Sterilisasi PDF
Sterilisasi PDF
Definisi steril
Sterility Assurance Level (SAL)
Nilai DT, Z dan F
Metode sterilisasi menurut Farmakope Indonesia ed. V th 2014
Sampling uji sterilitas dari bets
Perkembangan Steril
Definisi klasik:
Mutlak bebas dari jasad renik, patogen atau non patogen, vegetatif atau non
vegetatif ≈> tidak ada jasad renik yang hidup dalam suatu sediaan (100 % bebas).
Fisika Mekanik
Panas uap/lembab Ultrasonik
Panas kering filtrasi
Radiasi Kimia
60Co
Ultraviolet Gas
Ion Etilen oksida
1. Sterilisasi Fisik (Panas Basah/autoklaf)
Keuntungan Kerugian
• Uap jenuh mempunyai aktivitas • Banyak bahan yang sensitif terhadap
pembunuhan yang tinggi dan dapat panas atau panas lembab
membunuh semua jenis • Keterbatasan panas lembab untuk
mikroorganisme, termasuk spora yang berpenetrasi melalui wadah
resisten dalam waktu 15 menit pada
temperatur 121°C.
• Pengerjaan sederhana dan cepat
Aplikasi sterilisasi panas basah (autoklaf)
• Nilai D
• Nilai Z
• Nilai F
2. Sterilisasi Fisik (Panas Kering)
• Waktu dan temperatur sterilisasi panas kering menjadi lebih lama dan
tinggi daripada metode sterilisasi lainnya karena energi tidak
seefektif uap jenuh
• Oven panas kering
Aplikasi Sterilisasi Panas Kering
• Untuk larutan minyak atau parafin atau salep ditetapkan sterilisasi pada
suhu minimal 150ºC selama 1 jam.
• Radiasi ion
– Teori tumbukan air ditembak shg terpecah menjadi radikal yang akan merusak
DNA m.o
Macam Sterilisasi Radiasi
• Gel. ultrasonik frekuensi 15.000 s/d beberapa ratus ribu per detik, dapat
mendenaturasi protein, sterilisasi , dan memecahkan bakteri.
– Metode ini belum memiliki kegunaan praktis (untuk industri, apalagi rumah
sakit).
• Filtrasi
– Metode ini digunakan untuk larutan yang tidak dapat disterilisasi dengan panas.
– Filtrasi ayakan dg ukuran pori sekitar 0,22 µm (bakter, tdk dapat menahan virus)
– Filtrasi adsorpsi terbuat dari selulosa, asbes, gelas sinter, keramik, dan kieselguhr
serta karbon aktif. Filter ini dapat membebaskan pirogen dan viru.
Mikrofilter
5. Sterilisasi Kimia
• Larutan asam dan basa kuat bersifat bakterisida. Asam organik yang
tidak terdisosiasi dapat berpenetrasi ke dalam sel dan aktivitasnya naik
dengan makin panjangnya rantai.
• Logam berat seperti ion merkuri dan perak memiliki afinitas yang tinggi
terhadap gugus –SH.
6. Sterilisasi Gas
• Nilai D
• Nilai Z
• Nilai F
Sterility Assurance Level (SAL)
t (menit) Jumlah m.o hidup Jumlah m.o mati Total mati % m.o mati
0 1.000.000 0 0 0
1 100.000 900.000 900.000 90
2 10.000 90.000 990.000 99,9
3 1.000 9.000 999.000 99,99
4 100 900 999.900 99,999
5 10 90 999.990 99,999
6 1 9 999.999 99,999
7 10-1 999.999 99,999
8 10-2 999.999 99,999
9 10-3 999.999 99,999
Nilai D atau DT (Decimal Reduction Time)
D = waktu (dalam menit) yang diperlukan pada suhu tertentu untuk mengurangi
populasi m.o. (spora) sebanyak 90% dari jumlah awal (satu log cycle).
Dari tabel, D = 1
Nilai D atau DT (Decimal Reduction Time)...lanj
Contoh:
Bacillus Stearothermophyllus D121o = 1,5 ; jika diketahui pasokan letalitas = 8D
dan No = 102 , berapa probabilitas m.o setelah 8D?
Jawab:
• Setelah 2D (2 log siklus) → jumlah jasad renik = 1
• Jika 8D, sisa 6D → probabilitas jasad renik hidup = 10-6
Nilai Z
Hubungan antara D dg suhu disebut faktor Z
Suhu (oC) Δ oC Nilai D (menit)
Z adalah peningkatan suhu yang dibutuhkan 111 10
untuk mencapai perubahan nilai D secara
logaritmik 10
121 1
Berapa kenaikan suhu yang diperlukan untuk 10
mempersingkat D 10 menit menjadi D 1
menit? 131 0,1
Contoh:
Bac. Stearothermophyllus D121o = 20, apabila Z = 9 hitung kembali nilai D setiap kenaikan Z
Jawab: suhu 110o + 9o = 119oC , nilai D = 2 ; jika 119o + 9o = 128oC , D = 0,2
Nilai D dan Z pada berbagai m.o
Kelompok Jenis Waktu inaktivasi mikroorganisme
resistensi Mikroorganisme
80oC 100oC 121oC 134oC
Ia Bakteri vegetatif, 1-5 ′
virus,kapang,ragi
Ib Spora kapang 1-10 ′
virus hepatitis 1-5 ′
II Spora bakteri resisten 1-60 ′
rendah ( B. anthrax )
III Spora bakteri resisten (B. 60 ′ - 60 jam 8 - 12′ 1 - 2′
stearothermophilus)
IV Spora bakteri amat resisten Tidak dapat Sampai 6
diinaktivasi jam
Nilai F
F0 adalah waktu pemanasan (menit) pada 121oC bagi suatu m.o dengan harga Z
10oC.
Lama/waktu sterilisasi (F)
Bergantung pada:
Jenis m.o
Bentuk
- vegetatif
- spora
Suhu sterilisasi
Faktor lain: pH
pH asam/alkalis lebih cepat daripada pH netral
STERILISASI
• Sterilisasi Akhir
– Overkill method
– Bioburden sterilization
• Proses Aseptik
Overkill Method
• Metode ini biasanya digunakan untuk bahan yang tahan panas seperti
zat anorganik.
Overkill Bioburden
• Tidak perlu diketahui nilai bioburden • Perlu diketahui jumlah awal m.o
• Bahan tahan pemanasan tinggi bioburden (No)
• Cost-benefit • Bahan tidak tahan pemanasan tinggi
Proses Aseptis