Anda di halaman 1dari 25

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

Disusun untuk memenuhi tugas dari : Perencanaan Program Gizi

Dosen pengampu : Dr. Haripin Togap Sinaga, MCN

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Annisa Yuliana Tumanggor (P01031221119)


Estelisah Hutauruk (P01031221125)
Naomi Hasiana Br L Tobing (P01031221146)
Rina Kesuma Harahap (P01031221164)
Sephia Putriana Pasaribu (P01031221156)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, say
a dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Pemantauan Pertumbuhan Balita
Di Posyandu” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Program Gizi.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pemantauan
Pertumbuhan Balita bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Haripin Togap Sinaga, MCN,
selaku dosen Mata Kuliah Perencanaan Program Gizi. Ucapan terima kasih juga disampai
kan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikannya makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik y
ang membantu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Lubuk Pakam,05 Agustus 2023

Kelompok 7

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Quesioner...............................................................................3
2.2 Pengertian Tumbuh Kembang Balita........................................................3
2.3 Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan Balita di Posyandu..........................6
2.4 Quesioner Tumbuh Kembang Anak..........................................................9
2.5 Quesioner Kelengkapan Sarana dan Prasarana Posyandu.......................17
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
3.1 Kesimpulan..............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Posyandu sangat berperan dalam peningkatan kesehatan dimasyarakat kh
ususnya ibu dan balita. Manfaat dari posyandu adalah meningkatkan kemitraan d
an pemberdayaan masyarakat untuk keberlangsungan kegiatan posyandu. Salah s
atu tujuan posyandu adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan bayi, balita,
ibu hamil dan pasangan usia subur. Pemantauan pertumbuhan balita merupakan
kegiatan utama posyandu. Kegiatan penimbangan balita di posyandu merupakan
strategi pemerintah yang ditetapkan pada kementrian kesehatan untuk mengetahu
i lebih awal tentang gangguan pertumbuhan pada balita sehingga segera dapat di
ambil tindakan yang tepat. Sedini mungkin pemantauan pertumbuhan balita dapa
t dilakukan oleh orang tua dan keluarga serta masyarakat melalaui kegiatan posy
andu (Mubarak, 2012).
Peran posyandu sangat besar selain sebagai pemberi informasi kesehatan
kepada masyarakat, posyandu juga sebagai penggerak masyarakat dalam pelaksa
an perilaku hidup bersih dan sehat serta pencegahan dan penanggulangan stuntin
g yang menjadi isu nasional. Posyandu dapat melakukan fungsi utamanya sebaga
i unit pemantau tumbuh kembang anak, serta menyampaikan pesan atau edukasi
kepada orang tua dan keluarga dengan mengusahakan bagaimana memelihara bal
ita dengan baik, yang bisa mendukung tumbuh kembang anak sesuai dengan pote
nsinya.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Quesioner?


2. Apa pengertian Tumbuh Kembang Balita?
3. Bagaimana pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu?
4. Bagaimana pengisian Quesioner Tumbuh Kembang Anak?
5. Apakah kelengkapan sarana dan prasarana posyandu?

1.3 Tujuan

1. Mampu menjelaskan pengertian dari Quesioner


2. Mampu menjelaskan Tumbuh Kembang Balita
3. Mampu menjelaskan pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu
4. Mampu menjelaskan pengisian Quesioner Tumbuh Kembang Anak
5. Mampu mengetahui kelengkapan sarana dan prasarana posyandu

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Quesioner
Kuesioner adalah alat atau riset berupa pernyataan tertulis, bertujuan untuk
mendapatkan informasi dari responden mengenai hal-hal yang ia ketahui melalui
daftar pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda, isian, atau pun check list(Arikunto,
2006). Di zaman sekarang ini teknologi sudah berkembang semakin pesat. Salah s
atu faktornya adalah penggunaan Internet yang sudah merajalela dari seluruh pend
uduk dunia. Khusus Indonesia, pengguna Internet mencapai 25 juta di tahun 2009
dan berada diposisi peringkat ke-5 di Asia(Prasetiadi, 2011). Banyak yang bisa dil
akukan dengan memanfaatkan Internet seperti, berinteraksi di media sosial, belanj
a online, pengumpulan data, dan melakukan banyak hal lainnya yang dapat memu
dahkan pekerjaan sehari-hari.

