Anda di halaman 1dari 22

MONITORING DAN EVALUASI PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN PADA BAYI SAKIT DAN DDST

DOSEN PEMBIMBING :

PENY ARIANI , SST , M.Keb

GF. GUSTINA SIREGAR , SST , M.Kes

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

1.

PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIPOMA III

INSTITUTE KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA

T.A : 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum,Wr Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan
karunianya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam teriring
kepada nabi Muhammad SWT beserta para sahabat yang telah berjuang untuk
umat di muka dunia.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah


Terapi Pijat Bayi ibu “Peny Ariani , SST , M.Keb dan GF.Gustina Siregar ,
SST,M.Kes ” yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini,


dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah berikutnya , dan akhir kata penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamualaikum,Wr.WB

Deli tua , 02 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

1.1 Latar Belakang............................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................

2.1 Pertumbuhan , Perkembangan....................................................................

2.2 Tahap Tumbuh Kembang...........................................................................

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan.......

2.4 Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan..........................................

2.5 Denver Development Sreening Test...........................................................

2.6 Stimulasi Dasar Untuk Tumbuh Kembang.................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

3.1 Kesimpulan.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajianyang


digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6
tahun.Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi
sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat
diukur dalamsentimeter atau inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan
( growth) berkaitandengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik
seseorang.Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya
keterampilan dan fungsiyang kompleks.Seseorang berkembang dalam pengaturan
neuromuskuler, berkembang dalammempergunakan tangan kanannya dan
terbentuk pula kepribadiannya.Maturasi dandiferensiasi sering dipergunakan
sbagai sinonim untuk perkembangan.

1.2Rumusan Masalah

1) Apakah pengertian dari Pertumbuhan, Perkembangan, dan DDST


2) Bagaimanakah tahapan tumbuh kembang bayi ?
3) Bagaimanakah tumbuh kembang Neonatus ?
4) Bagaimanakah tumbuh kembang pada Anak Balita ?

C. Tujuan

 Untuk mengetahui pengertian dari Pertumbuhan, Perkembangan, dan


DDST !.

 Untuk mengetahui tahapan tumbuh kembang bayi !

1
 Untuk mengetahui tumbuh kembang Neonatus !

 Untuk mengetahui tumbuh kembang pada Anak Balita !

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1Pertumbuhan Dan Perkembangan

2.1.1 Pertumbuhan

Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi


sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat
diukur dalamsentimeter atau inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan
( growth) berkaitandengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik
seseorang.Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui
pertambahan beratdan tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat
digunakan penilaian melaluilingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan
usia anak. Beberapa cara penilaianmelalui pemeriksaan fisik atau klinikal ,
pemeriksaan antropometri ( membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat
badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkarlengan atas
terhadap umur ) , contohnya KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan
berat badan terhadap umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa
diet. Pengukuran berdasarkan usia, yaitu :

 Tinggi BadanPengukuran ini digunakan untuk menilai status


perbaikan gizi. Pengukuran ini dapatdilakukan dengan sangat
mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan
perkembangananak.Penilaian tinggi badan berdasarkan usia
menurut WHO dengan standarr baku NCHS
yaitumenggunakanpresentase dari median sebagai berikut : lebih
dari atau sama dengan 90 %dikatakan normal, sedangkan kurang
dari 90% dikatakan malnutrisi kronis (abnormal).
 Berat BadanPengukuran berat badan digunakan untuk menilai
paeningkatan atau penuruan semua jaringan yang ada pada tubuh,
misalnya tulang, otot, lemak, organ tubuh dan cairan

3
tubuhsehingga dapat diketahui status keadaan gizi atau tumbuh
kembang anak. Selain menilai berdasarkan status gizi dan tumbuh
kembang anak, berat badan juga dapat digunakan sebagaidasar
perhitungan dosis dan makanan yang diperlukan dalam tindakan
pengobatan. Adapuncara menentukan berat badan.Penilaian berat
badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standar NCHS
(NationalCenter for Health Statistics) yaitu menggunakan presentil
kurang atau sama dengan tigatermasuk kategori malnutrisi.
Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO
yaitu menggunakan presentasi dari median sebagai berikut : antara
80 – 100% dikatakan malnutrisi sedang dan kurang dari 80%
dikatakan malnutrisi akut (wasting).
 Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut standar
baku NCHS yaitu menggunakan presentil sebagai berikut :
persentil 72-25 dikatakan normal, persentil 10-5 dikatakan
malnutrisi sedang dan kurang dari persentil 5 dikatakan malnutrisi
berat.

