Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah surveilans kesehatan masyarakat.
Dosen :
Rokhmayanti, S.KM.,M.PH
Disusun Oleh:
Rafika Aulia Ssari (1800029357)
Baiq Risna Ulva M (1800029358)
Neysa Nafia H (1800029360)
Nurwahidah (1800029361)
Nugraheni Sri WN (1800029362)
Hafizh Radityo K (1800029363)
Tania Aurelia Safitri (1800029364)
Zulfa Ayu Prandini Z (1800029365)
Lisa Fitriyana WP (1800029366)
Meiriyana Taviawati (1800029367)
Ayu Eka Buana DN (1800029368)
Indah Damayanti P (1800029369)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan segala rahmat
dan karunia-Nya kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini dengan tepat pada
waktunya. Tujuan dari penyusunan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
surveilans kesehatan masyarakat, selain itu untuk untuk mengetahui dan memahami tentang
pengumpulan dan pengolahan data.
Kami menyadari bahwa tugas yang kami buat ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat dan tata bahasanya, oleh karena itu setiap
pihak di harapkan dapat memberi masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk penyempurnaan tugas ini.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berperan dalam
penyusunan tugas mata kuliah surveilans kesehatan masyarakat ini. Semoga tugas yang kami
buat ini bermanfaat dan dapat memberi inspirasi bagi pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR IS
HalamanJudul……………………………………………………………………………………..i
KataPengantar…………………………………………………………………………………....ii
Daftar Isi……….………………………………………………………………………….…….iii
BAB I ISI…………………………………...…………………………………………………….1
A. Jenis Data….…………………………………………………………………………..1
B. Sumber Data………………………….………………………………………………..4
D. Pengorganisasian Data………………………………………….…………….……….5
BAB II PENUTUP………………………………………………………………………….…...7
DAFTAR PUSTAKA………………………………….…………………………………………8
iii
BAB I
ISI
A. Jenis Data
1. Data Berdasarkan Sumbernya
a. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber datanya. Jadi untuk
mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung.
Data primer biasanya diperoleh dari observasi, wawancara, Focus Group
Discusion (FGD), dan penyebaran.
Berdasarkan sifatnya, data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data kualitatif
dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berbentuk selain angka. Data kualitatif
dapat dikumpulkan dengan cara wawancara, analisis dokumen, FGD,
observasi, pemotretan gambar atau perekaman video. Umumnya data kualitatif
pada akhirnya dituangka ndalam bentuk kata per-kata. Menurut Soeratno dan
Arsyad (1993), sekalipun data kualitatif tidak berbentuk angka namun bukan
berarti data itu tidak dapat digunakan pada analisis statistik.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka atau bilangan. Data
kuantitatif biasanya dijadikan sebagai bahan dasar bagi setiap permasalahan
1
yang bersifat statistik. Data ini umumnya diolah memakai teknik perhitungan
matematika. Data kuantitatif diklasifikasikan oleh Siyoto dan Sodik (2015)
menjadi dua yaitu data kuantitatif berdasarkan proses atau cara
mendapatkannya dan data kuantitatif berdasarkan tipe skala pengukuran yang
digunakan.
2
penelitian di LPM Penalaran UNM adalah (1) Term of Reference (ToR), (2)
Seminar proposal, (3) Penelitian lapangan, (4) Seminar hasil, (5) Research
Colloquium.
Data interval adalah data yang memiliki sifat dari data nominal dan data
ordinal. Data interval dapat diurutkan berdasarkan kriteria yang ditentukan.
Adapun data interval ini lebih unggul dari data ordinal bahwa data interval
memiliki kesamaan jarak (equality interval) dengan data yang telah diurutkan.
Kelebihan lainnya, menurut Yusuf (2014) bahwa data interval dapat diolah
dengan menggunakan teknik analisis ordinal atau nominal namun diubah
terlebih dahulu ke bentuk skala ordinal atau nominal. Contoh data interval
yaitu rentang IPK mahasiswa antara 3,00 sampai 3,50 sama jaraknya dengan
2,50 sampai 3,50.
Data rasio adalah data yang memiliki sifat dari data nominal, data ordinal, dan
data interval. Data rasio memiliki kelebihan dibandingkan data interval karena
data ini memiliki nilai nol (0) mutlak, yang berarti bahwa nilai 0 benar-benar
tidak memiliki nilai. Hal ini juga menjadikan data rasio dapat diolah
menggunakan operasi dasar matematis.