2.2 Pengertian Tumbuh Kembang Balita


Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per tinggi/panj
ang badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat pemantauan pertumbuhan adalah pen
gukuran berat badan per umur (BB/U) setiap bulan di Posyandu, Taman Bermain,
Pos PAUD, Taman Penitipan Anak dan Taman KanakKanak, dan lain-lain. Pem
antauan pertumbuhan secara luas dapat diterima oleh tenaga kesehatan dan meru
pakan komponen standar dari pelayanan pediatric di seluruh dunia Didefinisikan
bahwa pemantauan pertumbuhan sebagai pencatatan rutin berat badan anak dita
mbah dengan beberapa tindakan perbaikan jika ditemukan berat yang tidak norm
al.
Balita merupakan salah satu periode usia manusia dengan rentang usia hi
ngga lima tahun atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu 12-60 bulan. Balit
a merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang pesat, sehin
gga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi dan jumlah relative besar dalam setiap k
ilogram berat badannya. Masa balita merupakan masa yang sangat penting bagi p
roses kehidupan manusia. Pada masa ini akan berpengaruh besar terhadap keberh
asilan anak dalam proses tumbuh kembang selanjutnya. Pada balita terdapat rent
ang perubahan pertumbuhan dan perkembangan, yaitu cepat dan lambat.

3
Pertumbuhan memiliki pengertian perubahan ukuran fisik dari waktu ke
waktu. Ukuran fisik tidak lain adalah ukuran tubuh manusia baik dari segi dimen
si, proporsi maupun komposisinya yang lebih dikenal dengan sebutan antropome
tri. Perubahan fisik pada pertumbuhan balita menuju pada penambahan seperti be
rtambahnya organ tubuh. Penambahan ukuran-ukuran tubuh tidak harus drastis, a
kan tetapi sebaliknya yaitu berlangsung perlahan, bertahap dan terpola secara pro
porsional pada tiap bulannya. Perlu diketahui bahwa seorang anak yang dilahirka
n memiliki garis pertumbuhan normal masing-masing. Garis pertumbuhan norma
l ini ada yang berada lebih rendah dan ada pula yang berada lebih tinggi. Dalam
bahasa inggris disebut setiap anak memiliki growth trajectory masing-masing. H
al ini sering kita lihat anak yang berada di bwah garis merah (BGM) atau pada pi
ta kuning, dan ada yang terletak pada pita hijau, tetapi garis pertumbuhan mereka
mengikuti garis pertumbuhan normal (Depkes RI, 2003). Oleh sebab itu pertumb
uhan yang tidak dipantau dengan baik dan benar akan memicu timbulnya masala
h pertumbuhan. Masalah pertumbuhan banyak terjadi pada balita terutama anak
di bawah usia dua tahun.
Pertumbuhan pada balita dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor interna
l (genetik) dan eksternal (lingkungan). Menurut Soetjiningsih (1998) dalam Supa
riasa, I Dewa Nyoaman dkk (2012) mengungkapkan bahwa faktor genetik merup
akan modal dasar mencapai hasil proses pertumbuhan. Faktor genetik yang dima
ksud meliputi faktor bawaan yang normal dan patologis, jenis kelamin, obstetrik
dan rasa tau suku bangsa. Apabila potensi genetik ini dapat berinteraksi dalam li
ngkungan yang baik dan optimal maka menghasilkan pertumbuhan yang optimal
pula. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering disebabkan karena fakt
or genetik, sedangkan di negara yang sedang berkembang gangguan pertumbuha
n tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik tetapi juga faktor lingkungan. Fakt
or lingkungan sangat menentukan tercapainya potensi genetik yang optimal. Seca
ra garis besar, faktor lingkungan meliputi faktor prenatal dan lingkungan pascana
tal. Faktor lingkungan prenatal yaitu faktor yang mempengaruhi anak sejak dala
m kandungan, sedangkan faktor pasca natal yaitu faktor lingkungan yang mempe
ngaruhi pertumbuhan anak sejak lahir. (Unicef dan Johnson 1992) dalam Suparia
sa, I Dewa Nyoaman dkk (2012) mengungkapkan bahwa penyebab dasar tumbuh

