Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                       Bekasi, Februari 2018

                                                                                               Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman. Keberagaman itu tersebar dari
Sabang sampai Merauke yang terwujud dalam beberapa aspek seperti suku, agama, ras, dan
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia merupakan
salah satu kebanggaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh negara lain. Oleh karena itu,
pendahulu kita yaitu tokoh perumusan Pancasila sebagai dasar negara telah menetapkan
Pancasila sebagai dasar negara yang memiliki salah satu fungsi untuk menjadi pegangan hidup
bermasyarakat di tengah-tengah keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN

1. Arti dan Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah.
Persatuan/kesatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia
berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk
mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

Kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses yang
dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses
yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam
jangkauan waktu yang lama sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat
kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa
Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya
kebudayaan dari luar, maka terjadi proses akulturasi (percampuran kebudayaan). 
Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai
berikut:
1. Perasaan senasib.
2. Kebangkitan Nasional
3. Sumpah Pemuda
4. Proklamasi Kemerdekaan
5. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab

Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki kebebasan dan
tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan dalam hubungannya
dengan Tuhan Yang maha Esa.

a. Prinsip Wawasan Nusantara


Dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan
politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu manusia
Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai
satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.

b. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi


Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta
melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.

2. Prisip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa

a. Prinsip Bhineka Tunggal Ika


Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal ini
mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.

b. Prinsip Nasionalisme Indonesia


Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-agungkan bangsa kita
sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul dari pada bangsa
lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan
semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan
dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kehidupan Bernegara dalam Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-
Undang Dasar 1945
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan,
yang berbentuk Republik.” Pasal yang dirumuskan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesia yang menjadi sumpah anak bangsa pada
1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
persatuan, satu tanah air yaitu Indonesia. 
Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh setelah dilakukan
perubahan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dimulai
dari adanya ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat yang salah satunya adalah tidak
mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk final negara bagi
bangsa Indonesia. 
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara nyata
mengandung semangat agar Indonesia ini bersatu, baik yang tercantum dalam Pembukaan
maupun dalam pasal-pasal yang langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam lima Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal
25A dan pasal 37 ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 
Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dipertegas dalam alinea
keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu “….
dalam upaya membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”. 

Makna negara Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal 25 A
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang”. Kesatuan wilayah
tersebut juga mencakup 1) kesatuan politik; 2) kesatuan hukum; 3) kesatuan sosial-budaya;
serta 4) kesatuan pertahanan dan keamanan. 
Keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia 
Negara Indonesia memiliki berbagai keunggulan. Keunggulan-keunggulan tersebut menurut
Dadang Sundawa dalam tulisannya yang berjudul Kerangka Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
(2007:20 - 22) diantaranya adalah: 

 Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar. 


 Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan social budaya, seperti adat
istiadat, bahasa, agama, kesenian, dan sebagainya. 
 Dalam pengembangan wilayah, kita mempunyai konsep Wawasan Nusantara sehingga
sekalipun terdapat berbagai keanekaragaman namun prinsipnya kita teteap satu
pandangan.
 Semangat sumpah pemuda yang selalu merasuki jiwa dan kalbu bangsa Indonesia.
 Memiliki tata krama atau keramahtamahan. 
 Letak wilayahnya yang amat strategis.
 Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan lagi.
 Salah satu keajaiban didunia juga ada di Indonesia, yaitu berupa Candi Borobudur yang
tidak sedikit menarik wisatawan untuk datang ke Indonesia. 
 Wilayahnya sangat luas, yaitu 5.193.250 Km2 yang meliputi daratan seluas 2.027.087
Km2 dan lautan seluas 3.166.163 Km2. 
 Tanahnya amat subur dan kaya akan sumber alam. 
A. Pentingnya Membangun Integrasi Nasional

Untuk mewujudkan cita-cita, dan tujuan negara serta memelihara rasa kebersamaan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun integrasi nasional:

1. Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan SARA dan
keanekaragaman budaya serta adat istiadat. 
2. Adanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideologi asing
3. Adanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asing
4. Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam berbagai aspeknya
5. Bertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945
6. Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian kritis dan
sosialisasi terhadap identitas nasional. 

Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat keberhasilan suatu integrasi sbb:
1. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-
kebutuhan satu dengan lainnya.
2. Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial
yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
3. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses
integrasi sosial.
Perwujudan Integrasi Nasional
Terwujudnya integrasi nasional, antara lain dapat dilihat dari pakaian, bahasa, lambang dan
identitas kebangsaan, landasan ideologi, perilaku sosial, serta lembaga-lembaga.

Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi Nasional


1. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional
a. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah
b. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila &
semboyan Bhineka Tunggal Ika
c. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa indonesia seperti yang
dinyatakan dalam sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
d. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan muncul semangat nasionalisme dikalangan
bangsa indonesia. 
e. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh
banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
f. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila
dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan
bahasa Indonesia.
2. Faktor pendukung integrasi nasional:
a. Penggunaan bahasa indonesia
b. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam suatu bangsa, bahasa, dan tanah air
indonesia
c. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yaitu pancasila.
d. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
e. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan yang diderita.

3. Faktor penghambat integrasi nasional:


a. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor
kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang
dianut, ras dan sebagainya.
b. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan
luas.
c. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong
keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
d. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA
(Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi
dan unjuk rasa.
e. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

3. Fungsi Pancasila dalam Integrasi Nasional


Pancasila merupakan moral bangsa indonesia dan pelindung dari perbedaan / kemajemukan
yang ada di indonesia. Berikut makna dari pancasila :

1. Sila Pertama : Mewajibkan kita untuk mengakui dan memuliakan Tuhan sebagai pencipta
baik dalam hati maupun perbuatan.
2. Sila Kedua : Mewajibkan kita untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai
sesama manusia yang memiliki martabat mulia dan hak serta kewajiban asasi.
3. Sila Ketiga : Mewajibkan kita untuk mencintai tanah air bangsa, dan negara indonesia
4. Sila Keempat : Mewajibkan kita untuk turut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan
sesuai dengan kedudukan masing-masing
5. Sila Kelima : Mewajibkan kita memberi sumbangan sesuai dengan kemampuan demi
mewujudkan kesejahteraan rakyat.
1. Hakikat dan Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia 

Menurut kamus umum bahasa Indonesia Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup
dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan
pemerintha dengan teratur. Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti
luas yang merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti
luas adalah kesatuan sosial yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya
dapat hidup wajar dan berkembang terus. 
Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam undang-undang dasar Negara
indonesia, yaitu pada Alinea keempat pembukaan UUD 1945 yang berbunyi :
“untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Dengan berdasarkan kepada ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratuan / perwakilan serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

2. Sikap dan Perilaku Menjaga Kesatuan Negara RI

a. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya.
b. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan negara, dan mempererat persatuan bangsa.
c. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit. Perbedaan yang ada akan
menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan
salah satu kekayaan bangsa.
d. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa
persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan
Sang Saka Merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai
pancasila dan UUD 1945.
e. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat mewujudkan
persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial
yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang
sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerjasama, dan kesetiakawanan terhadap ikrar
bersama. Memiliki wawasan nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang harus
dipatuhi, ditaati, dan dipelihara oleh semua komponen masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu,
antara lain Pancasila sebagai landasan dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
Ketentuan lainnya dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di daerah yang mengatur
kehidupan bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://prezi.com/ej2iutsitv5k/faktor-pendorong-dan-penghambat-persatuan-dan-kesatuan-
bangs/
https://dokumen.tips/education/faktor-pendorongpendukung-dan-penghambat-integrasi-
nasional-pkn-kelas-xi-sma.html

Anda mungkin juga menyukai