuk keperluan industri. Karakteristik ubi kayu untuk
konsumsi langsung dan untuk industri seperti pada tabel 3.

Tabel 3. Karakteristik Ubi kayu untuk Konsumsi Langsung dan Industri

2. Telur
Telur merupakan salah satu hasil peternakan dan produk yang dihasilkan
oleh unggas. Telur yang digunakan dalam pembuatan kue kering adalh telur
ayam ras dengan kondisi tidak rusak dan masih baru. Telur ayam ras memiliki
nilai gizi yang tinggi, mudah didapat, harganya terjangkau, dan sudah dikenal
masyarakat. Fungsi dari telur yaitu mengikat bahan-bahan lain dalam adonan,
membantu mengembangkan susunan kue kering dan memberi rasa lezat.
3. Jagung
Jagung merupakan salah satu serealia yang strategis dan bernilai ekonomi
serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai
sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras juga sebagai sumber pakan
(Purwanto, 2008). Jagung dapat diolah menjadi berbagai macam jenis olahan
pangan, baik dengan maupun tanpa proses penepungan.
4. Ikan Tongkol
Tongkol merupakan salah satu ikan yang paling banyak dijumpai di
perairan Indonesia. Ikan tongkol merupakan bagian dari keluarga tuna dengan
nama latin Euthynnus affinis atau dikenal juga dengan kawakawa atau little
tuna. Ikan tongkol merupakan sumber yang kaya akan protein dan asam lemak
yang baik untuk tubuh. Tuna mengandung vitamin, mineral, dan senyawa
organik yang semuanya berperan penting untuk kesehatan.
Berdasarkan data nutrisi dari USDA National Nutrient Database, spesies
ikan tuna mengandung antioksidan dan protein tanpa banyak lemak jenuh atau
natrium. Ia juga memiliki selenium, fosfor, zat besi, magnesium, dan kalium
yang tinggi. Tongkol juga memiliki banyak vitamin seperti B12, B6, niasin,
dan riboflavin.

5. Wortel
Wortel adalah salah satu sayuran yang dijual di pasaran dengan harga
relatif murah. Meski murah, wortel memiliki segudang manfaat bagi kesehatan
tubuh. Terlebih, sayuran ini baik dikonsumsi oleh semua orang, baik anak-anak
maupun dewasa.
Wortel memiliki banyak vitamin dan nutrisi yang penting bagi tubuh
manusia. Sayuran ini sudah lama dikenal mampu menjaga kesehatan mata
karena kaya vitamin A. Wortel juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh
keseluruhan dan kecantikan kulit.Wortel memiliki vitamin B karoten yang
diubah menjadi vitamin A. Kandungan itu dapat membantu menangkal jerawat
dan memperlambat sel-sel kulit mati untuk mengurangi tanda penuaan dan flek
akibat sinar matahari dan radikal bebas. Wortel juga memiliki senyawa
antioksidan, mineral, serat, kalium, vitamin K, filat, mangan, posfor,
magnesium, serta vitamin E
6. Brokoli
Brokoli berasal dari keluarga kubis dan dikategorikan sebagai tanaman
hijau yang dapat dimakan, juga dikenal sebagai sayuran hangat dan lezat yang
kaya dengan puluhan nutrisi dari setiap sayuran. Brokoli merupakan sayuran
pembangkit tenaga, manfaat untuk pencernaan, sistem kardiovaskular, sistem
kekebalan tubuh, anti inflamasi dan pencegahan kanker.
Selain itu, sayuran hijau ini merupakan sayuran tanpa lemak yang rendah
sodium, kalori dan tinggi akan serat, vitamin C, potasium, B6 dan Vitamin A.
Dalam hal lain, brokoli juga dikemas oleh fitokimia dan antioksidan. Beberapa
nutrisi lain yang terkandung dalam brokoli yaitu beberapa magnesium, fosfor,
sedikit seng dan zat besi.

7. Susu

Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar


susu mamalia, salah satunya manusia. Susu adalah sumber gizi utama
bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang
(biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk
seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-
lainnya untuk konsumsi manusia. Susu secara alami
mengandung nutrisi penting, seperti bermacam-
macam vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc, pendapat lain
menambahkan bahwa susu mengandung mineral dan lemak. Oleh karena itu,
setiap orang dianjurkan minum susu. Sekarang banyak susu yang dikemas
dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini agar orang tertarik untuk membeli dan
minum susu. Ada juga susu yang berbentuk fermentasi.

8. Keju
Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat
padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses
pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang
disebut rennet. Hasil dari proses tersebut nantinya akan dikeringkan, diproses,
dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Dari sebuah susu dapat
diproduksi berbagai variasi produk keju.