4
kembang anak meliputi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penye
bab langsung yaitu kecukupan makanan dan keadaan kesehatan, sedangkan peny
ebab tidak langsung meliputi ketahanan makanan keluarga, asuhan bagi ibu dan a
nak, pemanfaatan pelayanan kesehatan serta sanitasi lingkungan. Pelayanan kese
hatan dan kesehatan lingkungan adalah sarana dan prasarana pelayanan kesehata
n dasar yang dapat dijangkau oleh keluarga, serta tersedianya air bersih.

Alur pemantauan pertumbuhan balita di posyandu adalah :


1) Pendaftaran balita yang datang,
2) Penimbangan balita,
3) Penilaian hasil penimbangan,
4) Konseling penyuluhan atau rujukan balita BGM, sakit dan tidak n
aik 2 kali berturut-turut ke puskesmas,
5) Pelayanan gizi oleh petugas.

Proses tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa pertu
mbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak se
lanjutnya. Perkembangan anak terdiri dari : perkembangan motorik kasar (perger
akan dan sikap tubuh); perkembangan motorik halus (menggambar, memegang s
uatu benda dan lain – lain); perkembangan bahasa (kemampuan respon suara, me
ngikuti perintah, dan berbicara sopan); kepribadian atau tingkah laku (berinteraks
i dengan lingkungannya) (Kania, 2009).
Pada hakikatnya posyandu dilaksanakan dalam satu bulan kegiatan, baik
pada hari buka posyandu maupun di luar hari buka posyandu. Hari buka posyand
u sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih sesu
ai dengan kesepakatan. Kegiatan rutin posyandu diselenggarakan dan dimonitori
oleh kader posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sector terkait.
Jumlah minimal kader untuk setiap posyandu adalah lima orang. Jumlah ini sesu
ai dengan jumlah kegiatan utama yang dilaksanakan oleh posyandu, yakni menga
cu pada system 5 meja meliputi pendaftaran, penimbangan bayi, anak balita dan i
bu hamil, pengisian KMS, penyuluhan per orang berdasarkan KMS dan pelayana
n kesehatan seperti imunisasi, KIA dan gizi (Depkes RI, 2006). Indikator yang di

5
gunakan dalam pengukuran pelaksanaan posyandu ini antara lain frekuensi kunju
ngan (penimbangan) setiap bulan yang bila teratur akan ada 12 kali penimbangan
setiap tahun. Dalam kenyataan tidak semua posyandu dapat berfungsi setiap bula
n sehingga frekuensinya kurang dari 12 kali setahun. Untuk itu diambil batasan 8
kali penimbangan setahun dimana bila frekuensi penimbangan diatas 8 kali setah
un, maka pemanfaatan posyandu dianggap sudah baik (Zulkifli, 2003).