Selain penggunaan standar baku NCHS juga dapat digunakan Kartu


MenujuSehat(KMS). Sebagaimana penelitian Anwar (2003), dengan adanya KMS
perkembangananak dapat dipantau secara praktis, sederhana dan mudah.

2.1.2 Perkembangan

Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan


fungsiyang kompleks. Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler,
berkembangdalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula
kepribadiannya. Maturasi dandiferensiasi sering dipergunakan sebagai sinonim
untuk perkembangan.Sedangkan perkembangan (development) berkaitan
dengan pematangan dan penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau
individu. Kedua proses ini terjadi secarasinkron pada setiap individu. Penilaian
terhadap perkembangan seorang anak dapat di nilaimelalui kemampuan fungsi
organ seseorang dalam melakukan fungsi tubuhnya,sepertikemampuan dia

4
bergerak,bernyanyi,berbicara dan berjalan.perkembangan pada anak dapat didi
deteksi dengan cara : DDST(Denver Development Screening Test) dan KPSP
(KuesionerPra Screening Perkembangan ).Untuk menilai perkembangan anak, hal
yang dapat dilakukan pertama kali adalahmelakukan wawancara tentang factor
kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan, tes skrining
perkembangan anak dengan DDST, tes IQ dan tes psikologi, atau pemeriksaan
lainnya. Selain itu, juga dapat dilakukan tes seperti evaluasi dalam
lingkungananak, yaitu interaksi anak selama ini; evaluasi fungsi penglihatan,
pendengaran, bicara, bahasa; serta melakukan pemeriksaan fisik lainnya, seperti
pmreriksaan nurologis, metabolicdan lain-lain.
2.2 Tahap Tumbuh Kembang

2.2.1Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Bayi Dan Anak – Anak

o Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan)

a. masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8


minggu.Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu
organisme, terjadidiferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu
sistem oragan dalam tubuh.

b. masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini
terdiridari 2 periode yaitu :

 masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II


kehidupanintrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasadmanusia sempurna dan alat tubuh telah
terbentuk dan mulai berfungsi.

 Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung


pesat danadanya perkembangan fungsi. Pada masa ini
terjaditransferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui plasenta.
Akumulasiasam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa
Hexanicc Acid) omega6(Arachidonic Acid) pada otak dari
retina.

5
o Masa Bayi : 0-1 bulana. Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi
lingkungan dan terjadi perubahansirkulasi darah, serta mulainya
berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya.1. masa neonatal dini : 0-7
hari2. masa neonatal lanjut : 8-28 hari b. Masa pasca neonatal ,
proses yang pesat dan proses pematangan
berlangsungsecarakontinu terutama meningkatnya fungsi sistem
saraf (29 hari – 1 tahun).

o Masa Pra SekolahPada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan


stabil, terjadi perkembangaan denganaktifitas jasmani yang
bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir.

o Masa SekolahPertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa


prasekolah, keterampilan, danintelektual makin berkembang,
senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yangsama
( usia 6 – 18/20 tahun).

2.2.2 Tumbuh Kembang Neonatus

Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-
laki lebih berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan
mempunyai berat badanantara 2500 – 4500 g. Panjang badan rata-rata waaktu
lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95%diantaranya menunjukkan panjang badan
sekitar 45 – 55 cm.

 Pertumbuhan setelah lahir :

1) Berat BadanPada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan


waktu lahir akan kembali pada hari ke10. Berat badan menjadi
2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi
3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali
berat badan lahir pada umur 2 tahun.Pada masa prasekolah
kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian
pertumbuhankonstan mulai berakhir dan dimulai. Pacu tumbuh

6
pra adolesen dengan rata-rata kenaikan berat nadan adalah 3-
3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan pacu tumbuh
adolesen. Dibandingkan dengan anak laki-laki , pacu tumbuh
anak perempuan dimulai lebih cepatyaitu sekitar umur 8 tahun,
sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun.
Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti
adripada anak laki-laki. Anak perempuanumur 18 tahun sudah
tidak tumbuh lagi, sedsangkan anak laki-laki baru berhenti
tumbuh padaumur 20 tahun.