Keju memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu,


seperti protein, vitamin, mineral, kalsium, dan fosfor namun
juga lemak dan kolesterol yang dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila
dikonsumsi secara berlebihan Besaran kandungan lemak dalam keju tergantung
pada jenis susu yang digunakan. Keju yang dibuat dengan susu murni atau
yang sudah ditambah dengan krim memiliki kandungan lemak, kolesterol
dan kalori yang tinggi. Keju sangat bermanfaat karena kaya akan protein,
terutama bagi anak kecil karena mereka membutuhkan protein yang lebih
banyak dibandingkan orang dewasa.

4. Parameter
Parameter pada pembuatan kroket meliputi :
1. Warna
Warna merupakan sensori pertama yang dapat dilihat langsung oleh anak usia
sekolah (kosnumen). mutu bahan makanan juga menentukan warna akhir dari produk
tersebut, warna yang tidak menyimpang dari warna yang seharusnya akan disukai oleh
konsumen.

2. Keempukan
Empuk merupakan salah satu ciri dari kroket yang bermutu baik.Keempukan pada roti
diamati dengan dua cara yaitu dengan uji sensoris dan alat diukur dengan menggunakan
alat phenetrometer.
3. Aroma
Peran aroma suatu produk sangat penting karena akan mentukan daya terima konsumen
terhadap produk tersebut. Aroma juga menentukan kelezatan suatu produk pangan, serta
cita rasa yang terdiri dari tiga komponen rangsangan mulut (Winarno, 2004).
4. Rasa
Rasa merupakan tingkatan kesukaan dari produk dan merupakan tanggapan terhadap
rangsangan yang berasal dari senyawa kimia dalam bahan pangan yang memberi kesan
manis, pahit, asam dan asin.

5. Tekstur
Tekstur adalah salah satu sifat bahan atau produk yang dapat dirasakan melalui sentuhan
kulit ataupun pencicipan. Tekstur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
penilaian seseorangterhadap produk pangan.
BAB III
FORMULASI

A. Alat dan Bahan


Alat
1. Baskom
2. Panci
3. Wajan
4. Teflon
5. Timbangan
6. Sendok
7. Talenan
8. Spatula
9. Mangkok

Bahan Kulit

1. Singkong 500 g
2. Telur 2 btr
3. Tepung terigu 40 g
4. Tepung panir secukupnya
5. Garam dan merica secukupnya
6. Pala bubuk secukupnya
7. Minyak goreng secukupnya

Bahan isi

1. Bawang putih 2 siung


2. Bawang merah 3 siung
3. Ikan tongkol 200 gram
4. Margarin 1 sdm
5. Tepung terigu 20 gram
6. Jagung pipil 50 gram
7. Wortel 50 gram
8. Brokoli 50 gram
9. Susu 125 ml
10. Keju 20 gram
11. Gula 1 sdt
12. Garam secukupnya
13. Merica secukupnya

B. Metode

1. Rebus wortel,brokoli,dan jagung sampai setengah matang


2. Tumis bawang merah,bawang putih dengan margarin setelah harum baunya.
Masukkan ikan cincang dan sayuran yang sudah direbus
3. Tuang susu, masukkan garam,gula,dan merica sambil sesekali diaduk agar tidak
gosong
4. Masukkan tepung terigu sambil diaduk. Lalu angkat dan dinginkan
5. Kupas singkong, cuci bersih, lalu kukus hingga empuk, keluarkan singkong dari
pengukusan, biarkan hingga uap panas hilang, lalu haluskan
6. Campur singkong, margarin, garam, merica, dan 2 butir kuning telur, dan 1 putih
telur. Aduk hingga rata dan sisihkan.
7. Ambil 2 sdm adonan kulit, taruh ditangan membentuk setengah bulat lonjong lalu
diisi kepalkan membulat.
8. Gulingkan bulatan kroket pada tepung terigu lalu celupkan pada putih telur, dan
gulingkan pada tepung panir
9. Goreng dengan minyak panas sampai kuning keemasan

C. Formulasi
Dari hasil resep diatas, kami mencoba membuat formulasi kroket singkong dengan resep
sebagai berikut :
Berat bahan (gram) pada
Bahan Formula acuan (gram)
formula yang dipakai

Kentang 500 gram -

Singkong - 500 gram

Telur 2 butir 2 butir

Tepung terigu 60 gram 60 gram


Ikan tongkol - 200 gram

Daging 100 gram -

Margarin 1 sdm 1 sdm

Jagung - 50 gram

Wortel 100 gram 50 gram

Brokoli - 50 gram

Susu 125 ml 125 ml

Keju - 20 gram

Gula 1 sdt 1 sdt

Minyak goreng 40 gram 74 gram

D. Bagan Alur Proses

Rebus wortel,brokoli,dan jagung sampai setengah matang

Tumis bawang merah,bawang putih dengan margarin setelah harum baunya.