2.3 Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan Balita di Posyandu


Pos Pelayanan Terpadu atau biasa disebut Posyandu merupakan salah satu
bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola da
n diselenggarakan oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggara
an pembangunan kesehatan, guna memberdayakan dan memberikan kemudahan k
epada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk memperce
pat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Kemenkes, 2011). Upaya pengemban
gan kualitas sumber daya manusia dengan mengoptimalkanpotensi tumbuh kemba
ng anak dapat dilaksanakan secara merata apabila system pelayanan kesehatan ya
ng berbasis masyarakat seperti posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisie
n dan dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan layanan tumbuh kemb
ang anak, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas (Depkes RI, 2006). Kegiatan pos
yandu mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umu
m posyandu antara lain menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (A
KI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Anak Balita (AKABA) d
i Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat, sedangkan tujuan khusus po
syandu yaitu meningkat peran masyarakat serta peran lintas sector terutama berkai
tan dengan penurunan AKI, AKB, AKABA (Pedoman Umum Pengelolaan Posya
ndu, 2011).

Sasaran kegiatan posyandu ditujukan bagi seluruh masyarakat terutama ba


yi, anak balita, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui serta Pasang
an Usia Subur (PUS). Kegiatan di posyandu pada umumnya meliputi pemantauan
tumbuh kembang balita, pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untuk
pencegahan penyakit, penanggulangan diare, pelayanan Keluarga Berencana (KB),
penyuluhan dan konseling gizi. Menurut Waryana (2016), pengertian tentang pe

6
nyuluhan menjelaskan bahwa penyuluhan pada dasarnya merupakan proses komu
nikasi, yang memiliki ciri khusus untuk mengkomunikasikan inovasi melalui pend
idikan yang memiliki sifat khusus sebagai sistem pendidikan non-formal. Keberha
silan program posyandu terlihat melalui grafik pada kartu KMS (Kartu Menuju Se
hat) setiap bulan, KB, serta peningkatan gizi dan penanggulangan diare.

Indikator yang digunakan dalam pengukuran pelaksanaan posyandu ini ant


ara lain frekuensi kunjungan (penimbangan) setiap bulan yang bila teratur akan ad
a 12 kali penimbangan setiap tahun. Dalam kenyataan tidak semua posyandu dapa
t berfungsi setiap bulan sehingga frekuensinya kurang dari 12 kali setahun. Untuk
itu diambil batasan 8 kali penimbangan setahun dimana bila frekuensi penimbang
an diatas 8 kali setahun, maka pemanfaatan posyandu dianggap sudah baik (Zulkif
li, 2003).

Menurut Kemenkes RI, 2011 dalam Pedoman Umum Pengelolaan Posyan


du bahwa keberhasilan kegiatan posyandu dapat dilihat dari capaian beberapa asp
ek pada pencatatan dan pelaporan data SKDN yaitu :

1. Cakupan Program (K/S)


Cakupan program (K/S) merupakan banyaknya balita yang memiliki
kartu KMS (K) dibandingkan dengan jumlah keseluruhan balita yang
ada di wilayah Posyandu (S) dan dikalikan 100%. Cakupan ini
menggambarkan banyaknya balita yang memiliki KMS di wilayah
tersebut atau besarnya cakupan program di daerah tersebut yang telah
tercapai.

2. Partisipasi Masyarakat (D/S)


Partisipasi masyarakat (D/S) merupakan banyak balita yang ditimbang
di wilayah Posyandu (D) dibandingkan dengan semua balita yang ada
di wilayah Posyandu (S) dan dikalikan 100%. Cakupan ini
menggambarkan besarnya partisipasi masyarakat terhadap kegiatan
Posyandu di wilayah tersebut tercapai.

7
3. Kesinambungan Kegiatan Penimbangan Posyandu (D/K)
Kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu (D/K) merupakan
banyak balita yang datang dan ditimbang (D) dibandingkan dengan
banyak balita yang memiliki KMS (K) dikalikan 100%. Cakupan ini
menggambarkan besarnya kelangsungan penimbanagan di daerah
tersebut telah tercapai.

4. Kecenderungan Status Gizi (N/D)


Cakupan kecenderungan merupakan rata-rata banyak balita yang
mengalamai kenaikkan berat badan (N) dibandingkan dengan banyak
balita yang datang dan ditimbang di Posyandu (D) dan dikali 100%.
Cakupan ini menggambarkan ketercapaian hasil penimbangn di
daerah tersebut.