2) Tinggi BadanTinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50


cm. Rumus prediksi tinggi akhir anaksesuai dengan potensi
genetik berdasarkan data tinggi badan orangtua dengan asumsi
bahwasemuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya,
adalah sebagai berikut (dikutip dariTiti,1993) :

TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm) + TB ibu ± 8,5 cm

TB anak laki-laki = ( TB ibu + 13 cm ) + TB ayah ± 8,5 cm

2.2.3 Tumbuh Kembang Anak Balita

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam
perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi
yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian.
Melalui Denver Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter
perkembangan yang dipakaidalam menilai perkembangan anak balita yaitu :

1. Personal Social ( kepribadian/tingkah laku sosial )

2. Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )

3. Langauge( bahasa )

7
4. Gross Motor ( perkembangan motorik kasar )Ada juga yang membagi
perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan,seperti pada
buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita ) yaitu
perkembangan :

a. Tingkah laku sosial

b. Menolong diri sendiri.

c. Intelektual

d. Gerakan motorik halus

e. Komunikasi pasif6. Komunikasi aktif

f. Gerakan motorik kasar

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.


Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu
faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal/lingkungan). Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi dua faktor tersebut. Faktor internal
terdiri dari perbedaan ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin,
kelainan genetik, dan kelainan kromosom. Anak yang terlahir dari suatu ras
tertentu, misalnya ras Eropa mempunyai ukuran tungkai yang lebih panjang
daripada ras Mongol. Wanita lebih cepat dewasa dibanding laki-laki. Pada masa
pubertas wanita umumnya tumbuh lebih cepat daripada laki-laki, kemudian
setelah melewati masa pubertas sebalinya laki-laki akan tumbuh lebih cepat.
Adanya suatu kelainan genetik dan kromosom dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak, seperti yang terlihat pada anak yang menderita Sindroma
Down.

Selain faktor internal, faktor eksternal/lingkungan juga mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan anak. Contoh faktor lingkungan yang banyak

8
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah gizi, stimulasi,
psikologis, dan sosial ekonomi. Gizi merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak. Sebelum lahir, anak
tergantung pada zat gizi yang terdapat dalam darah ibu. Setelah lahir, anak
tergantung pada tersedianya bahan makanan dan kemampuan saluran cerna. Hasil
penelitian tentang pertumbuhan anak Indonesia (Sunawang, 2002) menunjukkan
bahwa kegagalan pertumbuhan paling gawat terjadi pada usia 6-18 bulan.
Penyebab gagal tumbuh tersebut adalah keadaan gizi ibu selama hamil, pola
makan bayi yang salah, dan penyakit infeksi. Perkembangan anak juga
dipengaruhi oleh stimulasi dan psikologis.

Rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya dengan


penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga
lain akan mempengaruhi anak dlam mencapai perkembangan yang optimal.
Seorang anak yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh orang tua atau yang
selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Faktor lain yang tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah faktor sosial ekonomi. Kemiskinan selalu berkaitan
dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek, serta kurangnya
pengetahuan. (Tanuwijaya, 2003).

2.4 Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan

Penilaian pertumbuhan dan perkembangan dapat dilakukan sedini


mungkin sejak anak dilahirkan. Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang
dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh
kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita, yang disebut
juga anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh
kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi, penyembuhan
serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa-masa kritis
proses tumbuh kembang. Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai dengan umur
perkembangan anak, dengan demikian dapat tercapai kondisi tumbuh kembang
yang optimal (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997). Penilaian pertumbuhan dan

9
perkembangan meliputi dua hal pokok, yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan
penilaian perkembangan.

Masing-masing penilaian tersebut mempunyai parameter dan alat ukur


tersendiri. Dasar utama dalam menilai pertumbuhan fisik anak adalah penilaian
menggunakan alat baku (standar). Untuk menjamin ketepatan dan keakuratan
penilaian harus dilakukan dengan teliti dan rinci. Pengukuran perlu dilakukan
dalam kurun waktu tertentu untuk menilai kecepatan pertumbuhan. Parameter
ukuran antropometrik yang dipakai dalam penilaian pertumbuhan fisik adalah
tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lipatan kulit, lingkar lengan atas,
panjang lengan, proporsi tubuh, dan panjang tungkai. Menurut Pedoman Deteksi
Dini Tumbuh Kembang Balita (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997) dan
Narendra (2003)

macam macam penilaian pertumbuhan fisik yang dapat digunakan adalah:

1. Pengukuran Berat Badan (BB) Pengukuran ini dilakukan secara teratur


untuk memantau pertumbuhan dan keadaan gizi balita. Balita ditimbang
setiap bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat Balita (KMS Balita)
sehingga dapat dilihat grafik pertumbuhannya dan dilakukan interfensi jika
terjadi penyimpangan.
2. Pengukuran Tinggi Badan (TB) Pengukuran tinggi badan pada anak
sampai usia 2 tahun dilakukan dengan berbaring., sedangkan di atas umur
2 tahun dilakukan dengan berdiri. Hasil pengukuran setiap bulan dapat
dicatat pada dalam KMS yang mempunyai grafik pertumbuhan tinggi
badan.
3. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA) PLKA adalah cara yang biasa
dipakai untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Biasanya ukuran pertumbuhan tengkorak mengikuti perkembangan otak,
sehingga bila ada hambatan pada pertumbuhan tengkorak maka
perkembangan otak anak juga terhambat. Pengukuran dilakukan pada
diameter occipitofrontal dengan mengambil rerata 3 kali pengukuran
sebagai standar.

10
2.5 Denver Development Sreening Test

2.5.1 Pengertin Denver Development Screening Test

Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode


pengkajianyang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan
anak usia 0-6 tahun.

2.5.2 Manfaat Denver Development Screening Test

Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST


bergantung pada usia anak.Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai
masalah neurologis, salah satunya serebral palsi.

2.5.3 Cara Pengukuran DDST

Adapun cara pengukuran DDST dijabarkan sebagai berikut:

A. Tentukan usia anak saat pemeriksaan 


B. Tarik garis pada lembar DDST II sesuai usia yang telah di tentukan

Lakukan pengukuran pada anak tian komponen dengan batasan garis yang
ada mulaimotorik kasar, bahsa, motorik halus dan personal social

2.5.4 Cara Menentuan Hasil Penilaian DDST


Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan atau abnormal
 Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/ lebih
pada 2 sektor atau keterlambatan/ lebih pada 1 sektor ditambah
1 keterlambatan pada 1 sektor/ lebih
 Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/lebih
pada 1 sektor atau terdapat 1 keterlambatan pada 1 sektor/lebih
 Dapat juga dengan menentukan ada tidaknyya keterlambatan
pada masing-masingsector bila menilai setiap sector atau tidak
menyimpulkan gangguan perkembangankeseluruhan.

DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan


perkembangan anak,tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi

11
semua persyaratan yangdiperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini
mudah dan cepat (15-20 menit), dapatdiandalkan dan menunjukkkan validitas
yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernahdilakukan ternyata DDST secara
efektif dapat mengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan anak- anak prasekolah
yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada “follow up” selanjutnya
ternyta 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6
tahun kemudian.

2.5.5 Aspek – Aspek Perkembangan


Aspek perkembangan yang dinilai Semua tugas perkembangan itu disusun
berdasarkan urutan perkembangan dan diaturdalam 4 kelompok besar yang
disebut sektor perkembangan, yag meliputi :
 Personal Social  ( perilaku sosial )Aspek yang berhubungan
dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksidengan lingkungannya.
 Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )Aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukangerakan yang melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapimemerlukan
koordinasi yang cermat
  Language ( bahasa )Kemampuan untuk memberikan respons
terhadap suara, mengikuti perintah ddan berbicara spontan.
 Gross Motor  ( gerakan motorik kasar )Aspek yang
berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Setiap tugas
( kemampuan) digambarkan dalam bentuk kotak persegi
panjang horisontal yang berurutan menurut umur,dalam lembar
DDST. Pada umumnya pada waktu tes, tugas yang perlu
diperiksa pada setiapkali skrining hanya berkisar antara 25-30
tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lamahanya sekitar
15-20 menit saja.

12
2.5.6 Alat Alat Yang Digunakan
Alat yang di gunakan- Alat peraga :
 benang wol merah,
 kismis/manik-manik
 kubus warna merah-kuning
 hijau- biru, permainan anak
 botol kecil, bola tenis, bel kecil
 kertas dan pensil.- 

Lembar formulir DDST.- Buku petunjuk sebagai refensi yang menjelaskan


cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya.