Masukkan ikan cincang dan sayuran yang sudah direbus

Tuang susu, masukkan garam,gula,dan merica sambil sesekali diaduk agar tidak gosong

Masukkan tepung terigu sambil diaduk. Lalu angkat dan dinginkan

Kupas singkong, cuci bersih, lalu kukus hingga empuk, keluarkan singkong dari
pengukusan, biarkan hingga uap panas hilang, lalu haluskan
Campur singkong, margarin, garam, merica, dan 2 butir kuning telur, dan 1 putih telur.
Aduk hingga rata dan sisihkan.

Ambil 2 sdm adonan kulit, taruh ditangan membentuk setengah bulat lonjong lalu diisi
kepalkan membulat.

Gulingkan bulatan kroket pada tepung terigu lalu celupkan pada putih telur, dan
gulingkan pada tepung panir

Goreng dengan minyak panas sampai kuning keemasan


E. Kandungan Gizi
Berat
No Nama Karbohidra Vitami Vitamin Vitami Vitami Vitami Vitamin Vitamin
(gram Energi Protein Lemak
. Bahan t nA B1 n B2 n B3 n B6 B12 C
)
1 Singkong 500 770 5 1.5 184 0 0.3 0.5 2.5 155
2 Telur 100 154 12.4 10.8 0.7 61 0.12 0.38 0.2 0 0.5 0
Tepung 60
3
terigu 199.8 5.4 0.6 46.32 0 0.06 0.042 0.6 0 0 0
Ikan 200
4
tongkol 200 27.4 3 16 362 0.7 0.06 13.2 0 0 0
Minyak 74
5
goreng 633.36 0.728 71.344 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Margarin 5 36 0.03 4.05 0.02 30.3 0 0 0 0 0 0
7 Jagung 50 73.4 2.55 0.35 15.75 0 0.12 0.05 0.4 4.5
8 Wortel 50 18 0.5 0.3 3.95 0.02 0.02 0.5 9
9 Brokoli 50 12.5 1.2 0.1 2.45 0.055 0.045 0.15 25
10 Susu 125 76.25 4 2.375 5.375 48.75 0.037 0.225 0.25 1.25
11 Keju 20 65.2 4.56 4.06 2.62 45.4 0.002 0.074 0.02 0 0.16 0.2
12 Gula 5 16 0 0 4.2 0 0 0 0 0 0 0
Total 2254.51 63.76 98.47 281.38 547.45 1.414 1.396 17.82 0 0.66 194.95
Kandungan gizi per 1
porsi 322.07 9.1 14.06 40.19 78.207 0.20 0.19 2.54 0 0.09 27.85

Dalam setiap pembuatan 1 resep kroket ini menghasilkan 14 pcs dimana 1 porsi kroket singkong terdiri dari 2 pcs kroket. Jadi, 1 resep
menghasilkan 7 porsi. setiap 1 pcs mengandung Energi sebesar 161.03 Kkal , Protein 4.55 gr, Lemak 7.03 gr , Dan Karbohidrat 20.09 gr.
Berat
No Nama Vitamin Vitamin
(gram As. Folat Besi Selenium Kalsium Zink Natrium Iodium Fosfor
. Bahan D E
)
Singkon 500
1 g 5.5 385 2 10 0 120
2 Telur 100 25 2 44 3 15 86 3 142 0.97 258
Tepung 60
3 terigu 0 0 0 0.78 0 13.2 1.68 1.2 0 90
Ikan 200
4 tongkol 0 2.26 0 3.4 184 3.2 404 0 1212
Minyak 74
5 goreng 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Margarin
5 0 0.6 0 0 0 1 0 38.25 0 0.8
7 Jagung
50 0.55 16.8 0.45 2.5 61
8 Wortel
50 0.5 22.5 0.15 35 37
9 Brokoli
50 0.25 23 0.15 14 15.5
10 Susu 125 2.125 178.75 2.125 45 75
11 Keju 20 4.8 0.4 8 0.3 3 155.4 0.04 7.4 10 67.6
12 Gula 5 0 0 0 0.005 0 0.25 0 0.05 0 0.05
Total 29.8 5.26 52 16.41 18 1065.9 12.795 699.4 10.97 1936.95
Kandungan gizi per 1
porsi 4.25 0.75 7.42 2.34 2.57 152.27 1.82 99.91 1.56 276.70

Anda mungkin juga menyukai