Salah satu fokus kegiatan di posyandu adalah pemantauan pertumbuhan ba


lita. Pemantauan pertumbuhan balita merupakan merupakan serangakaian berat ba
dan menurut tinggi atau panjang badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat pemantaua
n pertumbuhan adalah pegukuran berat badan menurut umur (BB/U) setiap bulan
di posyandu, Taman Bermain, Pos PAUD, Taman Penitipan Anak dan Taman Ka
nakkanak. Selain pemantauan melalui penimbangan, pertumbuhan balita juga dipa
ntau melalui tindakan atau kegitan lainnya. Seperti dilakukan kunjungan rumah ji
ka balita tidak melakukan penimbangan, pemberian PMT pemulihan, serta adanya
rujukan jika ditemukan balita yang bermasalah. Balita bermasalah yang dimaksud
kan adalah ditemukannya balita BGM selama dua kali penimbangan berturut-turut.
Adapun alur pemantauan pertumbuhan balita di posyandu, yaitu: pertama adalah
pendaftaran balita yang datang. Kedua adalah penimbangan balita. Ketiga, penilai
an hasil penimbangan. Keempat, konseling atau penyuluhan atau rujukan bagi bali
ta BGM, sakit dan tidak naik selama 2 kali berturut-turut ke faskes satu yaitu pusk
esmas. Kelima, pelayanan gizi oleh petugas (Pedoman Umum Pengelolaan Posya
ndu, 2011).

2.4 Quesioner Tumbuh Kembang Anak

8
FORMULIR DETEKSI DINI DAN TUMBUH KEMBANG ANAK

Puskesmas : ……………………… Kec : …………………..

Kab/Kota : ……………………… Prov : …………………..

I. IDENTITAS ANAK
1. Nama :
2. Nama Ayah : ……………………………................................................
Nama Ibu : ……………………………................................................
3. Alamat :………………………………………………………….....
4. Tanggal pemeriksaan : …../……/……..
5. Tanggal lahir : …./……/………
6. Umur Anak : ……….. bulan

II. ANAMNESIS
1. Keluhan utama : …………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………
2. Apakah anak punya masalah tumbuh kembang
………………….
……………………………………………………………………….........................................
..............................................................................................................................................

III. PEMERIKSAAN RUTIN SESUAI JADWAL / JIKA ADA KELUHAN


1. BB : …… kg PB / TB : …….. cm a. Gizi Baik
b. Gizi Kurang
c. Gizi Buruk
d. Gizi Lebih
e. Rujuk : ya / tidak

2. LKA : …… cm LKA / U : a. Normal


b. Mikrosefal

9
c. Makrosefal
d. Rujuk : ya / tidak
3. Perkembangan Anak :
a. Sesuai
b. Meragukan : (1) G. Kasar (2) G. Halus (3) B. Bahasa (4) Sos.Kemandirian
(5) Rujuk : ya / tidak
c. Penyimpangan : (1) G. Kasar (2) G. Halus (3) B. Bahasa (4) Sos.Kemandirian
(5) Rujuk : ya / tidak

4. Daya Lihat : a. Normal; b. curiga ada gangguan; c. Rujuk : ya / tidak


5. Daya Dengar : a. Normal; b. curiga ada gangguan; c. Rujuk : ya / tidak
6. Mental emosional : a. Normal; b. curiga ada gangguan; c. Rujuk : ya / tidak