B. Sumber Data
Data adalah merupakan variabel yang penting dalam melakukan kegiatan
surveilans epidemiologi, sehingga jenis data yang dikumpulkan oleh petugas
3
surveilans bisa akurat dan valid. Sumber data kegiatan surveilans epidemiologi kasing
berasal dari observasi dan wawancara (Ghozali,2016)
Sumber data didapat dalam pelaksanaan surveilans epidemiologi terdapat
beberapa jenis data yang perlu dikumpulkan agar dapat memberikan informasi
epidemiologi suatu penyakit dengan lengkap. Jenis data ini dapat bersumber dari
sarana kesehatan puskesmas, rumah sakit, laboratorium dan sarana masyarakat serta
hasil survey atau studi kasus dari pusat penelitian kesehatan masyarakat (Zainuddin,
2014)
Sumber data merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam
penentuan metode. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder (Indriantono,1999) :
1. Data primer
Adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan
pertama), dari sumber aslinya (tidak melalui perantara). Data primer dapat
berupa opini/persepsi orang secara individual dan kelompok serta hasil
observasi terhadap suatu benda atau kegiatan.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
primer, yaitu:
a. metode survai
b. metode observasi
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti
dengan narasumber.
2. Data sekunder
Adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(dicatat oleh orang lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan yang
disimpan (data dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan.
Metode yang umum digunakan untuk mengumpulkan data sekunder
adalah melalui reviu dokumen ataupun penelitian arsip. Data sekunder bisa
berupa data internal maupun eksternal perusahaan. Data yang bersumber dari
internal dapat berupa ketentuan, kebijakan, data yang dihasilkan oleh sistem
informasi yang diterapkan oleh perusahaan.
4
Contoh data sekunder misalnya Data dari hasil sistem informasi adalah
data yang telah tersedia dalam bentuk dokumen seperti laporan keuangan
tahunan/triwulan/bulanan, RKAP, RJPP, kebijakan direksi dan Iain-Iain. Data
dari sumber eksternal berupa dokumen yang diterbitkan oleh pihak eksternal
dan hasil kuesioner/wawancara yang diajukan oleh auditor kepada pihak
eksternal perusahaan. Contoh lain yaitu, Catatan atau dokumentasi perusahaan
berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan
pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
D. Pengorganisasian Data
Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan
maksud pembuatannya, bergantung pada tiga faktor utama yaitu:
5
keserasian dan mutu data, pengorganisasian data dan tata cara
penggunaannya (Notohadiprawiro, 2006). Pengorganisasian data
dan Informasi dapat dibagi menjadi dua. Pengorganisasian secara
tradisional dan pengorganisasian secara modern.
Dalam pengorganisasian data secara tradisional data yang
ada disimpan secara terpisah, tidak berada pada satu pusat, tetapi
masing-masing bagian dari sebuah organisasi menyimpan data
tersebut sendiri. Sistem yang seperti ini menyebabkan adanya
redundant data, data incosistant, data sulit diintegrasikan dan
diakses, sulit membatasi akses ke berbagai data pada berbagai
aplikasi. Atas permasalahan-permasalahan tersebut maka
diciptakan pengorganisasian data secara modern, yaitu dengan
basis data. Basis data adalah pengorganisasian data yang
menghindarkan kita dari redundant atau crash data. Selain itu Basis
data lebih aman karena hanya orang yang diberi kuasa dapat
mengubah data, tetapi orang lain tetap dapat mengakses data.
Basis data terbagi menjadi 2 pilihan. Pertama basis data
terpusat, kedua basis data terdistribusi. Basis data terpusat adalah
sebuah database yang menyediakan database administrators
dengan kemampuan mengelola semua database pada 1 lokasi.
Pada basis data terpusat konsistensi data ditingkatkan dan lebih
aman, data hanya dapat diakses oleh central host computer dan
lebih mudah pulih jika ada gangguan.
Kedua Basis data terdistribusi, yaitu database yang salinan lengkap
dari database, atau bagian dari database, berada di lebih dari satu
lokasi. Basis data terdistribusi dibagi menjadi 2, yaitu replikasi dan
partisi. Pada replikasi salinan database ada di banyak lokasi, selain
itu dapat mengurangi single point of failure problems dan
meningkatkan user access responsive. Kedua adalah partisi. Partisi
adalah adanya potongan database pada setiap lokasi sehingga
setiap lokasi bertanggungjawab atas datanya.
6
BAB II
PENUTUP
7
DAFTAR PUSTAKA
Indriantono, Nur dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Putri A, Faridy F dan Arief H. 2019. Pengembangan Basis Data Surveilans Obat Dan
Makanan Di Kantor Kesehatan Pelabuhan. Jurnal Berkala Epidemiologi Vol.7,
No.1 Hal 68-76
Siyoto dan Sodik. 2015. Dasar Metode Penelitian. Yogyakarta : Literasi Media Publishing.
Soeratno dan Arsyad L. 1993. Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:
UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
8
Zainuddin dan Lucia Y. 2014. Evaluasi Pelaksanaan Sistem Surveilans Malaria Di Dinas
Kesehatan Kabupaten Sumbawa Besar. Jurnal Berkala Epidemiologi Vol.2, No.3 Hal
342-354