2.5.7 Prosedur DDST


Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap :
 Tahap I : secara periodik dilakukan pada semua anak
yang berusia :- 3-6 bulan- 9-12 bulan- 18-
24 bulan- 3 tahun- 4 tahun- 5 tahun
 Tahap II : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan padatahap I. Kemudian dilanjutkan pad
eveluasi diagnostik yang lengkap.
2.5.8 Penilaian DDST

Penilaian Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana


melakukan penilaian apakah lulus (Passed = P), gagal (Fail  = F), ataukah
anak tidak mendapat kesempatanmelakukan tugas (No.Opportunity=N.O).
Kemudian digaris berdasarkan umur kronologisyang memotong garis horisontal
tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah dihitung pada masing-
masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, elanjutnya berdassarkan pedoma
n, hasil tes diklasifikasikan dalam : Normal, Abnormal, Meragukan (Questionable
)dan tidak dapat dites ( Untestable ).

 Abnormal- Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau


lebih.- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih
keterlambatan PLUS 1 sektor ataulebihdengan 1 keterlambatan dan apad 1

13
sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus padakotakyang
berpotongan dengan garis vertikal usia.
 Meragukan- Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan
atau lebih.- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan
pada sektor yang sama tidakadayang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis verikal usia.- Tidak dapat ditesApabila terjadi penolakan
yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.
 Normal Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut diatas. Dalam
pelaksanaan skrining degan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih
dahulu, dengan menggunakan patokan30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan
untuk 1 tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari15 hari dibulatkan
kebawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.

2.6 Stimulasi Dasar Untuk Tumbuh Kembang

Stimulasi dasar atau kebutuhan dasar untuk tumbuh-kembang yang diberikan Ibu
pada anak

Secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar, yaitu:

1. Kebutuhan Fisik – Biomedis (“ASUH”)

- Pangan/gizi merupakan kebutuhan terpenting

- Perawatan kesehatan dasar: imunisasi, pemberian ASI, penimbangan bayi/anak


yang teratur, pengobatan kalau sakit.

- Papan/pemukiman yang layak.

- Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan

- Sandang

- Kesegaran jasmani, rekreasi.

2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (“ASUH”)

- Kebutuhan hubungan ibu dan anak

14
- Emosi

- Psikososial

- Kasih sayang

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (“ASUH”)

- Kecerdasan - Kreativitas - Moral – Etika

- Ketrampilan - Agama - Produktivitas

- Kemandirian - Kepribadian - dsb.

Stimulasi yang diberikan tenaga profesional, meliputi:

1. Fisioterapi

2. Terapi okupasi

3. Terapi wicara

4. Terapi bermain

5. Terapi pijat

6. Latihan persepsi motorik

7. Psikoterapi

8. Edukasi

Stimulasi yang diberikan orang tua dan tenaga profesional berupa stimulasi
sensori yang terintegrasi meliputi:

1. Penglihatan

2. Pendengaran

3. Proprioseptif raba

4. Sentuhan

15
5.
Keseimbangan

BAB III

PENUTUP

2.7 KESIMPULAN
1.

Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak perlu dilakukan sedini


mungkin, karena bila ada gangguan dapat segera ditangani, selain itu juga
untuk meminimalkan atau mencegah kecacatan yang mungkin timbul. Orang
tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai
keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya.

2.

Untuk itu selaku petugas kesehatan bidan diharapkan dapat memberikan


penyulu- han pada orang tua tentang keadaan anaknya, khususnya tentang
pertumbuhan dan perkembangan.

3.

Tumbuh kembang anak dikatakan normal apabila berada pada standart yang
telah berlaku. Untuk itu pertumbuhan dan perkembangan mempunyai
parameter masing-masing. Cara perngukuran masing-masing parameter
tersebut hendaknya dapat dilaksanakan semua tenaga kesehatan.

4.

Pedoman deteksi Tumbuh Kembang Balita merupakan suatu alat yang cukup

16
efektif digunakan dilapangan untuk mengetahui dan memantau tumbuh
kembang anak.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito (1997), L.J Nursing Diagnosis, Lippincott , New York Fakultas


Kedokteran UI, 2000, Kapita Selekta Kedokteran edisi III jilid 2, Jakarta: Medica
Aesculapius.

Marino (1991), ICU Book, Lea & Febiger, London Nelson (1993), Ilmu
Kesehatan Anak, EGC, Jakarta

Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Jakarta: EGC

Suparman (1988), Ilmu Penyakit Dalam , Universitas Indonesia, Jakarta

Suriadi dan Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan pada Anak, Jakarta: CV.
Sagung

Seto Wong and Whaley (1996) Peiatric Nursing ; Clinical Manual, Morsby,
Philadelpia

17

Anda mungkin juga menyukai