IV. PEMERIKSAAN ATAS INDIKASI/ JIKA ADA KELUHAN


1. Autis : a. risiko tinggi; b. risiko rendah; c. gangguan lain; d. batas normal; e.
Rujuk : ya / tidak
2. GPPH : a. kemungkinan GPPH; b. bukan GPPH; c. Rujuk : ya/tidak
V. KESIMPULAN
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….............................................
VI. TINDAKAN INTERVENSI
1. Konseling stimulasi bagi ibu : a. diberikan; b. tidak diberikan
2. Intervensi stimulasi perkembangan : a. G.Kasar; b. G.Halus; c. B.Bahasa;
d. Sos.Kemandirian; e. Tgl evaluasi intervensi : ………………………………..
3. TIndakan pengobatan lain : ………………………………………………………..
4. Dirujuk ke : …………………………….. surat rujukan : ada / tidak

10
HUBUNGAN FAKTOR TINGKAT PENGETAHUAN, LINGKUNGAN, DA
N PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEHADIRAN IBU BALITA
DI POSYANDU

Nomor Sampel :..............................................................................................

Nama Posyandu :..............................................................................................

A. Data Umum Responden


1) Nama :....................................................................
2) Tgl. Lahir (umur) :....................................................................
3) Nama Anak :.....................................................................
4) Tgl.Lahir Anak (Umur) :.....................................................................
5) Alamat :......................................................................

B. Pendidikan Responden
a. Tidak Tamat SD
b. Tamat SD
c. Tidak Tamat SLTP
d. Tamat SLTA/SMA/MA
e. Tamat Diploma/PT
f. Tamat S1

C. Pekeejaan Responden
a. Bekerja, Sebutkan
b. Tidak Bekerja

PENGETAHUAN IBU

1. Kegiatan Posyandu Dilakukan Berapakali?


a. 1 kali setiap bulan c. 3-4 kali setiap bulan
b. 2 kali setiap bulan d. 1 kali dalam 2 bulan

11
2. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Kegiatan apa yang dilakukan
posyandu?
a. Imunisasi dan menimbang bayi/balita
b. Pemeriksaan Ibu hamil dan KB
c. Penyuluhan Kesehatan
d. Pemeriksaan Ibu hamil, KB, Menimbang bayi/balita, Imunisasi,
Penyuluhan Kesehatan
3. Anak Balita harus ditimbang sampai umur berapa tahun?
a. 1 tahun c. 4 tahun
b. 3 tahun d. 5 tahun
4. Apa manfaat menimbangkan balita secara teratur tiap bulan ke
Posyandu?
a. Anak akan sehat
b. Anak terhindar dari sakit
c. Anak sehat, dan dapat menjalin pertemanan dengan ibu balita lainnya
d. Mengetahui pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan anak
5. KMS (Kartu Menuju Sehat) Apa kegunaan KMS tersebut?
a. Sebagai alat untuk melihat berat badan anak
b. Sebagai alat untuk memantau kesehatan anak dan pertumbuhan anak
c. Sebagai alat untuk memantau perkembangan anak
d. Sebagai syarat yang harus dibawa untuk menimbang balita
6. Bagaimana keadaan anak apabila umur balita bertambah tetapi berat
badan tidak naik 3 kali berturut-turut bahkan mengalami penurunan
berat badan?
a. Anak sehat, semakin bertambah usia semakin aktif menyebabkan berat
badan menurun
b. Pertumbuhan anak sehat
c. Tidak tahu
d. Anak mengalami gangguan pertumbuhan dan kemungkinan
mengalami sakit

12
7. Pada KMS terdapat batasan garis Hijau, Apa artinya jika berat
badan anak berada diatas garis hijau 3 kali berturut-turut?
a. Pertumbuhan anak tidak sehat
b. Pertumbuhan badannya tumbuh secara normal
c. Anak mengalami gangguan pertumbuhan, anak berisiko kekurangan
gizi
d. Kenaikan berat badan lebih besar dari yang seharusnya, anak berisiko
kelebihan gizi
8. Pada KMS terdapat batasan garis Merah, Apa artinya jika berat
badan anak berada dibawah garis Merah 3 kali berturut-turut?
a. Pertumbuhan anak sehat
b. Pertumbuhan badannya tumbuh secara normal
c. Anak mengalami gangguan pertumbuhan, anak mengalami kekurangan
gizi
d. Kenaikan berat badan lebih besar dari yang seharusnya, anak berisiko
kelebihan gizi
9. Pertumbuhan Balita sehat, maka grafik pertumbuhan balita pada
KMS?
a. Berat badan balita menaik setiap pertambahan usia, hingga grafik
berada diatas garis hijau
b. Berat badan balita menaik setiap pertambahan usia, grafik, berada pada
area garis hijau
c. Grafik berat badan balita berada pada garis kuning
d. Grafik berat badan balita berada dibawah garis merah
10. Balita usia 0-11 bulan mendapat Vitamin A berwarna biru dan usia 1-
5 tahun mendapat Vitamin A berwarna merah, Jadwal pemberian
kapsul Vitamin A bagi anak balita di Posyandu?
a. Setiap bulan Januari dan Agustus
b. Setiap bulan Februari dan Agustus
c. Setiap bulan Maret dan Agustus
d. Setiap bulan April dan Agustus

13
JARAK TEMPUH

1. Menurut pendapat Ibu, Bagaimana jarak dari rumah ke Posyandu?


a. Dekat
b. Jauh
2. Berapa jarak dari rumah Anda sampai ke Posyandu?
a. Kurang dari 500 m
b. Lebih dari 500 m
3. Biasanya Ibu datang ke Posyandu, Menggunakan apa?
a. Berjalan kaki
b. Memakai kendaraan

PERSEPSI IBU TERHADAP SIKAP KADER KESEHATAN

Petunjuk Pengisian Jawaban Beri tanda ceklis () Pada kolom yang sesuai denga
n pendapat Ibu

SS artinya Anda Sangat Setuju dengan pernyataan

S artinya Anda Setuju dengan pernyataan

R artinya Anda Ragu-Ragu dengan pernyataan

TS artinya Anda Tidak Setuju dengan pernyataan

STS artinya Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan

N PERTANYAAN SS S TS STS
O

1 Menurut saya, kader memberitahukan peserta posy


andu sehari sebelum kegiatan

2 Menurut saya, kader selalu melakukan penimbanga


n kepada balita yang berkunjung

3 Menurut saya, kader mempersiapkan peralatan/sara


na dan prasarana sebelum posyandu dimulai

14
4 Menurut saya, kader menjelaskan /memberikan pen
yuluhan agar tetap mempertahankan kesehatan ana
k dan agar tetap rajin menimbang

5 Menurut saya, kader bersikap ramah pada waktu m


elayani penimbangan balita

6 Menurut saya, kader terampil dalam melakukan pen


catatan hasil penimbangan balita pada KMS

7 Menurut saya, kader menjelaskan manfaat posyand


u dalam memantau pertumbuhan anak saya

8 Kader melakukan tindak lanjut dan kunjungan rum


ah kepada sasaran yang tidak datang ke posyandu

9 Kader selalu bersikap aktif mengajak ibu untuk me


nimbangkan anaknya ke posyandu

10 Bila terdapat tetangga ibu yang memiliki balita seh


at menolak diajak oleh kader ke posyandu untuk m
enimbang balitanya, Bagaimana pendapat ibu?

11 Bila tetangga ibu yang mengatakan bahwa tanpa m


enimbang anaknya setiap bulan, ibu tetap tahu kese
hatan anaknya, Bagaimana pendapat ibu?

12 Saya kurang percaya dengan pelayanan yang dilaku


kan oleh kader di posyandu

15
PERSEPSI IBU TERHADAP KELENGKAPAN SARANA DI POSYANDU

1. Menurut Ibu, Apakah ruang tunggu Posyandu di tempat Ibu nyaman?


a. Ya
b. Tidak
2. Menurut Ibu, Apakah sarana di Posyandu sudah lengkap? (meja dan kursi,
poster/gambar, dacin/timbangan gantung, buku SIP, PAUD)
a. Ya
b. Tidak
3. Menurut Ibu, Apakah sarana/fasilitas yang ada di Posyandu dalam kondisi
baik?
a. Ya
b. Tidak

16
2.5 Quesioner Kelengkapan Sarana dan Prasarana Posyandu

DATA SARANA DAN PRASARANA POSYANDU

Desa : JML POSYANDU :

UPF/UPTD : JML KADER YANG ADA :

KECAMATAN : JML KADER AKTIF :

N SARA POSYANDU J K
O NA M E
. . . . . . . . . . . . L T
. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . .

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
0 1 2 3 4 5 6

1 Dacin

2 Sarung
timban
gan

3 Microt
oise

4 Penguk
uran pa
njang b
adan ba
yi

5 Lemba
r balik
upgk

6 Lemba
r balik
kadarzi

7 Buku p
anduan
kader p
osyand
u

17
8 Pita lila

9 Buku panduan pem


antauan pertumbuh
an balita

10 Balok SKDN

11 Format/catatan dist
ribusi determinal

12 KMS balita laki-la


ki

13 KMS balita peremp


uan

14 Poster gizi

15 Poster vitamin A

16 Food model

17 Alat peraga edukasi


(APE)

18 Sistem informasi p
osyandu (SIP)

19 Jumlah kader yang


ada

20 Jumlah kader yang


aktif

21 Strata posyandu

KETERANGAN

Kolom 3 s/d 14 : diisi nama posyandu dengan jumlah sarana yang ada

Kolom 15 : diisi dengan jumlah total satu desa

Kolom 16 : diisi dengan B (BAIK) / C(BURUK)

Kolom 21 : diisi dengan strata posyandu (pratama/madya/purnama/mandiri)

Mengetahui

Kepala UPF/UPTD....................... TPG

18
(........................................................) (........................................................)

NIP. NIP.

19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per tinggi/panj


ang badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat pemantauan pertumbuhan adalah pen
gukuran berat badan per umur (BB/U) setiap bulan di Posyandu, Taman Bermain,
Pos PAUD, Taman Penitipan Anak dan Taman KanakKanak, dan lain-lain. Pem
antauan pertumbuhan secara luas dapat diterima oleh tenaga kesehatan dan meru
pakan komponen standar dari pelayanan pediatric di seluruh dunia Didefinisikan
bahwa pemantauan pertumbuhan sebagai pencatatan rutin berat badan anak dita
mbah dengan beberapa tindakan perbaikan jika ditemukan berat yang tidak norm
al.
Proses tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa pertu
mbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak se
lanjutnya. Perkembangan anak terdiri dari : perkembangan motorik kasar (perger
akan dan sikap tubuh); perkembangan motorik halus (menggambar, memegang s
uatu benda dan lain – lain); perkembangan bahasa (kemampuan respon suara, me
ngikuti perintah, dan berbicara sopan); kepribadian atau tingkah laku (berinteraks
i dengan lingkungannya) (Kania, 2009).

19
DAFTAR PUSTAKA

Menteri Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/Menkes/Sk/Ix/2


008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Keseh
atan Di Kabupaten/Kota. 2008.
Huslan. Inovasi Menciptakan Tempat Bermain Mobile di Posyandu. http://gizi.de
pkes.go.id/artikel/dukunganpenyelenggaraan-bulan-penimbangan/. 2012

Sediaoetama. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta: Dian Rakjat. 2010.
Proverawati. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Jogjakarta: Nuha Medika. 2010.
Garner P. Growth monitoring in children (Review). http://onlinelibrary .wiley.co
m/ doi/10.1002/14651858.CD001443/pdf/abs tract. 2009. [25 Februari 2
013].
Departemen Kesehatan RI. Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita. Depkes RI.
Jakarta. 2006.

20

Anda mungkin juga menyukai